Anda di halaman 1dari 10

SIFAT KIMIA TANAH

Oleh:
Sumarno Keba Rangga Suba
201710320311110
E-mail: ranggasuba21@gmail.com
Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan
kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi mampu menjerat dan menyediakan unsur hara lebih
baik daripada tanah dengan KTK rendah. Tanah dengan KTK tinggi bila didominasi oleh kation
basa, Ca, Mg, K, Na (kejenuhan basa tinggi) dapat meningkatkan kesuburan tanah, tetapi bila
didominasi oleh kation asam, Al, H (kejenuhan basa rendah) dapat mengurangi kesuburan tanah.
Karena unsur-unsur hara terdapat dalam kompleks jerapan koloid maka unsur-unsur hara tersebut
tidak mudah hilang tercuci oleh air.KTK pada jenis tanah yang ada berbeda-beda, dipengaruhi
oleh faktor lingkungan setempat. KTK tanah pada umumnya digunakan sebagai indikator
pembeda pada proses klasifikasi tanah.Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui metode
pengukuran pH actual dan pH potensial tanah serta mengetahui sifat kimia tanah, untuk
mengetahui metode pengukuran KTK secara kualitatif dan kuantitatif di laboratorium, serta untuk
mengetahui metode pengukuran dan perhitungan konsintensi tanah di lapang maupun di
laboratorium, dan mengetahui metode pengukuran pH katual dan pH potensial tanah. Praktikum
di laksanakan di laboratorium agronomi I Universitas Muhammadiyah Malang, pada tanggal 5
April 2020. Metode pH tanah dan kandungan kapur tanah menggunakan perhitungan kandungan
pH potensial dan actual serta menhitung kandungan kapur tanah baik secara kualitatif dan
kuantitatif, menhasilkan pH tanah : sampel tanah hutan agroforestri, tanah hutan industri, dan
tanah hutan lindung, menghasilkan hasil aquades sama yaitu 5, dan KCL 1n 6,5,5.
Kata Kunci : KTK, pH aktual, pH potensial.

PENDAHULUAN

Tanah adalah lapisan permukaan Tanah memiliki arti yang lebih


bumi yang secara fisik berfungsi sebagai khusus dan penting sebagai media tumbuh
tempat tumbuh & berkembangnya tanaman darat. Tanah berasal dari hasil
perakaran penopang tegak tumbuhan pelapukan batuan bercampur dengan sisa
tanaman dan mempunyai kenutuhan air dan bahan organik dari organisme (vegetasi atau
udara, secara kimiawi berfungsi sebagai hewan) yang hidup di atasnya atau di
gudang dan penyuplai hara dan nutrisi dalamnya. Selain itu di dalam tanah
(senyawa organik dan anorganik sederhana terdapat pula udara dan air yang berasal dari
dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, hujayang ditahan oleh tanah sehingga tidak
Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl. Secara meresap ke tempat lain. Dalam proses
biologi berfungsi sebagai habitat biota pembentukan tanah, selain campuran bahan
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam mineral dan bahan organik terbentuk pula
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif lapisan-lapisan tanah yang disebut horizon.
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman Dengan demikian tanah (dalam arti
yang ketigannya secara integral mampu pertanian) dapat didefenisikan sebagai
menunjang produktivitas tanah untuk kumpulan benda alam di permukaan bumi
menghasilkan biomass dan produksisi baik yang tersusun dalam horizon-horizon,
tanaman pangan, tanaman obat-obatan, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan
industri perkebunan.

1
organik, air dan udara, dan merupakan
media tumbuhnya tanaman.
Tanah juga merupakan alat terdapat juga ion hidroksida (OH-), yang
produksi untuk menghasilkan produksi jumlahnya berbanding terbalik dengan
pertanian. Sebagai alat produksi tanah banyaknya ion H+. Pada tanah-tanah
memiliki peranan-peranan yang masam jumlah ion H+ lebih tinggi
mendorong berbagai kebutuhan diantaranya dibandingakan dengan jumlah ion OH-,
adalah sebagai alat produksi, maka peranannnya sedangkan pada tanah alkalis kandungan
yaitu sebagai tempat pertumbuhan tanaman, ion OH- lebih banyak dari ion H+. Jika ion
menyediakan unsur-unsur makanan, H+ dan ion OH- sama banyak di dalam
sumber air bagi tanaman, dan tempat tanah atau seimbang, maka tanah bereaksi
peredaran udara. Tanah mempunyai ciri netral. Reaksi tanah adalah derajat
khas dan sifat-sifat yang berbeda-beda kesaman tanah yang terdapat di larutan
antara tanah di suatu tempat dengan tempat tanah Tinggi rendahnya reaksi tanah
yang lain. Sifat-sifat tanah itu meliputi dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk
fisika dan sifatkimia. Beberapa sifat fisika tanah.Selain itu,kedaan musim,tindakan
tanah antara lain tekstur, struktur dan kadar cocok tanam ,tempat pengambilan
lengas tanah. Untuk sifat kimia menunjukkan contoh,dan cara pengukuran tanah akan
sifat yang dipengaruhi oleh adanya unsur maupun mempengaruhi nilai pH tanah (Ahmat
senyawa yang terdapat di dalam tanah 2016).
tersebut. Beberapa contoh sifat kimia yaitu Reaksi tanah yang penting adalah
reaksi tanah(pH), kadarbahan organik dan masam , netral atau alkalin. Pernyataan ini
Kapasitas Pertukaran Kation (KTK). didasarkan pada jumlah ion H dan OH
Praktikum ini bertujuan untuk dalam larutan tanah . bila didalam tanah
mengetahui metode pengukuran pH aktual ditemukan ion H lebih banyak dari ion
dan pH potensial, Mengetahui metode OH , maka disebut masam. Bila ion H
pengukuran redoks tanah secara kualitataif sama dengan OH , maka disebut netral ,
dilapang, Mengetahui metode pengukuran dan bila ion OH lebih banyak dari ion H
KTK secara kualitatif dan kuantitatif maka disebut alakalin.
dilaboratorium, dan Mengetahui beberapa Sifat reaksi tersebut dinilai berdasarkan
sifat kimia tanah dan cara pengamatannya
konsentrasi ion H dan dinyatakan dengan
dilapangan dan dilaboratorium.
pH . dengan kata lain , pH tanah = -log (H)
tanah. Suatu tanah disebut masamdengan
REAKSI (PH) TANAH
7, dan basa bila lebih dari 7 . bila
Ph tanah atau kemasaman tanah atau konsentrasi ion H bertambah maka ion pH
reaksi tanah menunjukkan sifat turun dan sebaliknya bila konsentrasi ion
kemasaman atau alkalinitas tanah yang OH bertambah pH naik. Distribusi ion H
dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH dalam tanah tidak homogen . ion H lebih
menunjukkan banyaknya konsentrasi ion banyak diserap dari pada ion OH , maka
hidrogen (H +) di dalam tanah. Makin ion H lebih pekat didekat permukaan
tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, koloid ., sedangkan ion OH sebaliknya
semakin masam tanah tersebut. Di dalam dengan demikian pH lebih rendah di dekat
tanah selain ion H+ dan ion-ion lain koloid dari pada tempat yang jauh dari
koloid. (Agus et.al,2015).

2
Kisaran pH tanah dapat dibatasi mengurangi elektron dan menangkap
pada dua ekstrim. Kisaran pH tanah oksigen (oxtoby, 2014)
mineral biasanya terdapat antar pH 3,5
sampai 10 atau lebih, untuk tanah gambut KTK
kisaran pH nya adalah sekitar kurang dari
3,0 , sebaliknya tanah alkalin biasanya bisa Bagian yang paling aktif didalam tanah
menunjukan pH lebih dari 11,0 . secara adalah partikel-partikel tanah berukuran
sederhana kisaran pH tanah itu ditunjukan koloid. Koloid organik dan anorganik
pada gambar 7-3 . kisara pH tanah mineral tanah ini bermuatan negative dan dapat
di daerah basah berbeda dengan daerah menjerap kation, yang dalam keadaan
kering . diwilayah  basah kisaran pH itu tertentu dapat terlepas kembali. Koloid
berada antara sedikit dibawah 5 hingga tanah dapat menjerap kation. Jumlah
sedikit diatas 7 . sedangkan di wilayah kation yang terjerap tergantung pada
kering berada sedikit antara di bawah 7 susunan kimia dan mineral koloid tanah.
dan diatas 9. (Hardjowigeno, 2012). Muatan negatif koloid mineral berasal
dari valensi-valensi yang pada patahan-
REDOKS patahan mineral, ionisasi hydrogen dari
gugus Al –OH dan subsitusi isomorfik.
Redoks adalah suatu reaksi kimia Sedangkan muatan negative koloid organic
dimana ada perpindahan elektron dari satu berasal dari ionisasi gugus karboksil dan
reaktan yang lainnya. Contoh reaksi redoks fenolik.
seperti erosi, elektrolisis, dan Kapasitas tukar kation (KTK)
termodinamika sel galoanik. Reaksi redoks merupakan sifat kimia yang sangat erat
ada dua yakni redoks spontan dan non hubungannya dengan kesuburan tanah.
spontan (stoker, 2012). Tanah-tanah dengan kandungan bahan
Reaksi redoks spontan adalah reaksi organik atau kadar liat tinggi mempunyai
redoks yang berlangsung serta-merta dan KTK lebih tinggi daripada tanah-tanah
disertai pembebasan energi berupa panas dengan kandungan bahan organik rendah
yang ditandai dengan perubahan suhu atau tanah-tanah berpasir (Norrahmad,
reaksi redoks non-spontan terjadi apabila 2015). Nilai KTK tanah sangat beragam
E° sol negatif. Suatu reaksi kimia yang dan tergantung pada sifat dan ciri tanah itu
tidak spontan tidak terjadi apapun sendiri. Besar kecilnya KTK tanah
(selirawati, 2011) dipengaruhi oleh : reaksi tanah, tekstur
Faktor yang menyebabkan terjadinya atau jumlah liat, jenis mineral liat, bahan
reaksi redoks seperti ionisasi, aftisitas organik dan, pengapuran serta pemupukan.
elektron, energi atomisasi, energi ikat Kation adalah ion bermuatan positif
kovalen, dan oksigen. Reaksi reduksi seperti : Ca 2+, Mg 2+,
+ + + 3+
menurunkan bilangan oksidasinya, Na ,  NH4  ,H  dan Al . Di dalam
menangkap, menambah, dan melepas tanah  kation-kation tersebut terlarut di
oksigen. Sebaliknya, reaksi oksidasi dalam air tanah atau terjerap oleh koloid-
menaikkan bilangan oksidasi, melepas atau koloid tanah. 

3
Banyaknya kation tanah,  menyediakan Ca dan Mg untuk
(dalam  milliekivalen) yang dapat dijerap tanaman, yang berperan pada serapan dan
oleh tanah persatuan berat tanah (per 100 pergerakan unsur P didalam jaringan
gr) dinamakan Kapasitas  Tukar Kation
tanaman, meperbaiki struktur tanah serta
(KTK). Kation-kation yang telah dijerap
oleh koloid tersebut sulit tercuci air memperbaiki pembentukan bintil-bintil
gravitasi, tetapi dapat digantikan oleh akar.
kation lain yang terdapat dalam larutan Penambahan kapur menimbulkan
tanah, hal ini yang dinamakan pertukaran muatan positif (kation) dalam air pori.
kation. Satuan KTK adalah me 100 gr - Penambahan kation ini memungkinkan
1
. (Hardjowigeno, 2012). terjadinya proses tarik menarik antara an-
ion dari partikel tanah dengan kation dari
KANDUNGAN KAPUR
partikel kapur serta kation dari partikel
Keberadaan kapur tanah erat kaitannya kapur dengan anion dari partikel air
dengan keberadaan kalsium atau (proses pertukaran ion/cation exchange).
magnesium. Magnesium berasal dari Proses ini mengganggu proses tarik
mineral fero-magnesium dan kalsium dari menarik antara an-ion dari partikel tanah
feldspor dan akumulasi bahan dengan kation dari partikel air serta proses
kapur(karbonat), dolomit, kalsit, dan tarik menarik antara an-ion dan kation dari
gipsum sebagai mineral sekunder. partikel air, sehingga partikel tanah
Kandungan Ca dan Mg yang tinggi dalam kehilangan daya tarik antar partikelnya.
tanah berhubungan dengan taraf Berkurangnya daya tarik antar partikel
perkembangan tanah tersebut. Semakin tanah dapat menurunkan kohesi
kuat pelindian, semakin kecil kandungan tanah.Penurunan kohesi ini menyebabkan
kedua hara tersebut. Kandungan kapur mudah terlepasnya partikel tanah dari
tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor ikatannya. Penambahan kapur yang
antara lain komposisi batuan induk dan semakin banyak akan menyebabkan
iklim. semakin turunnya nilai kohesi. Dengan
Kedua faktor ini berhubungan dengan turunnya nilai kohesi akan menyebabkan
kadar lengas tanah,  terbentuknya lapisan- turunnya nilai batas cair pada tanah
lapisan tanah, dan tipe vegetasi. Pengaruh (Hanafiyah, 2017).  Namun apabila
kapur terhadap pertumbuhan dan produksi berlebihan, pengapuran dapat berdampak
tanaman dapat ditinjau dari 2 segi, yang negatif berupa penurunan ketersediaan Zn,
pertama ialah pengaruh langsung yaitu Mn, Cu, B yang dapat menyebabkan tanah
kapur sebagai sumber hara Ca dan Mg dan menjadi devisiensi keempat unsur ini, serta
yang kedua ialah pengaruh tidak langsung dapat mengalami keracunan Mo (Hanafiah,
yaitu berupa perbaikan sifat dan ciri 2017).Mn, Cu, B yang dapat menyebabkan
tanah. Manfaat dari pengapuran tanah tanah menjadi devisiensi keempat unsur
antara lain untuk menaikan harga pH ini, serta dapat mengalami keracunan Mo
(Hanafiah, 2017).

4
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu ynag jernih dengan kertas pH stick / pH
meter. Menggulangi prosedur 1-3 dengan
Penelitian dilaksanakan di menggunakan pelarut KCl 1 N sebagai
Laboratorium Agroteknologi Universitas pelarut untuk menggukur ph potensialnya.
Muhammadiyah Malang pada hari Senin, 5
April 2020. Redoks
Bahan dan Alat Menggambil sampel bongkahan
tanah sebesar kuku ibu jari dan letakkan
Alat yang digunakan dalam
secara terpisah pada sehelai kertas tapis.
praktikum ini adalah adalah tabung reaksi, Membasahi sampel dengan larutan HCL
kertas Ph, kertas lakmus, kertas tapis, 10%. Melipat kertas tapis hingga menutupi
timbangan digital , pipet ukur, gelas kedua bongkahan tanah dan menekan
arloji,gelas ukur, tabung reaksi, label, dengan jari tangan sampai cairan keluar
pipet, calsimeter, bunsen, penyangga kaki membasahi kertas tapis. Meneteskan
tiga. Bahan lainnya adalah aquades, masing-masing bercak basah dibongkahan
tanah dengan larutan KCL 10% dan
larutan Kcl, larutan HCL, larutan KCNS
larutan K3Fe (CN)6 0,5%. Mengamati
10%, K3Fe (CN)6 0,5%, larutan eorin red, perubahan warna yang terjadi.
larutan gention violet, sampel tanah Hutan
KTK
Lindung, sampel tanah Hutan Industri,
sampel tanah Hutan Agroforestry. Menggambil enam buah tabung
reaksi diisi dengan sampel tanah sampel
Pelaksanaan Percobaan tanah halus kering (hutan lindung, hutan
PH industri, dan hutan agroforestry) setinggi ±
1 cm. Menambahkan pada masing-masing
Mengambil contoh tanah segar tabung reaksi dengan larutan eosin red dan
(tanah hutan lindung, hutan industri, dan gention violet setinggi ± 5 cm dari
hutan agroforestry) dengan berat ± 5 gr permukaan tanah dalam tabung reaksi.
menggunakan timbangan digital. Dari Mengocok masing-masing tabung reaksi
setiap horison sampel tanah yang diambil selama ± 2 menit, setelah itu disaring
dimasukkan ke dalam tabung menggunakan kertas saring dan filtratnya
reaksi.Menambahkan aquades ± 12,5 gr ditampung dalam enam tabung reaksi lain.
dan kocok hingga terjadi suspensi. Memperhatikan warna filtrat dan
Membiarkan ± 10 menit dan mengaduk membandingkan dengan kontrol (larutan
sesekali kemudian, mengukur pH cairan eosin red dan gention violet tanpa tanah).

5
KANDUNGAN KAPUR ( CaCo2) bersifat netral, berbeda saat menggunakan
Aquades bernilai 5 yang berarti asam.
Pengamatan secara kualikatif Hasil yang sama ditunjukkan pada hutan
dilakukan dengan cara menggambil Lindung dimana ph nya bernilai 5 untuk
sebongkah sampel tanah kemudian ditetesi masing-masing pelarut yaitu Kcl dan
dengan larutan HCL 10% secara merata
Aquades, dan yang terakhir adalah
dan mengamati gejala reaksi yang terjadi.
hutan Industri dimana nilai untuk
Pengamatan secara kuantitif dilakukan
dengan cara menimbang calsmeter yang pelarut Kcl dan Aquades nilainya sama
bersih dan kering. yaitu 5 yang berarti Asam.Penentuan ph
HASIL DAN PEMBAHASAN tanah adalah sebuah lini yang paling
penting yang dapat digunakan untuk
Reaksi Ph Tanah mendiagnosa masalah pertumbuhan
tanaman , dan biasanya tanah di daerah
Tabel 1.Reaksi pH tanah basah bersifat masam san di daerah kering
bersifat basa (Anas Fathullah, 2015). Nilai
Tabel.1 Reaksi Ph tanah.
pH tanah berkisar antara 0 – 14, semakin
Sampel KCL 1n Aquades
tinggi kepekatan / konsentrasi (H+) dalam
Agroforest 6 5
tanah maka, makin rendah pH tanah,
Industri 5 5
begitupun sebaliknya . Sehubungan dengan
Lindung 5 5
Keterangan : < 5,5 bersifat ASAM; ≤ 5,5 – nilai tanah (pH) dijumpai tiga
7 bersifat NETRAL; >7 bersifat BASA. kemungkinan yaitu: masam /Asam, Netral,
Berdasarkan hasil dari pengamatan dan Basa. PH optimum, untuk ketersediaan
diatas, diperoleh hasil dari sampel hutan unsur tanah hara tanah adalah sekitar 7,0
Agroforestry dengan Kcl menunjukkan karena pada pH ini semua unsur makro
bahwa tanah tersebut berada dihasil 6 yaitu tersedia secara maksimum ( Nurmala,
dkk. 2012).

6
PH tanah menunjukkan berbeda. Kondisi pH tanah
banyaknya konsentrasi ion Hidrogen (di mempenggaruhi serapan unsur hara dan
dalam tanah). Makin tinggi kadar ion di pertumbuhan tanaman melalui
dalam tanah, semakin masam tanah pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur
tersebut. Bila kandungan H sama dengan hara dan adanya unsur-unsur yang
tanah bereaksi Netral yaitu yaitu beracun ( Hanafiah, 2017).
mempunyai Ph= 7 ( Hardjowigeno, 2011). Manfaat mengetahui pH tanah
Pengukuran pH tanah di lapangan dengan ialah Ph tanah menjadi kegiatan pertanian
prinsip kalori meter dengan menggunakan lebih mudah karena telah mengetahui jenis
indicator (larutan,kertas lakmus) yang maupun kandungan asam dan basa tanah,
menunjukkan warna tertentu pada pH
sehingga dapat menentukan Redoks adalah suatu reaksi kimia
komiditas yang baik untuk pertanian. diman ada perpindahan elektron dari satu
Redoks reaktan yang lainnya. Contoh-contoh
Larutan reaksi redoks seperti erosi, elektrolisis,
K3Fe dan termodinamika sel galoanik. Rekasi
Sampel
redoks spontan dan non spontan (stoker,
KCNS (CN)6 2012).
Agroforestry  ++  +++++ Reaksi redoks spontan adalah reaksi
Hutan redoks yang berlangsung serta merta dan
Industri  +++  ++++ disertai pembebasan energi berupa panas
Hutan yang ditandai dengan perubahan suhu
Reaksi redoks non-spontan terjadi apabila
Lindung  + ++ 
harga E° sol negatif. Suatu reaksi kimia
Tabel 2. Redoks yang tidak spontan tidak terjadi apapun
(seliwati,2011). Dan pengamatan yang
Berdasarkan tabel diatas diketahui sampel kami lakukan masuk dalam spontan karena
tanah Agroforestry dengan larutan KCNS langsung terlihat perubahan warna ketika
berwarna merah disertai hijau (++) dan ditetes pertama. Faktor yang menyebabkan
larutan K3Fe (CN)6 berwarna biru nyata (+ terjadinya reaksi redoks seperti ionisasi,
++++). Sampel hutan Lindung dengan aftisitas elektron, energi atomisasi, energi
larutan KCNS berwarna merah nyata (++ ikat kovalen, dan oksigen. Reaksi reduksi
+) dan K3Fe (CN)6 berwarna biru nyata menurunkan bilangan oksidasinya,
disertai hijau (+++). Sampel hutan Industri menangkap, menambah, dan melepas
dengan larutan KCNS hanya timbul warna oksigen. Sebaliknya, reaksi oksidasi
merah nyata & Pink (+) dan K3Fe (CN)6 menaikkan bilangan oksidasi, melepas atau
berwarna biru nyata disertai hijau (++). mengurangi elektron dan menangkap
oksigen (oxtoby, 2014).

7
KTK makin pekat maka nikai KTK tersebut
Tabel 3. KTK
tinggi sedangkan, jika tidak pekat maka
nilai KTKnya rendah. Perbedaan KTK
sampel Eosin Red Gention terjadi karena penggunaan sampel tanah
Violet yang berbeda. Berbagai tanah sangat
1 2 3 1 2 3 beragam bahkan tanah sejenisnya pun
H. ++ + + + + + berbeda KTKnya. Besarnya KTK tanah
dipengaruhi oleh sifat dan ciri tanah itu
Lindung + + + + + + sendiri antara lain adalah (1) Reaksi tanah /
H. Industri ++ + + + + + PH. (2)Tekstur tanah / jumlah irat, (3)
+ + + + Jenis mineral irat, (4) Bahan organik, (5)
Agroforest ++ + + + + + Pengapuran / pemupukan (Nurhayati dkk,
2014).
ry + + + + +
Sampel tanah hutan Lindung
memiliki nilai KTK paling tinggi,
Berdasarkan hasil praktikum KTK
kemungkinan tanah ini menggandung
pada sampel tanah halus kering hutan
banyak bahan organik, memiliki pH netral,
Lindung, hutan Industri, hutan
dan unsur- unsur tanah tersedia sehingga
Agroforestry yang diuji dengan larutan
baik digunakan untuk menanam.
eosin red, sampel satu, dua, dan tiga pada
Sedangkan pada tanah hutan Indutry
langkah pertama semua mendekati kontrol
sampel tanah 2 dan Agroforestry
atau terlihat pekat. Langkah kedua
kemungkinan mengandung tanah yang
dilakukan penyaringan dengan kertas
masam. Kemasan tanah terjadi karena
saring dan semua sampel menjadi sedikit
tanah adalah yang terbentuk di daerah yang
pekat . Penyaringan selanjutnya pada
lembap, karena adanya pencucian kasa-asa.
tabung reaksi 3 semua sampel masih
Adanya keberadaan suhu cukup panas dan
sedikit pekat atau tidak mendekati kontrol.
pencucian yang lama, terjadi pelapukan
Pengujian dengan larutan geontin violet
yang intensif pada mineral yang mudah
pada semua sambel tanah di langkah
lapuk ( J.Miehel, 2012). Tanah yang
pertama sedikit pekat. Langkah kedua
masam dikarenakan tanah tidak terlalu
dilakukan penyaringan di tabung reaksi
baik untuk usaha pertanian. Namun, usaha
dua, tanah hutan lindung sedikit pekat,
pertanian pada tanah ini tetap bisa
tanah hutan industri jernih, dan
dilakukan dengan cara menaikkan pH
Agroforestry sedikit pekat. Penyaringan
tanah. Hal ini bisa dibantu dengan
selanjutnya pada tabung reaksi tiga, sampel
pemberiaan kapur dan bahan organik
tanah hutan lindung sedikit pekat, tanah
kepada tanah tersebut. Kapur akan
hutan Industri jernih dan agroforestry
menaikkan pH tanah, sedangkan bahan
jernih.
organik akan bertindak untuk menambah
Larutan eosin red dan gention
ketersediaan unsur hara bagi tanah untuk
violet menjadi indikator untuk mengetehui
perkembangan dan pertumbuhan tanaman
nilai KTK, jika warna yang dihasilkan
(H.H Bailey, 2016).

8
Kandungan Kapur ( CaCo2) 0 % CaCO3 . Sampel tanah Agroforestry
Tabel 4. Metode Kualikatif juga memiliki 0 % CaCO3. . Artinya semua
sampel tanah pada metode kuantitaif tidak
Sampel Hasil memiliki CaCO3.
H. Lindung - Secara kimia lahan kering masam
H. Industri - umumya mempunyai nilai pH rendah
Agroforestry + sekitar 4-5 yang menyebabakan
kandungan Ai terlarut tinggi sehingga
dapat meracuni tanaman, tanah memiliki
Keterangan: +: Lemah; ++: Lemah; ++ unsur hara esensial makro dan mikro
+ : Sedang; ++++: Kuat; +++++ : Kuat. seperti N, P, K, Ca, Mg, dan bahan
organik. Salah satu cara untuk
Tabel 5. Metode Kuantitatif memperbaiki tanah tersebut yaitu dengan
Sam A B C D % menanam kacang, karena pada akar kacang
terdapat bakteri yang dapat memperkuat
pel gra gra gra gra Ca kandungan Nitrogen pada tanah.
m m m m Co Pertumbuhan tanaman yang membaik
H. 5g 99 13 13 0 akibat pemberian kapur diikuti dengan
peningkatan jumlah isi perbuah. Tanpa
Lind r gr 3 2gr %
kapur, pengolahan tanah sedalam 30 cm
ung gr mengakibatkan menurunnya pertumbuhan
H. 5g 99 13 13 0 hasil dari tumbuhan tersebut. Untuk lahan
kering masam, pengapuran cukup
Indu r gr 5gr 5gr %
dilakukan pada massa tanah lapisan 15 cm
stri guna menurunkan kejenuhan AL- add
Metode sampel tanah yang hingga 20 % ( Subandy dan Wijanarto,
digunakan adalah sampel tanah hutan 2013). Pemberian kapur (CaCO3) pada
Lindung, hutan Industri, hutan media budidayanya diharapkan mampu
Agroforestry. Pada sampel tanah hutan meningkatkan pH tanah dan
Lindung ketika ditetesi HCL, tidak ada mengefektifkan unsur-unsur hara agar
gelembung yang artinya memiliki 0,05 % tumbuhan tersebut dapat tetap hidup.
CaCO3. Pada sampel tanah hutan Industri Kapur mengandung unsur Ca, tetapi
memiliki 0,05 % CaCO3. Sedangkan, pada pemberian kapur kedalam tanah pada
sampel tanah hutan Agroforestry terdapat umunya bukan karena tanah kekurangan
gelembung sedikit yang artinya pada unsur Ca melainkan tanah terlalu asam
sampel tanah ini mengandung 1,00 % (Arni,E .2011) Pada tanah liat berat,
CaCO3. gambut dapat menahan perubahan Ph
Pada metode kuantitatif sampel sedangkan, pada tanah pasir tidak dapat
tanah yang digunakan adalah sampel tanah menahan perubahan pH . Tanah yang
yang digunakan sama dengan sampel tanah mampu menahan kemasaman tersebut
pada metode kualikatif. Pada sampel tanah dikenal sebagai tanah yang berpenyangga
hutan Lindung memiliki 0 % CaCO3 . pada baik ( Mukhlis, 2014).
sampel tanah hutan Industri juga memiliki

KESIMPULAN

9
Praktikum yang telah Perkembangan Tamanan . Jurnal
dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa Agrotek. Vol 2(1): 81-90
ketiga sampel tanah yang digunakan Norrahmad, N., Edwin, M., & Putra, M.
memiliki nilai kapasitas tukar kation yang (2015). Penilaian Perkembangan
sangat rendah. Hal ini terjadi karena Tanah Berdasarkan Tingkat
karena ketiga tanah adalah tanah dengan Pencucian Liat Dan Nilai
pH masam. Rendahnya KTK tanah berarti Kapasitas Tukar Kation Pada
Daerah Hulu Sungai Sangatta
sanagt sedikitnya unsur hara yang terdapat
Kutai Timur. Jurnal Pertanian
didalam tanah. Tanah dengan KTK rendah Terpadu, 3(1), 101-113
tidak bagus bila digunakan untuk usaha
Oxtoby, david w. 2014. Prinsip-2 kimia
pertanian. Kemasaman tanah ini perlu
modern Erlangga . Jakarta
diperbaiki dengan pemberian kapur dan
penambahan bahan organic.
DAFTAR PUSTAKA
Aragno, M dan J. Michel. 2015. The
Living soil. Science publishers.
Inc, New jersey
Arni, E. 2011. Pemberian kapur (C aCo2)
untuk perbaikan kualitas Tanah
Tambak dan Pertumbuhan Rumput
Laut. Jurnal Saintek Perikanan
Vol.6 no.2
Fathullah, A. 2015. Dasar Ilmu Pertanian
Ph Tanah. Jurnal Agrotek. Vol
3(1): 152-181
Hakim, N, N. Am Lubis, Sutopo, G.N,
M. Amin D,Go BH, H.H Baille.
2016. Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Universitas Lampung. Lampung
Hanafiah, K. 2017. Pengaruh Kadar Ph
Tanah Melalui Metode Penentuan
Menggunakan Kertas Lakmus.
Jurnal Pertanian. Vol 4(3): 162-
171
Hardjowigeno,S. 2011. Dasar-dasar Ilmu
Tanah . Edisi 1-3. Jakarta Rajawali
Press
Mukhlis. 2014. Analisis Tanah Tanaman.
USU Press. Medan
Nurhayati Hakim, Dkk. 2014. Dasar-
dasar Ilmu Tanah. Lembaga
Penelitian Universitas Lampung.
Lampung
Nurmala.D, dkk. 2012. Pengaruh Ph
Tanah Untuk Pertumbuhan Dan

10

Anda mungkin juga menyukai