DOSEN PENGAMPUH
BADRIANI BADAWI, S.ST.,M.Kes
DISUSUN OLEH:
ENCENG: 2023003
SALSABILA: 2023008
SITI SYAHNAZ SAHLAN: 2023011
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Adapun judul makalah yang akan di paparkan yaitu Sistem
Reproduksi Pria dan Wanita.
Penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kulia “Anatomi dan
Fisiologi”. Oleh karena itu, sebagai penulis, kami ingin mengucapkan terimah kasih
kepada dosen mata kuliah “Anatomi dan Fisiologi” Badriani Badawi, S.ST.,M.Kes yang
telah memberikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan
oleh karena itu’ kami sangat mengharapkan saran dan keritik dari pembaca yang bersifat
membangun demi kesampurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1. Latar belakang...............................................................................................1
2. Rumusan masalah .........................................................................................
3. Tujuan……….. .............................................................................................
4. Manfaat………. ............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
1. Anatomi dan fisiologi system reproduksi pria...............................................
2. Pembentukan sperma pada pria......................................................................
3. Anatomi dan fisiologi system reproduksi wanita...........................................
4. Pembentukan ovum pada wanita....................................................................
5. Penyakit pada system reproduksi...................................................................
BAB III PENUTUP…..............................................................................................
1. Kesimpulan…… ...........................................................................................
2. Saran………… ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Sistem reproduksi adalah system yang berfungsi untuka berkembang
biak.Terdiri dari testis,ovarium dan berbagai alat kelamin lainya.Reproduksi
atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal
(fisiologi).Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual
dan meskipun siklus reprodiksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut
masih dapat bertahan hidup,sebagai contoh manusia yang dilakukan
vasektomi pada organ reperoduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai
menopause dan andropouse tidak akan mati.
Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia
tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin,dan hal ini diatur
oleh kelenjar-kelenjar endokrindan hormone yang di hasilkan dalam tubuh
manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari peroses tubuh yang
bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.Untuk kehidupan
makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses
reproduksi makhluk hidup tidak akan mati.Akan tetapi bila makhluk hidup
tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup
tersebut terancam dan punah,karena tidak dapat menghasilkan keturunan
(anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
2. Rumusan masalah
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi system reproduksi pria?
2. Bagaimana pembentukan sperma pada pria?
3. Bagaimana anatimi dan fisiologi system reproduksi wanita?
4. Bagaimana pembentukan ovum pada wanita?
5. Apa saja penyakit pada system reproduksi?
3.Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi system reproduksi pria
2. Untuk mengetahui pembentukan sperma pada pria
3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi system reproduksi wanita
4. Untuk mengetahui pembentukan ovum pada wanita
5. Untuk mengetahui penyakit pada system reproduksi
4.Manfaat
1. Mengetahui dan memahami bagaimana anatomi dan fisiologi system
reproduksi pria
2. Mengetahui dan memahami bagaimana pembentukan sperma pada pria
3. Mengetahui dan memahami bagaimana anatomi dan fisiologi system
reproduksi wanita
4. Mengetahui dan memahami bagaimana pembentukan ovum pada
wanita
5. Mengetahui dan memahami bagaimana penyakit pada system
reproduksi
BAB II
PEMBAHASAN
b. Epididimis
Epididimis merupakan tabung panjang melingkar yang menempel di belakang
testis. Tugasnya adalah mematangkan sperma yang sudah diproduksi oleh
testis. Ini karena sperma dari testis belum sempurna, sehingga belum bisa
membuahi sel telur wanita. Selain itu, epididimis juga bertugas untuk
menyimpan sperma yang sudah matang dan menyalurkannya ke vas deferens.
c. Vas deferens
Alat reproduksi pria selanjutnya adalah vas deferens. Vas deferens merupakan
tabung panjang yang menghubungkan epididimis ke saluran kemih atau uretra
dan berfungsi untuk menyalurkan sperma yang sudah matang.
d. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan kantung yang menempel pada prostat.
Fungsinya adalah menghasilkan air mani. Cairan ini kaya akan fruktosa untuk
memberikan energi pada sperma, sehingga dapat bergerak.
e. Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan tempat pertemuan vas deferens dan saluran dari
vesikula seminalis. Fungsi alat reproduksi ini untuk menampung sperma dan
air mani, lalu mengeluarkannya ke saluran kemih saat ejakulasi.
f. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat adalah kelenjar yang memiliki ukuran sebesar kacang kenari
dan terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan cairan
tambahan untuk ejakulasi.
g. Kelenjar bulbourethral
Kelenjar bulbourethral disebut juga dengan kelenjar Cowper. Alat reproduksi
pria ini terletak tepat di bawah kelenjar prostat. Kelenjar ini menghasilkan
cairan yang bermuara langsung ke uretra. Fungsinya adalah melumasi uretra
dan menetralkan keasaman yang mungkin muncul dari sisa tetesan urine di
uretra.
h. Uretra
Uretra merupakan alat reproduksi pria yang membawa air mani keluar dari
tubuh. Selain itu, uretra juga menjadi saluran untuk keluarnya urine dari
kandung kemih. Namun, pada saat ejakulasi, urine tidak bisa mengalir ke uretra
sehingga hanya air mani saja yang keluar.
Semua alat reproduksi pria di atas dapat berfungsi dengan baik berkat adanya
berbagai hormon yang menunjang sistem reproduksi pria, yaitu follicle
stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), dan testosteron.
Berbagai senyawa kimia tersebut akan mulai aktif saat laki-laki memasuki
masa remaja.
Sel-sel yang belum matang (disebut spermatogonia) semuanya berasal dari sel
yang disebut sel punca di dinding luar tubulus seminiferus. Sel punca hampir
seluruhnya terdiri dari bahan inti, bagian yang mengandung kromosom.
Sel punca memulai prosesnya dengan mengalikan dalam proses duplikasi sel
yang dikenal sebagai mitosis.Setengah dari sel-sel baru awal ini akan menjadi
sel sperma dan setengah lainnya tetap sebagai sel induk sehingga ada sumber
sel germinal tambahan yang konstan. Spermatogonia diproduksi untuk
berkembang menjadi sel sperma matang yang dikenal sebagai sel sperma
primer.
Ia bergerak dari bagian luar tubulus seminiferus ke lokasi yang lebih sentral
dan menempel di sekitar sel sertoli. Kemudian, sel sperma primer berkembang
dengan meningkatkan jumlah sitoplasma (zat di luar nukleus) dan struktur yang
disebut organel di dalam sitoplasma.
Setelah fase istirahat, sel primer membelah menjadi bentuk yang disebut sel
sperma sekunder.
a. Labia Majora
Labia majora (bibir besar) merupakan bagian terluar dari sistem reproduksi
wanita yang berfungsi untuk melindungi sistem reproduksi wanita bagian luar
lainnya dari infeksi. Ketika memasuki masa pubertas, area kulit pada labia
majora akan ditumbuhi rambut (rambut kemaluan) yang mengandung kelenjar
penghasil minyak untuk mencegah masuknya zat asing ke dalam organ
reproduksi wanita.
b. Labia Minora
Labia minora (bibir kecil) adalah organ reproduksi wanita yang memiliki
berbagai bentuk dan ukuran. Organ ini terletak tepat di dalam labia majora dan
mengelilingi bukaan ke vagina serta uretra (saluran yang berfungsi untuk
membawa urine ke luar tubuh). Kulit labia minora memiliki tekstur yang
sangat halus dan cenderung mudah mengalami iritasi maupun membengkak.
c. Klitoris
Klitoris adalah tonjolan kecil yang terletak di antara labia minora. Klitoris
sering kali menjadi titik rangsang wanita saat berhubungan seksual karena
bagian tersebut memiliki sekitar 8000 ujung saraf sehingga membuatnya sangat
sensitif terhadap rangsangan.
d. Kelenjar Bartholin
Kelenjar bartholin adalah organ reproduksi wanita yang terletak di setiap sisi
lubang vagina. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan cairan atau lendir guna
melumasi area vagina saat berhubungan seksual.
e. Lubang Vagina
Lubang vagina merupakan bagian luar dari vagina yang menjadi tempat
keluarnya darah saat menstruasi serta sebagai jalan lahir. Selain itu, lubang ini
juga berperan sebagai tempat masuknya penis ke dalam vagina saat
berhubungan seksual.
f. Hymen
Hymen adalah lipatan membran atau jaringan tipis yang menutupi sebagian
dari lubang vagina. Membran ini akan terbentuk selama masa perkembangan
janin hingga bayi lahir.
B. Bagian Internal
Bagian internal dari sistem reproduksi wanita terdiri dari vagina, serviks,
rahim, tuba falopi, dan ovarium.
a. Vagina
Vagina merupakan saluran berbentuk seperti tabung berotot yang
menghubungkan leher rahim (serviks) dengan bagian luar tubuh. Lebih
tepatnya, organ ini terletak di belakang kandung kemih dan berada di bagian
bawah rahim.
Bagian ini bersifat elastis dan dapat melebar saat melahirkan bayi ataupun
menyempit untuk menahan tampon yang berfungsi sebagai pembalut wanita
saat menstruasi. Selain itu, vagina juga dilapisi oleh selaput lendir yang dapat
menjaganya agar tetap lembap.
b. Rahim (Uterus)
Rahim atau uterus merupakan organ berongga yang berbentuk menyerupai
buah pir. Bagian ini akan menjadi tempat bagi janin untuk tumbuh dan
berkembang sebelum dilahirkan. Pada dasarnya, rahim terdiri dari dua bagian
utama, yaitu:
• Serviks (leher rahim): Bagian dari rahim berbentuk silinder yang
menghubungkan rahim dengan vagina. Utamanya, leher rahim ini terdiri dari
dua bagian, yaitu ektoserviks dan endoserviks. Serviks dapat mengalami
dilatasi (melebar) agar bayi dapat keluar selama proses persalinan berlangsung.
Selain itu, serviks juga akan memproduksi lendir alami untuk melindungi
vagina dari infeksi dan membantu sperma bergerak menuju rahim.
• Korpus (badan uterus): Bagian fleksibel dari rahim yang dapat mengembang
sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan janin selama masa kehamilan.
Korpus juga menjadi tempat masuknya sperma dan luruhnya lapisan dinding
rahim dan sel telur saat tidak terjadi pembuahan yang menjadi darah
menstruasi.
Selain itu, rahim juga berfungsi untuk menyokong perkembangan embrio pada
tahap awal. Jika telah memasuki proses persalinan, otot-otot pada dinding
rahim akan berkontraksi untuk mendorong janin keluar melewati jalan lahir.
c. Tuba Falopi
Tuba falopi (oviduct) adalah dua saluran kecil yang masing-masing
menghubungkan ujung kiri dan kanan rahim atas dengan kedua ovarium.
Bagian ini bertugas sebagai tempat berjalannya sel telur (ovum) dari ujung tuba
falopi (infundibulum) menuju rahim. Selain itu, tuba falopi juga menjadi
tempat terjadinya pembuahan sel telur dengan sperma. Nantinya, sel telur yang
telah dibuahi tersebut akan dibawa dan menempel (implantasi) pada lapisan
dinding rahim.
d. Ovarium
Indung telur atau ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi wanita yang
berada di sisi kiri dan kanan pada rongga panggul serta bersebelahan dengan
bagian atas rahim. Fungsi utama ovarium adalah untuk memproduksi ovum,
hormon estrogen, serta hormon progesteron.
1. Endometriosis
Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar
adalah endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk
lapisan dalam dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh.
Jaringan tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau
bahkan di kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan
nyeri haid yang hebat, perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat
berhubungan seksual, serta sulit hamil.
2. Radang panggul
Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang
panggul. Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri penyebab infeksi yang
merambat masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim.
3. PCOS
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi
kadar hormon wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan
hormon seks androgen dalam jumlah yang lebih banyak. Akibatnya, penderita
akan mengalami sulit hamil, serta menstruasi yang tidak teratur atau bahkan
tidak menstruasi sama sekali.
4. Miom
Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor
pada miom terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi
wanita ini sering menyerang wanita di usia produktif.
Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri
panggul, kram atau nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa ingin
pipis, serta nyeri saat berhubungan seksual.
2. Orchitis
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang
cukup sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu
testis maupun keduanya sekaligus.
3. Gangguan prostat
Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran
kemih atau uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk
menyuburkan dan melindungi sperma.
4. Hipogonadisme
Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon
testosteron yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan
penurunan libido, gangguan produksi sperma dan fungsi organ-organ
reproduksi, serta infertilitas.
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki
penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma
ditandai dengan mimpi basah pada usia pubertas. Pada system reproduksi
wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan
sel telur atuovum ditandai menarche pada usia antara 13- 16 tahun. Apabila
terjadi pertemuanantara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang
akan berkembang menjadi janin.
2. Saran
1. Bagi Siswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan siswa dalam
memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Petugas - petugas Kesehatan Diharapkan dengan makalah ini
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang
kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan
health education dalam perawatan.
3. Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh
semuaorang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang
tersebut akan dapatmenjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan
secar bebas tanpa mengatahuidampaknya, Pengetahuan yang diberikan
harus mudah dipahami, tepat sasaran.
DAFTAR ISI
https://www.slideshare.net/thehariz/makalah-reproduksi-manusia-
41462040
https://www.alodokter.com/alat-reproduksi-pria-dan-berbagai-
fungsinya
https://id.scribd.com/doc/309715651/Makalah-Anatomi-Dan-Fisiologi-
Sistem-Reproduksi
https://id.scribd.com/doc/114597265/Anatomi-Fisiologi-Sistem-
Reproduksi-Pria-Dan-Wanita