Anda di halaman 1dari 4

1.

Konsep Dasar Analisis Anion


Anion merupakan ion bermuatan negatif. Dalam identifikasi/analisa anion dikenal
adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa
kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa
basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi
pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan
pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal
Co2- dan SO,²-, NO3- dan NO²-, dan lain-lain.
Identifikasi/analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, yang
membedakan adalah identifikasi anion tidak memiliki metode analisis standar yang
sistematis seperti analisis kation. Uji pendahuluan awal pada identifikasi anion juga
berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas dan kelarutan. Analisa
anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Sifat-
sifat anion ada tiga yaitu, sifat asam-basa, redoks dan kesetimbangan larutan.
Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal dan
analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Untuk reaksi kering pemeriksaan
anion dalam sampel masih berbentuk zat biasanya dilakukan dengan yang menggunakan
larutan Ekstrak Soda (ES). Larutan ekstrak soda dibuat dengan memasak cuplikan dalam
larutan jenuh natrium karbonat selama 10 menit, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh
disebut ekstrak soda (ES). Karena ES suasana basa maka larutan ES ini tidak
dipergunakan tanpa pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan
ditambahkan dulu asam. Identifikasi anion dibagi menjadi beberapa tahap, diawali
dengan uji pendahuluan untuk mengetahui adanya ion pereduksi, pengoksidasi, deteksi
dari kelompok anion dan sifat anion terhadap asam sulfat pekat. Kemudian tes khusus
anion berdasarkan perubahan-perubahannya pada senyawa-senyawa tertentu.

1) Analisa kualitatif
Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur
kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara
yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam
larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi
diantaranya pereaksi selektif, sensitif, dan pereaksi spesifik. Pereaksi- pereaksi ini
dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan. Analisa kualitatif
dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel.
2) Analisa kuantitatif
Adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat
tunggal atau campuran. Terdapat dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi
dan estimasi komponen- komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi ini dikenal
sebagai analisis kualitatif sedangkan estimasinya adalah analisi kuantitatif. Untuk kali ini
yang akan dibahas adalah spesifikasi dari analisa kualitatif. Analisa kualitatif itu sendiri
terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu analisa kualitatif anion dan analisa kualitatif
kation. Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan kation. Analisa anion bertujuan
untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Analisa anion dapat juga digunakan dalam
berbagai bidang kehidupan, seperti dalam pemeriksaan darah, urin, dan sebagainya.
- Analisa kualitatif anion
Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam
sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion
yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan
analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja
yang terdapat dalam suatu sampel.
- Analisa kualitatif kation
Analisa kation adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam
sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion
yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa kation secara kualitatif merupakan
Analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya kation serta jenis kation apa saja
yang terdapat dalam suatu sampel.

2. Prinsip Penggolongan Anion


Proses-proses yang dipakai dapat dibagi kedalam proses yang melibatkan identifikasi
produk-produk yang mudah menguap, dan proses yang bergantung pada reaksi-reaksi
dalam larutan. Secara kasar, reagensia atau pereaksi yang dapat dipakai adalah sebagai
berikut.
a. Zat kimia kualitas teknis
b. Reagensia C.P, seringkali jauh lebih murni daripada reagensia U.S.P - Reagensia
U.S.P yaitu memenuhi persyaratan kemurnian yang ditetapkan oleh United States
Pharmacopoeia.
c. Zat kimia bermutu reagensia (reagent-grade) memenuhi spesifikasi yang ditetapkan
oleh Komite Reagensia Analitis dari Masyarakat Kimia Amerika Serikat.

Pengujian anion dalam larutan hendaknya dilakukan menurut urutan berikut.


- Uji sulfat
- Uji untuk zat pereduksi
- Uji untuk zat pengoksidasi
- Uji dengan larutan perak nitrat
- Uji dengan larutan Kalsium klorida
- Uji dengan larutan besi (III) klorida

Untuk keperluan sampel didihkan dengan larutan Na2CO3 jenuh, praktis semua ion
logam mengendap sebagai karbonat, dan filtrat atau ekstrak soda dipakai untuk pengujian
anion.
- Kelompok nitrat
- Kelompok sulfat
- Kelompok halogenida
- Kelompok lain

Proses-proses yang dipakai dalam menganalisa anion adalah :


a. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang
diperoleh pada pegolahan asam-asam Proses ini dibagi lagi kedalam sub klas-sub klas
yaitu :
1) Gas-gas dalam dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer :
Karbonat, hydrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit,
hipoklorit, sianida, dan sianat.
2) Gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Hal ini meliputi zat-zat dari (a)
plus zat berikut: fluorida, heksafluorosilikat, bromida, iodid, nitrat, klorat
(bahaya), perklorat, permanganat (bahaya), bromat, borat, heksasianoferat (II),
heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.
b. Proses yang tergantung pada reaksi dalam larutan. Proses ini juga dibagi menjadi
subklas-subklas yaitu :
1) Reaksi pengendapan Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat,
arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan
suksinat.
2) Oksidasi dan reduksi dalam larutan Manganat, permanganat, kromat, dan
dikromat.

Anda mungkin juga menyukai