Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MATA KULIAH : KEPERAWATAN MATERNITAS 1

SISTEM REPRODUKSI WANITA, SIKLUS MENSTRUASI (HAID), SIKLUS


MASA SUBUR, RESPON SEKSUAL

Disusun oleh :
Norhafizhah 19.20.3034

Dosen Pengampu :
NOORMAILIDA ASTUTI.,S.Kep.,Ners.,M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan segala kuasa-Nyalah penulis akhirnya bisa memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Keperawatan Maternitas 1 yang berjudul “SISTEM REPRODUKSI WANITA, SIKLUS
MENSTRUASI (HAID), SIKLUS MASA SUBUR, RESPON SEKSUAL” ini sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki tugas makalah ini.

Banjarmasin, 10 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................2

Daftar Isi......................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Reproduksi Wanita..........................................................................................5


B. Siklus Menstruasi (Haid)............................................................................................11
C. Siklus Masa Subur......................................................................................................16
D. Respon Seksual...........................................................................................................18

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN................................................................................................................21
B. SARAN.............................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................22

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari
testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi
sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang paling dasar bagi setiap pelaku kesehatan
reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah ini akan membahas hal tentang Anatomi dan
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita.

Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi).


Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus
reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh
saat mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati.

Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai
masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan
hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.

Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap
kelangsungan suatu generasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem reproduksi wanita?
2. Bagaimana siklus menstruasi (haid)?
3. Bagaimana siklus masa subur?
4. Bagaimana respon seksual?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sistem reproduksi wanita
2. Mengetahui siklus menstruasi (haid)
3. Mengetahui siklus masa subur
4. Mengetahui respon seksual

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Reproduksi Pada Wanita


Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam.
 Organ kelamin luar (Internal)

1) Mons Pubis/ Mons Veneris


a. Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak yang terletak dipermukaan
anterior simpisis pubis.
b. Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut.
c. Seiring peningkatan usia, jumlah jaringan lemak ditubuh wanita akan berkurang dan
rambut pubis akan menipis.
2) Labia Mayora
a. Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan menonjol yang berasal
dari mons veneris dan berjalan kebawah dan ke belakang yang mengelilingi labia minora.
b. Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi
rambut, dan bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar
sebacea.
c. Labia mayora kiri dan kanan bersatu di bagian belakang dan batas depan dari perinium
disebut Commisura posterior/ frenulum.
d. Homolog dengan skrotum pada laki laki.
3) Labia Minora

5
a. Merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan berwarna kemerahan yang terlihat
jika labia mayora dibuka.
b. Pertemuan lipatan labia minora kiri dan kanan di bagian atas disebut – preputium
klitoris, dan di bagian bawah disebut frenulum klitori
c. Pada bagian inferior kedua lipatan labia minora memanjang mendekati garis tengah dan
menyatu dengan fuorchette.
4) Clitoris/ Klentit
a. Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang terletak diujung superior
vulva.
b. Mengandung banyak urat urat saraf sensoris dan pembuluh pembuluh darah.
c. Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitif
terhadap suhu, sentuhan dan sensasi tekanan. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi
dan meningkatkan keregangan seksual.
d. Ujung badan klitoris dinamai Glans dan lebih sensitif dari pada badannya.
e. Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan bagian yang terlihat adalah sekitar 6x6 mm
atau kurang pada saat tidak terangsang dan akan membesar jjika secara seksual
terangsang.
f. Klitoris analog dengan penis pada laki-laki

5) Vestibulum
a. Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh
klitoris dan dorsal oleh fourchet.
b. Vestibulum merupakan muara-muara dari 6 buah lubang yaitu vagina, urethra, 2 muara
kelenjar bartolini yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari introitus vagina
dan 2 muara kelenjar skene di samping dan agak ke dorsal urethra.

6
6) Kelenjar Bartholini dan Skene
a. Kelenjar yang penting di daerah vulva karena dapat mengeluarkan lendir.
b. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.

7) Ostium Uretra
a. Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi sejati, namun dimasukkan ke dalam
bagian ini karana letaknya menyatu dengan vulva.
b. Biasanya terletak sekitar 2,5 cm dibawak klitoris.
8) Ostium Vagina

Liang vagina sangat bervariasi bentuk dan ukurannya. Pada gadis, kebanyakan vagina tertutup
sama sekali oleh labia minora dan jika dibuka, terlihat hamper seluruhnya tertutu oleh himen.

9) Hymen (Selaput dara)

7
a. Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina.
b. Biasanya himen berlubang sebesar ujung jari berbentuk bulan sabit atau sirkular sehingga
darah menstruasi dapat keluar. Namun kadang kala ada banyak lubang kecil
(kribriformis), bercelah (septata), atau berumbai tidak beraturan (fimbriata). Pada tipe
himen fimbriata, pada gadis sulit membedakannya dengan hymen yang sudah mengalami
penetrasi saat koitus.

10) Perineum Adalah daerah muskular yang dititupi kulit antara introitus vagina dan
anus.

 Organ reproduksi dalam (eksternal)


Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi
(saluran kelamin).

1) Ovarium

8
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm.
Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium
menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran
reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan
progesteron.

Masing-masing ovarium terbungkus dalam kapsul pelindung yang keras dan mengandung
banyak flikel. Folikel terdiri atas satu sel telur yang dikelilingi oleh satu atau lebih lapisan sel-sel
folikel, yang memberikan makanan dan melindungi sel telur yang sedang berkembang.
Keseluruhan dari 400.000 folikel yang dimiliki oleh seorang perempuan sudah terbentuk
sebelum kelahirannya. Dari jumlah tersebut, hanya beberapa ratus folikel yang akan
membebaskan sel telur selama tahun-tahun reproduksi seorang perempuan. Mulai pada masa
pubertas dan berlangsung sampai menopouse, umumnya sebuah folikel matang dan
membebaskan sel telurnya setiap satu siklus menstruasi. Sel-sel folikel juga menghasilkan
hormon seks utama perempuan yaitu estrogen. Sel telur itu didorong dari folikel dalam proses
ovulasi. Jaringan folikel sisanya akan tumbuh di dalam ovarium untuk membentuk massa padat
yang disebut korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan tambahan estrogen dan progesteron.
Jika sel telur tidak dibuahi, maka korpus luteum akan lisis.

2) Saluran reproduksi

Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.

a. Oviduk

9
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium)
dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut
infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi
menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan
masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.

b. Uterus

Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan
kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher
rahim). Serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina. Selama masa reproduktif, lapisan lendir
vagina memiliki permukaan yang berkerutkerut. Sebelum pubertas dan sesudah menopause,
lapisan lender menjadi licin.

Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak
vagina. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6
ligamen. Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Serviks
merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke
arah depan. Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus
merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses
persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan
vagina.

Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan
darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali
selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di dalam serviks
adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya.
Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.
Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus
oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi. Pada saat ovulasi, konsistensi lendir
berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi). Selain itu,
pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma yang
hidup selama 2-3 hari. Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke

10
tuba falopii untuk membuahi sel telur. Karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam
waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.

Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi.
Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos
dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan
membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah.
Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan
meluruh pada saat menstruasi.

c. Vagina

Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita.
Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar
berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan
ikat berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi
rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan
jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan
dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.

B. Siklus Menstruasi (haid)

Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung
telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur (ovarium) terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
siklus folikuler, siklus ovulasi dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi 4 fase,
yaitu : fase menstruasi atau deskuamasi, fase post menstruasi atau stadium regenerasi, fase
intermenstruum atau stadium proliferasi, dan fase pramenstruum atau stadium sekresi.

11
Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim
terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim,
terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah
lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua
fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua
basalis.

Siklus haid dapat ditinjau dari uterus maupun ovarium sebagai berikut :

 SIKLUS UTERUS

Siklus uterus berupa pertumbuhan dan pengelupasan bagian dalam uterus -endometrium.
Pada akhir fase menstruasi endometrium mulai tumbuh kembali dan memasuki fase proliferasi.
Pasca ovulasi, pertumbuhan endometrium berhenti sesaat dan kelenjar endometrium menjadi
lebih aktif – fase sekresi.

Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam uterus. Fase-
fase ini merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium,
dan uterus. Fase-fase tersebut adalah :

a) Fase menstruasi atau deskuamasi Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding
uterus disertai dengan perdarahan. Hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut
dengan stratum basale, stadium ini berlangsung 4 hari. Dengan haid itu keluar darah,
potongan potongan endometrium dan lendir dari cervik. Darah tidak membeku karena
adanya fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan -
potongan mukosa. Hanya kalau banyak darah keluar maka fermen tersebut tidak
mencukupi hingga timbul bekuan bekuan darah dalam darah haid.
b) Fase post menstruasi atau stadium regenerasi Luka endometrium yang terjadi akibat
pelepasan endometrium secara berangsur - angsur sembuh dan ditutup kembali oleh
selaput lendir baru yang tumbuh dari sel - sel epitel kelenjar endometrium. Pada

12
waktu ini tebal endometrium ± 0,5 mm, stadium sudah mulai waktu stadium
menstruasi dan berlangsung ± 4 hari.
c) Fase intermenstruum atau stadium proliferasi Dalam fase ini endometrium tumbuh
menjadi setebal ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke 5 sampai hari ke 14 dari
siklus haid. Fase proliferasi dapat dibagi dalam 3 subfase yaitu :

-Fase proliferasi dini

Fase proliferasi dini berlangsung antara hari ke 4 sampai hari ke 9.

Fase ini dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama
dari mulut kelenjar. Kelenjar kebanyakan lurus, pendek dan sempit. Bentuk kelenjar ini
merupakan ciri khas fase proliferasi : sel - sel kelenjar mengalami mitosis. Sebagian sediaan
masih menunjukkan suasana fase menstruasi dimana terlihat perubahan - perubahan involusi dari
epitel kelenjar yang berbentuk kuboid. Stroma padat dan sebagian menunjukkan aktivitas
mitosis, sel - selnya berbentuk bintang dan lonjong dengan tonjolan - tonjolan anastomosis.
Nukleus sel stroma relatif besar karena sitoplasma relatif sedikit.

-Fase proliferasi akhir

Fase ini berlangsung pada hari ke 11 sampai hari 14. Fase ini dapat dikenal dari
permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk
pseudostratifikasi. Stroma bertumbuh aktif dan padat.

d) Fase pramenstruum atau stadium sekresi Fase ini mulai sesudah ovulasi dan
berlangsung dari hari ke 14 sampai ke 28. Pada fase ini endometrium kira - kira tetap
tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkeluk keluk dan

13
mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Dalam endometrium telah
tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur
yang dibuahi.

Memang tujuan perubahan ini adalah untuk mempersiapkan endometrium menerima telur
yang dibuahi. Fase ini dibagi atas :

-Fase sekresi dini

Dalam fase ini endometrium lebih tipis daripada fase sebelumnya karena kehilangan
cairan, tebalnya ± 4 – 5 mm. Pada saat ini dapat dibedakan beberapa lapisan, yaitu :

 stratum basale, yaitu lapisan endometrium bagian dalam yang berbatasan


dengan lapisan miometrium. Lapisan ini tidak aktif, kecuali mitosis pada
kelenjar.  stratum spongiosum, yaitu lapisan tengah berbentuk anyaman seperti
spons. Ini disebabkan oleh banyak kelenjar yang melebar dan berkeluk keluk dan
hanya sedikit stroma di antaranya.
 stratum kompaktum, yaitu lapisan atas yang padat. Saluran saluran kelenjar
sempit, lumennya berisi sekret dan stromanya edema.

-Fase sekresi lanjut

Endometrium dalam fase ini tebalnya 5 – 6 mm. Dalam fase ini terdapat peningkatan dari
fase sekresi dini , dengan endometrium sangat banyak mengandung pembuluh darah yang
berkeluk keluk dan kaya dengan glikogen. Fase ini sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan
ovum. Sitoplasma sel sel stroma bertambah. Sel stroma menjadi sel desidua jika terjadi
kehamilan.

 SIKLUS OVARIUM

Siklus indung telur (ovarium) terbagi menjadi 3 bagian, yaitu siklus folikuler, siklus
ovulasi dan siklus luteal.

14
1. FASE FOLIKULER ( hari 1 – 10 )
 Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan memicu / merangsang
pertumbuhan 10 – 20 folikel namun hanya 1 folikel yang ‘dominan’ yang menjadi
matang dan sisanya akan mengalami atresia.
 Kadar FSH dan LH yang tinggi disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron yang
rendah pasca fase haid sebelumnya.
 Selama dan segera setelah haid, kadar estrogen relatif rendah namun akan kembali
meningkat setelah masuk fase proliferasi
2. FASE FOLIKULER ( hari 9 -14 )

 Folikel membesar dan membentuk ruang penuh cairan (ANTRUM) - follicle d’graaf.
 Follicle d’graaf : oosit dikelilingi oleh 2 – 3 lapisan sel granulosa yang disebut cumulus
oophorus
 Sejalan dengan maturasi folikel maka produksi estrogen (terutama estradiol) oleh sel
granulosa meningkat dan mencapai puncaknya 18 jam menjelang ovulasi.
 Peningkatan estradiol menyebabkan penurunan FSH dan LH (proses umpan balik negatif)
3. SIKLUS OVARIUM : OVULASI ( hari 14 )
 Pembesaran folikel yang cepat dan diikuti dengan protrusi permukaan cortex ovarium
serta keluarnya oosit berikut dengan cumulus oophorus ( ovulasi )

15
 Peristiwa ini kadang disertai rasa nyeri : mittelschmerz
 Kadar estradiol yang meningkat dengan cepat menjelang ovulasi menyebabkan kenaikan
kadar LH secara mendadak dan penurunan FSH pada pertengahan siklus (mekanisme
umpanbalik positif )
 Sesaat sebelum ovulasi : kadar hormon estrogen menurun dan progestron naik secara
mendadak
4. SIKLUS OVARIUM : FASE LUTEAL ( hari 15 - 28 )

 Sel-sel granulosa dari sisa folikel yang telah mengalami ovulasi mengalami luteinisasi
dan sisa folikel berubah menjadi CORPUS LUTEUM
 Pada pasca ovulasi, corpus luteum merupakan sumber estrogen dan progesteron utama
dari ovarium
 Bila terjadi konsepsi, struktur corpus luteum dipertahankan oleh hCG yang dihasilkan
oleh hasil konsepsi.
 Bila tidak terjadi konsepsi, corpus luteum mengalami regresi dan siklus haid akan
dimulai kembali.

C. Siklus Masa Subur

Menurut MT. Indiarti dan Khotimah Wahyudi, masa subur adalah suatu masa dalam
siklus menstruasi perempuan di mana terdapat sel telur matang yang siap dibuahi, sehingga bila
perempuan tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan. Masa
subur merupakan rentang waktu pada wanita yang terjadi “sebulan” sekali.

16
Masa subur disebut juga ovulasi, masa di mana sel telur dilepaskan dari ovarium. Pada
waktu pelepasan, telur sudah dalam keadaan matang dan menunggu dibuahi oleh sperma.
Apabila tidak dibuahi, maka ia akan terlepas dari rahim, dan mengalami pendarahan serta
dibuang melalui tuba falopi serta lewat ke saluran rahim untuk dibuang dalam bentuk darah
menstruasi. Dalam siklus menstruasi perempuan terdapat sel telur matang yang siap dibuahi,
sehingga bila perempuan tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan akan terjadi
kehamilan (Vemale, 2013).

1. Ciri-ciri Masa Subur Wanita

Dikutip dari buku 'Metode Ovulasi Billings' tanda masa subur bisa diketahui dengan
adanya lendir serupa putih telur mentah. Lendir tersebut licin dan seperti penang. Lendir muncul
akibat adanya peningkatan hormon estrogen yang memengaruhi leher rahim. Dengan adanya
lendir, hal itu akan membantu pergerakan dan daya pemeliharaan sperma.

Namun, puncak kesuburan tidak berkaitan dengan banyak tidaknya lendir tetapi dari hari
terakhir munculnya lendir tersebut. Rasa licin akibat lendir dan vulva yang membengkak
menunjukkan masa subur wanita masih ada.

Ada dua cara menghitung masa subur, yakni bagi wanita dengan siklus haid tidak teratur
dan yang teratur. Dalam buku '30 Hari Bimbingan Positif Hamil' karya Lulu Nurjanah
A.Md.Ke.,Akp.,C.Hrb cara tersebut dihitung dengan Kalender Ogino-Knaus.

Bagi siklus haid yang tidak teratur, cara menghitungnya sedikit rumit karena harus
mempunyai data siklus haid minimal 6 bulan sebelumnya. Langkah pertama catat tanggal haid
selama 6 sampai 12 bulan terakhir. Kemudian kurangi 18 hari dari siklus haid tersingkat untuk
menentukan masa awal suburnya. Lalu, kurangi 18 hari dari siklus haid terpanjang untuk
menentukan akhir masa subur.

Contohnya, jika hasil pencatatan tanggal haid siklus terpanjang adalah 31 hari dan terpendek 26
hari. Maka, 31-18 = 13 & 26-13 = 8 jadi, masa subur berlangsung dari hari ke-8 masa haid
sampai hari ke-13 masa haid.

17
Kemudian, untuk siklus haid yang teratur, masa subur wanita dihitung 14 +/- 1 hari haid
berikutnya. Artinya, siklus kesuburan akan berlangsung pada hari ke-13 masa haid sampai ke-15
masa haid sebelum haid yang akan datang.

Contohnya, jika hari terakhir haid 10, maka masa subur wanita adalah 23. Masa pra-subur awal
tanggal 20 dan masa prasubur akhir tanggal 26.

D. Respon Seksual
Diteliti pertama kali oleh William Master dan Virginia Johnson. Penelitian ini dilakukan
terhadap 694 subyek dalam seting laboratorium untuk melihat reaksi orgasm mereka
sepanjang orgasme.

Gb.1. Fase Orgasm

Fase dalam orgasme dibagi menjadi empat tahapan, yakni:


1. Excitement, tubuh memperlihatkan tanda-tanda keterangsangan.
Ciri-cirinya pada perempuan adalah diameter klitoris membesar, lubrikasi pada
dinding pada dinding vagina, bagian dalam vagina meningkat dalam panjang dan
lebar, uterus elevate dan mendorong cervix menjauh dari vagina dan vagina
memanjang. Nafas menjadi lebih cepat dan kerja jantung dan tekanan darah pun
demikian. Aliran darah menuju dinding vagina, labia minor, dan labia major. Nipple
dan payudara membesar. Sex flush tampak pada bagian dada, leher, dan wajah.
Gerakan reflek dari lengan dan tangan. Vokalisasi.

18
Gb. 2. Fase excitement pada perempuan

2. Plateau, gairah seksual meningkat dan dipertahankan.


Pada tahapan ini reaksi pada excitement berlanjut dan menjadi semakin intens.
Ukuran payudara menjadi lebih besar dan sex flush menjadi semakin terlihat.
Muscular tension meningkat, demikian halnya dengan vokalisasi.
3. Orgasm, mencapai klimaks dan melepaskan sexual tension.
From greek to swell or be lustful. Pada perempuan biasanya membutuhkan waktu 10
sampai 20 menit setelah penetrasi awal. Orgasme adalah ekspresi intens dan wujud
dari kondisi kenikmatan yang luar biasa dari manusia. Biasanya bergradasi dari
sangat intense ke less intense. Pelepasan oksitosin dari kelenjar pituitary dan
mengontrol respon berikutnya. Kontraksi biasanya mencakup strong muscular
reaction pada vagina dan rhythmic contraction pada uterus. Nipple biasanya menjadi
keras. Biasanya dibarengi dengan gerakan pada kaki dan tangan. Beberapa
perempuan dapat mencapai multiple orgasm. Beberapa perempuan lainnya mampu

19
meencapainya, namun seringkali tidak disadari.

Gb. 3. Fase orgasm pada perempuan

4. Resolution, relaksasi dan kembali ke kondisi non klimaks.


Badan kembali ke kondisi non klimaks. Klitoris mengecil dan unreacted. Sebagian
ornag menjadi sangat talkactive, sebagian lagi biasanya langsung tertidur.
Secara keseluruhan, perbedaan perempuan denga laki-laki dalam siklus respon seksual dapat
dilihat dari Gb. 4.

Gb. 4. Perbedaan perempuan dengan laki-laki dalam respon seksual

20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Anatomi sistem reproduksi wanita terbagi menjadi 2 bagian yaitu: Organ-organ eksternal,
berfungsi kopulasi, terdiri dari: Vulva, mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris,
vestibulum, introitus/orificium vagina, vagina, prineum. Organ-organ interna berfungsi untuk
ovulasi, fertilisasi ovum, transpoertasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, dan kelahiran
terdiri dari: Uterus, servik uteri, corpus uteri, ligamentum penyangga uterus. Oogenesis adalah
proses pembentukan ovum (sel telur) yang terjadi didalam ovarium. Hasil dari oogenesis yaitu
ovum dan tiga badan polar.

Siklus menstruasi normal pada manusia dapat dibagi menjadi dua yaitu siklus ovarium
dan siklus uterus. Pembentukan sel telur pada siklus menstruasi disebut siklus ovarium yang
terdiri atas fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal. Sedangkan pada Siklus endometrium
terdiri dari 4 fase yaitu, fase menstruasi, fase regenerasi, fase proliferasi dan fase sekresi.

B. Saran

Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.scribd.com/document/348004921/253500410-Makalah-Sistem-Reproduksi-Wanita-
Docx
 http://docshare01.docshare.tips/files/28618/286187088.pdf
 https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5134770/menghitung-masa-subur-wanita-
setelah-haid-tepat-dan-mudah-dipraktikkan
 https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/0ab3476d649da2a9f83d11e4995f2
70c.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai