Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FUNGSI ORGAN REPRODUKSI LAKI – LAKI DAN PEREMPUAN

DOSEN PEMBIMBING

SUCI SHOLIHAT , SST., M.Keb

DISUSUN OLEH

Kelompok 2

1. Dwi Puja Amilda


2. Fathma Nurul Hidayah
3. Novelin Septa Diranda
4. Sri Radiya Resti
5. Winda

DIV KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


2023
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpah kan
rahmat dan karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “
Fungsi Organ Reproduksi Pada Laki-Laki Dan Perempuan ” sesuai dengan pedoman
menyusun makalah. Terimakasih kami hanturkan kepada dosen pembimbing kami
Bunda Suci Sholihat , SST., M.Keb. yang sudah memberikan kritik dan saran yang
sangat berguna bagi kami dan rekan – rekan agar kami bisa mengevaluasi kekurangan
pada makalah ini.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan ,
masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini. Oleh sebab itu, kami
mohon adanya kritikan dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak.

Bengkulu, 20 Juli 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam
organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-
hidup seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris penting
untuk sistem reproduksi. Tidak seperti kebanyakan sistem organ, jenis kelamin
dari spesies yang telah terdiferensiasi sering memiliki perbedaan yang
signifikan. Perbedaan ini memungkinkan untuk kombinasi materi genetik antara
dua individu, yang memungkinkan untuk kemungkinan kebugaran genetik yang
lebih besar dari keturunannya.Sistem reproduksi yang melibatkan organ-organ
reproduksi pada makhluk hidup digunakan untuk berkembang biak atau
melakukan reproduksi, dengan tujuan untuk melestarikan jenisnya agar tidak
punah.

Menurut Barbara Nash dan Patricia Gilbert, organ-organ reproduksi


merupakan subyek dari berbagai penyakit. Untuk mencegah hal tersebut
pengetahuan dan pemahaman sejak dini tentang organ reproduksi dan kesehatan
reproduksinya merupakan hal yang sangat penting bagi setiap remaja. Baik pria
maupun wanita sehingga ia akan lebih mampu menjaga kesehatan
reproduksinya.

Menurut Ford Foundation (1991. dalam Darwin M. 2018) menyatakan


isu status wanita, hak reproduksi wanita, etika, dan hukum sangat mewarnai
pengembangan strategi kesehatan reproduksi.

Menurut Marhaeni (2016) faktor-faktor yang dapat memicu keputihan


abnormal adalah kelelahan fisik yang diakibatkan oleh banyaknya aktivitas fisik
yang tidak diimbangi dengan istirahat yang cukup, ketegangan psikis dan
kebersihan diri terutama kebersihan alat genetalia.
B. Rumasan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, identifikasi masalah
pada penelitian ini adalah :

1. Apa saja fungsi organ reproduksi perempuan ?


2. Apa saja fungsi organ reproduksi laki-laki ?
3. Bagimana pembentukan ovum pada perempuan ?
4. Bagaimana pembentukan sperma pada laki-laki ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui fungsi organ reproduksi yang terjadi pada perempuan.


2. Untuk mengetahui fungsi organ reproduksi yang terjadi pada laki-laki.
3. Untuk mengetahui proses terjadinya pembentukan ovum pada perempuan.
4. Untuk mengetahui proses terjadinya pembentukan sperma pada laki-laki.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bagian reproduksi pada wanita


Alat reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian:
a. Genitalia (reproduksi) bagian luar.
1. Mons veneris
2 Bibir (labia) besar (mayora) .
3. Bibir (labia) kecil (minora)
4. Klitoris
5. Vestibulum
6. Himen (selaput dara)
7. Kelenjar: Bartholini, Skene
b. Genitalia (reproduksi) bagian dalam:
1. Liang sanggama (vagina)
2 Rahim (uterus)
3. Dua tuba fallopii
4. Dua indung telur (ovarium)
5. Parametrium-jaringan ikat penyangga

B. Definisi bagian reproduksi pada wanita

Mons veneris. Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol di
bagian depan simfisis, terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat Setelah
dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga.

Bibir besar (labia mayora), merupakan kelanjutan dari mons veneris, ber- bentuk
lonjong. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk peri- neum. Permukaan
terdiri dari:
a. Bagian luar tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons
veneris.

b. Bagian dalam: tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar


sebasea (lemak).

Bibir kecil (labia minora) merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar. tanpa
rambut. Di bagian atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk pre- pusium klitoridis
dan di bagian bawahnya bertemu membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini
mengelilingi orifisium vagina.

Klitoris, merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil dan
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
Analog dengan penis pada laki-laki.

Vestibulum, merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua
bibir kecil, bagian atas klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil.
Pada vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang saluran kelenjar Bartholini, dua
lubang saluran kelenjar Skene.

Himen (selaput dara), merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat
rapuh dan mudah robek. Himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang
dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi. Bila himen tertutup menimbulkan gejala
klinik setelah mendapat menstruasi Setelah persalinan, sisa himen yang robek disebut
karunkula himenalis atau karunkula mirtiformis.

Kelenjar Bartholini. Kelenjar yang penting di daerah vulva dan vagina karena
dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.
Vagina merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubung- kan uterus
dengan vulva Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dan muskulus sfingter ani
dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat di- kendalikan Vagina terletak di antara
kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding
belakangnya sekitar 11 cm. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang
disebut rugae dan teruta ma di bagian bawah Pada puncak (ujung) vagina, menonjol
serviks bagian dari uterus. Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut
porsio Porsio uteri membagi puncak vagina menjadi forniks anterior, formiks por-
terior, formiks dekstra, domniks sinistra. Sel dinding vagina mengandung banyak
glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4.5. Keasaman vagina memberikan
proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina adalah saluran untuk mengeluarkan
lendir uterus dan darah menstruasi, alat hu- bungan seks, jalan lahir pada waktu
persalinan

Uterus, merupakan jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor di antara
kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan dinding depan dan bagian atas
tertutup peritonium, sedangkan bagian bawahnya ber- hubungan dengan kandung
kemih. Bentuk uterus seperti bola lampu (buah pir) dan gepeng Korpus uteri berbentuk
segitiga, serviks uteri berbentuk silinder, fundus uteri bagian korpus uteri yang terletak
di atas kedua pang- kal tuba. Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga
beberapa liga- mentum, jaringan ikat dan parametrium Ukuran uterus bergantung pada
usia wanita dan paritas. Ukuran uterus pada anak 2-3 cm, nulipara 6-8 cm. multipara 8-9
cm. Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan yaitu peritoneum, Lapisan otot, dan
endometrium.
Tuba fallopii terdapat di tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral,
mulai dari ostium tuba internum pada dinding rahim. Tuba fallopii merupakan tubulo-
muskular, dengan panjang sekitar 12 cm dan diameter- nya antara 3 dan 8 mm. Tuba
fallopii terbagi menjadi 4 bagian:

1. Pars interstitialis (intramuralis), terletak di antara otot rahim, mulai dari ostium
internum tuba.
2. Pars isthmika tuba, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan
bagian yang paling sempit.
3. Pars ampularis tuba, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S
4. Pars infundibulo tuba, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut
fimbriae tuba.

Fungsi tuba falopii sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang
dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi,
tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkem bangan hasil konsepsi
sampai mencapai bentuk blastula, yang siap meng- adakan implantasi

Ovarium terdiri dari dua buah yaitu di sisi kanan dan kiri. Ovarium ke arah
uterus tergantung pada ligamentum infundibulopelvikum dan me- lekat pada
ligamentum latum melalui mesovarium. Ovarium terdiri dari 2 bagian yaitu korteks
avarii yang mengandung folikel primordial, berbagai fase pertumbuhan folikel menuju
folikel de Graff, terdapat korpus luteum dan albikantes dan medula ovarii yang berisi
pembuluh darah dan limfe, dan terdapat serat saraf.
C. Bagian reproduksi pada laki-laki
Organ reproduksi pria merupakan sekelompok organ yang terlibat dalam
sistem reproduksi dan terbagi menjadi dua bagian, yakni organ internal dan
organ eksternal. Dalam proses reproduksi, diperlukan juga hormon tertentu
untuk membantu fungsi organ reproduksi pria.
Organ reproduksi pria dimiliki sejak lahir, namun kemampuan
reproduksi baru akan dimulai setelah masa pubertas, yaitu pada kisaran usia 9–
15 tahun. Secara garis besar, organ reproduksi pria berfungsi untuk
menghasilkan air mani dan sperma, kemudian memasukkan sperma ke dalam
organ reproduksi wanita untuk proses pembuahan.

Berdasarkan letaknya, organ reproduksi pria terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:

1. Organ eksternal

Organ reproduksi pria bagian luar terdiri dari tiga organ, yaitu:

a. Penis, berfungsi sebagai jalan keluarnya urine dan sperma.


b. Skrotum (kantong zakar), berfungsi sebagai sistem kontrol suhu pada testis.
Suhu pada testis erat kaitannya dalam memproduksi sperma yang sehat.
c. Testis, berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron (hormon
utama pada pria).

2. Organ internal

Organ reproduksi pria bagian dalam terdiri dari beberapa organ, meliputi:

a. Epididimis, berfungsi menyimpan sel sperma yang diproduksi di testis dan


mengangkut sperma yang belum matang menuju tabung vas deferens agar
menjadi sperma matang.
b. Kelenjar prostat, berkontribusi dalam memberikan cairan tambahan untuk proses
ejakulasi. Cairan prostat juga membantu sperma agar tetap sehat.
c. Kelenjar bulbouretral, berperan dalam menghasilkan cairan yang berfungsi
untuk melumasi uretra dan menetralisir keasaman yang mungkin ada karena
tetesan sisa urine.
d. Vesikula seminalis, berfungsi menghasilkan cairan fruktosa yang digunakan
sperma sebagai sumber energi ketika beraktivitas.
e. Uretra, saluran yang membawa urine atau sperma ke luar tubuh.
f. Vas deferens, yaitu tabung yang berfungsi mengangkut sperma matang menuju
uretra dalam persiapan untuk ejakulasi.

Seluruh organ reproduksi pria ini berperan penting dalam setiap tahapan proses
reproduksi, mulai dari pembuahan hingga terjadinya kehamilan.

Saat pria atau anak laki-laki yang telah melewati masa pubertas terangsang secara
seksual, tubuhnya akan mengalami ereksi. Ketika ereksi, penis akan membesar dan kaku
karena pembuluh darah melebar sehingga darah yang masuk menjadi lebih banyak.

Setelah pria mengalami ereksi, yang kemudian diikuti dengan ejakulasi, penis akan
mengeluarkan air mani bersama dengan sperma di dalamnya. Dalam tiap kali ejakulasi,
volume air mani yang dikeluarkan adalah 2,5–5 mililiter. Tiap mililiter mengandung
lebih dari 20 juta sperma.

Setelah sperma memasuki vagina, sperma akan terus bergerak menuju leher rahim
hingga sel telur untuk mencapai proses pembuahan dan akhirnya terjadi kehamilan.

D. Hormon Reproduksi Pria

Seluruh sistem reproduksi pada pria tergantung pada hormon, yaitu zat kimiawi
yang mengatur aktivitas sel dan organ pada tubuh. Hormon utama yang terlibat dalam
fungsi sistem reproduksi pria meliputi:

1. Hormon gonadotropin

Saat anak laki-laki memasuki masa pubertas, tubuhnya akan memproduksi lebih
banyak hormon gonadotropin. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus pada
otak. Kenaikan hormon gonadotropin kemudian akan merangsang produksi hormon
luteinizing hormone dan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone) yang
dihasilkan oleh kelenjar pituitari.

2. Hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone)


Hormon ini sangat penting agar organ reproduksi pria dapat menghasilkan
sperma. Setiap hari produksi sperma yang dihasilkan bisa mencapai 300 juta, dengan
masa pembentukan tiap sperma sekitar 65–75 hari.

3. Luteinizing hormone

Saat hormon ini dilepaskan ke dalam darah, akan terjadi produksi dan pelepasan
hormon testosteron sebagai hormon utama pada pria.

4. Hormon testosteron

Produksi testosteron pada masa pubertas memicu berbagai perubahan fisik,


seperti pembesaran testis dan skrotum, penis yang semakin memanjang, suara yang
semakin berat, serta tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin, wajah, dan ketiak.

Sebagian remaja laki-laki juga mengalami penambahan berat dan tinggi badan
yang signifikan setelah memasuki masa pubertas. Testosteron juga akan memengaruhi
massa tulang dan gairah seksual

Memberikan pemahaman yang memadai kepada anak laki-laki tentang organ


reproduksi pria, sebaiknya sudah dimulai sejak masa kanak-kanak hingga remaja. Hal
ini dimaksudkan untuk mencegah perilaku seks yang berbahaya dan kehamilan yang
tidak direncanakan, sejak dini. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah pada organ
reproduksi Anda, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi dari sistem reproduksi wanita dan laki-laki tentunya memiliki fungsi yang
berbeda antara setiap organnya. Akan tetapi, pada saat proses pembuahan keduanya
saling berkontribusi. Alat reproduksi ini dibedakan menjadi dua yaitu alat reproduksi
bagian dalam dan alat reproduksi bagian luar yang telah dijelaskan dalam makalah ini.
Alat reproduksi berfungsi untuk menghasilkan dan mempertahankan keturunannya
masing-masing

B. Saran

Diperlukan perhatian lebih dalam masyarakat mengenai pendidikan tentang


kesehatan reproduksi, misalnya meningkatkan komunikasi antara anak dan orang tua
menjadi lebih baik dalam membicarakan tentang kesehatan reproduksi sehingga
para remaja tidak mendapatkan informasi sembarangan dari berbagai media massa
dan internet.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB untuk pendidikan bidan/


penulis, Ida Ayu Chandranita Manuaba, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba, Ida Bagus Gde
Manuaba; editor, Monica Ester, Estu Tiar.-Ed. 2.- Jakarta: EGC, 2010

Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Buku Kedokteran EGC 2005 Penerbit Buku Kedokteran
EGC P.O. Box 4276/Jakarta 10042 Telepon: 6530 6283

ILMU KEBIDANAN, PENYAKIT KANDUNGAN, DAN KB UNTUK PENDIDIKAN BIDAN, Ed. 2 Oleh:
dr. Ida Ayu Chandranita Manuaba, SpOG, dr. Ida Bagus Gde Fajar Manuaba SpOG & Prof. dr.
Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG(K) Editor: Monica Ester & Estu Tiars

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-5425-BAB1.pdf

https://repository.uin-suska.ac.id/4723/2/BAB%20I.pdf

http://scholar.unand.ac.id/47508/2/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf

https://www.alodokter.com/fungsi-organ-reproduksi-pria-dan-hormon-yang-
memengaruhinya#:~:text=Secara%20garis%20besar%2C%20organ
%20reproduksi,reproduksi%20wanita%20untuk%20proses%20pembuahan

Anda mungkin juga menyukai