Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu Tanah

Dosen Pengampu : Moniktia Yosika Yantoko.,S.Si.M.P.D

Nama : SHELA MARDIANA

NIM : 22544160004

Perhatikan Gambar Berikut…

Gambar A. Tanah kekeringan Gambar B. Dampak Hujan Asam

1. Bagaimana bentuk koloid tanah pada gambar A? bandingkan dengan koloid


tanah basah.
2. Pada gambar A termasuk jenis koloid bermuatan apa..
3. Identifikasi Gambar A dan B termasuk ke KTK (kapasitas tukar kation)
Rendah/tinggi? Kemukakan penjelasanmu..
4. Karakterisitik/susunan KTK yang tinggi dan subur bagi tanah harus
terkandung unsur kimia apa saja..
5. Mengapa KTK penting bagi tanah dan tanaman?
6. Cara menambah KTK bagi tanah yaitu.. ?
7. Apa yang terjadi jika tanah dengan basa rendah.. ? kemukakan pendapatmu.
8. Jelaskan proses terjadinya hujan asam dan dampaknya bagi tanah.
9. Jelaskan proses fiksasi nitrogen dan apa peran Bakteri Rhizobium pada
proses fiksasi nitrogen tersebut..

Jawab

1. Berbentuk lempung tanah tersusun atas campuran fase padat,tanah terdiri dari

bahan anorganik dan organic.tanah ditentukan oleh bahan induk pembentuk tanah.

Mineral primer yang diwariskan dari batuan induk antara lain feldspar ,kuarsa, dan

mika sedangkan mineral sekunder seperti kapur, gypsum, dan oksida serta

hidroksida Fe dan Al yang tertransformasi melalui pelapukan kimiawi dan terdapat

pada fraksi lempung. Sedangkan tanah basah mereka tetap mengapung sepenuhnya

mengubah air menjadi gelap. Partikel kecil bahan organic yang jarang tahan

terdapat perubahan dan muncul untuk humus.

2. Bermuatan negative

3. Perkembangan tanah yang berlangsung sangat lama dan tanpa adanya gangguan,

tingginya curah hujan dan suhu udara menyebabkan terjadinya proses pelapukan

yang intensif dan pencucian yang dalam. Akibatnya mineral sekunder tersebut

mempunyai Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang lebih rendah. Fungsi penyimpanan

unsur hara pada hutan tropis yang belum terganggu dilakukan oleh lapisan humus.

mengandung unsur-unsur hara yang sangat berbeda dengan batuan induknya,

miskin akan unsur mineral dan mempunyai kandungan Fe dan Al yang tinggi

4. pH tanah

Pertukaran Ion

Kejenuhan Basa.
.[3]
5. sebagai kemampuan tanah untuk menjerap dan menukar atau melepaskan kembali
ke dalam larutan tanah. Di dalam tanah, komponen yang mempunyai muatan
adalah lempung dan bahan organik tanah (senyawa organik). Muatan negatif
lempung / bahan organik biasanya mengikat kation (ion bermuatan positif) yang ada
disekitarnya (dalam larutan tanah) sehingga terjadi reaksi elektronetralitas yang
menghasilkan keseimbangan kimia. Secara praktikal, pertukaran kation sangat
penting dalam fisika tanah, kimia tanah, kesuburan tanah, retensi hara dalam tanah,
serapan hara oleh tanaman, pemupukan dan pengapuran. Secara umum kation yang
terjerap tersedia bagi tanaman melalui pertukaran kation dengan ion H yang
dihasilkan oleh respirasi akar-akar tanaman. Hara yang ditambahakan kedalam
tanah dalam bentuk pupuk akan diretensi oleh permukaan koloid.

6. Alat yang digunakan adalah timbangan analitik, alat destilasi amoniak, gelas piala,

batang pengaduk, gelas arloji, gelas ukur 50 mL, botol semprot, corong, , labu ukur

100 mL, pipet, buret, Erlenmeyer, dan labu Kjedahl 1000 mL. Bahan yang

digunakan adalah contoh tanah yang diambil secara komposit dari lapangan,

Amonium Asetat pH 7, H2SO4 0,1 N, Alkohol 96%, Natrium Hidroksida 40%,

indikator Conway, kertas saring, Asam Borat, Aquades.

7. pH dibawah 4.5 (terlalu asam) menyebabkan akar rusak sehingga kualitas dan
jumlah panen turun.

Terlihat pada saat perubahan tanaman dari fase vegetatif ke generatif.

 pH 5.5 sampai 6 (rata-rata tanah di Indonesia)

Terdapat unsur hara yang optimum untuk tanaman

 pH diatas 6.

8.
Sedangkan dampak nya yaitu

1. Tumbuhan Terancam Mati Akibat Pengikisan Jaringan Epidermis


2. Senyawa Sulfur Dioksida dan Nitrogen Dioksida Menghasilkan Kadar Asam Tinggi
3. Hewan Terancam Mati Akibat Peningkatan Karbon Dioksida
4. Hujan Asam Dapat Menyebabkan Berbagai Macam Penyakit
5. Mengancam Keberlangsungan Industri dan Merusak Material Bangunan
6. . Merusak Ekosistem Air

9. Leguminose tergolong kelompok Fabaceae atau leguminoceae. Tanaman


leguminose terdiri dari hampir 20.000 spesies yang tergabung dalam 750 genus.
Hanya sekitar 3.500 spesies tanaman leguminose yang diketahui menambat N2
(Moreira, 2007) dan hanya 15 % spesies yang sudah diuji kemampuannya untuk
bersiombiosis dengan rhizobia (Allen dan Allen, 1981). Leguminose memiliki
fungsi ekologis dan ekonomis yang penting karena merupakan salah satu kelompok
fungsional dalam memelihara kesuburan tanah suatu ekosistem dan sumber protein
bagi manusia dan ternak serta bahan kayu yang berkualitas. Fiksasi N2 dari
atmosfer merupakan proses biologi terpenting kedua setelah fotosintesis. Dalam
proses tersebut terjadi reduksi gas N2 menjadi 2 molekul ammonia yang dilakukan
oleh mikroba yang memiliki enzim nitrogenase

Anda mungkin juga menyukai