Disusun Oleh:
Devi Angreni Batubara
20170301108
PENDAHULUAN
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi perhatian
dunia hingga saat ini. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi
oleh basil tuberkulosis. Penanganan yang dilakukan terhadap penderita TB Paru adalah
dengan memberikan pengobatan secara berkala dari fasilitas pelayanan kesehatan serta
pengetahuan yang terkait dengan penyakit Tuberkulosis paru untuk mengetahui bahaya
dari penyakit TB paru dan cara mencegah penularannya.
Permasalahan yang ditemukan di BP4 Yogyakarta adalah kurangnya kesadaran para
penderita TB paru bahwa keteraturan dalam meminum obat merupakan hal penting untuk
mencapai kesembuhan. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai penyakit TB paru, sikap pasien yang menganggap penyakitnya sudah
sembuh, kurang maksimalnya dukungan keluarga, dan belum tersedianya layanan khusus
yang dapat menangani para penderita TB paru. Dampak yang ditimbulkan dari
ketidakteraturan pasien minum obat merupakan salah satu faktor meningkatnya angka
kesakitan dan kematian penderita TB paru. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan
maka penelitian ini mengangkat “Hubungan Keterkaitan Tingkat Pengetahuan, Sikap
Pasien, Dukungan Keluarga dan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Keteraturan Minum
Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru di BP4 (Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru)
Yogyakarta Tahun 2017”.
1. Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan
mutu pelayanan kesehatan dengan keteraturan minum obat para penderita TB paru
di BP4 Yogyakarta tahun 2017?
2. Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dengan keteraturan minum obat para
penderita TB paru di BP4 Yogyakarta tahun 2017?
3. Bagaimana hubungan sikap penderita dengan keteraturan minum obat TB paru di
BP4 Yogyakarta tahun 2017?
4. Bagaimana hubungan dukungan keluarga dengan keteraturan minum obat para
penderita TB paru di BP4 Yogyakarta tahun 2017?
5. Bagaimana hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan keteraturan minum obat
para penderita TB paru di BP4 Yogyakarta tahun 2017?
1.4. TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular bahkan bisa
menyebabkan kematian, penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah
terinfeksi basil tuberkulosis (Depkes RI, 2013). Tuberkulosis adalah penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis)
(Kemenkes RI, 2013). Tuberkulosis adalah penyakit infeksius yang terutama
menyerang parenkim paru. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya termasuk meninges, ginjal, tulang, dan
nodus limfe (Smeltzer & Bare, 2002). Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri
kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan ditandai oleh
pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi dan oleh hipersensifitas
yang diperantarai sel (cell mediated hypersensitivity) (Wahid dan Suprapto, 2014).
Kerangka teori penelitian ini dibuat berdasarkan teori Lawrence Green. Faktor-faktor
yang berhubungan dengan kepatuhan dan keteraturan minum obat penderita TB paru yang
diambil dari teori Green adalah faktor predisposisi yaitu umur, pendidikan dan
pengetahuan, perilaku, imunisasi, status gizi, kontak penderita, status sosial ekonomi.
Faktor pendukung seperti kepadatan hunian, pencahayaan, ventilasi dan kelembapan udara,
ketinggian. Faktor pendorong atau penguat seperti keberadaan pengawas menelan obat
(PMO) dan jenis pengawas menelan obat (PMO).
Faktor Predisposisi
1. Umur
2. Pendidikan dan pengetahuan
3. Perilaku
4. Imunisasi
5. Status gizi
6. Kontak penderita
7. Status sosial ekonomi
Faktor Pendukung
1. Kepadatan hunian
Keteraturan minum
2. Pencahayaan
obat pasien TB paru
3. Ventilasi dan kelembapan udara
4. Ketinggian
Faktor Penguat
1. Keberadaan PMO
2. Jenis PMO
2.3 PENELITIAN TERKAIT
Tabel 2.1
Penelitian Terkait
No Nama Judul Variabel Hasil
1 Fitria dan mutia, Hubungan Tingkat Pengetahuan - Pengetahuan 1. Tingkat Pengetahuan
2012 Tentang Tuberculosis Dengan pasien tuberculosis di
- Kepatuhan
Kepatuhan Minum Obat Di Puskesmas Banyuanyar
minum obat
Puskesmas Banyuanyar Surakarta Surakarta dalam minum
Tahun 2012 OAT mayoritas baik.
2. Tingkat kepatuhan
pasien tuberculosis di
Puskesmas Banyuanyar
Surakarta dalam minum
OAT mayoritas cukup.
3. Ada hubungan yang
bermakna antara tingkat
pengetahuan tentang
Tuberkulosis dengan
kepatuhan minum obat
di Puskesmas
Banyuanyar Surakarta,
dengan probabilitas
spearman-rank 0,021
2 Dhewi, Hubungan Antara Pengetahuan, - Pengetahuan, 1. Ada hubungan yang
Armiyati, Sikap, Pasien Dan Dukungan signifikan antara
- Sikap,
Supriyono, 2010 Keluarga Dengan Kepatuhan Minum pengetahuan dengan
Obat Pada Pasien TB Paru Di BKPM - Dukungan kepatuhan minum obat
Pati Tahun 2010 Keluarga TB Paru di BKPM Pati