Email: rofiistiyanii21@gmail.com
Keperawatan Pediatrik
I. Asuhan berpusat-keluarga.
Family Centered Care (FCC) adalah suatu pendekatan layanan kesehatan dalam bentuk
kebijakan, program, desain fasilitas, dan interaksi sehari-hari antara pasien, keluarga, dokter dan
profesi kesehatan lainnya. FCC dalam keperawatan anak didasarkan pada pemahaman bahwa
keluarga adalah sumber utama kekuatan dan dukungan bagi anak, dan keluarga merupakan
pembuat keputusan klinis bagi anak (American Academy of Pediatrics, 2013 dalam Bowden dan
Greenberg 2010).
Beberapa hal penting dalam asuhan berpusat keluarga yaitu:
Keluarga didukung dalam peran pemberian perawatan yang alami dan peran
pembuatan keputusan dengan membangun kekuatan unik mereka sebagai individu dan keluarga.
Dua konsep dasar dalam asuhan berpusat-keluarga adalah memampukan dan memberdayakan.
Memampukan keluarga dengan menciptakan kesempatan dan cara bagi semua anggota keluarga
untuk menunjukkan kemampuan dan kompetensi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
anak dan keluarga. Pemberdayaan menggambarkan interaksi profesional dengan keluarga
dalam cara tertentu sehingga keluarga mempertahankan atau mendapat kontrol atas kehidupan
mereka dan membuat perubahan positif yang dihasilkan dari perilaku membantu yang
mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan tindakan mereka sendiri.
Adalah penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan oleh personel, dan melalui
penggunaan intervensi yang menghapuskan atau memperkecil distres psikologis dan fisik yang
diderita oleh anak-anak dan keluarga mereka dalam sistem pelayanan kesehatan.
Tiga prinsip dari perawatan atraumatik yaitu; (1) mencegah atau meminimalisir
pemisahan anak dar keluarga. (2) meningkatkan rasa kendali, dan (3) mencegah atau
meminimalisir nyeri dan cedera tubuh.
1. Hubungan terapeutik
2. Advokasi/ caring keluarga
3. Promosi kesehatan
4. Penyuluhan kesehatan
5. Dukungan/konseling
6. Peran restoratif
7. Koordinasi/kolaborasi
8. Pengambilan keputusan etis
9. Riset.
III. Hospitalisasi
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang mengharuskan anak tinggal di rumah sakit,
menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Selama proses tersebut,
anak dan orang tua mengalami berbagai kejadian dengan pengalaman yang sangat traumatik dan
penuh dengan stres (Supartini, 2004 dalam Chandra, Franci., 2018).
Reaksi Orang Tua Terhadap Hospitalisasi Anak.
Menurut Supartini 2004 dalam Chandra, Franci., 2018, reaksi orang tua terhadap
perawatan anak di rumah sakit dan latar belakang yang menyebabkan dapat diuraikan sebagai
berikut :
1) Perasaan Cemas dan Takut
2) Perasaan Sedih
3) Perasaan Frustasi
Intervensi Keperawatan pada Keluarga dalam Hospitalisasi
Menurut Muhaj (2009) dalam Chandra, Franci. (2018), bentuk intervensi keperawatan
pada keluarga yang terkait dengan hospitalisasi antara lain:
1) Memberi informasi
Salah satu intervensi keperawatan yang penting adalah memberikan informasi. Sehubungan
dengan penyakit, prosedur pengobatan serta prognosis, reaksi emosional anak terhadap sakit dan
dirawat, serta reaksi emosional anggota keluarga terhadap anak yang sakit dan ditawar.
2) Melibatkan saudara kandung.
Keterlibatan saudara kandung sangat penting untuk mengurangi stres pada anak misalnya,
keterlibatan dalam program bermainan, mengunjungi saudara yang sakit secara teratur dan
sebagainya.
Suliswati (2004), walaupun hospitalisasi sangat membuat stres bagi anak dan keluarga,
namun perawat harus mampu mengoptimalkan manfaat positif dari hospitalisasi bagi hubungan
antara anak dan anggota keluarganya, antara lain dengan mengembangkan nilai-nilai berikut:
1) Membantu perkembangan hubungan orang tua dan anak.
Hospitalisasi memberikan kesempatan pada orang tua untuk belajar mengenai
pertumbuhan dan perkembangan anak.
2) Memberi kesempatan untuk pendidikan.
Hospitalisasi memberikan kesempatan pada anak dan anggota keluarga untuk belajar
mengenai tubuh dan profesi kesehatan.
3) Meningkatkan pengendalian diri
Pengalaman menghadapi krisis seperti penyakit atau hospitalisasi akan memberi
kesempatan untuk pengendalian diri (self mastery).
4) Memberikan kesempatan untuk sosialisasi
Jika anak yang dirawat dalam satu ruangan usianya sebaya, maka hal tersebut akan
membantu anak untuk belajar mengenai diri mereka.
Referensi
Bowden, Vicky R. dan Greenberg, Cindy Smith. (2010). Children and Their Families:
The Continuum of Care. Philadelphia: Wolters Kluwer Health.