PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anatomi reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.
Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau
perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Reproduksi secara
fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi
suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai
contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau
ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati.
Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia
tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh
manusia.Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung
jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup
reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk
hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka
kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak
dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan
generasi.
b. Kelenjer prostat
Kelenjer prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak dibagian bawah
kandung kemih. Kelenjer prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam, dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup
sperma. Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis,
perbesaran prostat akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin.
Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar
yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
Lobus posterior
Lobus lateral
Lobus anterior
Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk
menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan
vagina.
c. Kelenjer Cowper
Merupakan kelenjer yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjer
cowper mengahasilkan getah yang bersifat alkali.
2.2.4 Alat Genetalia Luar
a. Penis
Penis terdiri dari:
Akar (menempel pada dinding perut)
Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih)
terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada
pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang
mulai dari korona menutupi glans penis. Fungsinya yaitu untuk kopulasi
(hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memudahkan
semen masuk ke dalam organ reproduksi betina).
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus,
terletak bersebelahan.
Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi
uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih
besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
b. Skrotum ( Kantung Pelir)
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu
untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki
suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot
kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga
testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin)
atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya lebih hangat).
2.2.5 Gangguan Pada Organ Reproduksi
Organ reproduksi ini juga adakalanya mengalami gangguan biologi-
anatomis. Kelainan ini seharusnya diketahui sedini mugkin agar
memungkinkan tindakan operasi atau korektif untuk meminimalisasi efek
negatifnya. Jenis gangguan biologis dan anatomis yang sering dijumpai adalah
sebagai berikut:
a. Cryptorchidism, yaitu testis hanya satu atau tidak ada didalam
skrotumnya
b. Hipospadia, yaitu lubang keluar sperma/urine pada laki-laki disebelah
bawah, biasanya ketika buang air kecil alirannya “tidak deras”.
c. Pseudohermaphrodite, yaitu bentuk alat kelamin ganda laki-laki dan
perempuan, tetapi tidak sempurna (tidak memiliki lubang vagina
misalnya) atau tidak memiliki vagina
d. Micro penis, yaitu penis kecil/tidak berkembang
4) Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat
erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat
saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-
laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-rata
tidak melebihi 2 cm.
5) Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora).
Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna,
introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara
kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan
cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga
menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-
bakteri pathogen
6) Himen (selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang
menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang
supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari
masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan
sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang
seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus
pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior.
7) Perineum
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm.
Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus.
Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani.
2.3.2 Genetalia Interna
1. Vagina
Forniks anterior
Forniks dekstra
Forniks posterior
Forniks sinistra
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung
kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup
peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung
kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang
utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan
tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal
anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah
arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka delapan
sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan demikian
pendarahan dapat terhenti. Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang,
dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum
uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan
kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan
selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus.
Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat
persalinan.
c) Endometrium
3. Tuba Fallopii
Tuba fallopii terdapat di tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah
lateral, panjangnya 12 cm, diameter 3 – 8 mm.
Tuba fallopii terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
a. Pars interstitialis, bagian dari dalam dinding uterus mulai pada ostium
internum tuba.
b. Pars Isthmica, bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus
merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
c. Pars Ampularis, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S.
d. Pars Infundibulo, bagian akhir tuba yang mempunyai umbai yang
disebut dengan fimbrie, lubangnya disebut dengan ostium abdominal
tubae.
Fungsi utama tuba yaitu :
a. Menangkap ovum saat yang dilepaskan saat ovulasi
b. Saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi
c. Tempat terjadinya konsepsi
d. Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
membentuk blastula yang siap mengadakan inplantasi (penanaman)
4. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di
bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.
Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat
kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah
pematanganfolikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita
memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis
menopause. Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
c. Memproduksi progesteron.
1. Endometriosis
Namun, karena tidak ada tempat untuk pergi, mereka menumpuk di daerah
panggul, yang menyebabkan:
3. Fibroid Uterus
Fibroid uterus merupakan tumor yang terdiri dari jaringan dan sel otot
yang tumbuh di dalam dan di sekitar dinding rahim. Sebagian besar fibroid rahim
bersifat jinak.
4. Gangguan Menstruasi
5. Kanker Ginekologi
Kanker ginekologi berarti semua jenis kanker yang pertama kali muncul di
organ reproduksi wanita. Beberapa jenis kanker ginekologi yang umum adalah:
Kanker ovarium.
Kanker serviks.
Kanker vulva.
Kanker Rahim.
Kanker vagina.
Banyak wanita yang tidak tahu bahwa mereka memiliki penyebab umum
kemandulan, hingga seorang wanita mencoba untuk hamil. Hal ini terkait dengan
ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi ovulasi dan bisa menyebabkan:
Kista (kantung berisi cairan) pada salah satu atau kedua ovarium.
Menstruasi tidak teratur.
Kadar hormon yang tinggi bisa menyebabkan tubuh atau rambut berlebih
di wajah.
7.gonore
(bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim,
rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui
aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa
menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri
pinggul dan gangguan reproduksi. Gonorhea merupakan penyakit infeksi yang menyerang
lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu jaringan). Bila tidak diobati, infeksi ini akan
menyebar ke jaringan yang lebih dalam. Biasanya membentuk koloni di
daerah mukosa, orofaring, dan anogenital.
Berikut beberapa cara menjaga kebersihan alat reproduksi yang mudah dilakukan.
Selalu membersihkan alat kelamin setelah buang air kecil, serta sebelum dan
setelah melakukan hubungan seksual.
Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
Hindari menggunakan sabun wangi, sabun sirih, deodoran, bedak, dan vaginal
douche karena dapat menyebabkan kulit kelamin rentan iritasi.
Mengganti celana dalam setiap hari dan pastikan bahan celana yang digunakan
mampu menyerap keringat dengan baik.
Bagi pria, pertimbangkan untuk sunat karena tidak disunat dapat mengakibatkan
penumpukan kotoran pada kulup dan meningkatkan risiko infeksi bakteri
Memperhatikan apa saja makanan yang masuk ke tubuh juga bagian dari
upaya untuk menjaga kesehatan reproduksi. Pastikan mengonsumsi makanan
sehat dan bergizi tinggi. Makanan bergizi membantu tubuh memproduksi sel
sperma dan sel telur yang berkualitas. Zat gizi juga penting untuk mengurangi
risiko komplikasi kehamilan.
Tindakan ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit yang bisa muncul tanpa
gejala di kemudian hari. Berikut jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi yang
umum dilakukan.
Gaya hidup sehat adalah kunci menjaga sistem reproduksi tetap sehat.
Tidak hanya organ reproduksi, pola hidup ini juga menjaga kesehatan tubuh
secara keseluruhan.
Beberapa pola hidup sehat yang bisa Anda terapkan, meliputi:
berhenti merokok,
tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan,
berolahraga secara teratur setidaknya 30 menit sehari,
menjaga berat badan yang ideal,
istirahat yang cukup, dan
mengelola stres
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reproduksi merupakan kegiatan organ kelamin laki-laki dan
perempuan yang khusus yaitu testis menghasilkan spermatozoid (sel
kelamin laki-laki) dan ovarium menghasilkan sel kelamin perempuan
(ovum).
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum
(kantung zakar) dan testis (buah zakar). Struktur dalamnya terdiri dari
vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
Struktur luar dari sistem reproduksi wanita terdiri dari vulva, mons
pubis / mons veneris (Tundun), labia mayora (Bibir Besar), labia
minora (Bibir Kecil), clitoris, vestibulum, introitus / orificium vagina
dan perineum. Struktur dalamnya terdiri dari vagina (liang kemaluan),
uterus (rahim), salping / Tuba Falopi, dan ovarium.
Organ-organ eksternal,berfungsi kopulasi Organ-organ interna
berfungsi untuk ovulasi, fertilisasi ovum, transpoertasi lastocyst,
implantasi, pertumbuhan fetus, dan kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA