perubahan dari kegiatan pembuatan proyeksi secara spontan, intuitif, dan subjektif menjadi lebih
perencanaan operasional) dan proses melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan
Keberhasilan perencanaan kesehatan sangat dipengaruhi oleh banyak hal, karena tinggi
rendahnya derajat kesehatan penduduk dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor
pelayanan kesehatan yang tersedia, faktor lingkungan, dan perilaku penduduk. Dewasa ini
banyak program kesehatan yang tidak berjalan dengan baik akibat belum terlaksanakannya
proses perencanaan yang dalam dan tepat. Salah satu tahap awal yang perlu pemaksimalan
adalah analisis situasi. Analisis situasi merupakan tahap awal perencanaan suatu program
kesehatan untuk mendefinisikan masalah sesuai realita. Situasi ini sangat menentukan program,
apabila masalah yang ditemukan benar didefinisikan sesuai realita, maka tidak susah untuk
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan kesehatan ?
C. Tujuan
PEMBAHASAN:
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur
dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan itu, memungkinkan para
pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil
guna dan berdaya guna. Banyak batasan perencanaan yang dibuat para ahli.
Dari batasan-batasan yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perencanaan adalah
suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik.
1. Perencanaan harus didasarkan pada analisis dan pemahaman sistem yang baik.
2. Perencanaan pada hakikatnya menyusun konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
3. Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk mencapai hari depan yang lebih
baik
Secara sederhana dan awam dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses
yang menghasilkan suatu uraian yang terinci dan lengkap tentang suatu program atau kegiatan
yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, hasil proses perencanaan adalah ‘rencana’ (plan).
B. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen. Fungsi ini akan menentukan
memiliki kemampuan keterampilan konseptual, dan pada penerapan strategi, manajer kesehatan
harus memiliki keterampilan teknis. Fungsi perencanaan dapat dilihat dari empat aspek utama,
yakni:
Tujuan semua perencanaan adalah memfasilitasi perusahaan dalam mencapai semua tujuannya.
2. Keutamaan Perencanaan
Perencanaan adalah perintah yang berfungsi untuk malakukan eksekusi berjalannya fungsi
manajemen. Walaupun, perencanaan juga bersifat aksi, tapi juga bisa menunjang tujuan
bersama perusahaan, selain itu perencanaan harus dibuat sebelum fungsi manajemen yang lain.
Perencanaan dan pengawasan tidak bisa dipisahkan. Kegiatan yang tidak direncanakan tidak
3. Penembusan Rencana
Penebusan rencana merupakan fungsi dari manajer, meskipun karakter dan pelaksanaannya dari
perencanaan bermacam-macam tergantung dengan otoritas dan kebijakan alami serta dibatasi
oleh kekuatan. Hal tersebut secara virtual tidak mungkin utnuk membatasi dari lingkupan pilihan
mengklarifikasi pada bagian dari sejumlah siswa yang mempelajari ilmu manajemen menuju
perbedaan antara pembuatan kebijakan (penyiapan penuntun untuk berfikir dalam membuat
keputusan) dan pekerja administrasi atau antara manajer pekerja dan pekerja administrasi atau
membutuhkan lebih banyak perencanaan atau perencanaannya mungkin lebih mendasar dan
lebih aplikatif pada porsi yang luas terhadap perusahaan swasta dibanding yang lain.
Bagaimanapun juga, semua rencana manajer dari presiden sampai pengawas dibatasi oleh
4. Efesiensi Perencanaan
Efesiensi terhadap suatu rencana diukur menurut kontribusi sejumlah rencana terhadap beberapa
tujuan dan objektivitas sebagi hasil dari pengeluaran biaya dan konsekuensi lain yang
diperlukan untuk merumuskan dan menjalankannya. Konsep efesiensi ini mempunyai implikasi
terhadap rasio normal daripada pemasukan dan pengeluaran. Banyak manajer memiliki
berbagai rencana yang mungkin tidak efisien jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari hasil
yang dicapai. Rencana mungkin juga tidak efisien dalam mencapai objek bila membahayakan
C. Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah manajer dan staf organisasi
1. Peramalan
Peramalan merupakan (forcasting) adalah suatu upaya menduga apa yang akan terjadi di masa
depan. Tetapi, peramalan bukan perencanaan, karena peramalan tidak ditemukan adanya
2. Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah (problem solving) adalah suatu upaya menghilangkan hambatan atau
masalah yang juga merupakan ciri perencanaan. Tetapi penyelesaian masalah bukanlah
perencanaan, karena pada penyelesaian masalah tidak terkandung uraian yang lengkap
3. Penyusunan Program
Penyusunan program adalah suatu upaya menyusun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Penyusunan Rancangan
Penyusunan rangkaian (designing) adalah suatu upaya menghasilkan pedoman keja, yang juga
merupakan ciri perencanaan. Tetapi penyusunan rancangan bukan perencanaan, karena hasil
akhir perencanaan tidak terbatas hanya pada penyusunan program pedoman (bagan) kerja
saja.
E. Aspek Pelayanan
Ada tiga aspek pokok yang diperhatikan dalam perencanaan, antara lain :
Hasil perencanaan disebut “plan”, berbeda antara satu perencanaan kegiatan dengan
Contoh:
2. Perangkat Pelaksanaan
Perangkat pelaksanaan (mechanic of planning) adalah suatu organisasi yang ditugaskan atau
3. Proses Perencanaan
F. Ciri-Ciri Perencanaan
5. Mempunyai tujuan.
G. Unsur-Unsur Perencanaan
Menurut Manullang (2009:41), rencana yang baik pada umumnya memuat enam unsur, yaitu
what, why, where, when, who, dan how. Selanjutnya, menurut Hasibuan (2008:112), pertanyaan-
pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil analisis data, informasi, data dan
fakta, agar rencana yang dibuat relatif baik pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan
1. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran dan
2. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan dengan memberikan penjelasan,
3. Where (dimana)
4. When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya pekerjaan baik untuk setiap
bagian maupun untuk seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar waktu untuk memilih
5. Who (siapa)
6. How (bagaimana)
J.S Tjeng Bing Tie (1964) dalam buku Dasar-Dasar Manajemen yang ditulis M. Manulung
1. Tujuan Organisasi
Menjelaskan rencana apa yang menjadi tujuan. Tujuan tersebut dapat bersifat materil untuk
mencari keuntungan sebesar-besarnya maupun bersifat moral dalam rangka melaksanakan tugas
2. Politik Organisasi
Merupakan atau pedoman yang digariskan bagi tindakan organisasi untuk mencapai tujuan
yang baik.
3. Prosedur
Memuat prosedur, yakni urutan pelaksanaan yang harus dilakukan dalam melakukan tindakan.
4. Anggaran Belanja
Yaitu ikhtisar dari hasil-hasil yang diharapkan tercapai dan pengeluaran yang diperlukan untuk
5. Program-Kegiatan
berikut:
. Kebijakan kesehatan.
a. Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara 10-25 tahun.
b. Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara 5-7 tahun.
c. Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya berlaku hanya untuk 1 tahun.
a. Rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan pada uraian kebijakan organisasi. Tujuan ini
mempunyai tujuan jangka panjang dan ruang lingkup yang luas, 15 tahun, 25 tahun, dan
seterusnya.
b. Rencana operasional (operasional planning), lebih menitikberatkan pada pedoman atau petunjuk
c. Rencana Harian (day to day planning), ialah rencana harian yang bersifat rutin.
a. Rencana strategis (strategi planning), berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang
dan waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana ini sulit untuk diubah.
b. Rencana taktis (tactical planning), ialah rencana yang berisikan uraian yang bersifat jangka
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning), ialah rencana yang mengandung uraian secara
d. Rencana terintegrasi (integrated planning), ialah rencana yang mengandung uraian yang
berdasarkan tingkatannya suatu rencana termasuk rencana induk, tetapi merupakan rencana
strategis berdasarkan ruang lingkupnya dan rencana jangka panjang berdasarkan jangka
waktunya.
I. Proses Perencanaan Kesehatan
Perencanaan dalam organisasi adalah suatu proses, dimulai dengan identifikasi masalah,
pemecahan masalah), dan evaluasi. Dari evaluasi tersebut akan muncul masalah-masalah baru,
kemudian masalah-masalah tersebut akan dipilih prioritas masalah, dan selanjutnya kembali ke
siklus semula.
1. Identifikasi Masalah
c) Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perencanaan kesehatan.
Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yang menunggu untuk
ditangani. Untuk itu, harus dipilih masalah mana yang ‘feasible’ untuk dipecahkan. Proses memilih
masalah ini disebut memilih prioritas masalah. Pemilih prioritas masalah dapat dilakukan dengan
a) Melalui teknik skoring, yakni memberikan nilai (score) terhadap masalah tersebut dengan
Keuntungan sosial yang diperoleh apabila masalah tersebut dapat diatasi (social benefit).
Sumber daya yang tersedia yang dapat mengatasi masalah (resources availability), termasuk
tenaga kesehatan. Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila
masalahnya besar diberi nilai 5 paling tinggi, dan bila sangat kecil diberi nilai 1, kemudian nilai-
nilai tersebut dijumlahkan. Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang
diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua memperoleh prioritas kedua dan
selanjutnya.
Dengan menggunakan teknik teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu,
juga disebut ‘nominal group technique’ (NGT). Ada dua NGT, yakni:
Delphi Technique: yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai
keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas maslah yang
disepakati bersama.
Delbeq technique:
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga melalui diskusi kelompok,
namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya, maka sebelumnya
dijelaskan dulu, sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah
yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah hasil prioritas masalah yangg disepakati bersama.
yang ingin dicapai oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik apabila dirumuskan
secara konkret dan dapat diukur. Pada umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus,
yakni:
a) Tujuan Umum
Adalah suatu tujuan masih bersifat umum, dan masih dapat dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan
Contoh:
b) Tujuan Khusus
Adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus merupakan jembatan
untuk tujuan umum, artinya tujuan umum yang ditetapkan akan tercapai apabila tujuan-tujuan
khusunya tercapai. Contoh: apabila tujuan umum seperti contoh tersebut di atas dijabarkan ke
Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikan makanan bergizi kepada anak balita.
Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumya kegiatan mencakup tiga tahap
pokok, yakni:
Kegiatan pada tahap persiapan, yakni kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan
Kegiatan pada tahap pelaksanaan, yakni kegiatan pokok program yang bersangkutan.
Kegiatan pada tahap penilaian, yakni kegiatan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dalam
Sasaran (target group) adalah kelompok masyarakat tertentu yang akan digarap oleh program
yang direncanakan tersebut, sasaran program perencanaan kesehatan biasanya dibagi dua,
yakni:
a) Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenal oleh program. Misalnya kalau tujuan
umumnya: meningkatkan status gizi anak balita seperti tersebut di atas, maka sasaran
b) Sasaran tidak langsung, adalah kelompok yang menjadi sasaran antara program tersebut,
namun berpengaruh sekali terhadap sasaran langsung. Misalnya, seperti contoh di atas, anak
balita sebagai sasaran langsung sedangkan ibu anak balita sebagai sasaran tidak langsung. Ibu
anak balita, khusunya perilaku ibu dalam memberikan makanan bergizi kepada anak sangat
5. Waktu
Waktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat tergantung dengan jenis
perencanaan yang dibuat serta kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai
tujuan. Oleh sebab itu, waktu dan kegiatan sebenarnya dapat dijadikan satu, dan disajikan
Contoh sederhana:
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12
1. Persiapan:
Pertemuan antar program x
Pertemuan antar sektor x
Punyusunan Juklak xxxx
2. Pelaksanaan:
Pelatihan petugas Puskes xxxxx
Pelatihan Kader Kesehatan
oleh masing-masing Puskes xxxxxxxxxx
Penyuluhan PSN oleh kader di masing-
masing desa
xxxxxxxxxxx
3. Evaluasi: xxxxx
Penyusunan Instrumen
Pelaksanaan evaluasi
xxx
xxxxxx
xxx
diuraikan tugas (jobdescription) masing-masing staf pelaksana tersebut. Hal ini penting karena
masing-masing orang yang terlibat dalam program tersebut mengetahui dan melaksanakan
kewajiban.
7. Rencana Anggaran
Adalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai dari
persiapan sampai dengan evaluasi. Biasa rincian rencana biaya ini dikelompokkan menjadi:
a) Biaya personalia
b) Biaya operasional
d) Biaya penilaian
Rencana monitoring dan evaluasi sering dilupakan oleh para perencana, padahal hal ini sangat
penting. Rencana monitoring dan evaluasi adalah suatu uraian rentang kegiatan yang akan
dilakukan untuk memantau dan menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut
Menurut Manullang (2009;44) rencana yang baik, haruslah mengandung sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan terang. Kata-kata dalam kalimat yang
dipergunakan oleh suatu rencana haruslah sederhana dan mudah dimengerti untuk meniadakan
3. Mempunyai stabilitas.
4. Ada dalam perimbangan, artinya pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada setiap
5. Meliputi semua tindakan yang diperlukan, rencana harus meliputi segala-galanya sehingga
1. Rencana harus mempunyai tujuan yang jelas, obektif, rasional, dan cukup menantang untuk
diperjuangkan.
4. Rencana harus menjadi dasar dan alat untuk pengendalian semua tindakan.
10. Rencana harus berimbang, artinya pemberian tugas harus seimbang dengan penyediaan fasilitas.
11. Dalam rencana tidak boleh ada pertentangan antar departemen, hendaknya saling mendukung
12. Rencana harus sensitif terhadap situasi, sehingga terbuka kemungkinan untuk mengubah teknik
13. Rencana harus ditetapkan dan diimplementasikan atas hasil analisis data, informasi dan fakta.