OLEH :
Herawaty Tarulina 08160100073
Nur Inayah 08160100001
Desy Marina Yudha 08160100004
Mariana 08160100082
Marlinda Sairkey 08160100093
Tri Wulandari 08160100085
Gusti Kadek Suharyadnya 08160100066
Lutfi Abdul Hay Sa’bani 08160100088
Ade Priyatna
Yopi Kurniansyah
Siti Khomairoh
Salah satu penyakit kardiovaskuler yang banyak di derita di Indonesia adalah penyakit
gagal jantung, atau disebut Congestive Heart Failure (CHF). Gagal jantung adalah
keadaan fisiologik dimana jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolik, yaitu konsumsi oksigen (Black & Hawks, 2009).
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai penyakit kardiovaskuler lain yang
mendahuluinya, seperti penyakit jantung koroner, infark miokardium, stenosis katup
jantung, perikarditis, dan aritmia (Smeltzer & Bare, 2002; Muttaqin, 2009). Hasil
Riskesdas tahun 2008 menunjukkan penyakit gagal jantung menempati urutan ketiga
terbanyak jumlah pasien penyakit jantung di rumah sakit di Indonesia dan menempati
urutan kedua tertinggi tingkat kefatalan kasus jantung, yaitu sebesar 13.42 %, pada
tahun 2007 (Depkes, 2008).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Gagal jantung adalah suatu keadaan ketidakmampuan jantung untuk memompakan
darah keseluruh tubuh sesuai dengan kebutuhan metabolisme.
Gagal jantung atau sering disebut gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan
jantung untuk memompa darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh akan oksigen dan nutrisi (Black & Hawks, 2009; Leslie, 2004;
Polikandrioti, 2008; Smeltzer & Bare, 2002).
B. Etiologi
Penyebab gagal jantung
1. Gangguan mekanisme
a. Peningkatan beban tekanan
Central (stenosis aorta)
Peripheral (hipertensi sistemik)
b. Peningkatan beban volum
Regurgitasi katub
Pirau
Meningkatnya preload
c. Hambatan pengisian ventrikel
Stenosis mitral atau trikuspid
d. Konstriksi pericard, tamponade
e. Retriksi endokardial atau miokardial
f. Aneurisma ventrikular
2. Kelainan miokardial
a. Primer
Kardiomiopati
Gangguan Neuromuskular
Miokarditis
Metabolik
Keracunan
b. Sekunder
Iskemia (penyakit jantung koroner)
Inflamasi
Penyakit infiltratif (restrictive cardiomiophaty)
Penyakit sistemik
Penyakit paru obstruktif kronis
Obat-obatan yang mendepresi miokard
1. Hipertensi
2. Infark miokard
3. Aritmia
4. Anemia
5. Febris
6. Emboli paru
7. Stres
8. Infeksi
C. Manifestasi klinik
Manifestasi klinik gagal jantung secara keseluruhan sangat bergantung pada
etiologinya. Namun demikian dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Ortopnue yaitu sesak saat berbaring
2. Dyspneu on effort (DOE) yaitu sesak bila melakukan aktifitas
3. Paroxysmal noctural dyspnue (PND) yaitu sesak nafas tiba-tiba pada malam hari
disertai batuk
4. Berdebar-debar
5. Lekas capek
6. Batuk-batuk
D. Patofisiologi
Fungsi jantung sebagai sebuah pompa di indikasikan oleh kemampuannya untuk
memenuhi suplai darah yang adekuat ke seluruh bagian tubuh, baik dalam keadaan
istirahat maupun saat mengalami stres fisiologi.
Mekanisme fisiologi dasar jantung seperti stroke volume (isi sekuncup), cardiac
output (curah jantung), heart rate (laju jantug), preload (beban awal) dan after load
(beban akhir) serta kontratilitas sangat berpengaruh dalam mekanisme terjadinya
gagal jantung.
Stroke volume (SV) adalah jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel setiap kali
kontraksi.
Cardiac output (CO) adalah jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel setiap
menit.
CO = denyut jantung/menit X SV
Kontraktilitas
Tekanan Diastolik
Akhir ventrikel kiri Renalflow ADH
Tekanan sistemik
Urine output
Volume plasma
Tekanan hidrostatik
Edema interstisial
Respon kompensatorik
Sebagai akibat gagal jantung, maka terjadilah mekanisme kompensasi tubuh yang
meliputi:
Elektrokardiogram (EKG)
1. Penyakit jantung koroner: iskhemik, infark
2. Pembesaran jantung: LVH
3. Aritmia
4. Perikarditis
Ekokardiogram
- Menggambarkan ruang-ruang & katup jantung
Radionuklir
1. mengevaluasi fungsi ventrikel kiri
2. Mengidentifikasi kelainan perfusi miokard
Kateterisasi
1. Untuk mengetahui tekanan dalam sirkulasi jantung dan paru
2. Untuk mengetahui saturasi O2 di ruang-ruang jantung
3. Biopsi endomiokarditis ® kelainan otot jantung
4. Meneliti elektrofisiologi ® aritmia ventrikel berat recurrent
5. Beratnya lesi katup jantung
6. Mengidentifikasi penyempitan arteri koroner
7. Angiografi ventrikel kiri:
Identifikasi hipokinetik
Aneurisma ventrikel
Fungsi ventrikel kiri
8. Arterografi koroner
Identifikasi lokasi stenosis arteri koroner
F. Penatalaksanan
Kelas 1 : Non farmakologi
Kelas 2, 3 : Diuretik, Digitalis, ACE inhibitor, Vasodilator (kombinasi 2 atau 3)
kombinasi diuretik, digitalis, cukup memadai
Klas 4 : Kombinasi diuretik, digitalis, ACE inhibitor seumur hidup.
5. Makanan/cairan
a. Gejala: Kehilangan nafsu makan, mual/muntah, penambahan berat badan
signifikan, pembengkakan pada ekstremitas bawah, pakaian/sepatu terasa
sesak, diet tinggi garam/makanan yang telah diproses dan penggunaan
diuretic.
b. Tanda: Penambahan berat badan cepat dan distensi abdomen (asites) serta
edema (umum, dependen, tekanan dan pitting).
6. Hygiene
a. Gejala: Keletihan/kelemahan, kelelahan selama aktivitas Perawatan diri.
b. Tanda: Penampilan menandakan kelalaian perawatan personal.
7. Neurosensori
a. Gejala: Kelemahan, pening, episode pingsan.
b. Tanda: Letargi, kusut pikir, diorientasi, perubahan perilaku dan mudah
tersinggung.
8. Nyeri/Kenyamanan
a. Gejala: Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen kanan atas dan
sakit pada otot.
b. Tanda: Tidak tenang, gelisah, focus menyempit danperilaku melindungi diri.
9. Pernapasan
a. Gejala: Dispnea saat aktivitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa
bantal, batuk dengn/tanpa pembentukan sputum, riwayat penyakit kronis,
penggunaan bantuan pernapasan.
b. Tanda: Pernapasan; takipnea, napas dangkal, penggunaan otot asesori
pernapasan. Batuk: Kering/nyaring/non produktif atau mungkin batuk terus
menerus dengan/tanpa pemebentukan sputum. Sputum; Mungkin bersemu
darah, merah muda/berbuih (edema pulmonal). Bunyi napas; Mungkin tidak
terdengar. Fungsi mental; Mungkin menurun, kegelisahan, letargi. Warna kulit;
Pucat dan sianosis.
10. Keamanan
a. Gejala: Perubahan dalam fungsi mental, kehilangankekuatan/tonus otot, kulit
lecet.
12. Pembelajaran/pengajaran
a. Gejala: menggunakan/lupa menggunakan obat-obat jantung, misalnya:
penyekat saluran kalsium.
b. Tanda: Bukti tentang ketidak berhasilan untuk meningkatkan.
DAFTAR PUSTAKA