PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang yang berarti, perilaku koping terbatas, dan adanya perubahan status
kesehatan (Perry, 2005). Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis
utama yang tampak pada anak. Reaksi anak dalam mengatasi krisis tersebut
terhadap proses sakit dan dirawat, sistem dukungan (support system) yang
1
2
di rumah sakit saat ini mengalami masalah yang lebih serius dan kompleks
anak dalam satu tahun mengalami hospitalisasi, rata- rata anak mendapat
dan waktu yang dibutuhkan untuk merawat penderita anak- anak 20- 45%
lebih banyak dari waktu merawat orang dewasa (Lumiu, 2013). Di Indonesia
angka kesakitan anak yang dirawat di rumah sakit cukup tinggi, sekitar 35 per
100 anak menderita sakit yang ditunjukkan dengan selalu penuhnya ruangan
anak baik di rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta, sehingga
lain. Stresor pada anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit adalah cemas
untuk berpisah dari lingkungan yang dirasakannya aman, penuh kasih sayang,
Apabila anak mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit maka
Reaksi terhadap penyakit atau masalah diri yang dialami anak pra
sayang, body image maka akan bereaksi seperti regresi yaitu hilangnya
serta lebih peka dan pasif seperti menolak makan dan lain-lain (Hidayat,
2005). Anak akan menolak perawatan dan pengobatan, tidak mau bekerja
sama dengan perawat, kondisi seperti ini berpengaruh besar pada lama atau
proses perawatan dan pengobatan serta penyembuhan dari anak sakit tersebut.
4
Keadaan hospitalisasi yang teratasi dengan cepat dan baik akan membuat
anak lebih nyaman dan lebih kooperatif dengan tenaga medis sehingga tidak
membantu untuk membuat suatu pilihan yang terbaik dan meningkatkan pola
normal yang ada dalam kesehariannya selama anak sakit dan menjalani
dengan memfasilitasi proses yang adaptif pada anak yang dirawat di rumah
sakit dengan keluarganya. Komunikasi orang tua dan pemberi pelayanan akan
yang lebih merasa percaya diri dan kompeten dalam memberikan perawatan
antara keluarga dan pemberi pelayanan dalam perawatan anak (Als et al.,
1994; Van Riper, 2001 dalam Kusumaningrum, 2011). Keluarga juga tidak
5
Cobb (1997), Gentury & Kobase yang dikutip oleh Sarafino dalam
terhadap penderita yang sakit. Dukungan keluarga dalam hal memotivasi dan
meminimalkan rasa cemas akibat hospitalisasi adalah hal yang sangat penting
dalam menunjang kebutuhan fisik dan emosional anak saat dirawat di rumah
sakit. Dengan adanya dukungan keluarga yang baik maka cemas akibat dari
perpisahan dapat teratasi sehingga anak akan merasa nyaman saat menjalani
perawatan.
diantaranya dalam hal pemberian kebutuhan materi, makan dan minum pada
perpisahan akan semakin rendah, namun dari hasil penelitian ini pun
penilaian. Hal ini disebabkan budaya orang tua yang kurang memuji dan
orang Eropa.
Maka dalam perawatan anak saat dirawat inap di rumah sakit perlu
penerapan model asuhan yang holistic yaitu dengan family centered care
7
dan sikap perawat yang penuh dengan perhatian yang akan mempercepat
Oleh karena itu diperlukan peran serta perawat dalam memahami bahwa
keluarga sebagai tempat tinggal atau konstanta tetap dalam kehidupan anak
(Wong, 2008).
Rumah Sakit Umum Cibabat adalah rumah sakit tipe B dan merupakan
salah satu rumah sakit yang terdapat di kota Cimahi yang memiliki fasilitas
ruang rawat inap untuk anak. Berdasarkan data dari bagian rekam medik RSU
Cibabat Cimahi pada bulan Juni - Agustus 2013 didapatkan data bahwa
pasien yang dirawat di ruang anak C6 berjumlah 962 orang, dan yang berusia
3-6 tahun (prasekolah) berjumlah 138 orang anak. Rata-rata jumlah pasien
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada lima orang tua klien
anak prasekolah yang dirawat di ruang rawat inap anak gedung C lantai 6 di
orang tua untuk selalu didekatnya, menolak apabila didekati dengan orang
8
pada lima orang tua klien, tiga diantaranya mengatakan bahwa ia dan
hal pendampingan anak saat dirawat di rumah sakit karena harus bekerja atau
harus melakukan peran lain di dalam keluarga sehingga tidak bisa selalu
tersebut kepada orang lain seperti pengasuhnya, kerabat terdekat dan lain-
lain. Orang tua mengatakan bahwa penjelasan yang mereka berikan kepada
anak akan informasi tentang penyakit dan hal-hal yang membuat anak harus
ruangan anak bahwa pada saat anak masuk ruang rawat inap, perawat
klien dirawat, jam kunjungan dll. Namun untuk standar operasional prosedur
mendampingi anak saat dirawat dan saat dilakukan tindakan infasiv dan non
infasiv masih belum ada, sehingga penerapan family centered care belum
sepenuhnya dilaksanakan.
9
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Cimahi.
Cibabat Cimahi.
10
Cibabat Cimahi.
Cimahi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Perawat
data bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut yang
prasekolah.
E. Kerangka Pemikiran
Menurut Cobb (1997), Gentury & Kobase yang dikutip oleh Safarino
kesehatan disini adalah bantuan langsung dari dokter dan perawat dalam
perawatan anak. Dukungan lingkungan ini tidak diteliti karena pada saat
sudah terpasang wall papper dengan tema anak/ gambar kartun walaupun
tidak terdapat ruang bermain khusus untuk pasien anak di ruang rawat anak
orang yang ada di sekitar tempat tinggal pasien misalnya teman sepermainan
penelitian ini karena pada hal ini anak sudah mulai belajar bersosialisasi di
dalam masyarakat.
pemenuhan kebutuhan materi, makan dan minum anak, istirahat dll. Dalam
penelitian ini keempat dukungan tersebut akan menjadi sub variabel dari
dukungan keluarga.
cemas akibat hospitalisasi adalah hal yang sangat penting dalam menunjang
kebutuhan fisik dan emosional anak saat dirawat di rumah sakit. Namun pada
setiap saat karena harus bekerja dan memerankan fungsi lain di dalam
keluarga itu sendiri. Padahal dengan adanya dukungan keluarga yang baik
maka cemas akibat dari perpisahan dapat teratasi sehingga anak akan merasa
nyaman saat menjalani perawatan. Untuk itu, faktor dukungan keluarga akan
tidak mendukung.
14
Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran Dukungan Keluarga Pada Anak Usia Prasekolah
- Perpisahan dengan
Anak lingkungan normal
prasekolah dan orang yang
yang mengalami berarti
hospitalisasi - Perilaku koping
terbatas
- Perubahan status
kesehatan
kesehatan 2. Dukungan
informasi