Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk

mempertahankan homeostatis, yang berarti keseimbangan. Otak dan

organ tubuh lainnya bekerjasama untuk mengatur suhu tubuh,

keasaman darah, ketersediaan oksigen dan variable lainnya. Ginjal

berperan penting mempertahankan homeostatis dengan mengatur

konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan air

dengan mengeliminasi semua zat sisa metabolisme.

Sistem perkemihan merupakan bagian dari anatomi dan

fisiologi tubuh manusia, yang sangat berperan penting dalam

kelangsungan hidup manusia. Sistem perkemihan berfungsi untuk

mengolah zat-zat yang tidak diperlukan dalam tubuh dan memiliki

beberapa proses. Sehingga dengan keluarnya zat yang tidak baik bagi

tubuh maka tubuh akan terhindar dari beberapa penyakit yang

menyangkut sistem perkemihan.

Alat reproduksi wanita tersusun atas organ bagian luar dan

bagian dalam. Organ reproduksi wanita bagian luar yaitu vagina dan

vulva. Sedangkan organ reproduksi wanita bagian dalam yaitu ovarium,

oviduk, dan uterus. Alat reproduksi pada pria tersusun atas organ

bagian dalam dan bagian luar. Organ reproduksi bagian luar yaitu penis
dan skrotum sedangkan alat reproduksi pria bagian dalam yaitu testis,

epididimis, vas deferensi, saluran ejakulasi dan uretra.

B. Maksud Percobaan

Maksud dari praktikum sistem reproduksi adalah agar

mahasiswa dapat mengetahui tentang sistem reproduksi pada manusia.

C. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan adalah agar mahasiswa dapat memahami

dan menjelaskan tentang sistem reproduksi, komponen-komponen

sistem reproduksi, bagian-bagiannya serta fungsi dari pada sistem

reproduksi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Pada wanita memiliki siklus reproduktif, yaitu terdapat siklus

yang dinamakan siklus menstruasi yaitu pelepasan ovum yang

menempel pada dinding endometrium dan tidak dibuahi oleh sel

sperma mengakibatkan runtuhnya dinding rahim. Siklus menstruasi

terdiri dari 4 fase, yang pertama adalah fase menstruasi yaitu peristiwa

luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan

dinding endometrium yang robek. Dapat diakibatkan juga karena

berhentinya sekresi hormon esterogen dan progesteron. Yang kedua

adalah fase profilase/fase folikuler ditandai dengan menurunnya

hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk

mengsekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta

dapat membuat hormon estrogen diproduksi kembali. Sel folikel

berkembang menjadi folikel de graaf yang masak dan menghasilkan

hormon esterogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis.

Esterogen dapat menghambat sekresi FSH tetapi dapat memperbaiki

dinding endometrium yang robek (Snell, 2006).

Fase ovulasi merupakan fase yang ketiga ditandai dengan

sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14

sesudah menstruasi. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel

dan folikel akan mengkerut dan berubah menjadi korpus luteum.


Kemudian fase keempat adalah fase pasca ovulasi sekresi ditandai

dengan corpus luteum yang mengecil dan albicans yang berfungsi

untuk menghambat sekresi hormon esterogen dan progesteron.

Sehingga hipofisis aktif menyekresikan FSH dan LH (Snell, 2006).

Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga

pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan

bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus

manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi

fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang

tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium.

Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan

membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir

dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat

ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat

menstruasi (Pearce, 2009).

Pada masa sel telur dilepaskan dari ovarium disebut masa

subur wanita. Cara menghitung masa subur dapat melalui kalender

maupun menggunakan alat uji tes masa subur yaitu ovutest scope.

Ovutest scope merupakan alat tes uji masa subur dengan air liur yang

membantu wanita untuk mempermudah menghitung masa subur dari

ovulasi yang sedang terjadi (Waluyo, 2016).

Alat reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi bagian luar dan

bagian dalam. Organ reproduksi luar terdiri atas penis dan juga
skrotum. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat

kelamin jantan dan betina untuk memindahkaan semen ke dalam organ

reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan

dioperasi pada saat dikhitan/sunat. Skrotum merupakan selaput

pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur

suhu yang sesuai bagi spermatozoa. Selain itu skrotum yang

merupakan suatu lipatan dinding tubuh, mempertahankan suhu testis

sekitar 2 derajat celcius dibawah suhu di dalam rongga perut

(Campbell, 2008).

Organ reproduksi bagian dalam yaitu testis, epididimis, vas

deverens, saluran ejakulasi, dan uretra. Gonad atau testis terdiri dari

banyak saluran yang menggulung berkali-kali, dikelilingi oleh beberapa

lapisan jaringan ikat. Saluran-saluran ini adalah tubulus seminiferus,

tempat terbentuknya sperma. Dari tubulus seminiferus sebuah testis,

sperma melewati saluran menggulung yang disebut dengan epididimis.

Selama ejakulasi sperma didorong dari setiap epididimis melalui

saluran berotot , vas deverens. Setiap vas deverens menjulur

disekeliling dan dibelakang kandung kemih, tempat vas deverens

bergabung dengan sebuah saluran dari vesika seminalis, membentuk

duktus ejakulasi yang pendek. Duktus ejakulasi membuka kedalam,

saluran keluar bagi sistem ekskresi dan juga sistem reproduksi. Uretra

membentang melalui penis dan membuka keluar pada ujung testis

(Campbell, 2008).
Kelenjar pada organ reproduksi pria adalah vesikula seminalis,

kelenjar prostat, dan kelenjar cowpery. Vesikula seminalis merupakan

tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung

semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan

yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk

menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita. Kelenjar

Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih

yang bersifat asam. Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan

kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali.

Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra

(Sumiati, 2013).

B. Uraian Anatomi

Struktur luar sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum

(kantung zakar), dan testis (buah zakar). Berikut adalah penjelasan dari

bagian-bagian tersebut : (Guyton, 1983).

1. Penis

Penis terdiri dari akar (menempel pada dinding perut), badan

(merupakan bagian tengah dari penis), glans penis (ujung penis yang

berbentuk seperti kerucut), lubang uretra (saluran tempat keluarnya

semen dan air kemih) terdapat di ujung glans penis. Dasar glans

penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit

depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans

penis. Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus), jaringan


erektil yaitu 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus

kavernosus, terletak bersebelahan. Rongga yang ke 3 disebut

korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi

darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami

ereksi).

2. Skrotum

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi

dan melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem

pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma berbentuk secara

normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah

dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding

skrotum akan mengendur atau mengencang sehingga testis

menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih

dingin) atau lebih dekat ketubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

3. Testis

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun

dan terletak didalam skrotum. Biasanya testis kiri lebih agak lebih

rendah dari testis kanan. Testis menghasilkan follicle stimulating

hormon (FSH) dan luternizing stimulating hormon (LH) juga hormon

testosteron.

Struktur dalam organ reproduksi pria adalah vas dedeferens,

uretra, kelenjar prostat dan vesika seminalis. Berikut penjelasannya :


1. Vas deferensi

Vas deferensi merupakan saluran yang membawa sperma dari

epididimis. Saluran ini berjalan kebagian belakang prostat lalu masuk

kedalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.

2. Uretra

Uretra memiliki dua fungsi yaitu sebagai bagian dari sistem

kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih dan bagian

dari sistem reproduksi yang mengalirka semen.

3. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat terletak dibawah kandung kemih didalam

pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya

ukurnnya sebesar walnut dan akan mebesar sejalan pertambahan

usia.

4. Vesika seminalis

Prostat dan vesika seminalis menghasilkan cairan yang

merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan

bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen

berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala

penis.

5. Epididimis

Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm yang

terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis

terdiri dari kepala yang terletak di atas katup-katup testis, badan dan
ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini

pada mediastinum menjadi lapisan parietal.

6. Duktus deferensi

Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinals,

kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke

kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung

dengan saluran vesika seminalis dan selanjutnya membentuk

ejakulatorius dan bermuara di prostat. Panjang duktus deferensi 50-

60 cm.

Struktur luar sistem reproduksi wanita terdiri dari mons veneris,

labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum, himen dan perineum.

Berikut adalah penjelasan dari organ reproduksi wanita :

1. Mons veneris

Bagian yang menonjol meliputu simfisis yang terdiri dari

jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu pada masa

pubertas. Bagian yang di lapis lemak, terletak di atas simfisis pubis.

Mons veneris ini termasuk dalam sistem reproduksi wanita.

2. Labia mayora

Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong.

Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan membentuk perenium.

Labia mayora bagian luar tertutup rabut, yang merupakan kelanjutan

rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa


rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasae

(lemak).

3. Labia minora

Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar

(labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minor terdiri dari suatu

jaringan tipis yang lembab dan berwarna kemerahan.

4. Klitoris

Merupakan bagian penting alat reproduksi bagian luar yang

bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah

dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.

5. Vestibulum

Merupakan rongga yang berada diantara bibir kecil (labia

minor). Pada vestibul terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium uretra

eksterna, introtus vagina, 2 buah muara kelenjar bartholini dan 2

buah muara kelenjar paraurethral.

6. Himen (selaput dara)

Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini

yang menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya

berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk

dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang

berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada

lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu
jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan,

biasanya pada bagian posterior.

7. Perineum (kerampang)

Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4

cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus

coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter

ani.

Alat reproduksi wanita bagian dalam terdiri dari vagina, uterus,

tuba valoppi dan ovarium, berikut penjelasannya :

1. Vagina

Merupakan saluran muskulo membraneus yang

menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya

merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus

levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina terletak

antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya

sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm. Bagian serviks

yang menonjol ke dalam vagina disebut portio.

2. Uterus

Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor

diantara kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan

dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah

berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal

dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka
interna (arterihipogastrika interna). Bentuk uterus seperti bola lampu

dan gepeng.

3. Tuba Fallopii

Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12

cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat

penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi,

sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat

terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan

hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap

melakukan implantasi.

4. Ovarium

Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan

kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang

oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah folikel

berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira

pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah

pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum.


BAB III

METODE KERJA

A. Alat

a. Buku gambar

b. Laptop

c. Lap halus

d. Lap kasar

e. Masker

f. LCD

g. Penghapus

h. Penggaris

i. Pensil warna

j. Rautan

B. Bahan

Phantom

C. Prosedur Kerja

1. Menyediakan alat dan bahan yang akan di gunakan

2. Mahasiswa mulai menggambar sistem reproduksi menggunakan

buku gambar A3

3. Mahasiswa menggambar sistem repoduksi menggambar

menggunakan pensil dan penghapus jika ada yang salah

4. Setelah selesai digambar, mahasiswa mewarnai gambar sistem

reproduksi menggunakan pensil warna


5. Setelah selesai mewarnai mahasiswa meminta paraf dari dosen

pembimbing
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil pengamatan dari praktikum kali ini dilampirkan

dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Gambar Keterangan dan Fungsi

Sistem Reproduksi Pria 1. Penis mempunyai dua

fungsi yakni sebagai

tempat keluarnya

cairan semen serta

alat untuk kopulasi

2. Skrotum Fungsinya

yakni untuk

mempertahankan suhu

testis agar stabil

sehingga

spermatogenesis tetap

terjadi

3. Testis dibungkus oleh

kapsula testikularis

yang terdiri dari selapis

mesotel, sel-sel otot

polos, dan jala-jala


kapiler yang terbenam

pada jaringan ikat

4. Vesika seminalis

berfungsi Kelenjar ini

menghasilkan sekret

yang mengandung

protein globulin,

fruktosa, asam

askorbat, serta

prostaglandin yang

berpengaruh saat

fertilisasi di dalam

saluran reproduksi

wanita

5. Kelenjar prostat

merupakan kelenjar

terbesar pada sistem

reproduksi pria.

Berfungsi

menghasilkan sekret

bersifat encer dan

berwarna putih seperti

susu
6. Epididimis berfungsi

membantu

pengeluaran

spermatozoa ke

saluran berikutnya.

Sistem Reproduksi Wanita 1. Vagina  fungsinya

yakni sebagai saluran

masuk sperma ketika

berhubungan seksual,

jalan keluar bagi bayi

ketika dilahirkan, serta

sebagai saluran keluar

cairan atau darah saat

menstruasi

2. Endometrium

berfungsi mendukung

tumbuh dan

berkembangnya

embrio yang tertanan

di dalam endometrium

selama proses

kehamilan.

3. Oviduk berfungsi
yaitu untuk

menangkap telur hasil

ovulasi, selanjutnya

sebagai saluran

sperma dan ovum

hingga terjadi

fertilisasi dan terakhir

sebagai tempat

pertumbuhan embrio

sementara sebelum

akhirnya melekat pada

endometrium.

4. Ovarium adalah organ

yang berfungsi

sebagai penghasil sel

kelamin pada wanita.

B. Pembahasan

Awal proses reproduksi manusia terjadi ketika sel sperma dari

pria bertemu dengan sel telur wanita, umumnya terjadi dalam hubungan

seksual. Proses ini dapat berjalan berkat adanya organ-organ

reproduksi yang berfungsi dengan baik. Organ reproduksi beserta


dengan kelenjar dan hormon membentuk sistem reproduksi yang

berperan dalam proses reproduksi manusia. Sistem reproduksi pada

pria dan wanita berbeda, serta bekerja spesifik untuk masing-masing

jenis kelamin secara genetik.

Fungsi reproduksi pada pria terutama untuk produksi dan

penyimpanan, serta mengantarkan sperma untuk pembuahan sel telur.

Sedangkan, sistem reproduksi wanita memiliki fungsi memproduksi sel

telur dan mengandung bayi. Kedua fungsi tersebut saling melengkapi

dalam proses reproduksi. Sistem organ reproduksi pria dan wanita,

sama-sama terdiri dari bagian eksternal dan internal.  Sebagian besar

sistem reproduksi pria berada di luar tubuh, berbeda dengan wanita

yang lebih banyak berada di dalam tubuh.

1. Sistem Reproduksi Pria

Struktur organ reproduksi eksternal pada pria meliputi:

 Penis

Penis adalah organ vital pria yang digunakan untuk berhubungan

seksual. Di saat mencapai klimaks seksual, sperma keluar melalui

saluran di dalam penis.

 Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang menggantung pada pangkal

penis. Kantung kecil dan berotot ini melindungi testis, beserta

saraf dan pembuluh darah.


 Testis

Testis adalah organ paling penting dari sistem reproduksi laki-laki

yang yang terletak di dalam skrotum. Testis merupakan kelenjar di

mana sperma dan testosteron diproduksi.

Selain itu, struktur organ reproduksi pria didukung oleh organ

internal yang juga dikenal sebagai organ aksesoris. Organ-organ ini

bermanfaat untuk membantu menjalankan fungsi produksi,

penyimpanan dan keluarnya sperma meliputi uretra, vas deferens,

epididimis,  vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, kelenjar prostat

dan kelenjar bulbourethral.

Kinerja organ-organ reproduksi pria akan bergantung pada

kondisi hormon reproduksi dalam tubuh pria, yakni testosteron yang

memiliki manfaat dalam perkembangan karakteristik seorang pria

termasuk fisik dan gairah seksual, serta FSH (follicle stimulating

hormone) dan LH (luteinizing hormone) yang bekerja membantu

produksi sperma.

2. Sistem Reproduksi Wanita

Bagi wanita, struktur organ reproduksinya lebih banyak

terletak di bagian dalam tubuh (organ reproduksi internal), meliputi :

 Tuba Fallopi

Organ ini berbentuk tabung kecil yang menempel bagian atas

rahim. Tuba falopi berfungsi sebagai jalur sel telur untuk

bergerak dari ovarium ke rahim.


 Ovarium adalah kelenjar berbentuk oval kecil yang terletak di

kedua sisi rahim. Ovarium menghasilkan sel telur dan

hormon estrogen serta progesteron.

 Vagina adalah jalur yang menghubungkan serviks (mulut rahim)

ke bagian luar tubuh. Vagina dikenal juga sebagai jalan lahir.

Pada saat berhubungan seksual, penis akan masuk ke dalam

organ ini.

 Serviks (rahim)

Rahim adalah organ berongga berbentuk seperti buah pir yang

merupakan tempat bagi janin berkembang semasa kehamilan.

Organ repoduksi wanita dilengkapi dengan organ reproduksi

eksternal pada wanita yakni labium mayor, labium minor, kelenjar

Bartholin dan klitoris. Organ-organ eksternal ini berfungsi untuk memicu

hasrat seksual pada wanita, melindungi organ reproduksi internal

wanita dari berbagai penyebab infeksi, dan juga memiliki peran dalam

memungkinkan sperma untuk memasuki tubuh wanita, guna mencapai

sel telur.

Sistem reproduksi wanita bekerja bersama dengan

empat hormon reproduksi utama yakni FSH dan LH yang membantu

proses pembentukan sel telur di ovarium, serta estrogen dan

progesteron yang berperan penting untuk kehamilan.

Sistem reproduksi pada manusia, baik itu pria maupun wanita,

memiliki keunikan dengan fungsinya masing-masing. Kesehatan setiap


organ dalam sistem reproduksi perlu dijaga dengan baik, dimulai dari

pola hidup yang sehat, hingga perilaku seksual yang aman, demi

menunjang proses reproduksi dan kesehatan tubuh secara

keseluruhan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem reproduksi adalah sistem organ seks dalam organisme

yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-

hidup seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris

penting untuk sistem reproduksi. Fungsi sistem reproduksi yaitu untuk

berkembang biak dan menghasilkan individu yang baru. Pada alat

reproduksi wanita, system reproduksi berfungsi untuk menghasilkan sel

gamet untuk pemupukan. Pada alat reproduksi pria, system reproduksi

berfungsi untuk menghasilkan, menyimpan, dan mengirimkan sperma.

Sistem reproduksi terbagi atas sistem reproduksi pria dan wanita.

Sistem reproduksi pria bagian luar terdiri dari penis, skrotum,

sedangkan pada bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, duktus

deferensi, vesika seminalis, kelenjar prostat. Sedangkan sistem

reproduksi pada wanita bagian luar yaitu vulva, vagina dan pada bagian

dalam terdiri dari uterus, tuba valoppi dan ovarium.

B. Saran

Saran saya pada praktikum ini adalah diharapkan agar

praktikan memperhatikan semua materi yang telah disampaikan

tentang sistem reproduksi meliputi struktur, bagian-bagian, organ-organ

yang berperan dan lain sebagainya dengan seksama.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., 2008. Biologi Edisi VIII Jilid III, Jakarta: Erlangga.

Guyton, A.C, 1983. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta.


Pearce, Evelyn C, 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis,
Cetakan kedua puluh Sembilan. PT. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta.

Snell, Richard, S., 2006. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran


Edisi VI, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Sloane, E, L., 2010. Anatomi dan Fisiologi Untukn Pemula, Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Waluyo, 2016. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia, Jember:


Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai