Anda di halaman 1dari 13

IRIGASI DAN DRAINASE

Menganalisis Sistem Irigasi Permukaan

Abdul Jabir, S.TP., Gr


NIPPPK : 198010302022211001

ALAT MESIN PERTANIAN


SMKN 1 PEUREULAK
KD : Menganalisis Sistem Irigasi Permukaan

Irigasi
permukaan adalah
penerapan irigasi
 dengan cara
mendistribusikan air ke
lahan pertanian dengan
cara gravitasi
(membiarkan air
mengalir di permukaan 
lahan pertanian).
Metode ini merupakan
cara yang paling banyak
digunakan di seluruh
dunia. Irigasi permukaan
yang cenderung tidak
terkendali umumnya
disebut dengan irigasi
banjir atau irigasi basin,
yaitu merendam lahan
pertanian hingga
ketinggian tertentu dengan
jumlah air yang berlebih.
Irigasi permukaan
yang terkelola
dengan baik biasanya
dilakukan dengan
mengalirkan air di
antara guludan
 (furrow) atau batas
tertentu.
Jenis irigasi permukaan

Irigasi basin dilakukan membanjiri


satu petak lahan, dan
memungkinkan drainase dari
petak yang lebih tinggi menjadi
sumber air bagi petak yang lebih
rendah.
Irigasi basin tidak harus di
drainase melainkan membiarkan
air menyerap ke dalam tanah atau
terevaporasi ke udara, yang
disebut dengan "basin tertutup".
Irigasi basin diutamakan di daerah dengan laju infiltrasi yang rendah,
karena dibutuhkan waktu yang lama bagi air untuk menyerap ke
dalam tanah sehingga lahan dibanjiri selama Irigasi gelombang
(surge irrigation) dilakukan dengan secara periodik mensuplai air lalu
menghentikannya supaya tanah mengalami siklus kering dan basah
yang mampu mengurangi laju infiltrasi tanah dan menjadikan kondisi
tanah seragam.
Berkurangnya laju
infiltrasi ini
dikarenakan partikel
tanah terkonsolidasi,
pori-pori dan rekahan
mikro di tanah terisi
air, dan menjadi
tertutup rata ketika
partikel tanah yang
besar menjadi pecah
karena munculnya
kelembaban yang
tiba-tiba dari kondsi
yang kering.
Partikel tanah yang telah
mengecil tersebut
menutup celah pada
tanah seiring dengan
keringnya tanah, dan
seterusnya siklus
tersebut berlanjut.
Metode irigasi ini hanya
cocok pada tanah jenis
remah, dan tidak bisa
dilakukan pada tanah liat
karena tanah liat dapat
menutup pori-porinya
dengan cepat meski
dalam kondisi basah
Irigasi permukaan dapat
memunculkan masalah
ketika tidak diterapkan
dengan tepat, yang dapat
mengganggu kelestarian
lingkungan dan
keberlanjutan usaha
pertanian :
• Penggenangan yang dapat
menyebabkan akar
terendam secara permanen
sehingga pertumbuhan
terhenti.
• Drainase dalam,
yaitu fenomena 1 2
mengalirnya air
keluar dari lahan
pertanian bukan
melalui permukaan
melainkan melalui
bawah tanah.
Fenomena ini jika
terjadi di daerah
dengan air tanah 3 4
 berkadar garam
 tinggi dapat
menyebabkan 
salinisasi tanah.
Salinisasi terjadi ketika air yang
digunakan mengandung kadar
mineral tinggi dan menambah
kadar garam tanah. Tanah
yang terlalu asin dapat
menyebabkan tumbuhan tidak
dapat hidup. Peningkatan
kadar garam dapat dicegah
dengan drainase bawah
permukaan karena air yang
mengalir dari atas membasuh
garam dan mengalirkannya ke
bawah tanah sehingga
mencegah garam naik ke
permukaan.
Peningkatan kadar garam
dapat dicegah dengan drainase
bawah permukaan karena air
yang mengalir dari atas
membasuh garam dan
mengalirkannya ke bawah
tanah sehingga mencegah 
garam naik ke permukaan.

Anda mungkin juga menyukai