Tentang
PROPOSAL BERMAIN PADA ANAK YANG DI RAWAT
DI BANGSAL ANAK
Disusun oleh :
Dosen Pembimbing:
HJ.SUPIYAH,M.KEP
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
2.1 kondisi kecemasan hospitalisasi pada pasien anak di rumah sakit.......................4
2.2 Terapi bermain diterapkan untuk menurunkan kecemasan hospitalisasi pada
pasien anak di rumah sakit..........................................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................8
A.Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi kecemasan hospitalisasi pada pasien anak di rumah
sakit.
2. Untuk menjelaskan bagaimana terapi bermain diterapkan untuk menurunkan
kecemasan hospitalisasi pada pasien anak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 kondisi kecemasan hospitalisasi pada pasien anak di rumah sakit.
A. Pengertian Hospilisasi
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang
berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit
menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan ke rumah, Khususnya
hospitalisasi pada anak dapat menimbulkan stressor, baik terhadap anak itu
sendiri maupun terhadap orang tuanya. Stres akibat hospitalisasi akan
menimbulkan perasaan tidak nyaman sehingga dapat memicu anak dan orang
tua untuk mengungkapkan mekanisme koping dalam menangani stres. Dan
apabila anak ataupun orang tua tidak mampu menangani stres, stres tersebut
akan menjadi krisis.
Hospitalisasi dan penyakit seringkali menjadi krisis pertama yang harus di
hadapi anak terutama selama tahun – tahun awal, sangat rentan terhadap krisis
penyakit dan hospitalisasi karena stres akibat perubahan dari keadaan sehat
biasa dan anak memiliki jumlah mekanisme koping yang terbatas untuk
menyelesaikan stressor (kejadian yang menyebabkan stres) ( Wong, 2007 ).
2) Bermain pasif Dalam hal ini anak berperan pasif, anatara lain dengan melihat dan
mendengarkan. Bermain pasif ini adalah ideal apabila anak sudah lelah bermain dan
membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh
bermain pasif adalah sebagai berikut.
a) Melihat gambar-gambar di buku/ majalah
b) Mendengaran cerita atau musik
c) Menonton televisi, dan lain-lain.
Dalam variasi dan keseimbangan dalam aktivitas bermain peneliti menggunakan
bermain pasif terhadap responden. Alasan peneliti menggunakan bermain pasif
karena tidak banyak mengeluarkan energi sehingga tidak mengganggu proses
pengobatan dan mempertimbangkan keamanan.
d. Menggambar dan mewarnai
Konselor menggunakan media atau aktivitas sebagai cara untuk melibatkkan anak-
anak dan membuat mereka bercerita mengenai kisah mereka. Dalam memilih media
atau aktivitas, konselor harus mengingat bahwa setiap anak-anak berbeda baik Dian
Andrian, tumbuh kembang sebagai individu dan terkait dengan masalah dan perilaku
yang harus diatasi. Setiap keberadaan media atau aktivitas memiliki sifat khusus dan
berbeda. Konselor harus mencocokkan media atau aktivitas bagi anak-anak dan
dengan kemampuan dan kebutuhan anak-anak.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Identifikasi usia anak yang dirawat di ruang anak RS Al-Irsyad
Surabaya
pada tanggal 24 Desember 2018 – 6 Januari 2019 berusia 13-36 bulan
51
2 ( masa toddler) sebanyak 8 anak (26,7%)dan usia 37-60 bulan (pra
sekolah)
sebanyak 22 anak (73,3%) .Identifikasi anak yang pernah dirawat
sebanyak
19 orang(63,3%) dan yang tidak pernah dirawat 11 anak (36,7%).Koping
orang tua mayoritas baik 56.7%.Sebagian besar anak yang dirawat tidak
memiliki saudara kandung 33,3%.Tingkat kecemasan dari anak yang
dirawat di ruang anak RS Al-Irsyad Surabaya mayoritas sedang 43.3%.
3 Terdapat pengaruh antara perkembangan usia anak dengan kecemasan
dengan p-value 0,024 < α 0,05.
4 Terdapat pengaruh antara pengalaman rawat inap dengan kecemasan
anak
yang dirawat di ruang anak RS Al-Irsyad Surabaya dengan p-value 0,007
<
α 0,05.
5 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara jumlah saudara kandung
dengan
kecemasan anak yang dirawat di ruang anak RS Al-Irsyad Surabaya
dengan
p-value 0,323 >α 0,05 hal ini dipengaruhi oleh lama hari rawat inap dan
factor lain seperti lingkungan,sikap perawat/petugas rumah
sakit,pengalaman dan rawat inap sebelumnya.
6 Terdapat pengaruh antara koping keluarga dengan kecemasan anak yang
dirawat di ruang anak RS Al-Irsyad Surabaya dengan p-value 0,000 < α
0,05
B. Saran
1 Bagi Peneliti
Menggunakan intrumen yang lebih valid dan reabel/sudah
dibakukan,serta tehnik sampling dengan probability sampling sehingga
dapat mewakili populasi.
2 Bagi Institusi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat
tentang pentingnya pemahaman tentang karakteristik anak yang
mengalami dampak hospitalisasi terutama kecemasan sehingga mampu
menghadirkan inovasi-inovasi intervensi dalam memberikan asuhan
keperawatan untuk membantu menurunkan kecemasan anak yang
mengalami hospitalisasi,serta dapat mengembangkan asuhan keperawatan
atraumatic care
DAFTAR PUSTAKA
Saputro Heri, 2017. Anak Sakit Wajib Bermain Di Rumah Sakit. Forikes
Hidayat,A.A.A. 2017. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan.
Jakarta
: Salemba Medika
Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2007). Wong’s nursing care of infants
and
children. (8 th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier.Jeffery, K. (2002).
Therapeutic restrain of children.
Muafifah, K. (2013). Pengaruh Clay Therapy Terhadap Kecemasan Akibat
Hospitalisasi pada Pasien Anak Usia Prasekolah di RSUD Banyumas.
Skripsi Unversitas Jendral Soedirman.
Nursalam & Efendi, F (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta :
Salemba
Medika
Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika’
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak . Jakarta :
Salemba Medika.
Potter & Perry.(2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan
Praktik.Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika
Purwandari. (2013). Pengaruh Terapi Seni Terhadap Kecemasan Anak
Usia
Sekolah Selama Hospitalisasi di RSMS. Skripsi Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia