A. Pengertian
Dalam paradigma keperawatan anak, anak merupakan individu yang masih
bergantung pada lingkungan untuk memenuhi kebutuhan individualnya. Lingkungan
yang mendukung tersebut salah satunya adalah keluarga (Supartini, 2004). Sebagai
suatu system, keluarga dipandang sebagai suatu system yang berintraksi secara
berkelanjutan. Intraksi merupakan hal penting dalam keluarga sehingga perubahan
pada salah satu anggota keluarga dapat mempegaruhi anggota keluarga yang lain.
Jenis intraksi yang digunakan dalam keluarga akan dapat menyebabkan disfungsi.
Jenis intraksi tertutup terhadap informasi dari lingkungan luar dan tidak mampu
beradaptasi dengan perubahan yang ada dapat menyebabkan gangguan dalam system
keluarga. Oleh karena itu, penerapan asuhan keperawatan turut berfokus pada
keluarga dalam hal ini perawat harus mengenal hubungan dalam keluarga untuk
mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan keluarga yang dapat dimamfaatkan untuk
membantu keluarga beradaptasi dengan perubahan yang terjadi (Wong, 2008).
Menurut Wong (2008), perubahan dalam anggota keluarga yang bisa
mempengaruhi anggota keluarga yang lain adalah stress. Misalnya anak mengalami
sakit. Kondisi sakit, membuat perubahan dalam keluarga. Dalam hal ini, fokus
intraksi pada keluarga adalah pada anak yang sakit sedangkan kebutuhan intraksi
dengan anggota atau lingkungan yang lain menjadi berkurang. Stres dalam keluarga
dapat diminimalkan dengan cara melibatkan keluarga dalam perawatan anak.
Keterlibatan keluarga dalam perawatan anak diterapkan dalam asuhan keperawatan
yang dikenal dengan konsep Family Centered Care (perawatan yang berfokus pada
keluarga).
Menurut Gill dalam Fiane, 2012 yang menyebutkan bahwa Family Centered
Care merupakan kalaborasi bersama antara orangtua dan tenaga profesional.
Kalaborasi orangtua dan tenaga professional dalam membentuk mendukung keluarga
terutama dalam aturan perawatan yang mereka lakukan merupakan filosofi Family
Centered Care. Kemudian, secara lebih sfesifik dijelaskan bahwa filosofi Family
Centered Care yang dimaksudkan marupakan dasar pemikiran dalam keperawatan
anak yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada anak dengan
melibatkan keluarga sebagai fokus utama perawatan.
Kutipan defenisi dari para ahli diatas memberikan bahwa dalam penerepan
Family Centered Care sebagai suatu pendekatan holistik dan filisofi dalam
keperawatan anak, Perawat sebagai tenaga professional perlu melibatkan orangtua
dalam perawatan anak. Adapun peran perawat dalam menerapkan Family Centered
Care adalah sebagai mitra dan pasilitator dalam perawatan anak dirumah sakit.
Hospitalisasi merupakan suatu proses perawatan yang harus dijalani oleh anak selama
berada di rumah sakit. Bagi anak, hospitalisasi merupakan suatu kondisi yang tidak
menyenangkan karena hospitalisasi membuat anak mengalami perpisahan, kehilangan
kendali dan cedera fisik. Oleh karena itu, dibutuhkan lingkungan yang mendukung agar
mengurangi efek hospitalisasi yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu keluarga.
Dalam merawat anak di rumah sakit, keluarga perlu bekerjasama dengan perawat sebagai
pemberi perawatan melalui asuhan keperawatan dengan pendekatan Family Centered Care.
Keperawatan anak sangat perlu melibatkan dan menerapkan family center care dalam
asuhan keperawatan. Hal tersebut menjelaskan bahwa Family Centered Care merupakan
suatu pendekatan yang holistik. Pendekatan Family Centered Care tidak hanya memfokuskan
asuhan keperawatan kepada anak sebagai klien atau individu dengan kebutuhan biologis,
pisikologi, sosial, dan spiritual (biopisikospritual) tetapi juga melibatkan keluarga sebagai
bagian yang konstan (tetap tidak berubah) dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak.
Salah satu contoh kasus atau permasalahan pokok yang sering dihadapi dalam dunia
kesehatan adalah tidak lain dari reaksi hospitalisasi serta dampak yang di timbulkannya.
sebagaimana komitmen dalam mengatasi hal tersebut baik secara individual maupun secara
sosial yaitu upaya menimalisirkan dampak serta memaksimalkan manfaat hospitalisasi. Suatu
proses karena suatu alasan darurat atau berencana mengharuskan anak untuk tinggal di rumah
sakit menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah.
Selama proses tersebut bukan saja anak tetapi orang tua juga mengalami kebiasaan kebiasaan
yang asing, Lingkungannya yang asing,orang tua yang kurang yang mendapat dukungan
emosi akan menunjukkan rasa cemas. Rasa cemas pada orangtua akan membuat stress anak
meningkat. Dengan demikan asuhan keperawatan tidak hanya terfokus pada anak tetapi juga
pada orang tuanya.
Orang tua juga merasakan bahwa perawat telah menerapkan pendekatan Family
Centered Care dengan baik yang mempengaruhi efek hospitalisasi pada anak mereka. Oleh
karena itu, perawat perlu untuk mempertahankan hubungan kerjasama yang telah terjalin
dengan orangtua dengan menambah informasi mengenai Family Centered Care untuk
meningkatkan pelayanan melalui asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/59222/Chapter%20II.pdf;jsessionid=3
777BEEB560A07284C3B4280CEB81BE6?sequence=4