Anda di halaman 1dari 18

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Disusun oleh :

1. NOVIANTO AGUS PRABOWO


2. KAVITA YUNANDA SAPHNA
3. CAESARIO PRIMA RAHMADANI
4. BINARTI WIDYARTI
5. REVITA BRILIAN RIFASHINTA
6. HERMINIA JOAO FERNANDA JOSE MARIA DA COSTA
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillah saya dapat menyusun makalah yang


berjudul “Sistem Reproduksi Pada Manusia”. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada
Guru Pengajar yang telah membimbing saya dalam setiap materi tentang reproduksi,
tidak lupa teman-teman yang senantiasa saya banggakan yang semoga kita selalu
dalam lindungan Allah serta dapat berjuang dijalan Allah SWT.
Saya menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu saya
mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya saya
mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat
kalimat-kalimat yang kurang dapat dipahami agar menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan....................................................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah..................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................... 2
A. Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Laki-Laki dan Wanita ................................................2
B. Proses Pembentukan Sperma dan Sel Telur................................................................................ 14
BAB III PENUTUP............................................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan................................................................................................................................................ 15
B. Saran............................................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................... 16

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.
Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal
(fisiologi).
Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan
meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat
bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ
reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse
tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah
manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur
oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung
jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.
Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya
tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila
makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk
hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan
(anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi sistem reproduksi laki-laki dan wanita
2. Untuk mengetahui proses pembentukan sperma dan sel telur

C. Rumusan Masalah
1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem reproduksi laki-laki dan wanita?
2. Menjelaskan proses pembentukan sperma dan sel telur?

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Laki-Laki dan Wanita


 Struktur Sistem Reproduksi Laki-Laki
1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung
zakar) dan testis (buah zakar).
a. Penis
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih)
terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria
yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai
dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus,
terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku
dan tegak (mengalami ereksi).
b. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk
testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki
suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau
mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan
suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).

2
c. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan
terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis
kanan.
Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
1) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di
Tubulus seminiferus.
2) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:

- Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus.

- Pembentukan hormone testoteron oleh sel leydig

2. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan
vesikula seminalis.Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian :
a. Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari
epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke
dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya
(misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens
dan membentuk korda spermatika.
b. Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung
kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
c. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul
dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar
walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.

3
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari
testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan
retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari
30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
 Lobus posterior
 Lobus lateral

 Lobus anterior

 Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk
menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra
dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang
memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
d. Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian
terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari
vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk
sebagian besar cairan semen
3. Duktus Duktuli
a. Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak
sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala
yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis
sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum
menjadi lapisan parietal.

Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa


melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis.

4
Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk
kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa
disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis,
mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.
b. Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis,
kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke
kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan
saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan
bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
c. Uretra.
4. Bangunan Penyokong atau Penyambung
a. Funikulus Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe,
dan serabut-serabut saraf.
 Fungsi Alat Reproduksi Pria

Alat-alat reprofroduksi pria yaitu:


Genetalia Eksterna

a) Penis
Berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat
ejakulasi
b) Skrotum
berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu
Genetalia Interna

a) Testis
Berfungsi sebagai :
Memproduksi sperma
Tempat memproduksi testosteron yang memegang peranan penting untuk
sifat kelamin sekunder dan kejantanan

5
b) epididimis Berfungsi sebagai: menghubungkan testis dengan saluran vas
deferens memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi
yang fungsinya mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma
c) vans deferens
Berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis
Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.
d) Vesika seminalis
Berfungsi sebagai:
Tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis atau sedikit basa
yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi
bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak
dalam mencapai ovum
Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui
kegiatan seksual.
e) Kelenjar prostat
Berfungsi sebagai:
Mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer berwarna seperti susu
mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain
f) kelenjar bulbo uretralis
Berfungsi mengsekre3si cairan yang membantu agar sperma lebih tahan
hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan
pembuahan.

 Struktur Sistem Reproduksi Wanita

1. Genetalia Eksterna (vulva) Yang terdiri dari:


a. Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari
jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa
pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis
b. Labia Mayora

6
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong.
Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia
mayora bagian luar tertutp rambut, yang merupakan kelanjutan dari
rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa rambut,
merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran
labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1
– 1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat
berdekatan.
c. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar
(labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu
jaringan tipis yang lembab dan berwarna kemerahan;Bagian atas labia
minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis,
sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya
akan bersatu membentuk fourchette
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat
erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat
saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog dengan penis pada lakilaki.
Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang ratarata tidak
melebihi 2 cm.
e. Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia
minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra
eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah
muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk
mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual.

Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria


gonorhoeae maupun bakteri-bakteri pathogen
f. Himen (selaput dara)

7
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang
menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang
supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari
masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan
sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung
jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali
dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior
g. Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm.
Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-
otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan
rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari
muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat
dikendalikan.
Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian
depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio.
Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
 Forniks anterior -Forniks dekstra
 Forniks posterior -Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan
asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap
infeksi.
Fungsi utama vagina:
1) Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2) Alat hubungan seks.
3) Jalan lahir pada waktu persalinan
b. Uterus

8
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara
kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas
tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan
kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang
merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal
tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa
ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari
usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm,
multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan
beban hingga 5 liter Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar
uterus. Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh
darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan mencapai
dinding abdomen.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar,
lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk
lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus
oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini
membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh
darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan
jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum
uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri

9
dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi
perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks)
disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim
dan meregang saat persalinan.
c) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan
muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase
pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal
dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium mengalami
perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi
(nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat
mengeluarakan cairan secara terusmenerus, sehingga dapat
membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan
oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga,
tonus otot-otot panggul.
Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
a) Ligamentum latum
- Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
b) Ligamentum rotundum (teres uteri)
- Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.
- Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c) Ligamentum infundibulopelvikum
- Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
d) Ligamentum kardinale Machenrod
- Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
- Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
e) Ligamentum sacro-uterinum
- Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod
menuju os.sacrum.
f) Ligamentum vesiko-uterinum

10
- Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat
mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.
c. Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm
dan diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu
untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari
spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan
tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
d. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan
uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh
ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan
sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus
menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan
ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000
buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a) Memproduksi ovum
b) Memproduksi hormone estrogen
c) Memproduksi progesterone
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai
pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon
estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita.
Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita
seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan
rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama
yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf
belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena
memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tandatanda

11
seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan
interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan
ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita

 Fungsi Alat Reproduksi Wanita


Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:
Genetalia Eksterna
1. Mons Veneris
Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu
untuk estetika
2. Labia Mayora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan
cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.
3. Labia Minora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan
daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
4. Klitoris
Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan
mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual.
5. Vestibulum
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang
berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
6. Hymen
Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina,
membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan
cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar

Genetalia Interna
1. Vagina
Berfungsi sebagai :
- Saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam
uterus

12
- Alat untuk bersenggama
- Jalan lahir bayi waktu melahirkan
2. Uterus
Berfungsi sebagai:
- Tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat
hamil.
- Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding
rahim.
3. Tuba Fallopi
- Berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium
ke dalam uterus.
4. Ovarium
- Berfungsi memproduksi ovum
5. Ligamentum
- Berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita
agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan
berhubungan dengan organ sekitarnya.

B. Pembentukan Sperma dan Sel Telur

3. Pembentukan Sperma (spermatogenesis)


Terjadi di dalam testis, bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis
sehingga berjumlah banyak. Sebagian spermatogonium membesar menjadi
spermatosit primer dan terus membelah diri secara meiosis membentuk
spermatosis sekunder dan spermatosit sekunder membelah diri kembali secara
meiosis menjadi spermatid yang berdiferensiasi menjadi sperma. Tiap-tiap
sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom
spermatogonium.
4. Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium. Oogonium bersifat diploid, membelah diri secara
mitosis sehingga berjumlah banyak. Oogonium berkembang menjadi oosit
primer dan membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan

13
kutub pertama. Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma,
badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri
menjadi dua. Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan
badan kutub ke dua, berkembang menjadi ovum yang haploid dan setiap oosit
primer menghasilkan satu ovum.
5. Ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium. Ovum akan bergerak ke
rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim menjadi tebal seperti
spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria
memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel
sperma di tandai dengan mimpi basah pada usia pubertas. Pada system reproduksi
wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel
telur atAu ovum ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi
pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan
berkembang menjadi janin.

B. Saran
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua
orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat
menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahui
dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran,
dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat menghadapi
rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Kadaryanto et al. 2006.20. Biologi 2. Yudhistira, Jakarta


 Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains : Biologi SMP 3. Esis-Penerbit Erlangga,
Jakarta.
 Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3. 15-18. Galaxy Puspa Mega,
Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai