Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan masalah............................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................4
A. Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta..........................................................................................................4
B. Daerah Istimewa Yogyakarta...............................................................................................................5
c. Provinsi Aceh........................................................................................................................................6
PENUTUP.....................................................................................................................................................7
Kesimpulan..............................................................................................................................................7

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah NYa sehingga kami dapat menyekesaikan tugas makalah yang
berjudul Daerah Istimewa ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Koto Agung, 28 Januari 2020

Cheeqa mardevi septia

2
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Undang-undang Dasar NRI Tahun 1945 Pasal B Ayat (1) menyatakan negara mengakui dan
menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat
istimewa yang diatur dengan Undang –Undang. UU yang dimaksud adalah UU RI No. 9
Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas UU No 23 Tahun 2014 tentang perda. Apapun
yang dimaksud dengan satuan satuan pemeritahan daerah yang bersifat khusus adalah
daerah yang di beri otonomi khusus, yaitu Daerah Khusus Ibukota jakarta dan provinsi
Papua. Adapun DI adalah DI Aceh dan DI Yogyakarta (DIY)

B. Rumusan masalah
Beradasarkan permasalahan diatas, ada pernyataan penelitian yang bisa di rumuskan :

1. Daerah mana saja yang diberikan keistimewaan?

3
PEMBAHASAN
A. Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Provinsi DKI Jakarta sebagai satuan pemerintahan yang bersifat khusus dalam
kedudukannya sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sebagai daerah
otonon memiliki fungsi dan peran yang penting dalam mendukung penyelenggaraan
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Dasar
NKRI Tahun 1945, DKI Jakarta diberikan kekhususan terkait dengan tugas, Hak, kewajiban,
dan tanggung jawab dalam penyelenggaran pemerintahan daerah.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007,beberapa hal yang


menjadi pengkhususan bagi provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut.

1. Provinsi DKI Jakarta berkedudukan sebagai ibu kota NKRI


2. Provinsi DKI Jakarta adalah daerah khusus yang berfungsi sebagai ibu kota NKRI
dan sekaligus sebagai daerah daerah otonom pada tingkat provinsi.
3. Provinsi DKI Jakarta berperan sebagai ibu kota NKRI yang memiliki kekhususan
tugas,hak,kewajiban,dan tanggung jawab tertentu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan sebagai tempat kedudukan perwakilan negara asing, serta
pusat/perwakilan lembaga internasional.
4. Wilayah Provinsi DKI Jakarta dibagi dalam kota Administrasi dan kabupaten
administrasi
5. Anggota DPRD provinsi DKI Jakarta berjumlah paling banyak 125% (seratus dua
puluh lima persen) dari jumlah maksimal untuk kategori jumlah penduduk DKI
Jakarta sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang.
6. Gubernur dapat menghadiri sidang kabinet yang menyangkut kepentingan ibu kota
NKRI. Gubernur mempunyai hak protokoler, termasuk mendapingi Presiden dalam
acara kenegaraan.
7. Dana dalam rangka pelaksanaan kekhususan provinsi DKI Jakarta sebagai ibu kota
negara ditetapkan bersama antara pemerintah dan DPR dalam APBN berdasarkan
usulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

B. Daerah Istimewa Yogyakarta


Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), adalah daerah provinsi yang mempunyai
keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka NKRI.
Keistimewaan kedudukan hukum yang dimiliki oleh DIY berdasarkan pada sejarah dan
hak asal usul. Kewenangan istimewa DIY adalah wewenang tambahan tertentu yang
dimiliki DIY selain wewenang sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang tentang

4
pemerintahan Daerah. Pengakuan keistimewaan Provinsi DIY juga didasarkan pada
perannya dalam sejarah perjuangan nasional.

Menurut UU RI No 13 tahun 2012, keistimewaan DIY meliputi (a) tata cara


pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang gubernur dan wakil gubernur, (b)
kelembagaan Pemerintah DIY, (c) kebudayaan, (d) pertanahan, dan (e) tata ruang

Diantara keistimewaan DIY salah satunya adalah dalam bidang tata cara pengisian
jabatan,kedudukan,tugas,dan wewenang gubernur dan wakil gubernur. Syarat khusus bagi
calon gubernur DIY adalah sultan Hamengku Buwono yang bertahta dan wakil gubernur
adalah Adipati Paku Alam yang bertahta.

5
c. Provinsi Aceh
Aceh merupakan kesatuan masyarakat hukum yang bersifat istimewa dan diberi
kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam
sistem dan prinsip NKRI. Aceh menerima status istimewa pada tahun 1959. Status
istimewa di berikan kepada Aceh dengan persetujuan perdana mentri Republik Indonesia
nomor 1/Missi/1959 yang berisi keistimewaan meliputi agama, peradatan, dan
pendidikan.

Kemudian Aceh berubah lagi menjadi Nanggroe Aceh Darussalam (2001-2009).


Nama ini diberikan ketika Aceh sedang didera konflik berkepanjangan antara
pemerintahan Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka pada masa
pemerintahan presiden Megawati soekarno putri. Nama Aceh kemudian berubah lagi
menjadi “Provinsi Aceh” sejak dikeluarkannya peraturan Gubernur Aceh No 46 Tahun
2009 Tentang penyebutan nama Aceh dan Gelar Pejabat Pemerintah Dalam Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Pemerintahan Aceh sampai sekarang.

Selain itu,kewenangan khusus pemerintahan kabupaten/kota meliputi


penyelenggaraan kehidupan beragama dalam bentuk pelaksanaan syari’at Islam bagi
pemeluknya di Aceh dengan tetap menjaga kerukunan hidup antar umat beragama,
penyelengaraan kehidupan adat yang bersendikan agama Islam, penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas setra menambah materi muatan lokal sesuai dengan syari’at
Islam, dan peran ulama dalam penetapan kebijakan kabupaten/kota. Tambahan
kewenangan kabupaten/kota dalam hal menyelenggarakan pendidikan madrasah
ibtidaiyah dan madrasah tsanawiyah dengan tetap mengikuti standar nasional pendidikan.
Selain itu, pengelolaan pelabuhan dan bandar udara umum. Pemerintah Aceh melakukan
koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.

6
PENUTUP
Kesimpulan
Daerah istimewa adalah daeah yang memiliki keistimewaan untuk mengatur daerahnya
sendiri.

7
8

Anda mungkin juga menyukai