Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kts.Genitourinari


dan Reproduksi (Anatomi Fisiologi)
“Sistem Reproduksi”

Disusun Oleh :

Alviyana Herdianti (520E0031)

Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


STIKes Mahardika Cirebon
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha penyanga. Kamj
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang melimpahkan rahmatnya kepada kami.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memnuhi tugas mata kuliah kts. Genitouring
dan Reproduksi penyusunan makalha ini tidak lepas dari dukungan pihak yang telah
membantu. Maka pada kesempatan ini kami mengucapkan Terima Kasih yang tak
tehingga, Kepada Bapak Dede Setiawan,S.Kep.,Mkes sebagai dosen mata kuliah kts.
Genitouring dan Reproduksi yang senantiasa memeberikan pengarahan dan bimbinga
selama membuat makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
baik dari segi susunan dan segi kalimat maupun tata Bahasa. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki Makalah ini.

Akir kata kami berharap semoga makalah kts. Genitouring dan Reproduksi tentang
materi sistem reproduksi untuk mahasiswa ini dapat memberikan manfaat atau inspirasi
terhadap pembaca.

Cirebon,26 Maret 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.
Terdiri dari testis,ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Pengetahuan tentang
Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang
paling dasar/besic bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para
wakita. Dalam makalah ini akan di bahas dua hal yaitu tentang Anatomi dan
Fisiologi Sistem Reproduksi yang menerangkan tentang anatomi saluran
reproduksi Laki-laki dan anatomi saluran Reproduksi Wanita.
Reproduksi atau perkembangan baikan merupakan bagian dari ilmu
faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologi tidak vital bagi kehidupan individual
dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut
masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh saat mencapai menopause dan
andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung
setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal
ini diatur oleh kelenjar manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses
tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.
B. Rumus Masalah
1. Bagaimana anatomi dan fisilogi sistem reproduksi pria ?
2. Bagaimana pembentukan Sperma pada pria ?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita ?
4. Bagaimana pembentukan ovuma pada wanita?
5. Bagaimana terjadinya menstuasi pada wanita?
6. Bagaimana terjadinya pembuahan pada wanita?
7. Bagaimana terjadinya menopose pada wanita?
8. Apa aja penyakit pada sisetem reproduksi?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria.
2. Mahsiswa mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita.
3. Mahasiswa mengetahui hormone-hormon yang bekerja pada sistem reproduksi.
BAB II
ISI

A. Dasar Teori
Organ reproduksi memebentuk traktus genetalis yang berkembanng setelah
traktus urinarius. Kelamin laki-laki maupun wanita semenjak lahir sudah
dapat ditentukan, tetapi sifat-sifat kelamin belum dapat dikenal
(Syaifudin,1997).
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk
sperma kedalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin wanita
dalam dari organisme penyebab infeksi. Saluran kelamin wanita memiliki
lubang mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan
infeksi kandungan. Mikroorganisme ini biasanya ditularkan memalui
hubungan seksual. ( evelyn pearce,2002).
Cara organ reproduksi sangat menakjubkan. Sel benih testis pada organ
laki-laki, maupun sel beni ovarium pada perempuan tampak pada awal
kehidupan janin. Kejadian,bagaimana sel reproduksi ini digerakkan ke daerah
tempat yang telah ditentukan, yaitu ovarium dan testis, merupakan suatu
rahasia agung dan indah.(eve;yn pearce,2002).
Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genetalia eksterna dan
organ genetalia interna. Organ genetalia eksterna dan vagina adalah bagian
untuk senggama, sedangkan organ genetalia interna untuk ovulasi,tempat
pembuahan sel telur,translasi blastokis,implanatis,dan tumbuh kembang
janin. Endometrium adalah lapisan epitel yang melepisi rongga Rahim.
Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar
sekresi mukosa Rahim yang berbentuk invaginasi kedalam stroma selular.
Kelenjar dan stroma mengalami perubahan yang siklik, berganti antara
pengelupasan dan pertumbuhan baru setiap sekitar 28 hari. Dalam terjadi
kehamilan harus ada spermatozoa,ovum, pembuluhan ovum (kontasepsi), dan
nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Setiap spermatozoa terdiri atas tiga bagian
yaitu kaput (kepala) yang berbentuk lonjong agak gepeng dan menandung
bahan nucleus, ekor dan bagian yang silindrik ( leher ) yang menghubungkan
kepala dengan ekor. Dengan getaran spermatozoa dapat bergerak cepat.
(Sarwono Prawirohardjo,2012).
Masa reproduksi adalah masa pada perempuan umur 15- 45 tahun. Selama
masa reproduksi akan terjadi maturasu folikel yang khas, termasuk ovulasi
dan pembentukan korpusluteum. Proses ini terjadi akibat interaksi
hipotalamus-hipofisis-gonad dimana melibatkan folikel dan korpus
luteum,hormone steroid,gonadotropin hipofisis dan factor autokrin ataupun
parakrin bersatu menimbulkan ovulasi. Proses fertilisasi dan kesiapan
ovarium untuk menyediakan hormone, memrlukan pengaturan
endokrin,autokrin,parakrin/intrakrin,neuron dan sistem immune. (Buku Ilmu
Kndungan Edisi Ketiga Sarwono Prawirohardjo, tahun 2011).
Anatomi sistem reproduksi wanita terbagi menajadi 2 bagian yaitu :
Organ- organ eksternal, berfungsi kopulasi,terdiri dari : vulvas,mons
pubis,labia mayor,labia minor,clitoris,vestibulum,introius/ orificum
vagina,vagina, perineum. Organ –organ internal berfungsi untuk ovulasi,
fertilisasi ovum, trnspoertasi blastocyst, implantasi,pertumbuhan fetus, dan
kelahiran terdiri dari : uterus, servik uteri,corpus uteri,ligamentum penyangga
uterus. (Buku Perawatan Ibu Bersalin,tahun 2008).
BAB III
PEMBAHASAN

A. Anatomi fisiologi sistem reproduksi pria Anatomi sistem reproduksi


pria
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdidi dari : penis, skrotum
(kantung zakar) dan testis (buah zakar).
1. Penis
Penis terdiri jaringan kevernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada dua
permukaan yaitu permukaan posterior penis teraba lunak (deket
uretra) dan permukaan dorsal. Ujung penis disebut glans. Penis
berfungsi sebagai penetrasi. Penetrsi pada wanita memungkinkan
terjadinya deposisi semen deket serviks uterus. 2 rongga yang
berukuran lebih besar disebut korpur kevernosus, terletak
bersebelahan. Rongga yang ketiga disebut korups
spongiosum,mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah,
maka penis menjadi lebih besar,kaku dan tegak (mengalami ereksi).
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada dinding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
2. Skrotum
Skrotum pada dasarnya merupakan kantung kulit khusus yang
melindungi testis dan epididymis dari cerdra fisik dan merupakan
pengatur suhu testi. Spermatozoa sangat sensitive terhadap suhu
karena testis dan epididymis berada diluar rongga tubuh, suhu
didalam testis biasanya lebih rendah dari pada suhu di dalam
abdomen.
3. Testis
Testis berbentuk lonjong dengn ukuran sebesar buah zaitun dan
terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agar lebih rendah dari
testis kanan.
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval, agak gepeng
dengan panajng sekitar 4 cm dan diameter sekitar 2.5 cm. Testis
berada didalam skrotum bersama epididymis yaitu kantung
ekstraabdomen tepat dibawah penis. Dinding pada rongga yang
memisahkan testis dengan epididymis disebut tunika vaginalis.
B. Ductus Duktuli.
1. Epididimis.
Merupakan suatu struktur berbentuk koma yang menahan batas
posterolateral testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak
diatas katup kutup testis , badan dan ekor epididymis sebagaian
ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi
lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa
melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala)
epididimis. Ductus eferentif panjangnya 20 cm, berbelok-belok dan
membentuk kerucut kecil dan bermuara di ductus epididimis tempat
spermatozoa disimpan , masuk ke dalam vas deferens fungsi dari
epididimis yaitu sebagai saluran pengantar testis,mengatur sperma
sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.
2. Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididymis ke kanalisi inguinalis,
kemudia ductus ini berjalan masuk ke dalam rogga perut terus ke
kandung kemih,di belakang kandung kemih akhirnya bergabung
dengan saluran vesika seminimalis dan selanjutnya membentuk
ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang ductus deferens 50-
60 cm.
3. Uretra
Ureta berfungsi 2 fungsi :
- Bagaian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari
kandungan kemih.
- Bagain dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

Struktur dalam organ reproduksi pria terdiri dari : vas deferens,


uretra,kelenjar prostat danvasikula seminalis.
1. Vas deferens.
Vas deferens merupakan lanjutan langsung dari epididimis
panajagnya 45 cm yang berawal dari ujung bawah epididimis,
naik disepanjang aspek posterior testis dalam betuk gulungan-
gulungan bebas, kemudian meninggalkan bagian belakang testis,
ductus ini melewati korda spermatika menuju abdomen.
2. Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi :
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari
kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
3. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-
50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu :
- Lobus posterior
- Lobus later
- Lobus anterior
- Lobus medial

Fungsi postat :

Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk


melindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra
dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat kelenjar Bulbo Uretralis
yang memiliki panjang 2-5 cm. fungsi hamper sama dengan kelenjar
prostat.

4. Vesikula Seminalis
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan
bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk
semen berasal dari vas deferens dan kelenjar lender di dalam
kepala penis.
Fungsi Vesika Seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang
membentuk sebagai besar cairan semen.
C. Fisilogi Sistem Reproduksi Pria
1. Hormon Pada pira
a. FHS
Menstimulir spermatogenesis.
b. LH
Menstimulir Sel interstitial leydig untuk memproduksi
testosterone.
c. Testosterone
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama
organ seks sekundernya. Efek hormone testosterone pada pria :
Sebelum lahir :
- Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
- Mendorong penurunan testis ke sktrotum.
Efek reproduksi :
- Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
- Penting dalam spermatogenesis
- Pertumuhan tanda kelamin sekunder.
2. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi
spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang
menajadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi
spermatoxit sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadis
spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan
spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60
mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala,badab dan ekor.
B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
1. Anatomi sistem reproduksi Wanita
Yang terdiri dari :
a. Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menojol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan
dan lemak,area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa
pubertasi. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas simfifi pubis.
b. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari Mons Veneris, berbentuk lonjong.
Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan memebentuk perineum.
Labia mayora bagian luar tertutup rambut, yang merupakan
kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian
dalam tanpa rambut,merupakan selaput yang mengandung kelenjar
sebase(lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa panjang
708 cm, lebar 2-3 cm, tebal 1-1,5 cm. pada anak-anak dan nullipara
kedua labia mayora sangat berdekatan.
c. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia
mayora),tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan
tipis yang lembab dan berwarna kemerahan, bagian ayas labia minora
akan bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis,
sementara bagian. Di bibir kecil ini mengelilingi orifisium vagina
bawahnya akan bersatu membentuk fourchette.
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat
erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan
serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive. Analog dengan penis
pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan
panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
e. Vestibulim (Serambi)
Merupakan rongga yang berada diantara bibir kecil (labia minora).
Pada vestibula terdapat 6 buah, yaitu osifisium urethra
eksterna,introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini,dan 2
buah muara kelenjar Paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi
untuk mensekresikan cairan mucoid ketika terjadi rangsangan
seksual. Kelenjar Bartholini juga menghalangi masuknya bakteri
Neisseri gonorhoeae maupun bakteri-bakteri pathogen.
f. Himen (selaput darah)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang
menutupi sebagaian besar dari liang senggama, di tangahnya
berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk
dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang
berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada
lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu
jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat tejadi robekan,
biasanya pada bagian posterior.
g. Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm.
di batasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus
coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter
ani.
C. Siklus Ogenesis
a. Proses Terjadi Menstruasi.
Proses menstruasi mengalami 4 fase yaitu :
- Fase Menstruasi
- Fase provulasi
- Fase ovulai
- Fase pasca-ovulasi.
1. Fase Menstruasi
Bila sel telur tidak dibuahi, maka setelah berusia tertentu korpus
lenteum tertentu yang merupakan pemeproduksi horomon estrogen dan
progresteron menghentikan aktifitasnya, akibat kadar hormone tersebut
di dalam darah mengalami reduksi mendadak. Peristiwa ini terjadi 5
hari awal menstruasi. Turunnya kadar estrogen dan progesterone secra
mendadak berakibat lapisan ovum dan robeknya endoterium yang
menebal. Robek dan hancurnya endoterium menyebabkan tipisnya
dinding Rahim.

2. Fase pravulasi
Turunnya progesterone memungkinkan hipofisis mensekresi FSH
merangsang volikel dalm ovarium untuk memproduksi hormone
estrogen. Estrogen ini akan menghambat hipofisis memproduksi FSH
tetapi memacu hipofisis memproduksi LH. Di samping ini esterogen
juga merangsang penebalan endometrium Rahim.
3. Fase ovulasi
Terhentinya produksi FSH oleh hipofisis akibat pengurangan
tingginya kadar esterogen, memungkinkan hipofisis menghasilkan
hormone LH. Hormone LH merangsang oematangan ovum dan
meninggalkan folikel. Peristiwa ini disebut ovulasi. Folikel yang
ditinggalkan telur akan mengerut dan berubah menjadi karpus luteun
(badan berwarna kuning). Badan ini berfungsi memproduksi
progesterone. Fase ini terjadi pada sekitar hari ke-14 dari waktu
menstruasi yang bersekitaran 24-35 hari (28 hari).
4. Fase pasca-ovulasi
Fase ini adalah antara fase ovulasi dengan menstruasi berikutnya.
Jadi berlansung dari hari ke 15 hingga hair ke 28. Hormone berperan
pada fase ini adalah hormone progestron dan estrogen yang
dihasilkan korpud luteum. Bila,tidak terjadi pembuahan korpus luteum
akan berubah menjadi korpus albikans ( badan berwarna putih) yang
kemampuan memeproduksi esterogen dan progestron rendah.
Akibatnya, kadar kedua hormone ini di dalam daerah menurun.
Keadaan ini menyebabkan hipofisis aktif memproduksi FSH dan
selanjutnya LH. Fase menstruasi ini bersambung dengan fase
berikutnya, sehingga terjadi siklus menstruasi.
D. Siklus kehamilan
Pada fase ini hormone – hormone yang bekerja adalah :
a) Esterogen dan progestron hingga kehamilan trimester ke-1 hormone
ini di produksi oleh korpus luteum. Secara berangsur-angsur fungsi
korpus luteum diganti oleh plasenta.
b) Prolactin,yakni hormone yang merangsang kerja kelnjar susu,
sehingga pada saat diperlukan sudah siap berfungsi. Hormone ini
juga berfungsi mengatur metabolisme ibu dapat dikurangi dan
dialirkan ke janin. Hormone ini di produksi oleh plasenta.
a. Perkembangan janin.
Apabila dituba falopi terjadi pembuahan dan dihasilkan ziqot,
maka ziqot yang berbentuk ini akan bergerak kea rah Rahim
untuk menempel pada dinding Rahim. Di Rahim ziqot akan
berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi janin. Agar
dapat tumbuh dan berkembang janin membutuhkan makanan.
Makanan tersebut berasal dari tubuh induk dengan prantrar
plasenta. Embrio yang berkembang di dalam Rahim di bungkus
oleh bermacam-macam selaput. Selaput itu berfungsi untuk :
a) Melindungi embrio terhadap kekering dan goncangan
b) Membantu proses pernapasan dan eraksi dan fungsi-
fungsi lainnya selama kehidupan di dalan Rahim.

Selaput pembungkus embrio ini terdiri atas amnion,korion


saksus,sikus vitelinus, dan allantois. Seksus vitelinus (kantong
kuning telur) yang terletak anatara amnion dan plasenta,
merupakan tempat pemunculan sel-sel darah dan pembulu-
pembulu darah yang pertama.

Amonion merupakan selaput yang membatasi ruang amnion


dimana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan getah
ketuban yang berguna untuk menjaga embrio tetep basah dan
tahan goncangan.

Korion merupakan selaput yang berada di sebelah luar


aminon. Korion dan allantois akan tumbuh keluar membentuk
jonjot dan akan beberhubungan dengan dinding Rahim.
Didalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang
berhubungan dengan perdaran darah induknya, dengan prantara
plasenta. Alontois terdapat didalam tali pusat. Jaringan epitelnya
menghilang dan yang menetap pembuluh-pembulu darah yang
berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dan plasenta.
Plasenta dan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Didalamnya
terdapat dua buah pembulu nadi dan sebuah pembulu balik yang
berhubungan dengan pembulu-pembulu darah didalam plasenta.
Pengangkutan sari-sari makanan dan oksigen berlangsung dari
pembulu darah embrio. Sedangkan, zat sisa (limba) dan CO 2
berlangsung dari pembulu darah embrio ke pusat terus ke
plasenta dan akirnya kembali dialirkan ke pembulu darah ibu.

E. Sikus Menopose
Pada menopose atau masa klimakterium dalam hidup seorang wanita terjadi
kira-kira umur 45-50 tahun. Teteapi juga bisa lebih awal atau lebih
kemudian. Menstruasi berhenti biasanya diiringi gejala-gejala tertentu
seperti pperubahan vasmotorik dengan banyak keringat,muka rasa panas.
Jaringann buah dada sering mengkerut, tetapi bila terjadi kenecenderungan
menjadi gemuk,jaringan tersebut bisa diganti dengan lemak. Perubahan kea
rah senil terjadi di dalam ovarium, yaitu menjadi kecil dan hormone tidak
dibuat lagi.
F. Penyakit pada sistem reproduksi
1. Gonorrhea (kencing nanah) : penyebabnya, bakteri Neisseria
gonorrhea,ditularkan melalui hubungan seksual. Akibat : radang pada
organ reproduksi yang menyebabkan kemandulan,mata ,persendian
dan selaput otak pada bayi. Tanda dan gejala: terdapat nanah pada
ujung salurang kencing dan terasa panas (terbakar) saat buang air
kecil.
2. Sifilis : penyebab, bakteri traponema pallidum ditularkan melalui
hubungan seksual. Akibat : kerusakan organ reproduksi. Pada
stadium lanjut,sifilis menyerang hati, susunan syaraf dan otak.
3. Herpes genital : penyebab, virus herpes simpleksserotipe 2
ditularkan melalui hubungan seksual. Akibat : gangguang pada organ
reproduksi, kulit dan menyebabkan kanker Rahim.
4. Keputihan (fluor albus) : penyebab, parasite seperti jamur Candida
albicans, protozoa Trichomonas vaginalis, bakteri dan virus. Candida
albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat,
sering ditemukan pada wanita hamil dan penderita diabetes militus.
Akibat : gangguan pada organ reproduksi wanita.
5. Aids (Acquired Immune Deficiency syndrome) : penyebab : virus
HIV ( Human immundodeficiency virus). Akibat : hilang nya daya
kekebalan tubuh terhadap penyakit karena virus ini menyrang sel-sel
darah putih. Penyebaran : kontak cairan tubuh dengan penderita
AIDS. Orang yag terinfeksi virus HIV akan menerita AIDS setelah
6 bulan atau lebih tergantung daya tahan tubuh.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Anatomi sistem reproduksi wanita terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
organ-organ eksternal, berfungsi kopulasi, terdiri dari : Vulva, mons
pubis, labia mayora, labia minora,clitoris, vestibulum, introitus.
Orificium vagina, vagina perineum. Organ –organ internaa berfungsi
untuk ovulasi, ferulisasi ovum,transpoertasi blastocyst,implantasi,
pertumbuhan fetus, dan kelahiran terdiri dari : uterus, servik uteri,
corpus uteri,ligamentum penyangga uterus. Cara organ reproduksi
sangat menakjubkan. Sel benih testis pada organ laki-laki, maupun
sel benih ovarium pada perempuan tampak pada awal kehidupan
janin. Kejadian , bagaimana sel reproduksi ini di gerakan ke Dalam
tempat yang telah di tentukan , yaitu ovarium dan testis, merupakan
satu rahahasia agung dan indah.

Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan pengetahuan serta kekuranga dalam tahap pembelajaran
sehingga di harapkan untuk kritik dan saran dari bapa dede untuk
dapat membimbing dan membantu pembelajaran lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai