Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 2

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

KELAS 5A
KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
KADEK DWI LISTEYASA (1913071001)
HIDAYANTI AZIZUL ROFIAH NS (1913071002)
I PUTU KRISNA DIVAYANA SETIAWAN (1913071010)
STEVANY REGINA BR SEBAYANG (1913071021)
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada
sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang
kesehatan reproduksi.
4.1 Menyajikan hasil penelususran informasi dari berbagai sumber terkait
kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.1.1 Mendeskripsikan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis.
3.1.2 Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada
wanita beserta fungsinya.
3.1.3 Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi pada pria
beserta fungsinya.
3.1.4 Menjelaskan proses pembuahan (fertilisasi).
3.1.5 Menjelaskan proses menstruasi.
3.1.6 Menjelaskan gangguan pada sistem reproduksi.
3.1.7 Menjelaskan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi.
4.1.1 Menyajikan laporan hasil studi tentang penyakit pada sistem
reproduksi.
4.1.2 Membuat poster tentang upaya pencegahan dan penularan penyakit
seksual.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Siswa mampu mendeskripsikan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis.
2 Siswa mampu mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi
pada wanita beserta fungsinya.
3 Siswa mampu mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi
pada pria beserta fungsinya.
4 Siswa mampu menjelaskan proses pembuahan (fertilisasi).
5 Siswa mampu menjelaskan proses menstruasi.
6 Siswa mampu menjelaskan gangguan pada sistem reproduksi.
7 Siswa mampu menjelaskan pola hidup yang menunjang kesehatan
reproduksi.
8 Siswa mampu menyajikan laporan hasil studi tentang penyakit pada sistem
reproduksi.
9 Siswa mampu membuat poster tentang upaya pencegahan dan penularan
penyakit seksual.
MIND MAPPING
PEMBELAHAN SEL
 Pembelahan sel adalah proses perbanyakan sel dengan
membagi sel menjadi dua. Pembelahan sel terjadi dalam
dua cara yaitu Amiotik dan Mitotik.
 Pembelahan sel secara mitotik terbagi menjadi dua cara,
yaitu mitosis dan meiosis. Perbedaan mitosis dan
meiosis:
PEMBELAHAN MITOSIS
PEMBELAHAN
MEIOSIS
Sistem Reproduksi Wanita

BAGIAN LUAR

BAGIAN DALAM
PROSES OOGENESIS
STRUKTUR SEL OVUM

1. Korona radiata, lapisan pelindung ovum terluar yang mengandung hialuronid.


2. Zona pelusida, lapisan pelindung ovum tengah yang tebal yang mengandung
glikoprotein.
3. Membran vitelina, lapisan pelindung ovum paling dalam yang transparan.
4. Protein kuning telur (sitoplasma)
5. Nukleus, mengandung materi genetik haploid (n).
6. Polosit, badan polar yang dihasilkan dari oogenesis.
HORMON KELAMIN PADA WANITA

1. Follicle Stimulating Hormone (FSH).


Dihasilkan oleh hipofisis anterior, berfungsi
mengatur perkembangan folikel primer
sampai menjadi folikel de Graaf (dewasa)
pada ovarium.
2. Luteinizing Hormone (LH). Dihasilkan oleh
hipofisis anterior, berfungsi mengubah
folikel de Graaf menjadi korpus luteum, dan
menstimulasi ovulasi.
3. Estrogen. Dihasilkan oleh folikel de Graaf,
berfungsi memunculkan ciri kelamin
sekunder wanita, dan menebalkan
endometrium.
4. Progesteron. Dihasilkan oleh korpus
luteum, berfungsi mempertahankan
endometrium untuk persiapan kehamilan.
Sistem Reproduksi Pria

BAGIAN DALAM

BAGIAN LUAR
PROSES SPERMATOGENESIS
STRUKTUR SEL SPERMA

1. Akrosom (kepala), mengandung enzim hialuronidase, protease dan


antifertizilin, berfungsi untuk menembus mantel ovum.
2. Nukleus, mengandung materi genetik haploid (n).
3. Leher, mengandung mitokondria yang menghasilkan energi untuk
pergerakan sel.
4. Ekor, alat gerak sel sperma untuk berenang.
HORMON KELAMIN PADA PRIA

1. Follicle Stimulating Hormone (FSH).


Dihasilkan hipofisis anterior, berfungsi
menstimulasi spermatogenesis pada tubulus
seminiferus dan sel sertoli untuk
menghasilkan hormon estrogen.
2. Interstitial Cell Stimulating Hormone
(ICSH). Dihasilkan hipofisis anterior,
berfungsi menstimulasi sel Leydig
menghasilkan testosteron.
3. Estrogen. Dihasilkan sel sertoli, berfungsi
merangsang spermiasi.
4. Testosteron (androgen). Dihasilkan sel
Leydig, berfungsi memunculkan ciri-ciri
kelamin sekunder pria, mengatur
spermatogenesis dan spermiasi.
Fertilisasi atau Pembuahan

Kemungkinan Jumlah Anak yang Dikandung

Kemungkinan Jenis Kelamin Anak


MEKANISME EMBRIOGENESIS
Kehamilan dan Kelahiran
Proses Menstruasi
GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI
1 Infertilitas, ketidakmampuan menghasilkan gamet atau keturunan.
2 Impotensi, ketidakmampuan penis untuk melakukan ereksi karena
faktor hormon, obat-obatan, rokok dan alkohol.
3 Kriptokordisme, gagal turunnya testis dari rongga perut ke skrotum
sewaktu lahir.
4 Orkitis, peradangan testis akibat Mumpsvirus.
5 Epididimitis, peradagan epididimis akibat E. coli dan Chlamydia.
6 Prostatitis, peradangan kelenjar prostat akibat usia lanjut atau E. coli.
7 Pre-menstrual syndrome (PMS), gangguan emosi, rasa sakit dan nyeri
yang muncul akibat meningkatnya hormon kelamin.
8 Endometriosis, terdapatnya jaringan endometrium di luar uterus
yang menyebabkan rasa nyeri sewaktu menstruasi.
9 Amenore, tidak terjadinya menstruasi dalam waktu yang lama.
Pola Hidup Yang Menunjang Kesehatan Reproduksi

1. Merawat kebersihan organ intim dengan baik


2. Makan makanan yang sehat
3. Berhubungan seks yang aman
4. Rajin cek kesehatan reproduksi ke dokter
5. Terapkan gaya hidup sehat
CONTOH POSTER
UPAYA
PENCEGAHAN DAN
PENULARAN
PENYAKIT SEKSUAL
REFLEKSI
 Berdasarkan materi sistem reproduksi pada
manusia ini, kemungkinan terjadi miskonsepsi
pada submateri pembelahan sel, karena pada
tahapan pembelahan sel tahapan-tahapan yang
dilalui tidak jauh berbeda hanya jumlah anakan
yang membedakan. Hal tersebut memungkinkan
siswa mengalami miskonsepsi jika tidak
menerima pemahanan dengan baik.
MASUKAN DAN SARAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai