TINJAUAN PUSTAKA
A. Hospitalisasi
1. Pengertian Hospitalisasi
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit
dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk
beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga
kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun
perubahan psikis yang dapat menjadi sebab anak dirawat di rumah sakit.
pada anak. Perubahan psikis terjadi dikarenakan adanya suatu tekanan atau
krisis pada anak. Jika seorang anak di rawat di rumah sakit, maka anak
tersebut akan mudah mengalami krisis yang disebabkan anak mengalami stres
15
16
Anak pra sekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 6 tahun. Pada
masa ini, terjadi pertumbuhan biologis, psikososial, kognitif, dan spiritual yang
orang lain, dan penggunaan bahasa dalam berinteraksi merupakan modal awal
anak memandang penyakit sebagai suatu hukuman. Selain itu anak juga
sehingga anak takut saat dilakukan pengukuran suhu rektal dan kateter urin.
tindakan dan prosedurnya mengancam integritas tubuhnya. Oleh karena itu, hal
ini menimbulkan reaksi agresif dengan marah dan berontak, ekspresi verbal
dirasakan adalah pada usia prasekolah yaitu pada saat pertama kali masuk
sekolah dan rumah sakit. Pada saat sakit dan mengharuskan anak untuk
17
hospitalisasi, maka anak dapat mengalami stres yang disebabkan oleh beberapa
hal, yaitu:
terbesar yang dialami anak usia pra sekolah saat hospitalisasi. Anak
tenaga kesehatan yang lain. Adapun fase cemas yang ditunjukkan anak
pra sekolah adalah : (1) Fase protes, anak bereaksi secara agresif
memanggil orang tua, menolak perhatian dari orang lain, serta anak
tidak bisa ditenangkan. (2) Fase putus asa; tangisan berhenti, muncul
depresi, anak kurang aktif, anak tidak tertarik untuk bermain, tidak
tertarik pada makan, serta menarik diri dari orang lain. (3) Fase
melakukan aktivitas fisik dengan baik seperti berlari, berjalan naik atau
merasa malu, bersalah atau takut. Persepsi anak ini disebabkan mereka
karena pada usia prasekolah, anak menilai benda atau orang dari penampilan
luar mereka atau apa yang tampaknya terjadi. Sehingga ketika perawat
melakukan suatu tindakan medis yang menyakiti mereka maka mereka menilai
perawat sebagai orang yang suka menyakiti sehingga timbul rasa takut
terhadap perawat. Oleh karena itu, keterlibatan anak usia prasekolah dalam
Anak
timbul baik anak maupun orang tua selama hospitalisasi adalah meminimalkan
kesempatan anak unuk mengambil keputusan dan melibatkan orang tua dalam
perencanaan kegiatan.
3.3 Meminimalkan rasa takut terhadap cedera tubuh dan rasa nyeri
melakukan kegiatan fisik pada anak, menghadirkan orang tua pada saat anak
keluarga dalam hal ini perawat harus mengenal hubungan dalam keluarga
Anak Prasekolah
dukungan sosial dapat melindungi jiwa seseorang dari akibat stress atau cemas.
individu akan lebih sehat fisik dan psikisnya daripada individu yang tidak
anak usia prasekolah yang dirawat inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Hasil yang relevan tersebut ditunjukkan dengan hasil bahwa dengan adanya
dukungan keluarga yang baik atau tinggi dapat menurunkan tingkat kecemasan
1. Pengertian Keluarga
terdiri dari dari dua individu atau lebih yang memiliki hubungan darah maupun
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
dekat hubungannya dengan anak. Oleh karena itu, sebaiknya keluarga harus
2. Fungsi Keluarga
gambaran diri yang positif, perasaan dimiliki, perasaan yang berarti dan
23
dalam keluarga. Dalam fungsi afektif ini, komponen yang perlu dipenuhi
memelihara suasana dimana harga diri dan hak- hak dari kedua
abadi antara dua orang tertentu (Wright & Leahey, 1984 dalam
bergantian.
perubahan yang dialami oleh sesorang individu sebagai hasil dari interaksi
kelangsungan keluarga.
25
2.5 The Health Care Function atau Fungsi Perawatan Keluarga/ Pemeliharaan
Kesehatan Keluarga
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di
keluarga yang sakit. Dengan kata lain perlu adanya sesuatu kecocokan
yang baik antara kebutuhan keluarga dan asupan sumber lingkungan bagi
sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau
tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di
dalam lingkungannya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat
penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan secara
emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang
terapeutik dalam setiap tahap sehat dan sakit para anggota keluarga yang
juga merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang
positif seseorang dengan orang lain, misalnya orang yang kurang mampu.
Dukungan nyata paling efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi
dengan menyarankan tentang dokter, terapi yang baik bagi dirinya, dan
memberikan semangat.
30
Mengalami Hospitalisasi
dirasakan oleh anggota keluarga ada/ dapat diakses (dukungan sosial dapat
atau tidak dapat digunakan, tetapi anggota keluarga menerima bahwa orang
seperti dukungan ayah/ ibu, atau dukungan dari saudara kandung atau
dukungan sosial keluarga eksternal bagi keluarga inti. Bantuan dari keluarga
finansial yang terus menerus dan intermitten, merawat anak, dan bantuan
praktis selama masa krisis (Caplan, 1974). Oleh karena itu, saat ini keluarga
inti (ayah/ibu) memberikan dukungan sosial penting pada anak yang sakit.
Sebuah jaringan sosial keluarga secara sederhana adalah jaringan kerja sosial
Mengalami hospitalisasi
mortalitas dan lebih mudah sembuh dari sakit (Ryan dan Austin dalam
Friedman, 2003).
kecemasan pada semua tingkat usia terutama pada anak-anak khususnya usia
prasekolah. Pada anak usia prasekolah pengalaman takut terhadap suatu hal
lebih besar dibandingkan dengan usia yang lain. Anak usia prasekolah sudah
dapat berespon dengan baik terhadap perpisahan, tetapi karena daya khayalan
yang mereka alami sebagai bentuk hukuman terhadap suatu kesalahan yang
mereka buat sehingga mereka merasakan ketakutan yang besar. Selain itu,
rumah sakit yang kondusif dan pelayanan dari perawat yang terapeutik.
Hospitalisasi
kesehatan pasien dan keluarga dapat ditingkatkan secara optimal. Maka dari
itu dukungan keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dilihat dari
berbagai faktor yaitu : (1) Keluarga merupakan tempat dimana anak memulai
keyakinan, sikap dan perilaku (Clement dan Buchanan, 1982) dikutip oleh
Keliat (1995). Anak menguji perilakunya di dalam keluarga dan umpan balik
seringkali diberikan oleh keluarga sebagai pendukung ada empat jenis, yaitu:
dukungan informatif.
Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi keadaan yang tidak bisa
dikontrol.
membuka wawasan anak yang sedang dalam keadaan stres. Dukungan ini
perbandingan positif anak dengan orang lain (House 2002, Nursalam 2005).
Smet, 1994).
dan segala yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh
mengenai penyakit anak dan orangtua membantu anak atau dirinya sendiri
dapat memahami kondisi anak dengan baik. Oleh karena itu perawat perlu
35
orangtua.
lebih dari orangtua terutama pada fase akut. Oleh karena itu, untuk tetap
koping yang positif. Oleh karena itu, perawat mengkaji masalah dan
Menurut Feiring dan Lewis (1984) dalam Friedman (1998), ada bukti
kuat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan
banyak perhatian daripada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu,
usia. Menurut Friedman (1998), ibu yang masih muda cenderung untuk lebih
tidak bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih
kelas sosial ekonomi orangtua. Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat
lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas
bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua
keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah.