Anda di halaman 1dari 13

NAMA : SATRIANI

NIM : R1B1 19 024


MATA KULIAH : GEOGRAFI TANAH
BAB 4
SIFAT KIMIA TANAH
Dari segi kimia, tanah merupakan suatu kumpulan dari
banyak senyawa-senyawa kimia, mulai dari senyawa kimia
sederhana hingga senyawa kimia organik dan anorganik yang
kompleks. Senyawa-senyawa kimia di dalam tanah merupakan
hasil dari pelapukan bahan induk tanah dan pelapukan sisa
organisme tanah. Pelapukan bahan induk tanah menghasilkan
mineral-mineral primer dan sekunder. Baik mineral-mineral
primer tanah pada umumnya menjadi penyusun bahan induk
tanah yang belum terlalu lapuk lanjut , sementara itu mineral
sekunder banyak terdapat pada tanah-tanah yang telah
mengalami perkembangan lanjut.
SIFAT KIMIA TANAH
Tanah merupakan tubuh alam yang dinamis. Tumbuhan
secara terus menerus mengambil unsur hara, sehingga kandungan
unsur hara dalam tanah makin lama makin berkurang. Pada sisi
lain, tumbuhan menghasilkan sisa organik yang menjadikan
tanah permukaan relatif lebih kaya unsur hara dibandingkan
dengan tanah bawah permukaan. Tanah dapat diibaratkan sebagai
laboratorium yang hidup, di mana terdapat kegiatan-kegiatan
secara terus menerus. proses-proses kimiawi terjadi pada bahan
pelapukan batuan secara terus menerus di dalam tanah, demikian
pula pelapukan fisik, kimia dan biologis secara terus menerus
menghasilkan senyawa-senyawa kimia baru.
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK
Bahan organik tanah mempengaruhi sifat fisika, kimia tanah,
dan biologi antara lain warna, struktur, kestabilan agregat,pH,
kapasitas pertukaran kation, serta bahan organik merupakan
medium bagi aktivitas jasad hidup dalam tanah. Bahan organik
tersusun atas sisa-sisa tanaman dan hewan di dalam tanah. Bahan
organik dapat berupa sisa-sisa tanaman muda, pupuk hijau, dan
hasil pembakarn sisa tanaman, sisa akar, batang, dahan ranting
tumbuh-tumbuhan yang telah mati, termasuk juga ekstrements
(kotoran dan lendir-lendir) serangga, cacing dan binatang besar.
secara kimia, bahan organik tanah tersusun atas karbohidrat,
protein, lemak, resin dan waxes.
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK

Dalam keadaan kering , bahan organik terdiri dari 90%


carbon, oxygen, hydrogen, elemen-elemen lain yang memainkan
peranan penting dalam unsur hara tanaman. Nitrogen, sulfur,
phospor natrium dan kalsium adalah bagian atau kandungan yang
penting dari bahan organik.
Dekomposisi organik merupakan suatu proses pembakaran
atau proses oksidasi, yaitu reaksi dengan oksigen yang dapat
diformulasikan dalam reaksi kimia sederhana.
Nitrogen merupakan hasil penguraian dari protein, protein
terurai menjadi asam amino dan amonium oleh keguatan enzym,
selain juga mengalami proses transformasi dari unsur kompleks
ke unsur sederhana oleh aktivitas organisme.
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK

Mineralisasi adalah proses pengubahan atau penguraian


senyawa fosfor organik kompleks ke senyawa inorganik
(mineral) oleh aktivitas mikrobia. Proses mineralisasi di
pengaruhi oleh pH tanah.
Humus adalah tingkatan stabil dalam pemecahan bahan
organik, terdiri dari unsur-unsur sederhana, unsur- unsur resisten
(lignin), bahan amorf berwarna cokelat hingga cokelat tua, bahan
koloid yang telah di modifikasi dari jaringan asal atau telah di
sintesis dari berbagai organisme. Humus adalah kolodial yang
bersifat amorf buakan kristalin. Humus yang merupakan senyawa
kimia amorf mempunyai luas permukaan dan kapasitas adsorpsi
jauh lebih besar di banding koloid mineral lempung.
KOMPLEKS KOLOID TANAH
Komplesk koloid tanah terdiri dari koloid lempung dan
koloid humus. Kompleks koloid tanah bertindak sebagai gudang
unsur hara tanaman, atau merupakan pusat aktivitas reaksi fisika
kimia tanah. Tanah dengan kandungan koloid yang rendah akan
mempunyai cadangan unsur hara yang rendah. Koloid lempung
bersifat lebih stabil di bandingkan dengan koloid humus yang
mudah terdekomposisi oleh aktivitas jasad renik tanah. Koloid
lempung secara fisika mempunyai ukuran butir <0,001 mm.
Lempung terbentuk dari senyawa SIO2 AL2 O3 H2O dan unsur-
unsur lain seperti Mg, Fe, dan K.
KOMPLEKS KOLOID TANAH

Koloid lempung dapat menyerap molekul air dalam jumlah


tertentu. Molekul air ditangkap di antara lempeng-lempeng
kristal lempung menyebabkan peningkatan volume tanah secara
total sehingga tanah tampak mengembang. kondisi sebaliknya
jika koloid lempung banyak melepaskan molekul air, maka
volume tanah menyusut.
Koloid dapat dalam kondisi terdispersi di dalam larutan atau
suspensi tanah, artinya partikel-partikel tanah terpisah atau satu
sama lain. Flokulasi adalah penggumpalan atau penjojolan koloid
lempung karena banayk mengadsorpsi ion-ion Ca.
LARUTAN TANAH DAN REAKSI TANAH
 Larutan Tanah
Larutan tanah (soil solution) adalah lengas tanah yang
dibahas dari segi ilmu kimia tanah. Bermacam-macam ion,
asam,basa, garam, alkohol, tepung dan senyawa-senayawa kimia
tak larut lainnya, serta gas-gas terdapat dalam lengas tanah,
membentuk larutan tanah .
Reaksi larutan tanah ditentukkan oleh kadar H+ dan OH-. Jika
kadar H+ > OH- disebut bereaksi masam dan sebaliknya jika H+ <
OH- disebut bereaksi basa atau alkali. jika larutan tanah
mempunyai kadar H+ = OH- maka larutan tanah disebut bereaksi
netral.
LARUTAN TANAH DAN REAKSI TANAH

Partikel-partikel tanah yang paling aktif dalam reaksi kimia-


fisika ialah koloid tanah. koloid dalah suatu sistem berfase dua
yng tersusun atas partikel berukuran sangat halus (fase dispers)
dan terlarut (terdispersikan). sifat-sifat proses dan gejala fisika-
kimia tanah terpusat pada koloid tanah. Unsur penyebab dari
pembentuk sifat proses fisika-kimia tanah adalah:
1. Koloid tanah, karena bersifat memiliki muatan listrik rangkap
2. Ion-ion terjerap pada koloid tanah (kompleks jerapan
3. Ion-ion dalam larutan tanah
ketiganya menyebabkan pertukaran ion dan reaksi atau pH tanah.
LARUTAN TANAH DAN REAKSI TANAH

Koloid tanah (baik lempung maupun humus) mempunyai


matan listrik. Koloid tanah cenderung bermuatan listrik (-)
sehungga permukaan koloid menyerap (adsorpsi) kation dalam
jumlah relatif lebih besar dibandingkan anion. Koloid tanah tidak
dalam kondisi kering karena mengadsorpsi molekul-molekul air
yang membentuk lapisan-lapisan yang melingkupinya dalam
suasanya yang dinamakan “larutan tanah”.
LARUTAN TANAH DAN REAKSI TANAH

 Reaksi Tanah
Reaksi tanah (soil reaction) diartikan sebagai keasaman dan
kebasaan tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Reaksi larutan
tanah atau disingkat reaksi tanah ditentukkan oleh kadar H+ dan
OH- . Derajad keasaman tanah yang terdapat dalam larutan tanah
atau berdasarkan konsentrasi H+ dalam larutan tanah dosebut
derjad keasaman aktual aktif, sedangkan derajad keasaman tanah
yang terdapat dalam koloid tanah disebut derajad keasaman
potensial. Ada dua cara penentuan pH tanah yaitu, secara
colorumetric dengan menggunakan indikator pH Stick dan secara
elektrik dengan menggunakan anode dan katode di dalam sebuah
alat yang di sebut pH meter.
LARUTAN TANAH DAN REAKSI TANAH
Reaksi tanah berpengeruh terhadap pertumbuhan tanaman
dalam hal :
• Pengaruh tidak langsung. Tanah yang dalam kondisi reaksi
tanah yang sangat asam (pH <4,0) menyebabkan terjadinya
konsentrasi tinggi unsur-unsur yang bersifat meracun (toxic)
terhadap tanaman. Unsur kimia yang bersifat meracun akibat
rendahnya pH tanah antara lain AL, Mn, S dan Fe.
• Pengaruh dari ketersediaan dari unsur-unsur hara tanaman
antara lain N, S, P, K. Secara umum pada pH tanah normal
(pH antara 6,5 -3,5) semua unsur hara dalam larutan tanah
dalam keadaan tersedia.

Anda mungkin juga menyukai