OLEH:
BAMBANG SURYADI [231411015]
PUTRI ANGGRAINI [
SUPIA [231411038]
DWI RIZKI [231411014]
CHE CHE KHAIRANI [
Bismilahhirrahmanirraih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya kepada kami
sehingga dalam penulisan dan penyusunan makalah yang berjudul “system
reproduksi ini dapat di Puji syukur kepada selesaikan dengan baik.
Tujuan yang mendorong kami menyusun makalah ini adalah tugas dan
mata kulih biomedik dasar untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat
perkuliahan. Pembahasan makalah ini mengenai sistem reproduksi yang dapat
diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca
makalah yang telah kami susun
Pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan terima kasih,rasa
hormat,dan pengharggaan kepada pihak-pihak yang membantu dan menyusun
makalah ini ,terutama kepada
1 .Dosen ilmu biomedik dasar Ns. Ika Permatasari M.kep
2. Rekan kerja sama kelompok yang telah bekerja sama dengan baik sebagai tim
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu keritik dan saran dari pihak manapun yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Aamin Ya Robbal Alamin
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................….ii
DAFTAR IS....................................................................................................…iii
BAB I………………......................................................................................….1
PENDAHULUAN...........................................................................................….1
1.1 Latar Belakang................................................................................….1
1.2 Tujuan.............................................................................................….1
BAB II.............................................................................................................….2
PEMBAHASAN.............................................................................................….2
2.1 Reproduksi.......................................................................................….2
2.2 Sistem Produksi Pada Pria...............................................................….3
2.3 Organ-Organ Produksi Pria...............................................................4-8
2.4 Spermatogonesis..............................................................................….9
2.5 Sistem Produksi Wanita.....................................................................10
2.6 Organ Produksi Wanita Bagian LUAR…………………………...10-11
2.7 Organ Produksi Wanita Bagian Dalam.......................................................…12
2.8 Siklus Menstuasi.................................................................................13
BAB III...............................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..........................................................................................15
3.2 Saran....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu yang dipelajari dalam anatomi fisiologi manusia adalah sistem reproduksi.
Dimana reproduksi adalah salah satu cara yang dilakukan oleh manusia untuk
mempunyai keturunan. Alat reproduksi pada manusia secara garis besar dibagi atas dua
yaitu alat reproduksi pria dan alat reproduksi wanita. Keduanya memiliki system
reproduksi yang berlainan dan saling membutuhkan. Manusia bereproduksi secara kawin
atau seksual.
Alat reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum, testis, saluran kelamin, kelenjar
kelamin. Sedangkan alat reproduksi wanita adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi
dalam proses melanjutkan keturunan. Bila tidak berfungsi maka dengan sendirinya akan
menghambat (mengganggu fungsi reproduksi wanita).
1.2 TUJUAN
1. Memberi informasi tentang bagian-bagian organ dari sistem reproduksi pada manusia
2. Memberi informasi tentang sistem reproduksi pria
3. Memberi informasi tentang sistem reproduksi wanita
4. Memberi informasi tentang hormon pria dan wanita
5. Memberi informasi tentang siklus menstruasi
6..Mengetahui proses spermatogenesis yang terjadi di testis.
7. Mengetahui proses oogenesis yang terjadi di ovarium.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan dijelaskan tentang materi-materi yang berhubungan dengan
sistem reproduksi manusia.
2.1 REPRODUKSI
Reproduksi dijadikan kegiatan organ kelamin laki-laki dan wanita yang
khusus yaitu testis menghasilkan sel kelamin laki-laki yaitu sperma dan ovari
menghasilkan sel kelamin wanita yaitu ovarium Testis dan ovarium adakalanya
disebut gonad laki-laki dan gonad wanita. Organ-organ ini juga menghasilkan
hormon yang membuat sifat kelamin laki-laki dan sifat kelamin wanita
berkembang. Prosduksi hormon-hormon ini dikendaliakn hormon gonadotropik
dari kelenjar hipofisis.
Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang
mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil baligh. Pada seorang pria
testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon
testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-
tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih
besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot,
dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar. Sedangkan seorang wanita
ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita
yaitu estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-
tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara
menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar. Pada wanita,
payudara juga dianggap sebagai organ reproduksi tambahan. Bagian sistem
reproduksi yang tampak dari luar dikenal sebagai genitalia eksterna.
Reproduksi diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang
dihasilkan dalam tubuh manusia. Reproduksi juga merupakan bagian dari proses
tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk
kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya
proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup
tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut
terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang
merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
2
2.2 SISTEM PRODUKSI PADA PRIA
Fungsi reproduksi pada pria dapat dibagi menjadi tiga subdivisi besar:
pertama, spermatogenesis (pembentukan sperma); kedua, kinerja kegiatan
seksual pria; dan ketiga, pengaturan fungsi reproduksi oleh berbagai hormon.
Fungsi pada reproduksi ini disertai oleh pengaruh pada hormon kelamin pria
terhadap organ asesorius pria, pada metabolisme sel, pada pertumbuhan, dan
pada fungsi tubuh lain.
Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ
reproduksi luar. Organ reproduksi atau organ kelamin pria dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam. Organ
reproduksi luarpria teridiri dari penis dan skrotum. Organ reproduksi dalam pria
terdiri dari testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris. Organ reproduksi
luar pria teridiri dari penis dan skrotum.
3
2.3 ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI PRIA
1. Organ bagian luar sistem reproduksi pria
A. Penis
Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama
lain dilapisi jaringan fibrosa. Jaringan erektil ini terdiri atas rongga-rongga
seperti karet busa. Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan
dipengaruhi darah sebagai akibat dari vasopenis. Berdasarkan ini terjadilah
ereksi penis. Ereksi penis dipengaruhi oleh otot:1) Muskulus iskia kavernosus,
muskulus erektor penis, otot-otot ini menyebabkan erektil (ketegangan) pada
waktu koitus (persetubuhan).
4
kavernosus uretra, terletak di sebelah punggung atas dari penis.Satu korpus
kavernosus uretra, terletak di sebelah bawah dari penis dari penis yang
merupakan saluran kemih.
B.Skrotum
7
C.DOKTUS DEFERENS
8
2.4 SPEMATOGONESIS
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan
spermatozoa. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis
mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional.
Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di
epididimis. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan
epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat
spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-
ruang testis (lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250
lobulus testis.
Pada fase awal spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid (2n
atau mengandung 23 pasang kromosom). Secara mitosis, spermatogonium akan
berubah menjadi spermatosit primer (2n). Berikutnya, spermatosit primer
membelah menjadi spermatosit sekunder secara meiosis (biasa dinamakan
meiosis I). Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama besar dan bersifat
haploid (n = 23 kromosom). Melalui fase meiosis II, spermatosit sekunder
membelah diri menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya.
Selanjutnya, spermatid berkembang menjadi sperma matang yang bersifat
haploid (n). Setelah matang, sperma menuju saluran reproduksi yakni
epididimis. Semua proses ini terjadi selama kurang lebih 17 hari. Sementara,
energi yang digunakan untuk melakukan proses spermatogenesis berasal dari
sel-sel sertoli.
9
2.5 STRUKTUR SPERMA
1.Kepala (caput), terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma,
mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya. Pada
bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal
yang disebut akrosom.
11
Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak
di bawah arkus pubis. Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang terlihat
sekitar 6×6 mm atau kurang. Ujung badan klitoris dinamakan glans dan lebih
sensitive daripada badannya. Saat wanita secara seksual terangsang, glands dan
badan klitoris membesar.
E. PREPUSEUM KALITORIS
Dekat sambungan anterior, labia minor kanan dankiri terpisah menjadi
bagian medial dan lateral. Bagian lateral menyatu di bagian atas klitoris dan
membentuk prepusium, penutup yang berbentuk seperti kait. Bagian medial
menyatu di bagian bawah klitoris untuk membentuk frenulum. Terkadang
prepusium menutupi klitoris. Akibatnya, daerah ini terlihat seperti sebagai suatu
muara, yaitu sebagai meatus uretra. Bila memasukkan kateter ke daerah yang
sensitive ini, maka dapat menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman.
F. FESTIBULUM
Vestibulum adalah suatu daerah yang berbentuk lonjong, terletak antara
labia minora, klitoris, dan fourchette. Vestibulum terdiri dari dua muara uretra,
kelenjar parauretra (vetibulum minus atau Skene), vagina, dan kelenjar
paravagina (vestibulum mayus, vulvovagina, atau Bartholin). Permukaan
vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teritasi oleh bahan kimia
(deodorant semprot, garam-garaman, busa sabun), panas, rabas, friksi (celana
jins yang ketat).
G. FOURCHETTE
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayor dan minor di garis tengah bawah orifisium
vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di antara fourchette
dan hymen.
H. PERINEUM
merupakan daerah muscular yang ditutup kulit antara introitus, vagina dan anus.
2.7 ORGAN PRODUKSI WANITA BAGIAN DALAM
A. VAGINA
Vagina merupakan penghubung antara genetalia eksterna dengan
genetalia interna. Vagina berukuran di depan 6,5 cm dan dibelakang 9,5 cm.
Sumbunya berjalan kira-kira sejajar dengan arah tepi bawah simfisis ke
12
promontorium. Arah ini penting diketahui jika memasukkan jari ke dalam
vagina pada pemeriksaan ginekologik. Pada puncak vagina terdapat bagian yang
menonjol dari leher Rahim, disebut porsio.
Epitel vagina merupakan epitel skuamosa dalam beberapa lapisan.
Lapisannya tidak mengandung kelenjar akan tetapi mengadakan transudasi.
Pada anak kecil epitel ini sangat tipis sehingga mudah terkena infeksi. Mukosa
vagina berlipat-lipat secara horizontal, lipatan ini dinamakan rugae. Dibawah ini
epitel vagina terdapat jaringan ikat dan otot yang susunannya seperti usus.
Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk forniks posterior,
forniks lateralis sinistra, dan forniks lateralis dekstra.
B. UTERUS
Uterus pada orang dewasa merupakan organ tebal seperti buah alpokat
atau buah pir yang sedikit gepeng, terletak dalam rongga pelvis di antara rectum
dan kandung kemih. Panjang uterus 7-7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm.
Uterus pada wanita dewasa umumnya terletak di sumbu tulang panggul dalam
posisi anteversiofleksi, membentuk sudut dengan vagina. Korpus uteri kea rah
depan membentuk sudut 120-130 derajat dengan serviks uteri.
C. TUBA FALLOPI
Tuba fallopi adalah saluran telur yang mengangkat ovum dari ovarium ke
kavum uteri. Panjangnya rata-rata 11-14 cm. Tuba fallopi ada 2 bagian, mulai
dari sisi pelvis ke sudut superior lateral uterus. Masing tergantung pada plika
peritoneal mesenterium yang meliputi margo superior dan berdekatan dengan
ligamentum latum.
D. OVARIUM
Bagian ovarium yang berada di dalam kavum peritonii dilapisi oleh
epitelium kubik silindrik, disebut epitelium germinativum. Di bawah epitel ini
terdapat tunika albugenia dan di bawah tunika albugenia ditemukan lapisan
banyak folikel. Setiap bulan folikel ini berkembang menjadi folikel de graaf.
Folikel ini merupakan bagian ovarium yang terpenting, dapat di temukan di
korteks ovarii dengan beraneka ragam tingkat perkembangan. Satu sel telur
dikelillingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai folikel de Graaf matang. Folikel
yang matang terisi dengan liquour folikuli yang mengandung estrogen dan
siap berovulasi.
2.8 SIKLUS MENSTRUASI
13
Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur
mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut mestruasi (haid).
Siklus menstruasi, selaput lendir rahim dari hari ke hari terjadi perubahan yang
berulang selama satu bulan mengalami empat masa (stadium)
A.STADIUM MENSTRUASI [STADIUM]
Pada masa ini endometrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan
perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal disebut stratum basale berlangsung
selama empat hari. Dengan haid, keluar darah, potongan endometrium dan
lendir dari serviks. Darah ini tidak membeku karena ada fermen (biokatalisator)
yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan mukosa,
banyaknya perdarahan selama haid kira-kira 50 cc.
B.STADIUM POST-MENSTRUUM [REGENIRASI]
Luka yang terjadi karena endometrium terlepas, berangsur – angsur
ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari sel epitel kelenjar
endometrium. Pada masa ini tebal endometrium kira – kira 0,5 mm
(berlangsung selama empat hari).
C. STADIUM INTERMENSTRUUM [PROLIFERASI]
14
Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5 mm.
Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain (berlangsung kira-
kira 5-14 hari dari hari pertama haid).
D. STADIUM PRAEMENSTRUUM [SEKRASI]
Pada stadium ini endometrium tetap tebalnya tetapi bentuk kelenjar
berubah menjadi panjang dan berliku-liku dan mengeluarkan getah. Dalam
endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai
makanan untuk sel telur. Perubahan ini untuk mempersiapkan endometrium
menerima telur. Stadium ini berlangsung 14-28 hari, kalau tidak terjadi
kehamilan maka endometrium dilepas dengan perdarahan dan berulang lagi
siklus menstruasi.
BAB III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
3.2 SARAN
15
Saya berharap dengan ada nya makalah ini dapat menerapkan serta
mengetahui lebih banyak tentang “sistem reproduksi”semoga makalah ini
bermanfaat dan memudahkan kita dalam mempelajari ilmu biomedik
dasar
DAFTAR PUSTAKA
16