RESPON HOSPITALISASI
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh :
(P27820119061)
TINGKAT II REGULER B
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Anak dengan judul “Respon
Hospitalisasi”
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
i
Kata Pengantar...................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
1.4 Manfaat..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................................8
Daftar Pustaka...................................................................................................................9
ii
BAB I
Sakit dan dirawat di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan suatu krisis yang dapat
terjadi pada semua anak, dimana pada masa ini anak memiliki pengalaman yang penuh
tekanan atau stress. Tekanan utama yang dirasakan oleh anak disebabkan karena
perpisahan dengan lingkungan normal dimana orang lain berarti, serta mendapatkan
lingkungan baru yang asing baginya, seleksi perilaku koping terbatas, dan perubahan
status kesehatan serta adanya persepsi yang tidak menyenangkan tentang rumah sakit yang
mungkin didapatkan dari pengalaman sebelumnya atau pengalaman orang lain (Potter,
2005).
Anak yang dirawat di rumah sakit akan berpengaruh pada kondisi fisik dan
psikologinya, hal ini disebut dengan hospitalisasi. Perasaan cemas merupakan reaksi
hospitalisasi yang dialami oleh anak karena menghadapi stressor yang ada dilingkungan
rumah sakit. Pada umumnya reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena
perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri. Pada masa prasekolah reaksi
anak terhadap hospitalisasi adalah menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan,
tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. Sehingga perawatan di rumah sakit menjadi
kehilangan kontrol dan pembatasan aktivitas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Marah
2
Perasaan marah anak adalah sebuah emosi yang menandakan adanya
pertentangan terhadap sesuatu yang tidak anak suka. Kemarahan tersebut
muncul ketika anak dirawat dirumah sakit karena anak tidak mau jauh dari
orang tua nya atau ingin kembali pulang ke rumah. Ciri-ciri ekspresi marah
pada anak yaitu menangis, berteriak, memukul, membanting barang, dan
berguling-guling di lantai
3. Sedih
Sedih adalah jenis emosi anak atas kehilangan sesuatu yang dianggap
penting dan dicintainya. Ketika berada dirumh sakit bisa karena berpisah
dengan orang tua, saudara kandung, dan teman bermain. Ekspresi emosi sedih
pada anak yaitu menangis, berwajah murung, mengambek atau tidak mau
makan.
4. Takut
Takut adalah jenis emosi anak yang berkaitan erat dengan upaya
pertahanan diri terhadap bahaya. Rasa takut anak juga bisa ditimbulkan akibat
ingatan tentang pengalaman tidak menyenangkan pada rumah sakit. Ekspresi
takut pada anak yaitu panik, lari, menghindar, menutup muka, bersembunyi,
dan menangis.
5. Rasa bersalah
3
Rasa bersalah adalah suatu pemahaman yang berpusat pada diri
individu yang memiliki tanggung jawab atas tindakannya dan kemampuan
menetap dan memaknai hidupnya. Rasa bersalah pada anak biasanya timbul
karena anak merasa dirinya merepotkan orang tua. Ekspresi anak biasanya
cenderung murung dan enggan untuk berbicara.
Bayi yang mengalami cedera tubuh dan nyeri akan mengalami distress yang
dapat ditunjukkan dengan sikap menggeliat, menyentak, dan memukul-mukul. Pada
beberapa anak, respon yang ditunjukkan adalah menangis, menolak berbaring diam
ketika diberi tindakan, berusaha mendorong perawat atau melakukan gerakan motorik
untuk menghindar.
Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis utama yang tampak pada
anak. Jika anak dirawat di rumah sakit, anak akan mudah mengalami krisis karena
anak stres akibat perubahan baik pada status kesehatannya maupun lingkungannya
dalam kebiasaan sehari-hari, dan anak mempunyai sejumlah keterbatasan dalam
mekanisme koping untuk mengatasi masalah maupun kejadian-kejadian yang bersifat
menekan
Anak usia prasekolah menerima keadaan masuk rumah sakit dengan sedikit
ketakutan. Selain itu ada sebagian anak yang menganggapnya sebagai hukuman
sehingga timbul perasaan malu dan bersalah. Ada beberapa diantaranya akan menolak
masuk rumah sakit dan secara terbuka menangis tidak mau dirawat. Jika anak sangat
ketakutan, anak dapat menampilkan perilaku agresif, dari menggigit,
menendangnendang, hingga berlari keluar ruangan. Ekspresi verbal yang ditampilkan
seperti dengan mengucapkan kata-kata marah, tidak mau bekerja sama dengan
perawat, dan ketergantungan pada orang tua. Biasanya anak akan melontarkan
beberapa pertanyaan karena bingung dan anak tidak mengetahui keadaan di
sekelilingnya. Selain itu, anak juga akan menangis, bingung, khususnya bila keluar
darah atau mengalami nyeri pada anggota tubuhnya. Ditambah lagi, beberapa prosedur
medis dapat membuat anak semakin takut, cemas, dan stres. (Wong,2000)
BAB III
PENUTUP
3.4. Kesimpulan
7
Hospitalisasi pada anak adalah suatu sindrom yang terjadi pada anak yang dirawat
di rumah sakit secara terpisah dari ibunya atau pengganti peran ibu dalam kurun waktu
yang lama. Terdapat macam-macam respon hospitalisasi yang terjadi pada anak. Yaitu
cemas, marah, sedih, takut, dan rasa bersalah.
Anak adalah suatu individu yang masih sangat bergantung kepada kedua orang tua
nya maka dari itu ketika anak diharuskan dirawat rumah sakit anak akan mengalami
stress selama dalam perawatan, hal itu juga akan membuat orang tua menjadi stres
pula, dan stres orang tua akan membuat tingkat stres anak semakin meningkat. Maka
dari itu peran perawat sangat penting disini untuk memberikan dukungan pada anak
maupun orang tua.
3.5. Saran
Sebagai seseorang yang memberikan pelayanan terutama pada keperawatan anak,
perawat memiliki peran penting maka diharap bisa memberikan dan menghindarkan
anak merasakan hospitalisasi.
Supaya anak-anak tidak merasakan hospitalisasi dan memiliki respon yang baik.
Sebaiknya rumah sakit juga menyediakan sarana untuk anak-anak berupa taman
bermain, yang membuat anak-anak akan merasakan perasaan lebih baik dan tidak
memiliki trauma buruk. Walaupun pada awalnya anak-anak akan merasakan berbagai
macam respon yang tidak baik, namun pada akhirnya rumah sakit dapat mengatasi itu.
DAFTAR PUSTAKA
Dadang, 2006. Manajemen Stress, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Universitas Indonesia/Gaya
Baru
8
Hidayat,A.Aziz. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika.
EGC.