Dosen pengampu mata kuliah
Kelompok 8
Disusun oleh :
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kami, dosen pembimbing kami, Ibu Puji Astuti, M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB dan juga
kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
BAB II
..................................................................................4
WANITA .................................................................4
..................................................................................5
BAB III
BAB IV
PENUTUP
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi Sel-sel di dalam tubuh terus bereproduksi; karena
beberapa mati, mereka digantikan oleh sel-sel baru. Proses ini adalah
dengan mitosis, yaitu pembelahan nukleus melalui serangkaian
langkah mengembangkan sel-sel pengganti yang identik secara
genetik dan fungsional. Sel-sel kemudian matang dan menghasilkan
DNA tambahan untuk membentuk kromosom selama periode yang
disebut interfase atau fase S. Kromosom disusun menjadi duplikat
selama bagian fase G2 dari interfase jika sel dirangsang untuk
membelah. Sel-sel yang akan membelah kromosom memadat,
menjadi terlihat saat membran nukleus dan nukleolus menghilang
dan sentriol bermigrasi, membentuk kutub selama profase.
Serangkaian gelendong berkembang dari sentriol, dengan kromosom
bermigrasi dan menempel pada spindel selama metafase. Kromosom
membelah di sepanjang garis tengah gelendong dan mulai tertarik ke
arah kutub yang dibentuk oleh bagian sentriol selama anafase.
Palmer, 2007
Saat kromosom mencapai kutub, mereka cenderung mengendur
dan meregang, menjadi kurang jelas karena membran nuklir mulai
terbentuk kembali di sekitar setiap kutub, dengan nukleolus muncul
kembali selama telofase. Ini adalah tahapan mitosis, yang hanya
menentukan bagian inti dari pembelahan sel. Sel membelah menjadi
sel anak dengan proses yang disebut sitokinesis, yang dimulai selama
tahap anafase selanjutnya dari pembelahan inti dan dilanjutkan
dengan pengembangan membran plasma di sepanjang garis tengah
sel yang membelah, sampai sel-sel terpisah secara genetik sel anak
yang identik. Untuk menghasilkan organisme baru, jumlah
kromosom harus dikurangi untuk mempertahankan organisme fungsi
karakteristik.
1
Ini meiosis. Meiosis terjadi sebagai pembelahan dua tahap
kromosom, menghasilkan empat sel unik secara genetik yang disebut
gamet, yang tidak mampu bertahan hidup. Kecuali menyatu dengan
gamet lain untuk mendapatkan profil genetik yang lengkap. Gamet
jantan adalah sperma dan gamet betina adalah ovum, keduanya tidak
mampu bertahan lama kecuali diawetkan. Dalam beberapa kasus,
pembelahan sel gagal dikendalikan; penghambatan sel mungkin
hilang atau sel mungkin membelah dengan cepat, menghasilkan sel
kanker, yang bisa disebut neoplasma. Hilangnya kendali dapat
berkorelasi dengan berbagai faktor virus dan lingkungan yang
menyebabkan modifikasi mekanisme genetik yang mengontrol
pertumbuhan dan pembelahan sel
1.2 Tujuan Penulisan
Diharapkan setelah mempelajari materi sistem reproduksi anda dapat
memahami dan menjelaskan anatomi sistem reproduksi
1.3 Sistematika Penulisan
Untuk mrndapatkan gambaran secara jelas mengenai karya tulis ini,
maka sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab yaitu :
Bab I
Pendahuluan menerangkan tentang latar belakang masalah,
penulisan, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan
Bab II
Konsep teori sistem reproduksi yang menguraikan tentang definisi,
fungsi sistem, organ – organ sistem, fisiologi sistem
Bab III
Latihan kasus sistem reproduksi yang di dapat dari sumber
Bab IV
Penutup
2
BAB II
KONSEP ANATOMI FISIOLOGI
2.1 Definisi Anatomi Reproduksi Pria dan wanita
A. Sistem Anatomi Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria mencakup dalam epididymis
dan vas deferens. Dalam organ struktur reproduksi pria
terbagi menjadi beberapa organ yaitu; testis, skrotum,
penis, ureter, prostat, seminal fesikel, rectum, kelenjar
bulbouretral lalu pubik simfisis dan beberapa organ lain
nya.
3
wanita memasuki masa pubertas, sepenuhnya hal ini
ditandai dengan perubahan pada alat kelamin, seperti ;
payudara, pembesaran pinggul dan pendarahan
menstruasi (haid). Anatomi sistem reproduksi wanita
terdiri dari vulva, valgina, serviks dan uterus (rahim),
tuba fallopi dan ovarium.
2.2 Fungsi Reproduksi Pria Dan Wanita
a) Fungsi reproduksi dari uretra yaitu memberi jalur
untuk mengirim sperma keluar dari tubuh selama
ejakulasi.
b) Fungsi reproduksi dari kelenjar prostat yaitu
menghambat aliran urine.
c) Fungsi reproduksi dari tuba uterina yaitu mengangkut
sel telur dari ovarium ke rahim.
d) Fungsi reproduksi dari vulva yaitu memproduksi
hormon lalu juga berperan menjadi pelindung jalur
reproduksi dan terlibat dalam eskresi urine.
4
Sumber emodul paket reproduksi. Undip eprints.ac.id
5
Testis
badan yang berbentuk oval, setiap testis disokong oleh fusikulus
spermatikus pada pertengahan skrotum.
Skrotum
Skrotum yakni kantong tempat testis. Kulitnya yang tipis dan ber
pigmentasi. Muscular cremaster adalah lapisan otot tipis di dalam
skrotum yang dengan berkontraksi mengangkat testis.
Tunica albuginea adalah kapsula fibrosa testis. Tunica Vanigalis
adalah lapisan ganda, dengan rongga pootensial di antara kedua lapisan
tersebut, yang mengelilingi testis kecuali bagian posterior.
6
Epididimis dan Duktus.
Bagian ini merupakan rangkaian saluran yang dilalui oleh
spermatozoa.
epididymis; organ poengumpul yang melekat pada bagian belakang
testis. Organ ini memiliki caput ( yang terdiri dari tubulus efferent
yang berasal dari testis), corpus dan cauda ( terdiri dari tabung tunggal
tempat ductus berjalan).
Ductus ejakulatorius; saluran yang sama untuk vas deferens dan
vesicula seminalis. Saluran yang sama untuk vas deferens dan vesicula
seminalis. Saluran ini berjalan melalui kelenjar prostat bermuara ke
dalam uretra pars prostatica.
7
Kelenjar Prostat
8
Penis
Penis terdiri dari tiga badan silindder- corpora cavernosa dextra dan
sinistra dan corpus spongsiosum di bagian belakang melekat dengan
bagian samping os pubis dan perineum. ( John Gibson, 2022)
Secara anatomi, sistem reproduksi wanita terdiri dari genitalia eksternal dan
genitalia internal. Genitalia eksternal terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora, klitoris, glandula vestibularis mayor, glandula vestibularis
9
minor.Sedangkan genitalia internal terdiri dari vagianhymen, tuba uterina, uterus,
ovarium.
Mons pubis
Mons pubis adalah penonjolan berlemak di sebelah ventral simfisis dan daerah
supra pubis. Sebagian besar mons pubis terisi oleh lemak, jumlah jaringan lemak
bertambah pada pubertas dan berkurang setelah menopause. Setelah dewasa, mons
pubis tertutup oleh rambut kemaluan yang kasar.
10
Labia mayora
Labia mayora merupakan organ yang terdiri atas dua lipatan yang memanjang
berjalan ke kaudal dan dorsal dari mons pubis dan keduanya menutup rima
pudendi (pudendal cleft). Permukaan dalamnya licin dan tidak mengandung
rambut. Kedua labia mayora di bagian ventral menyatu dan terbentuk komisura
anterior. Jika dilihat dari luar, labia mayora dilapisi oleh kulit yang mengandung
banyak kelenjar lemak dan tertutup oleh rambut setelah pubertas.
11
Labia minora
Labia minora merupakan organ yang terdiri atas dua lipatan kulit kecil terletak di antara
kedua labia mayora pada kedua sisi introitus vaginae. Kedua labium minus membatasi
suatu celah yang disebut sebagai vestibulum vaginae. Labia minora ke arah dorsal
berakhir dengan bergabung pada aspectus medialis labia mayora dan di sini pada garis
mereka berhubungan satu sama lain berupa lipatan transversal yang disebut frenulum
labii. Sementara itu, ke depan masing-masing minus terbagi menjadi bagian lateral dan
medial.Pars lateralis kiri dan kanan bertemu membentuk sebuah lipatan di atas (menutup)
glans klitoris disebut preputium klitoridis. Kedua pars medialis kiri dan kanan bergabung
di bagian kaudal klitoris membentuk frenulum klitoris. Labia minora tidak mengandung
lemak dan kulit yang menutupnya berciri halus, basah dan agak kemerahan.
12
Vagina
Secara anatomi, vagina merupakan organ yang berbentuk tabung dan membentuk
sudut kurang lebih 60 derajat dengan bidang horizontal. Namun, posisi ini
berubah sesuai dengan isi vesika urinaria. Dinding ventral vagina yang ditembus
serviks panjangnya7,5 cm, sedangkan panjang dinding posterior kurang lebih 9
cm. Dinding anterior dan posterior ini tebal dan dapat diregang. Dinding
lateralnya di bagian cranial melekat pada ligament Cardinale, dan di bagian
kaudal melekat pada diafragma pelvis sehingga lebih rigid dan terfiksasi. Vagina
ke bagian atas berhubungan dengan uterus, sedangkan bagian kaudal membuka
pada vestibulum vagina pada lubang yang disebut introitus vaginae.
13
Tuba uterine
Ovarium
14
Sebagai organ eksokrin (sitogenik) dan endokrin.Disebut sebagai organ eksokrin
karena mampu menghasilkan ovum saat pubertas, sedangkan disebut sebagai
organ kelenjar endokrin karena menghasilkan hormone estrogen dan progesteron.
BAB III
15
LATIHAN SOAL
1. Kromosom yang menentukan jenis kelamin bayi dinamakan ...
a. Somatik
b. Germinal
c. Autosom
d. Gonosom
16
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
5. Hormon yang aktif paling awal pada proses menstruasi seorang wanita
dewasa adalah …
a. estrogen
b. progesterone
c. FSH
d. LH
6. Jumlah kromosom dari manusia adalah 46 buah, ini terdapat pada …..
a. spermatozoid/sel telur
b. sel-sel gamet
c. sel-sel benih
d. sel-sel gamet dan sel-sel tubuh
7. Bagian testis yang berperan dalam produksi sperma dan hormon testosteron
disebut
a. Tubulus seminiferus
b. Epididimis
c. Vesikula seminalis
d. Vas deferens
17
8. Kromosom autosom adalah …..
a. kromosom yang terdapat dalam sel-sel tubuh
b. kromosom yang terdapat dalam sel-sel kelamin
c. kromosom yang mempengaruhi jenis kelamin
d. kromosom yang mempengaruhi sifat-sifat tubuh
e. semua kromosom yang terdapat dalam tubuh maupun pada sperma
BAB IV
18
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
19