Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


Disusun untuk memenuhi tugas

Dosen pengampu : Dr. SYAMSUL, M.SI

Disusun Oleh ;
ERNAWATI
NPM : (201560411007)
KELAS : A KEBIDANAN

STIKES MEDISTRA INDONESIA


S1 KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2019/2020
Jl.Cut Mutia No.88 A .RT.001/RW.002.Sepanjang jaya
Rawalumbu.Kota Bks,Jawa Barat 17113
TAHUN PELAJAR 2020
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, atas berkat dan
rahmat-NYA makalah ini dapat dibuat dan disampaikan tepat pada waktunya
Adapun Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas biologi reproduksi.
Selain itu, Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sistem Reproduksi
Manusia bagi para pembaca dan penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah biologi
reproduksi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepasa semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................


KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Penulis ......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................2
A. Pengertian Sistem Reproduksi Pada Manusia………………………………….2
B. Struktur Sistem Dan Fungsi Sistem Reproduksi Pada Manusia………………..2
BAB III PENUTUP ........................................................................................................11
A. Kesimpulan .........................................................................................................11
B. Saran ...................................................................................................................11
C. Manfaat Penulisan...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap mahluk hidup tentunya menginginkan untuk meneruskan keturunanya, demikian
juga dengan manusia. Reproduksi atau berkembang biak merupakan kemampuan suatu
organisme untuk menghasilkan keturunan atau organisme baru agar kelestariannya tetap
terjaga. Proses reproduksi oleh sistem reproduksi memiliki dua jenis, yaitu laki-laki dan
perempuan. Keduanya memiliki system reproduksi yang berlainan dan saling membutuhkan.
Manusia berproduksi secara kawin atau seksual.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana struktur sistem dan fungsi sistem reproduksi pada manusia?
2. Bagaimana proses pembentukan sel kelamin
3. Bagaimana proses ovulasi?
4. Bagaimana proses menstruasi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mendeskripsikan struktur reproduksi manusia
2. Mendeskripsikan fungsi struktur reproduksi manusia
3. Menjelaskan proses ovulasi
4. Menjelaskan proses menstruasi

1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Alat Reproduksi ialah alat yang biasa digunakan dalam Proses Reproduksi Manusia yang
bertujuan untuk mempertahankan keberlangsungan spesiesnya. Baik itu wanita maupun pria
pasti memiliki Alat Reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya akan digunakan
untuk menghasilkan keturunan penerus mereka. Jika tidak adan Alat Reproduksi, itu hal yang
sangat mustahil mereka akan memiliki keturunan yang akan meneruskan generasi dalam
keluarga. Alat Reproduksi itu sendiri di bagi atas dua jenis yakni Alat Reproduksi Dalam dan
Alat Reproduksi Luar. Alat Reproduksi laki-laki tersusun dari bagian Penis, Skrotum dan
Testis sebagai Alat Reproduksi bagian luar. Sedangkan Prostat, Epididymis, Vas Deferens dan
juga Kelenjar Bulbouretral sebagai Alat Reproduksi bagian dalam. Sedangkan Alat
Reproduksi pada wanita tersusun dari Vagina, Labia Minora Mons Pubis, Labia Mayora dan
Klitoris sebagai Alat Reproduksi Wanita bagian luar. Sedangkan Ovarium, Uterus atau
Rahim, Tuba Falopii atau Oviduk sebagai alat reproduksi wanita bagian dalam.

B. STRUKTUR SISTEM DAN FUNGSI SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA


Sistem reproduksi pria berfungsi untuk memproduksi dan menyimpan, serta mengantarkan
sperma untuk membuahi sel telur. Sedangkan, sistem reproduksi wanita memiliki fungsi untuk
memproduksi sel telur dan menyediakan tempat untuk janin selama kehamilan. Kedua fungsi
tersebut saling melengkapi dalam proses reproduksi. Sistem organ reproduksi pria dan wanita
sama-sama terdiri dari bagian eksternal dan internal. Sebagian besar organ sistem reproduksi
pria berada di luar tubuh berbeda dengan wanita yang lebih banyak berada di dalam
tubuh.Sistem Reproduksi Pria
Struktur organ reproduksi eksternal pada pria meliputi:

2
1. Penis
Penis adalah organ vital pria yang digunakan untuk berhubungan seksual. Saat mencapai
klimaks, sperma akan keluar melalui saluran di dalam penis.
2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang menggantung pada pangkal penis. Kantung kecil dan
berotot ini melindungi testis, beserta saraf dan pembuluh darah.
3. Testis
Testis adalah organ paling penting dari sistem reproduksi laki-laki yang yang terletak di dalam
skrotum. Testis merupakan kelenjar tempat sperma dan testosteron diproduksi.
4. Epididimis
Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara
5. Saluran uretra
Salurab uretra adalah saluran yang terdapat dalam penis dan merupakan akhir dari saluran
reproduksi. Perannya adalah sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.
6. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan zat yang berisi basa (alkali),
fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
7. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan cairan
yang bersifat asam.
8. Kelenjar Cowper
Kelenjar cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Fungsinya adalah untuk
melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam
uretra. Cairan tersebut juga melapisi uretra untuk mengurangi kerusakan pada sperma selama
ejakulasi. Struktur dari sperma yang dihasilkan oleh laki-laki dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

3
Sistem Reproduksi Wanita

Vagina adalah saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim sekaligus
tempat mengalirnya darah menstruasi dan saluran keluarnya bayi.
1. Serviks merupakan struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah
vagina.
2. Saluran telur atau tuba fallopi atau oviduk terdapat sepasang di tiap tubuh perempuan, yaitu
di kanan dan kiri. Oviduk memanjang ke arah samping dari uterus. Fungsinya adalah
membawa sel telur dari infundibulum ke rahim. Pada saluran inilah terjadi fertilisasi atau
pembuahan.
3. Indung telur merupakan tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel, sel
telur atau ovum dikembangkan. Folikel juga menghasilkan hormon perempuan, yaitu estrogen
dan progesteron.
4. Rahim berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah sel telur dibuahi oleh sel
sperma. Dinding rahim (endometrium) berperan dalam pembentukan plasenta.
Sel telur yang dihasilkan di indung telur disebut juga sebagai ovum. Ovum termasuk ke dalam
alecithal (tanpa kuning telur) dan mengandung butiran kortikal dan trombosit kuning. Struktur
ovum terdiri dari membran vitelin, zona pelusida, dan korona radiata. Membran vitelin adalah
selaput tipis transparan yang membungkus sel telur. Sementara itu, zona pelusida adalah
membran transparan tebal yang terletak di atas membran vitelin. Korona radiata adalah
membran tebal terluar yang dibentuk oleh sel-sel folikel. Kista berisi cairan tempat ovum
berkembang dikenal sebagai folikel Graffian.
Organ repoduksi wanita turut dilengkapi dengan organ reproduksi eksternal, yaitu labium
mayor, labium minor, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Organ-organ eksternal ini berfungsi

4
untuk memicu hasrat seksual wanita, melindungi organ reproduksi internal wanita dari
berbagai penyebab infeksi, dan membantu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Sistem reproduksi wanita juga bekerja sama dengan empat hormon reproduksi utama, yaitu
FSH dan LH, yang membantu proses pembentukan sel telur di ovarium, serta estrogen dan
progesteron, yang berperan penting untuk kehamilan.

PROSES PEMBENTUKAN SEL KELAMIN

Gametogenesis: Pembentukan Sel Kelamin Spermatogenesis dan Oogenesis .


Gametogenesis merupakan pembentukan sel kelamin sperma dan sel telur yang dilakukan
oleh induknya masing-masing. Pada pembentukan sperma dinamakan sebagai
spermatogenesis sedangkan pembentukan sel telur dinamakan oogenesis.
A. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Sel induk sperma memiliki jumlah
kromosom sebanyak 23 pasang, sel-sel ini dinamakan sebagai spermatogonia. Proses
pembentukan sperma dimulai dari pembelahan mitosis sel-sel spermatogonia yang kemudian
seiring bertambahnya waktu akan berkembang menjadi spermatosit primer yang bersifat
diploid dan memiliki 23 pasang kromosom.
Pada proses pembelahan meiosis I, spermatosit primer yang bersifat diploid akan
menghasilkan spermatosid sekunder yang bersifat haploid. Kemudian pada proses meiosis II,
spermatosid sekunder akan menghasilkan empat spermatid yang bersifat haploid. Spermatid
merupakan sel bundar dengan sejumlah besar protoplasma. Pada keadaan ini, maka akan
terjadi pertumbuhan dan perkembangan atau diferensiasi yang sangat rumit sehingga
terbentuk spermatozoa atau sel-sel sperma. Nukleus kemudian akan berubah menjadi kepala
sperma sedangkan sejumlah besar sitoplasma akan dibuang. Spermatogenesis akan terjadi di
semua bagian tubulus seminiferus dimana di setiap satu bagian dari tubulus, berbagai tahapan
tersebut akan berlangsung secara berurutan.

5
Pada manusia pembentukan spermatogonium menjadi sperma matang membutuhkan waktu
sekitar 16 hari. Ada 4 hormon yang mempengaruhi proses spermatogenesis ini yakni hormon
gonadotropin, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing hormone (LH) dan
testosteron.
1. Hormon Gonadotropin memiliki fungsi untuk merangsang kelenjar hipofisa bagian depan
(anterior) agar mengeluarkan hormon FSH dan LH. Hormon ini dihasilkan oleh hipotalamus.
2. FSH (Follicle Stimulating Hormone) memiliki fungsi untuk mempengaruhi serta
merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk dapat menghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein) yang berperan memacu pembentukan sperma. Hormon ini
dihasilkan oleh hipofisa anterior.
3. LH (Luteinizing Hormone) memiliki fungsi untuk merangsang sel-sel interstitial atau sel
leydig agar mensekresi hormon testosteron (androgen).
4. Hormon Testosteron memiliki fungsi untuk merangsang perkembangan organ seks primer
pada saat masih embrio, membantu perkembangan otot, berperan dalam peremajaan pembuluh
darah, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan mendorong proses spermatogenesis.
Pada manusia normal, kadar hormon testoteron sekitar 350-400 nanograms/dl. Hormon ini
dihasilkan oleh testis.
B. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur di dalam ovarium. Sel telur berasal dari
sel induk telur yang dinamakan oogonium. Oogenium memiliki 23 pasang kromosom yang
bersifat diploid. Pada ovarium yang ada di dalam tubuh embrio (fetus) terdapat sekitar
600.000 buah sel induk telur. Nah, pada saat umur fetus (embrio) lima bulan, oogonium akan
memperbanyak diri secara mitosis kemudian membentuk kurang lebih sekitar 7 juta oosit
primer. Dalam produksinya sel telur memiliki perbedaan dengan sel sperma dimana pada laki-
laki, sperma dapat diproduksi setiap hari sedangkan sel telur pada wanita hanya diproduksi
secara terbatas. Pada saat lahir, dua ovarium dapat mengandung 2 juta oosit primer namun
pada usia tujuh tahun, jumlah sel telur pada wanita bisa menyusut hingga menjadi 300.000 sel
telur, jumlah ini akan berkurang seiring bertambahnya waktu. Sel telur selama masa
reproduksi akan dilepas hanya sekitar 400–500 buah saja. Sel telur akan mengalami ovulasi
disetiap bulannya, yakni sejak seorang wanita telah matang atau dewasa dan mengalami
menstruasi pertama sehingga masa suburnya bisa selama sekitar 33-41 tahun. Dengan
demikian, maka jika ada seorang wanita mengalami kematangan pada usia 10 tahun, maka
masa subur wanita tersebut bisa sampai usia 43 hingga 60-an tahun. Pada saat seorang wanita

6
mengalami masa pubertas (baligh), kelenjar hipofisis akan mampu menghasilkan FSH
(Follicle Stimulating Hormone) dan oosit primer akan melakukan proses pembelahan meiosis
I yang menghasilkan dua sel dengan ukuran yang tidak sama. Aapun sel yang berukuran besar
dinamakan oosit sekunder dan yang berukuran kecil dinamakan badan polar pertama. Hormon
FSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dasar otak. Hormon ini berfungsi mengatur
pertumbuhan sel telur, menghasilkan hormon estrogen dan mempengaruhi sel-sel folikel yang
berfungsi memberikan nutrien pada sel telur. Badan polar/kutub I kemudian akan
menghasilkan 1 badan polar lagi. Bila terjadi penetrasi sperma, maka proses selanjutnya yaitu
oosit sekunder akan mengalami pembelahan lagi secara meiosis II membentuk ootid dan
badan polar II. Ootid inilah yang akan berkembang menjadi ovum. Namun bila tidak terjadi
penetrasi sperma, maka oosit sekunder akan mati.

PROSES OVULASI
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum (sel telur) dari ovarium (indung telur). Selama proses
ovulasi ini, sel telur akan bergerak menuju tuba fallopii yaitu tempat dimana sel telur wanita
dapat dibuahi jika bertemu dengan sel sperma pria, lalu terjadilah proses kehamilan. Namun
jika tidak terjadi pembuahan, maka wanita akan mengalami menstruasi sebagaimana yang
terjadi setiap bulannya. Di dalam ovarium wanita terdapat sekitar 300.000 sel telur, namun
sejak menarche (haid yang pertama) hingga menopause (haid berhenti) dalam seumur
hidupnya, wanita hanya melepaskan sekitar 300 hingga 400 sel telur. Proses ovulasi ini
umumnya terjadi pada hari ke-10 hingga hari ke-19 dalam satu siklus haid, dan masa ovulasi
ini adalah masa dimana seorang wanita memasuki saat - saat paling suburnya di dalam satu
bulan, sehingga ovulasi disebut juga sebagai masa subur

7
PROSES MENSTRUASI
Proses menstruasi pada perempuan berlangsung setiap bulan, dengan siklus yang berbeda-
beda. Menstruasi terjadi karena meluruhnya penebalan pada dinding rahim yang dipersiapkan
untuk kehamilan. Selain darah, cairan menstruasi juga mengandung lendir dan sel-sel lapisan
dalam rahim. Siklus menstruasi terjadi selama 28 hari, dihitung dari hari pertama periode haid
saat ini sampai dengan hari pertama pada periode haid selanjutnya. Meski begitu, tidak semua
perempuan memiliki panjang siklus menstruasi yang sama. Siklus ini terkadang bisa datang
lebih cepat atau justru lebih lambat, tergantung kondisi masing-masing. [15/10 16:34]
Ernawati Winata: Proses menstruasi perempuan dimulai ketika seorang anak perempuan
menginjak masa pubertas. Pada beberapa orang, pubertas bisa terjadi ketika usia 10 tahun,
namun ada pula yang baru mengalaminya saat berumur 16 tahun dan setelah terjadi perubahan
rangkaian hormon dalam tubuh seorang perempuan. Semua ini masih tergolong normal.
Selama masa puber berlangsung, tubuh mulai menghasilkan rangkaian hormon baru. Hormon
reproduksi inilah yang mengirimkan berbagai sinyal ke tubuh, dan beberapa di antaranya
menegaskan bahwa tubuh sedang mempersiapkan kehamilan setiap bulannya yang ditandai
dengan menstruasi. Siklus haid atau menstruasi merupakan proses alami yang selalu berulang
setiap bulannya. Dalam satu siklus, kadar hormon dalam tubuh bisa naik-turun, tergantung
dari fasenya. Lama siklus haid setiap perempuan juga bervariasi antara 23-35 hari, umumnya
setiap 28 hari. Hal ini sangat tergantung dari kondisi tubuh masing-masing, dan tak semua
siklus haid pasti rutin. Proses menstruasi dibagi ke dalam empat fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Pada fase ini, lapisan dinding dalam rahim (endometrium) yang mengandung darah, sel-sel
dinding rahim, dan lendir, akan luruh dan keluar melalui vagina. Fase ini dimulai sejak hari
pertama siklus menstruasi dimulai dan bisa berlangsung selama 4 sampai 6 hari. Pada fase ini,
perempuan biasanya akan merasakan nyeri di perut bawah dan punggung karena rahim
berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.
2. Fase folikular
Fase ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi sampai memasuki fase ovulasi. Pada fase
ini, ovarium akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Pertumbuhan folikel ovarium
menyebabkan endometrium menebal. Fase ini biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari
dalam sebuah siklus menstruasi. Durasi waktu yang dihabiskan pada fase ini menentukan
berapa lama siklus menstruasi seorang perempuan berlangsung.

8
3. Fase ovulasi
Pada fase ovulasi, folikel yang diproduksi ovarium akan melepaskan sel telur untuk dibuahi.
Sel telur yang telah matang akan bergerak ke tuba fallopi dan menempel di rahim. Sel telur
ini hanya bertahan selama 24 jam. Jika tidak dibuahi, sel telur akan mati. Namun jika sel
telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, akan terjadi fase ovulasi menandai masa subur
perempuan. Ovulasi biasanya terjadi sekitar dua minggu sebelum siklus menstruasi
berikutnya dimulai.
4. Fase luteal
Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur akan membentuk
korpus luteum pada fase ini. Korpus luteum akan memicu peningkatan hormon progesteron
untuk mempertebal lapisan dinding rahim. Fase ini juga dikenal sebagai fase pramenstruasi.
Fase ini umumnya ditandai sejumlah gejala, seperti payudara membesar, muncul jerawat,
badan terasa lemas, menjadi mudah marah atau emosional. Proses menstruasi ini terus
berputar, hingga berakhir ketika seorang perempuan sudah memasuki masa menopause.
Biasanya terjadi saat perempuan berusia 40 tahun ke atas.
Proses menstruasi dipengaruhi oleh beberapa hormon, antara lain:
1. Estrogen
Hormon estrogen berperan penting dalam pembentukan fisik dan organ reproduksi
perempuan, misalnya dalam pertumbuhan payudara, rambut di sekitar organ intim,
memproduksi sel telur di dalam ovarium, serta mengatur siklus menstruasi. Estrogen akan
meningkat pada fase ovulasi dan menurun pada fase luteal.
2. Progesteron
Salah satu fungsi hormon progesteron adalah merangsang lapisan dinding rahim untuk
menebal dan menerima sel telur yang siap dibuahi. Kadar hormon ini sangat rendah pada fase
folikular dan akan mengalami peningkatan pada fase luteal. Hormon ini diproduksi setelah
melewati fase ovulasi.
3. Hormon pelepas gonadotropin (gonadotrophin-releasing hormone/GnRh)
Hormon ini diproduksi di dalam otak dan berfungsi merangsang tubuh untuk menghasilkan
hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.
4. Hormon perangsang folikel (follicle stimulating hormone/FSH)
Hormon ini berperan dalam produksi sel telur. Dalam siklus menstruasi, kadar hormon ini
akan meningkat sebelum fase ovulasi.
4.Hormon pelutein (luteinizing hormone/LH)

9
Hormon ini berfungsi merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur selama ovulasi. Jika
sel telur bertemu sperma dan dibuahi, hormon ini akan merangsang korpus luteum untuk
memproduksi progesteron.

10
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hal-hal yang di sampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem
reproduksi manusia struktur, fungsi, serta juga proses dan mekanisme yang sangat luas
terjadi di dalamnya. Dengan reproduksi, setiap mahluk hidup mampu mewariskan
sifat-sifatnya kepada keturunan yang berikutnya dan juga mempertahankan kelestarian
jenisnya.

B. Saran
Semoga makalah yang saya susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca,
dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang reproduksi yang dialami manusia.
Saya mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisannya, bahas dan lain sebagainya. Untuk itu saran
dari pembaca yang bersifat membangun sangat saya harapkan agar dapat terciptanya
makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada pembaca.

C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
 Sebagai referensi bagi para pembaca.
 Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain

11
DAFTAR PUSTAKA

Vishal, Guru. 2020. "Sistem reproduksi manusia"https://rumusbilangan.com/sistem-


reproduksi-manusia/,diakses pada 15 oktober 2020

Adrian kevin,dr.2020"Memahami system reproduksi


padamanusia"https://www.alodokter.com/memahami-sistem-reproduksi-pada-
manusia,diakses pada 15 oktober 2020

Fictor P dan Moekti

Team, honestdocs editorial. 2019 "Apa itu


ovulasi"https://www.google.com/amp/s/www.honestdocs.id/apa-itu-ovulasi-amp,diakses
pada 15 oktober 2020

Ulfah, sarrah. 2019"Rutin dialami setiap bulan, begini proses menstruasi


perempuan"https://www.google.com/amp/s/www.popmama.com/amp/life/health/sarrah-
ulfah/proses-menstruasi-perempuan,diakses pada 15 oktober 2020

12

Anda mungkin juga menyukai