DISUSUN OLEH:
CHEEQA MARDEVI SEPTIA
224210569
DOSEN PEMBIMBING:
SITI KHADIJAH,S.Si. T, M.Biomed
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nyasehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini berisi tentang Organ
Reproduksi Pria dan juga penulis berterima kasih kepada Ibu selaku Siti Khadijah,S.Si. T,
M.Biomed dosen mata kuliah Anatomi yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
yang membangun guna memperbaiki makalah yang akan kami buat di masa mendatang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi para pembaca maupun penulis. Dan juga
semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi kita semua. Sebelumnya kami
mohon maaf sebesar-besarnya jika ada keselahan dalam penyusunan kata. Tak ada yang yang
sempurna di dunia ini terkecuali sang Maha Pencipta.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
C. TUJUAN..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. ANATOMI REPRODUKSI PRIA.........................................................................2
B. ORGAN REPRODUKSI EKSTERNAL PRIA......................................................2
C. ORGAN REPRODUKSI INTERNAL PRIA..........................................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................................7
A. KESIMPULAN.......................................................................................................7
B. SARAN....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak, atau melakukan reproduksi.
Reproduksi melibatkan suatu sistem dalam tubuh, yaitu sistem reproduksi. Sistem reproduksi
melibatkan organ reproduksi. Tujuan utama makhluk hidup melakukan reproduksi adalah
untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah. Apa yang akan terjadi dengan manusia
misalnya, jika tidak bisa melakukan reproduksi? Tentu lama kelamaan manusia akan punah.
Kemampuan reproduksi tergantung pada hubungan antara hypothalamus, hipofisis bagian
anterior, organ reproduksi, dan sel target hormon. Proses biologis dasar termasuk perilaku
seksual dipengaruhi oleh faktor emosi dan sosiokultural masyarakat.
Di sini, yang akan difokuskan adalah organ reproduksi pada pria. Organ reproduksi
primer atau gonad terdiri dari sepasang testis pada pria dan sepasang ovarium pada wanita.
Gonad yang matang berfungsi menghasilkan gamet (gametogenesis) dan menghasilkan
hormon seks, khususnya testosteron pada pria. Setelah gamet diproduksi oleh gonad, ia akan
melalui saluran reproduksi (sistem duktus). Bagian eksternal sistem reproduksi sering juga
disebut genitalia eksternal. Seiring perkembangan teknologi dan zaman, reproduksi juga
merupakan objek utama untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai contoh, manusia
mengembangkan teknologi reproduksi berupa bayi tabung untuk mengatasi masalah
pasangan suami istri yang tidak memiliki anak dan juga inseminasi buatan pada hewan untuk
memperoleh keturunan hewan yang diinginkan. Selain perkembangan teknologi, kita juga
sering mendengar atau membaca informasi mengenai berbagai penyakit yang berhubungan
dengan sistem reproduksi. Berbagai penyakit sistem reproduksi ini tentunya harus kita cegah
agar manusia tetap dapat memperoleh keturunan. Satu hal yang penting bagi generasi muda
adalah menjaga kesehatan reproduksi agar tidak terkena penyakit pada sistem reproduksi.
2. RUMUSAN MASALAH
A. Apa itu Anatomi Reproduksi Pria
B. Apa saja Organ Reproduksi Eksternal Pria?
C. Apa saja Organ Reproduksi Internal Pria?
3. TUJUAN PEMBAHASAN
A. Mengetahui anatomi reproduksi pria
B. Mengetahui organ reproduksi eksternal pria
C. Mengetahui organ reproduksi internal pria
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penis adalah sebuah organ berbentuk silinder yang menyampaikan urin dan air mani
melalui uretra ke luar. Penis terbagi menjadi tiga bagian yaitu, radix (Akar atau basis :
Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah) corpus (Batang penis : Bagian ini
merupakan alat kelamin pria yang berfungsi untuk penetrasi ke dalam vagina) dan glans
penis (Kepala penis : Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat
menjalani sunat). Penis terdiri dari tiga massa silindris yaitu dua corpora cavernosa yang
dipisahkan oleh septum dan terletak di dorsal serta satu corpus spongiosum yang
mengelilingi uretra dan terletak di ventral. Corpus spongiosum, dapat mengeras dan
membesar mulai dari uretra hingga pada bagian ujung penis berbentuk kerucut yang
bernama glans penis. glans menutupi ujung kavernosum dan pada eksternal uretra orifice.
Kulit kepala penis sangat tipis dan berbulu, dan berisi reseptor sensorik untuk stimulasi
seksual. Pada glan penis terdapat lipatan longgar kulit yang disebut preputium menutupi
bagian glan sebagai selubung. Preputium disarankan untuk dibuang untuk kebersihan
penis sehingga terdapat sebuah prosedur bedah yang disebut sunat untuk menghilangkan
preputium. Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari
saluran kemih. Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluarnya cairan semen dan
2
urine. Organ reproduksi pria ini juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap
rangsangan.
2. Skrotum
adalah bagian dari sistem reproduksi pria yang terlihat berbentuk seperti kantung.
3. Uretra
3
merupakan bagian yang membentang dari dasar kandung kemih ke ujung penis, yang
merupakan bagian terminal dari sistem saluran laki-laki.
Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian dan dinamakan sesuai dengan letaknya:
Testis berbentuk seperti telur yang berukuran 4x3 cm yang dikelilingi oleh
jaringan ikat kolagen (tunika albuginea). Tunika albuginea akan memberikan
septa ke dalam parenkim testis dan membagi menjadi beberapa lobulus. Setiap
lobulus mengandung 1-4 tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus merupakan
tempat produksi sperma. Pada ujung tubulus seminiferus ini terdapat tubulus
rektus yang menghubungkan tubulus seminiferus dengan rete testis. Rete testis
terdapat dalam jaringan ikat mediastinum yang dihubungkan oleh 10-20 duktus
eferen yang ke distal menyatu pada duktus epididimis.
4
fungsi testis adalah menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada
pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi sperma.
2. DUKTUS EFERENS
Tubulus serniniferus dibagian atas lobus membentuk tubulus lurus (tubulus
rectus) dan masuk kebagian testis yang disebut Rete testis dan keluar sebagai
duktus eferens.
3. Epididimis
Epididimis adalah tabung yang melingkar sepanjang 6 m (20 kaki) menempel
pada sisi posterior dari testis. Epididimis adalah bagian pertama dari sistem saluran
laki-laki dan menyediakan tempat penyimpanan sementara untuk sperma dewasa yang
masuk dari testis. Setiap epididimis terhubung ke saluran di dalam testis. Ketika
sperma berjalan berliku-liku sepanjang epididimis (perjalanan yang memakan waktu
sekitar 20 hari) sperma berusaha menjadi sperma dewasa dan belajar untuk berenang.
Ketika sel sperma mencapai epididimis, mereka nonmotile. Setelah sperma dewasa,
sel-sel sperma dapat bergerak secara independen untuk membuahi sel telur. Namun,
mereka biasanya tidak bergerak secara independen sampai setelah ejakulasi.Ketika
seorang pria terangsang dan ejakulasi seksual, dinding kontrak epididimis
mengeluarkan sperma ke bagian berikutnya dari sistem saluran yaitu vas deferen.
4. Vas deferens
Adalah tabung berotot panjang sekitar 45 sentimeter vas deferen melingkar
sepanjang sisi medial dari testis dan sebuah bagian dalam dinding perut bagian bawah
(kanalis inguinalis), memasuki rongga panggul, dan berakhir di belakang kandung
kemih. Di luar kelenjar prostat, deferens ductus bersatu dengan duktus dari vesikula
seminalis membentuk saluran ejakulasi, yang melewati kelenjar prostat dan bermuara
ke dalam uretra.
Fungsi vas deferens adalah mengantar sperma keluar tubuh saat ejakulasi. Organ
reproduksi pria ini adalah saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke
rongga panggul. Dari epididimis, sperma disalurkan melalui vas deferens, untuk
kemudian menuju saluran kemih alias uretra. Organ ini terletak di belakang kandung
kemih.
5. KELENJAR AKSESORIS
5
b) Kelenjar Prostat
adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih
(uretra). Kelenjar pensekresi semen cukup besar, mensekresikan secara langsung
melalui saluran-saluran kecil. Cairan ini mempunyai sifat encer seperti susu dan
sedikit asam, serta mengandung enzim antikoagulan (seminin), sitrat (nutrient bagi
sperma).
Kelenjar ini merupakan permasalahan bagi laki-laki yang berumur diatas 40
th keatas, karena pada umumnya terjadi pembesaran kelenjar prostat (non kanker).
Biasanya diatasi dengan pembedahan atau dengan obat-obatan mengandung
gonadotropin yang dapat menghentikan aktivitas dan ukuran kelenjar prostat.
c) Kelenjar Cawper
Kelenjar cowper alias kelenjar bulbouretral adalah sepasang kelenjar kecil
berbentuk bulat yang berada di pangkal atau ujung penis. Secara langsung tidak
terlibat dalam sekresi semen, merupakan sepasang kelenjar kecil, mensekresikan
mukus bening sebelum ejakulasi, gunanya untuk menetralkan setiap urin asam yang
masih tersisa dalam uretra, juga mengandung enzim spermin (bau khas). Kadang-
kadang cairan ini juga membawa sebagian sperma yang dibebaskan sebelurn
terjadinya ejakulasi. Ini merupakan alasan tingginya kegagalan kontrol kelahiran
menggunakan metode menarik penis sebelum terjadinya ejakulasi
6. Saluran Ejakulasi
Saluran Ejakulasi Pada setiap sisi kelenjar prostat terdapat saluran ejakulasi.
Setiap saluran ejakulasi panjangnya sekitar dua sentimeter. Saluran ini
menghubungkan vesicula seminalis dangan uratra pada bagian prostat. Semen
mengalir melalui setiap saluran ejakulasi saat ejakulasi dan semen berjalanan
melalui penis untuk keluar tubuh.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara anatomi organ reproduksi laki-laki terdiri dari organ reproduksi eksternal yaitu penis
skrotum dan uretra, dan organ reproduksi internal yaitu testis (menghasilkan sperma dan
hormone), sekurnpulan duktus yang membawa sperma dan kelenjar dan kelenjar aksesoris
(mensekresikan produk esensial bagi pergerakan sperma).
Organ reproduksi eksternal antara lain Penis adalah sebuah organ berbentuk silinder yang
menyampaikan urin dan air mani melalui uretra ke luar. Skrotum adalah bagian dari sistem
reproduksi pria yang terlihat berbentuk seperti kantung. Uretra merupakan bagian yang
membentang dari dasar kandung kemih ke ujung penis, yang merupakan bagian terminal dari
sistem saluran laki-laki.
Organ reproduksi internal antara lain Testis berbentuk seperti telur yang berukuran 4x3 cm
yang dikelilingi oleh jaringan ikat kolagen (tunika albuginea). Duktus eferen Tubulus serniniferus
dibagian atas lobus membentuk tubulus lurus(tubulusrectus) dan masuk kebagian testis yang
disebut Rete dan keluar sebagai duktus eferen. Epididimis adalah tabung yang melingkar
sepanjang 6 m (20 kaki) menempel pada sisi posterior dari testis. Vas deverens adalah tabung
berotot panjang sekitar 45 sentimeter vas deferen melingkar sepanjang sisi medial dari testis dan
sebuah bagian dalam dinding perut bagian bawah (kanalis inguinalis), memasuki rongga panggul,
dan berakhir di belakang kandung kemih. Dan ada kelenjar aksesoris.
B. SARAN
Mengadakan mata kuliah Anatomi agar mahasiswi bisa memahami dan melihat lebih detail
mengenai anatomi reproduksi pria sehingga mahasiswi dapat memahami apa itu profesi bidan
dengan baik. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat terus
mengembangkan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA