PEMBAHASAN
a. Testis
Testis merupakan organ kelamin laki-laki tempat pembentukan
sperma. Testis terdiri atas 900 lilitan tubulus seminiferous, yang masing-
masing mempunyai panjang rata-rata lebih dari 5 meter. Testis berbentuk
lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun yang didalamnya terdapat
skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis
menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing
Hormone (LH) juga hormon testosterone.
b. Vesika seminalis
c. Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul
dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar
walnut atau buah kenari dan akan membesar sejalan dengan pertambahan
usia. Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur sekret dari
testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan
retensi urin.
Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50
kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
Lobus posterior
Lobus lateral
Lobus anterior
Lobus medial
Fungsi prostat, yaitu menambah cairan alkalis pada cairan
seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat
asam yang terapat pada uretra dan vagina.
d. Bulbouretralis
Merupakan kelenjar yang memiliki panjang 2-5 cm, dan fungsinya
hampir sama dengan kelenjar prostat.
a. Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya 6 cm terletak
sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala
yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis
sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum
menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa
melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis.
Duktus eferentis panjangnya 20 cm, berbelok-belok dan membentuk
kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa
disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis, yaitu sebagai saluran penhantar testis,
mengatur sperma sebelum diejakulasi, dan memproduksi semen. Semen
terdiri dari sekret epididimis vesika seminalis dan prostat serta
mengandung spermatozoa yang dikeluarkan setiap ejakulasi. Spermatozoa
bergerak dalam semen, lingkungan cairan alkalis melindungi dari
keasaman.
b. Duktus deferens
Duktus deferens mempunyai panjang 50-60 cm yang merupakan
kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini
berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di
belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika
seminalis dan selanjutnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di
prostate.
c. Uretra
Uretra merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus
merupakan saluran ejakulasi (mani). Pengeluaran urin tidak bersamaan
dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat.
3. Bangun penyambung
a. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu
untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus
memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
b. Fenikulus spermatikus
Merupakan bangun penyambung yang berisi duktus seminalis,
pembuluh limfe, dan serabut saraf.
c. Penis
Penis terletak menggantung di depan skrotum.
Penis terdiri dari:
1. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut)
Glan penis tertutup oleh kulit korpus penis, kulit penutup ini disebut
prepusium.
Spermatogenesis
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia
mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis
yang lembab dan berwarna kemerahan.
d. Klitoris
e. Vestibulum (serambi)
Uretra
Kelenjar bartolin
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang
menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang
supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari
masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan
sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang
seujung jari, dan ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus
pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior
g. Perineum (kerampang)
2. Genetalia Interna
a. Vagina
-Forniks anterior
-Forniks posterior
-Forniks dekstra
-Forniks sisistra
b. Uterus (rahim)
1. Fundus uteri (dasar rahim) : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua
pangkal saluran telur.
a) Peritonium
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar,
lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk
lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus
oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini
membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh
darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
c). Endometrium
c. Ovarium
a. Memproduksi ovum
c. Memproduksi progesterone
d. Tuba Fallopii
Tanda-tanda Klimakterium :
d. Berkeringat
e. Neuralgia
2. Pap Smear
3. Pemeriksaan Payudara
Daftar Pustaka
Guyton, Arthur C, Hall, John E . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. 1997 .
Jakarta : EGC
Kartika .2012. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi. Diakses pada tanggal 14
Februari 2015 dari http://kartikamidwifery.blogspot.com/2012/10/anatomi-dan-
fisiologi-alat-reproduksi.html
Potter, Patricia A, Perry Anne G . Buku Ajar Fundamental Edisi 4 . 2005 . Jakarta
: EGC