Anda di halaman 1dari 17

Administrasi dan Manajemen Kesehatan

Materi 1 : Perencanaan Kesehatan


A. Latar Belakang

Perencanaan merupakan langkah awal dalam suatu siklus manajemen. Perencanaan

menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan fungsi manajemen. Perencanaan telah mengalami

perubahan dari kegiatan pembuatan proyeksi secara spontan, intuitif, dan subjektif menjadi lebih

banyak menggunakan berbagai pertimbangan, sistematis, dan objektif dalam memobilisasi

informasi dan sumber daya.

Perencanaan kesehatan merupakan suatu proses yang dinamis, berkesinambungan, meliputi

proses merumuskan masalah (analisis situasi, menentukan prioritas, perencanaan strategi,

perencanaan operasional) dan proses melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan

dilanjutkan dengan melakukan evaluasi. Perencanaan kesehatan bermaksud merumuskan dan

melaksanakan kegiatan-kegiatan pada masa mendatang untuk meningkatkan derajat kesehatan.

Keberhasilan perencanaan kesehatan sangat dipengaruhi oleh banyak hal, karena tinggi

rendahnya derajat kesehatan penduduk dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor

pelayanan kesehatan yang tersedia, faktor lingkungan, dan perilaku penduduk. Dewasa ini

banyak program kesehatan yang tidak berjalan dengan baik akibat belum terlaksanakannya

proses perencanaan yang dalam dan tepat. Salah satu tahap awal yang perlu pemaksimalan

adalah analisis situasi. Analisis situasi merupakan tahap awal perencanaan suatu program

kesehatan untuk mendefinisikan masalah sesuai realita. Situasi ini sangat menentukan program,

apabila masalah yang ditemukan benar didefinisikan sesuai realita, maka tidak susah untuk

melakukan perencanaan dan implementasi program nantinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan kesehatan ?

2. Apa saja manfaat perencanaan kesehatan ?

3. Apa istilah-istilah yang identik dengan perencanaan kesehatan ?

4. Apa yang dimaksud dengan ciri-ciri perencanaan kesehatan ?

5. Apa saja jenis-jenis perencanaan kesehatan ?

6. Bagaimana proses perencanaan kesehatan ?

7. Bagaimana sifat suatu rencana yang baik ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian perencanaan kesehatan.

2. Menjelaskan istilah-istilah dan proses dalam perencanaan.

3. Mengidentifikasi jenis-jenis dan ciri-ciri perencanaan.

4. Mengetahui sifat rencana yang baik.

PEMBAHASAN:

A. Pengertian Perencanaan Kesehatan

Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur

dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan itu, memungkinkan para

pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil

guna dan berdaya guna. Banyak batasan perencanaan yang dibuat para ahli.

Dari batasan-batasan yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perencanaan adalah

suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan

kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik.

Dari batasan ini dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan, antara lain:

1. Perencanaan harus didasarkan pada analisis dan pemahaman sistem yang baik.
2. Perencanaan pada hakikatnya menyusun konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk

mencapai tujuan dan misi organisasi.

3. Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk mencapai hari depan yang lebih

baik

Secara sederhana dan awam dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses

yang menghasilkan suatu uraian yang terinci dan lengkap tentang suatu program atau kegiatan

yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, hasil proses perencanaan adalah ‘rencana’ (plan).

B. Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen. Fungsi ini akan menentukan

fungsi-fungsi manajemen selanjutnya. Dalam perumusan strategi, manajer kesehatan harus

memiliki kemampuan keterampilan konseptual, dan pada penerapan strategi, manajer kesehatan

harus memiliki keterampilan teknis. Fungsi perencanaan dapat dilihat dari empat aspek utama,

yakni:

1. Kontribusi Pada Tujuan

Tujuan semua perencanaan adalah memfasilitasi perusahaan dalam mencapai semua tujuannya.

Merupakan prinsip utama dalam mencapai tujuan bersama perusahaan.

2. Keutamaan Perencanaan

Perencanaan adalah perintah yang berfungsi untuk malakukan eksekusi berjalannya fungsi

manajemen. Walaupun, perencanaan juga bersifat aksi, tapi juga bisa menunjang tujuan

bersama perusahaan, selain itu perencanaan harus dibuat sebelum fungsi manajemen yang lain.

Perencanaan dan pengawasan tidak bisa dipisahkan. Kegiatan yang tidak direncanakan tidak

dapat direncanakan, kontrol mengikuti jalur-jalur yang ada pada perencanaan.

3. Penembusan Rencana
Penebusan rencana merupakan fungsi dari manajer, meskipun karakter dan pelaksanaannya dari

perencanaan bermacam-macam tergantung dengan otoritas dan kebijakan alami serta dibatasi

oleh kekuatan. Hal tersebut secara virtual tidak mungkin utnuk membatasi dari lingkupan pilihan

perencanaan. Pengenalan terhadap penebusan perencaaan melangkah jauh dalam

mengklarifikasi pada bagian dari sejumlah siswa yang mempelajari ilmu manajemen menuju

perbedaan antara pembuatan kebijakan (penyiapan penuntun untuk berfikir dalam membuat

keputusan) dan pekerja administrasi atau antara manajer pekerja dan pekerja administrasi atau

pengawas., dikarenakan delegasi autoritas atau posisinya dalam organisasi, mungkin

membutuhkan lebih banyak perencanaan atau perencanaannya mungkin lebih mendasar dan

lebih aplikatif pada porsi yang luas terhadap perusahaan swasta dibanding yang lain.

Bagaimanapun juga, semua rencana manajer dari presiden sampai pengawas dibatasi oleh

prosedur-prosedur garis pandu yang jalan dan tegas.

4. Efesiensi Perencanaan

Efesiensi terhadap suatu rencana diukur menurut kontribusi sejumlah rencana terhadap beberapa

tujuan dan objektivitas sebagi hasil dari pengeluaran biaya dan konsekuensi lain yang

diperlukan untuk merumuskan dan menjalankannya. Konsep efesiensi ini mempunyai implikasi

terhadap rasio normal daripada pemasukan dan pengeluaran. Banyak manajer memiliki

berbagai rencana yang mungkin tidak efisien jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari hasil

yang dicapai. Rencana mungkin juga tidak efisien dalam mencapai objek bila membahayakan

kepentingan atau kepuasan kelompok.

C. Manfaat Perencanaan

Manfaat perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah manajer dan staf organisasi

kesehatan tersebut, antara lain :

1. Tujuan yang ingin dicapai organisasi dan cara mencapainya.


2. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.

3. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan.

4. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.

5. Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara teratur.

6. Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.

7. Mengukur hasil kegiatan.

8. Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.

D. Istilah- Istilah yang Identik dengan Perencanaan

1. Peramalan

Peramalan merupakan (forcasting) adalah suatu upaya menduga apa yang akan terjadi di masa

depan. Tetapi, peramalan bukan perencanaan, karena peramalan tidak ditemukan adanya

unsur-unsur yang bersifat pasti.

2. Penyelesaian Masalah

Penyelesaian masalah (problem solving) adalah suatu upaya menghilangkan hambatan atau

masalah yang juga merupakan ciri perencanaan. Tetapi penyelesaian masalah bukanlah

perencanaan, karena pada penyelesaian masalah tidak terkandung uraian yang lengkap

tentang bagaimana melaksanakan berbagai kegiatan.

3. Penyusunan Program

Penyusunan program adalah suatu upaya menyusun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan

yang juga merupakan ciri perencanaan.

4. Penyusunan Rancangan

Penyusunan rangkaian (designing) adalah suatu upaya menghasilkan pedoman keja, yang juga

merupakan ciri perencanaan. Tetapi penyusunan rancangan bukan perencanaan, karena hasil

akhir perencanaan tidak terbatas hanya pada penyusunan program pedoman (bagan) kerja

saja.
E. Aspek Pelayanan

Ada tiga aspek pokok yang diperhatikan dalam perencanaan, antara lain :

1. Hasil dari Kerja Perencanaan

Hasil perencanaan disebut “plan”, berbeda antara satu perencanaan kegiatan dengan

perencanaan kegiatan lain.

Contoh:

 Rencana Kesehatan atau Rencana Pendidikan.

2. Perangkat Pelaksanaan

Perangkat pelaksanaan (mechanic of planning) adalah suatu organisasi yang ditugaskan atau

yang bertanggung jawab melaksanakan penyelenggaraan pekerjaan pelaksanaan.

3. Proses Perencanaan

Proses perencanaan (procces of planning) adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan

pada pekerjaan perencanaan.

F. Ciri-Ciri Perencanaan

1. Bagian dari sistem informasi.

2. Dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan.

3. Berorientasi pada masa depan.

4. Mampu menyelesaikan masalah.

5. Mempunyai tujuan.

6. Bersifat mampu mengelola.

G. Unsur-Unsur Perencanaan

Menurut Manullang (2009:41), rencana yang baik pada umumnya memuat enam unsur, yaitu

what, why, where, when, who, dan how. Selanjutnya, menurut Hasibuan (2008:112), pertanyaan-
pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil analisis data, informasi, data dan

fakta, agar rencana yang dibuat relatif baik pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan

akan tercapai. Pertanyaan-pertanyaan itu secara rinci sebagai berikut:

1. What (apa)

Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran dan

prasarana apa yang diperlukan, harus ada penjelasan dan rincinya.

2. Why (mengapa)

Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan penjelasan,

mengapa ia harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.

3. Where (dimana)

Dimana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan.

4. When (kapan)

Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik untuk setiap

bagian maupun untuk seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar waktu untuk memilih

pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan memilih waktu itu harus diberikan sejelas-jelasnya.

5. Who (siapa)

Siapa yang melakukannnya, jadi pemilihan dan penempatan karyawan, menetapkan

persyaratan dan jumlah karyawan yang akan melakukan pekerjaan

6. How (bagaimana)

Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan mengenai teknik-teknik pengerjaannya.

J.S Tjeng Bing Tie (1964) dalam buku Dasar-Dasar Manajemen yang ditulis M. Manulung

berpendapat bahwa perencanaan mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Tujuan Organisasi
Menjelaskan rencana apa yang menjadi tujuan. Tujuan tersebut dapat bersifat materil untuk

mencari keuntungan sebesar-besarnya maupun bersifat moral dalam rangka melaksanakan tugas

pemerintah diantaranya melayani masyarakat.

2. Politik Organisasi

Merupakan atau pedoman yang digariskan bagi tindakan organisasi untuk mencapai tujuan

yang baik.

3. Prosedur

Memuat prosedur, yakni urutan pelaksanaan yang harus dilakukan dalam melakukan tindakan.

4. Anggaran Belanja

Yaitu ikhtisar dari hasil-hasil yang diharapkan tercapai dan pengeluaran yang diperlukan untuk

mencapai hasil tersebut, yang dinyatakan dalam angka.

5. Program-Kegiatan

Merupakan rangkaian tindakan untuk waktu yang akan datang.

Suatu perencanaan yang komprehensif harus memperhatikan unsur-unsur penting sebagai

berikut:

. Visi dan misi.

. Permasalahan, penyebab dan prioritasnya.

. Tujuan rencana pemecahan masalah.

. Kebijakan kesehatan.

. Rencana usulan kegiatan.

. Rencana pelaksanaan kegiatan dan perkiaraan hambatan.

H. Jenis-Jenis Perencanaan Kesehatan

Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain:


1. Dilihat dari Jangka Waktu Berlakunya Rencana

a. Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara 10-25 tahun.

b. Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara 5-7 tahun.

c. Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya berlaku hanya untuk 1 tahun.

2. Dilihat dari Tingkatannya

a. Rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan pada uraian kebijakan organisasi. Tujuan ini

mempunyai tujuan jangka panjang dan ruang lingkup yang luas, 15 tahun, 25 tahun, dan

seterusnya.

b. Rencana operasional (operasional planning), lebih menitikberatkan pada pedoman atau petunjuk

dalam melaksanakan suatu program.

c. Rencana Harian (day to day planning), ialah rencana harian yang bersifat rutin.

3. Waktu Pelaksanaan Ditinjau dari Ruang Lingkupnya

a. Rencana strategis (strategi planning), berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang

dan waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana ini sulit untuk diubah.

b. Rencana taktis (tactical planning), ialah rencana yang berisikan uraian yang bersifat jangka

pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatan, asalkan tujuan tidak berubah.

c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning), ialah rencana yang mengandung uraian secara

menyeluruh dan lengkap

d. Rencana terintegrasi (integrated planning), ialah rencana yang mengandung uraian yang

menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain diluar kesehatan.

Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas,

namun praktiknya sulit untuk dipisah-pisahkan seperti pembagian tersebut. Misalnya:

berdasarkan tingkatannya suatu rencana termasuk rencana induk, tetapi merupakan rencana

strategis berdasarkan ruang lingkupnya dan rencana jangka panjang berdasarkan jangka

waktunya.
I. Proses Perencanaan Kesehatan

Perencanaan dalam organisasi adalah suatu proses, dimulai dengan identifikasi masalah,

penentuan prioritas masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi (pelaksanaan

pemecahan masalah), dan evaluasi. Dari evaluasi tersebut akan muncul masalah-masalah baru,

kemudian masalah-masalah tersebut akan dipilih prioritas masalah, dan selanjutnya kembali ke

siklus semula.

Sehingga dapat digambarkan seperti dibawah ini.

Dibidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada umumnya menggunakan

pendekatan pemecahan masalah (problem solving), seperti digambarkan sebelumnya.


Secara terinci langkah-langkah perencanaan kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Langkah awal dalam perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalah-masalah

kesehatan masyarakat di lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Sumber masalah

kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara, antara lain:

a) Laporan kegiatan dari program kesehatan yang ada.

b) Survailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit.

c) Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perencanaan kesehatan.

d) Hasil kunjungan lapangan supervise dan sebagainya.

2. Menetapkan Prioritas Masalah

Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yang menunggu untuk

ditangani. Untuk itu, harus dipilih masalah mana yang ‘feasible’ untuk dipecahkan. Proses memilih

masalah ini disebut memilih prioritas masalah. Pemilih prioritas masalah dapat dilakukan dengan

dua cara, yaitu:

a) Melalui teknik skoring, yakni memberikan nilai (score) terhadap masalah tersebut dengan

menggunakan ukuran (parameter), antara lain:

 Prevelensi penyakit (prevelence) atau besarnya masalah.

 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan masalah tersebut (severity).

 Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of meet need).

 Keuntungan sosial yang diperoleh apabila masalah tersebut dapat diatasi (social benefit).

 Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasibility).

 Sumber daya yang tersedia yang dapat mengatasi masalah (resources availability), termasuk

tenaga kesehatan. Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila

masalahnya besar diberi nilai 5 paling tinggi, dan bila sangat kecil diberi nilai 1, kemudian nilai-

nilai tersebut dijumlahkan. Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang
diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua memperoleh prioritas kedua dan

selanjutnya.

b) Melalui teknik nonskoring:

Dengan menggunakan teknik teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu,

juga disebut ‘nominal group technique’ (NGT). Ada dua NGT, yakni:

 Delphi Technique: yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai

keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas maslah yang

disepakati bersama.

 Delbeq technique:

Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga melalui diskusi kelompok,

namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya, maka sebelumnya

dijelaskan dulu, sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah

yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah hasil prioritas masalah yangg disepakati bersama.

Menetapkan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah membuat ketetapan-ketetapan tertentu

yang ingin dicapai oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik apabila dirumuskan

secara konkret dan dapat diukur. Pada umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus,

yakni:

a) Tujuan Umum

Adalah suatu tujuan masih bersifat umum, dan masih dapat dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan

khusus, dan pada umumnya masih abstrak.

Contoh:

ngkatkan status gizi anak balita di Kecamatan Cibadak.

b) Tujuan Khusus

Adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus merupakan jembatan

untuk tujuan umum, artinya tujuan umum yang ditetapkan akan tercapai apabila tujuan-tujuan
khusunya tercapai. Contoh: apabila tujuan umum seperti contoh tersebut di atas dijabarkan ke

dalam tujuan khusus menjadi sebagai berikut:

 Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikan makanan bergizi kepada anak balita.

 Meningkatnya jumlah anak balita yang ditimbangg di posyandu.

 Meningkatnya jumlah anak yang berat badannya naik dan sebagainya.

3. Menetapkan Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumya kegiatan mencakup tiga tahap

pokok, yakni:

 Kegiatan pada tahap persiapan, yakni kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan

pokok dilaksanakan, misalnya: rapat-rapat koordinasi, perizinan, dan sebagainya.

 Kegiatan pada tahap pelaksanaan, yakni kegiatan pokok program yang bersangkutan.

 Kegiatan pada tahap penilaian, yakni kegiatan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dalam

rangka pencapaian program tersebut.

4. Menetapkan Sasaran (Target Group)

Sasaran (target group) adalah kelompok masyarakat tertentu yang akan digarap oleh program

yang direncanakan tersebut, sasaran program perencanaan kesehatan biasanya dibagi dua,

yakni:

a) Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenal oleh program. Misalnya kalau tujuan

umumnya: meningkatkan status gizi anak balita seperti tersebut di atas, maka sasaran

langsungnya adalah anak balita.

b) Sasaran tidak langsung, adalah kelompok yang menjadi sasaran antara program tersebut,

namun berpengaruh sekali terhadap sasaran langsung. Misalnya, seperti contoh di atas, anak

balita sebagai sasaran langsung sedangkan ibu anak balita sebagai sasaran tidak langsung. Ibu
anak balita, khusunya perilaku ibu dalam memberikan makanan bergizi kepada anak sangat

menentukan status gizi anak balita tersebut.

5. Waktu

Waktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat tergantung dengan jenis

perencanaan yang dibuat serta kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai

tujuan. Oleh sebab itu, waktu dan kegiatan sebenarnya dapat dijadikan satu, dan disajikan

dalam bentuk matriks, yang disebut ‘Gant Chart’.

Contoh sederhana:

Program Pemberantasan Sarang Nyamuk

Kabupaten Indagiri, 1995

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12

1. Persiapan:
Pertemuan antar program x
Pertemuan antar sektor x
Punyusunan Juklak xxxx
2. Pelaksanaan:
Pelatihan petugas Puskes xxxxx
Pelatihan Kader Kesehatan
oleh masing-masing Puskes xxxxxxxxxx
Penyuluhan PSN oleh kader di masing-
masing desa
xxxxxxxxxxx
3. Evaluasi: xxxxx
Penyusunan Instrumen
Pelaksanaan evaluasi
xxx
xxxxxx
xxx

6. Organisasi dan Staf


Dalam bagian ini dgambarkan atau diuraikan organisasi dan sekaligus staf atau personel yang

akan melaksanakan program-program atau kegiatan-kegiatan tersebut. Di samping itu juga

diuraikan tugas (jobdescription) masing-masing staf pelaksana tersebut. Hal ini penting karena

masing-masing orang yang terlibat dalam program tersebut mengetahui dan melaksanakan

kewajiban.

7. Rencana Anggaran

Adalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai dari

persiapan sampai dengan evaluasi. Biasa rincian rencana biaya ini dikelompokkan menjadi:

a) Biaya personalia

b) Biaya operasional

c) Biaya sarana dan fasilitas

d) Biaya penilaian

8. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Rencana monitoring dan evaluasi sering dilupakan oleh para perencana, padahal hal ini sangat

penting. Rencana monitoring dan evaluasi adalah suatu uraian rentang kegiatan yang akan

dilakukan untuk memantau dan menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut

telah tercapai dan apabila tidak, apa hambatan-hambatannya.

J. Sifat Suatu Rencana yang Baik

Menurut Manullang (2009;44) rencana yang baik, haruslah mengandung sifat-sifat sebagai

berikut:

1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan terang. Kata-kata dalam kalimat yang

dipergunakan oleh suatu rencana haruslah sederhana dan mudah dimengerti untuk meniadakan

penafsiran yang berbeda.


2. Fleksibel, rencana tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah yang

tidak diduga sebelumnya.

3. Mempunyai stabilitas.

4. Ada dalam perimbangan, artinya pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada setiap

unsur organisasi seimbang dalam kebutuhannya.

5. Meliputi semua tindakan yang diperlukan, rencana harus meliputi segala-galanya sehingga

terjamin koordinasi dari tindakan seluruh unsur-unsur organisasi.

Menurut Hasibuan (2008:111), syarat-syarat rencana yang baik, yaitu:

1. Rencana harus mempunyai tujuan yang jelas, obektif, rasional, dan cukup menantang untuk

diperjuangkan.

2. Rencana harus mudah dipahami dan penafsirannya hanya satu.

3. Rencana harus dipakai sebagai pedoman untuk bertindak ekonomis rasional.

4. Rencana harus menjadi dasar dan alat untuk pengendalian semua tindakan.

5. Rencana harus dapat dikerjakan oleh sekelompok orang.

6. Rencana harus menunjukan urutan-urutan dan waktu pekerjaan.

7. Rencana harus fleksibel, tetapi tidak mengubah tujuan.

8. Rencana harus berkesinambungan.

9. Rencana harus meliputi semua tindakan yang akan dilakukan.

10. Rencana harus berimbang, artinya pemberian tugas harus seimbang dengan penyediaan fasilitas.

11. Dalam rencana tidak boleh ada pertentangan antar departemen, hendaknya saling mendukung

untuk tercapainya tujuan perusahaan.

12. Rencana harus sensitif terhadap situasi, sehingga terbuka kemungkinan untuk mengubah teknik

pelaksanaanya tanpa mengalami perubahan pada tujuannya.

13. Rencana harus ditetapkan dan diimplementasikan atas hasil analisis data, informasi dan fakta.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kiki
    Kiki
    Dokumen8 halaman
    Kiki
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIV
    Laporan Pendahuluan ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIV
    Dokumen20 halaman
    Laporan Pendahuluan ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIV
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Jurnal TBC
    Jurnal TBC
    Dokumen3 halaman
    Jurnal TBC
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • LP Bayi Baru Lahir
    LP Bayi Baru Lahir
    Dokumen39 halaman
    LP Bayi Baru Lahir
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • TB
    TB
    Dokumen14 halaman
    TB
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Family Centered Care
    Family Centered Care
    Dokumen12 halaman
    Family Centered Care
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Kebijakan PTM Di Indonesia
    Kebijakan PTM Di Indonesia
    Dokumen37 halaman
    Kebijakan PTM Di Indonesia
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Kiki
    Kiki
    Dokumen8 halaman
    Kiki
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Tugas Frisca 20170301142
    Tugas Frisca 20170301142
    Dokumen1 halaman
    Tugas Frisca 20170301142
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan
    Asuhan Keperawatan
    Dokumen14 halaman
    Asuhan Keperawatan
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Kelompok Genap
    Jurnal Kelompok Genap
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Kelompok Genap
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Strategi Pelaksanaan Ronde
    Strategi Pelaksanaan Ronde
    Dokumen4 halaman
    Strategi Pelaksanaan Ronde
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Rencana Harian Kepala Ruangan
    Rencana Harian Kepala Ruangan
    Dokumen7 halaman
    Rencana Harian Kepala Ruangan
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Fraud
    Fraud
    Dokumen6 halaman
    Fraud
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Manusia Dalam Kristen
    Manusia Dalam Kristen
    Dokumen14 halaman
    Manusia Dalam Kristen
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Utilisasi
    Utilisasi
    Dokumen2 halaman
    Utilisasi
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Kristen2 Asti
    Kristen2 Asti
    Dokumen10 halaman
    Kristen2 Asti
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 KUALITATIF Riana
    BAB 1 KUALITATIF Riana
    Dokumen8 halaman
    BAB 1 KUALITATIF Riana
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Fraud
    Fraud
    Dokumen6 halaman
    Fraud
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Uas Kep Keluarga
    Uas Kep Keluarga
    Dokumen4 halaman
    Uas Kep Keluarga
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Metoodologi Penelitian
    Metoodologi Penelitian
    Dokumen22 halaman
    Metoodologi Penelitian
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Utilisasi
    Utilisasi
    Dokumen2 halaman
    Utilisasi
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • SEGMENTASI PASAR KESEHATAN
    SEGMENTASI PASAR KESEHATAN
    Dokumen12 halaman
    SEGMENTASI PASAR KESEHATAN
    Faisal Tamvans Katanye
    Belum ada peringkat
  • Tugas Isu Akk
    Tugas Isu Akk
    Dokumen3 halaman
    Tugas Isu Akk
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • SESI-2 (1) SDM Pak Dandi
    SESI-2 (1) SDM Pak Dandi
    Dokumen24 halaman
    SESI-2 (1) SDM Pak Dandi
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • SEGMENTASI PASAR KESEHATAN
    SEGMENTASI PASAR KESEHATAN
    Dokumen12 halaman
    SEGMENTASI PASAR KESEHATAN
    Faisal Tamvans Katanye
    Belum ada peringkat
  • SESI-3 (1) SDM Pak Dandi
    SESI-3 (1) SDM Pak Dandi
    Dokumen41 halaman
    SESI-3 (1) SDM Pak Dandi
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • Mini Skripsi Fix-1
    Mini Skripsi Fix-1
    Dokumen37 halaman
    Mini Skripsi Fix-1
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat
  • BAB VI Revisi Terakhirr
    BAB VI Revisi Terakhirr
    Dokumen17 halaman
    BAB VI Revisi Terakhirr
    Delyn Kora Juga Sairlela
    Belum ada peringkat