2019 PEMBUKAAN LADANG DENGAN BAJAK MENGELILINGI BUKIT (CONTOUR FARMING)
Pertanian searah kontur (Contour Farming) merupakan cara penanaman
tanaman yang searah garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama pada tanah-tanah yang berlereng atau mempunyai kemiringan dengan tujuan: 1. Menghambat kecepatan aliran permukaan. 2. Memperbesar peresapan air permukaan ke dalam tanah dan, 3. Menghemat biaya, tenaga dan waktu. Pengolahan tanah menurut kontur biasanya diikuti dengan penanaman menurut kontur, yaitu barisan tanaman diatur sejalan dengan garis kontur. Pengolahan tanah atau penanaman mengikuti garis kontur dilakukan pada lahan miring untuk mengurangi erosi dan aliran permukaan. Garis kontur adalah suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama dan berpotongan tegak lurus dengan arah kemiringan lahan. Bangunan dan tanaman dibuat sepanjang garis kontur dan disesuaikan dengan keadaan permukaan lahan. Penanaman pada garis kontur dapat mencakup pula pembuatan perangkap tanah, teras bangku, teras guludan atau penanaman larikan. Pengolahan tanah dan penanaman searah kontur sudah banyak dijumpai di Indonesia. Namun demikian, tidak sedikit yang masih belum menerapkannya. Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan bagian atas yang pada akhirnya menyebabkan menurunnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang lebih jauh dapat mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu, butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi). Pencegahan banjir dan pendangkalan sungai melalui penerapan pertanian searah kontur merupakan salah satu upaya perbaikan lingkungan melalui pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan). Pertanian searah kontur merupakan praktik pertanian yang banyak diterapkan di negara-negara asia pasifik yang sangat sesuai bagi pertanian tanaman semusim di lereng atau bukit. Praktik pertanian tersebut menjadi wujud konservasi yang efektif untuk diterapkan di berbagai daerah. Keuntungan pertanian searah kontur, yaitu dapat menjaga tanah bagian atas pada daerah lereng, mengurangi limpasan air akibat hujan dan meningkatkan keampuan lahan menyerap air sehingga irigasi lebih efektif. Pertanian searah kontur mampu mengurangi erosi tanah sebesar 50% dibandingkan dengan pertanian yang searah lereng. Penerapan pertanian searah kontur meningkatkan kualitas air dengan mengurangi sedimentasi dan limpasan air dan meningkatkan kapasitas air untuk infiltrasi.