Perawatan yang berpusat pada keluarga (FCC) adalah filosofi perawatan berdasarkan
kemitraan antara keluarga dan tim perawatan kesehatan dalam memberikan perawatan kepada
neonatus yang sakit. Kemitraan kolaboratif ini didasarkan pada martabat dan rasa hormat,
berbagi informasi, dan partisipasi keluarga melalui kompetensi yang mereka peroleh dalam
menyediakan perawatan bayi baru lahir yang penting (Sarin & Maria, 2019). Salah satu tujuan
FCC adalah untuk membangun keterampilan orang tua dan keluarga dalam merawat bayi
baru lahir kecil dan sakit selama perawatan rawat inap dan untuk membawa keterampilan ini
Prinsip-prinsip dasar FCC di unit perawatan intensif neonatal (NICUs) adalah kehadiran
orang tua yang tidak terbatas dan partisipasi orang tua, tanggung jawab bersama dan
pengambilan keputusan tentang perawatan rumah sakit bayi, dan komunikasi terbuka antara
Di dalam aspek family center care terdapat dua konsep penting yaitu konsep enabling
dan empowering. Konsep enabling, memandang bahwa keluarga punya andil dalam asuhan
yang diberikan. Perawat harus melibatkan keluarga dalam pemberian asuhan perawatan agar
memenuhi kebutuhan anak maupun keluarga secara umum. Pada konsep empowering,
perawat dapat melibatkan keluarga dalam hal pengambilan keputusan terhadap tindakan yang
orang tua ketika berada dirumah sakit. Selain itu, hubungan keluarga dengan tenaga
kesehatan selama anak berada di rumah sakit juga sangat diperlukan. Fasilitasi anak dengan
keluarga oleh perawat dapat membantu proses penyembuhan anak, sehingga kebutuhan
keamanan dan kenyamanan bagi keluarga dan anak dapat diperhatikan (henny, 2016).
Program FCC menetapkan pendekatan perawatan standar dan norma perilaku untuk
penyedia layanan kesehatan yang mengarahkan dukungan psikososial dan nyata kepada
orang tua sehingga seorang anak tidak dipisahkan dari orang tuanya yang bertentangan
dengan keinginan mereka saat menerima perawatan lanjutan di NICU(Maria et al., 2021).
Pengenalan perawatan yang berpusat pada keluarga di unit perawatan intensif neonatal
diidentifikasi sebagai prioritas tinggi untuk memfasilitasi ikatan dan keterikatan dengan hasil
positif yang potensial bagi orang tua dan bayi. (Maree et al., 2017)
Etos asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga atau family centerd care pada dasarnya
karena asuhan dan pemberian rasa aman dan nyaman orang tua terhadap anaknya merupakan
asuhan keperawatan anak di rumah sakit sehingga asuhan keperawatan harus berpusat pada
konsep anak sebagai bagian dari keluarga dan keluarga sebagai pemberi dukungan yang
paling baik bagi anak selama proses hospitalisasi. Family Centered Care atau perawatan yang
berpusat pada keluarga didefinisikan sebagai filosofi perawatan berpusat pada keluarga,
mengakui keluarga sebagai konstanta dalam kehidupan anak. Family Centered Care meyakini
kompetensi keluarga. Elemen family centered care meliputi (1) memasukan pemahaman ke
dalam kebijakan dan praktik bahwa keluarga bersifat konstan dalam kehidupan anak, (2)
bertukar informasi yang lengkap dan jelas antara anggota keluarga dan profesional.(Hei et al.,
2021). Perawatan yang berpusat pada keluarga dapat diterapkan di semua kelompok umur
dan semua klinik. Namun, model perawatan ini sangat penting dalam layanan pediatrik
karena anak-anak bergantung pada anggota keluarga dalam memenuhi perawatan diri dan
kebutuhan mereka. Perawatan yang berpusat pada keluarga adalah pendekatan yang
menerima perbedaan budaya keluarga dan mempertimbangkan kebutuhan tidak hanya anak-
anak, tetapi juga semua anggota keluarga. Ini adalah model perawatan yang memberikan
kerja sama antara orang tua dan profesional kesehatan dan pendekatan untuk anak-anak dan
keluarga mereka sebagai keseluruhan fisik, emosional, sosial, budaya dan agama. Rasa
hormat, kerja sama, dan dukungan membentuk dasar filosofi perawatan yang berpusat pada
Kajian Epistemologi
Aplikasi praktis FCC membutuhkan ketergantungan timbal balik antara keluarga dan
sistem perawatan kesehatan. Orang tua bergantung pada pengetahuan dan keahlian para
profesional, dan yang terakhir tergantung pada keterikatan emotional dan fisik orang tua
dengan bayi yang baru lahir. Dengan demikian, kolaborasi atau kemitraan didasarkan pada
tanggung jawab bersama untuk anak(Sarin & Maria, 2019). Cara model FCC dirancang di
Rumah Sakit RML, orang tua diberikan informasi audio-visual yang jelas dan pendidikan
interaktif berulang, yang telah membangun kapasitas mereka untuk melakukan kegiatan
perawatan dan, dengan demikian, kepercayaan diri mereka.Selain itu program FCC juga
harus di tunjang dengan Fasilitas kesehatan , ruang terpisah yang memungkinkan kedua
orang tua untuk tinggal akan ideal. Fasilitas tambahan, seperti loker besar untuk menyimpan
barang bawaan dan kamar kecil di dekat tempat tidur dengan baskom tangan untuk mencuci
tangan setelah makan, juga diperlukan untuk membuat orang tua tinggal lebih nyaman dan
bebas stres.
kesehatan, dan interaksi sehari-hari antara klien dengan tenaga kesehatan harus melibatkan
keluarga. Keluarga diberikan kewenangan untuk terlibat dalam perawatan klien, yang berarti
keluarga dengan latar belakang pengalaman, keahlian dan kompetensi keluarga memberikan
manfaat positif dalam perawatan anak. Memberikan kewenangan kepada keluarga berarti
membuka jalan bagi keluarga untuk mengetahui kekuatan, kemampuan keluarga dalam
Kerangka kerja Institute for Patient and FamilyCentred Care (IPFCC) terdiri dari empat
konsep inti dan sembilan elemen yang memandu praktisi dalam implementasi FCC (Johnson
et al., 1992). Empat konsep inti adalah rasa hormat dan martabat, berbagi informasi,
partisipasi keluarga dalam perawatan, dan kolaborasi (Hill et al., 2018), sedangkan sembilan
elemen .
1. Pengakuan bahwa keluarga adalah konstan dalam kehidupan anak, sedangkan sistem
3. Mengenali kekuatan keluarga dan individualitas dan menghormati metode koping yang
berbeda.
4. Berbagi informasi yang tidak bias dan lengkap dengan orang tua tentang perawatan anak
8. Memastikan desain sistem pemberian layanan kesehatan fleksibel, dapat diakses, dan
Implementasi kebijakan dan program yang tepat yang komprehensif dan memberikan
Kajian Aksiologi
Orang tua sering melaporkan kesusahan, frustrasi, dan keterasingan jika mereka dikecualikan
dari merawat neonatus yang sakit. Namun, jika mereka diberikan peluang untuk terlibat
dalam perawatan, menerima komunikasi yang jelas tentang status bayi mereka yang baru
lahir dari penyedia layanan kesehatan, dan membangun hubungan dengan penyedia, mereka
mengalami kepuasan dan mengurangi stres. Implementasi FCC telah terbukti mengurangi
lama tinggal di rumah sakit untuk bayi prematur, meningkatkan kesejahteraan mereka,
memungkinkan alokasi sumber daya manusia yang lebih baik, dan meningkatkan ikatan
orang tua-bayi (Sarin & Maria, 2019). Praktik FCC khusus, seperti perawatan kanguru (kulit-
ke-kulit) yang disediakan oleh orang tua, meningkatkan tingkat keberhasilan menyusui,
mengurangi kematian dan infeksi bayi, dan meningkatkan kenaikan berat badan selain itu
memiliki efek jangka panjang pada IQ dan perhatian di antara bayi baru lahir yang lahir
dengan kerentanan neurologis.(Sarin & Maria, 2019). Beberapa studi Barat menunjukkan
pentingnya menyediakan ruang keluarga tunggal dalam meningkatkan partisipasi orang tua,
mengurangi infeksi, mengurangi prosedur medis, dan memiliki efek positif secara
melahirkan, lebih sedikit kecemasan dan gejala depresi dan lebih banyak interaksi positif
dengan bayi mereka dalam 6 bulan pertama. (Sarin & Maria, 2019). keterlibatan dalam
perawatan menyebabkan kepercayaan ibu yang lebih besar dalam memberikan perawatan
kepada bayi(Shimizu & Mori, 2018). Keuntungan yang diamati dalam peningkatan
keterampilan perawatan bayi baru lahir di antara orang tua yang mungkin akan berlanjut di
rumah adalah langkah positif dalam perawatan neonatal.(Sarin & Maria, 2019). Kehadiran
orang tua saat perawatan merupakan koping keluarga untuk mengurangi kecemasan terhadap
kondisi anak. Implementasi FCC dengan memberikan dukungan doa bagi kesembuhan anak,
FCC bermanfaat bagi orang tua dan perawat,yaitu mengurangi kecemasan orang tua,
membantu perawat dalam mengawasi anak, dan memberikan respon positif bagi anak yang
dirawat. Peningkatan kehadiran orang tua dan partisipasi dalam perawatan bayi telah menyebabkan
hasil perkembangan yang lebih baik dari bayi, penurunan kecemasan dan depresi orang tua dan
mengakibatkan orang tua yang lebih percaya diri dan berpengetahuan(Toivonen et al., 2019).
Selain itu, FCC telah menemukan bahwa pendekatan ini menghasilkan peningkatan kepuasan
kinerja bagi perawat, meskipun dampak langsung dari intervensi telah ditemukan untuk
menghadirkan tantangan bagi perawat dan penyedia layanan kesehatan, seperti
peningkatan waktu jauh dari perawatan pasien, kesulitan dalam mengkoordinasikan
komunikasi, dan peningkatan waktu untuk mendukung dan berkomunikasi dengan orang
tua(Hei et al., 2021; Sarin & Maria, 2019).
Flacking, R., & Dykes, F. (2013). ‘Being in a womb’ or ‘playing musical chairs’: the impact of place and
space on infant feeding in NICUs. BMC Pregnancy and Childbirth, 13(1), 179.
https://doi.org/10.1186/1471-2393-13-179
Fratantoni, K., Livingston, J., Schellinger, S. E., Aoun, S. M., & Lyon, M. E. (2022). Family-Centered Advance
Care Planning: What Matters Most for Parents of Children with Rare Diseases.
https://doi.org/10.3390/children9030445
Hei, M., Gao, X., Li, Y., Gao, X., Li, Z., Xia, S., Zhang, Q., Han, S., Gao, H., Nong, S., Zhang, A., Li, J., Wang, Y.,
Ye, X. Y., & Lee, S. K. (2021). Family Integrated Care for Preterm Infants in China: A Cluster
Randomized Controlled Trial. The Journal of Pediatrics, 228, 36-43.e2.
https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2020.09.006
Kucuk Alemdar, D., Kardas Ozdemir, F., & Polat, S. (2018). Opinions of nurses working in NICU about
family centered care. Medicine Science, 7(1), 93–99.
https://doi.org/10.5455/medscience.2017.06.8697
Maree, C., Kekana, P., van der Walt, C., Yazbek, M., & Leech, R. (2017). Quality Improvement Initiative for
Family-Centered Care in the Neonatal Intensive Care Unit of a Tertiary Hospital in South Africa.
Journal of Perinatal & Neonatal Nursing, 31(3), 274–280.
https://doi.org/10.1097/JPN.0000000000000274
Maria, A., Litch, J. A., Stepanchak, M., Sarin, E., Wadhwa, R., & Kumar, H. (2021). Assessment of feasibility
and acceptability of family-centered care implemented at a neonatal intensive care unit in India.
BMC Pediatrics, 21(1), 171. https://doi.org/10.1186/s12887-021-02644-w
Saferi Wijaya, A., Haryanti, F., Laksmi Gamayanti, I., Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, P.,
Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, F., &
Kesehatan Anak RSUP Sardjito Yogyakarta, I. (2020). IMPLEMENTASI PERAWATAN BERPUSAT PADA
KELUARGA DI RUANG PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT.
Sarin, E., & Maria, A. (2019). Acceptability of a family-centered newborn care model among providers and
receivers of care in a Public Health Setting: A qualitative study from India. BMC Health Services
Research, 19(1). https://doi.org/10.1186/s12913-019-4017-1
Shimizu, A., & Mori, A. (2018). Maternal perceptions of family-centred support and their associations with
the mother-nurse relationship in the neonatal intensive care unit. Journal of Clinical Nursing, 27(7–
8), e1589–e1599. https://doi.org/10.1111/jocn.14243
Toivonen, M., Lehtonen, L., Ahlqvist-Björkroth, S., & Axelin, A. (2019). Key factors supporting
implementation of a training program for neonatal family-centered care-a qualitative study.
https://doi.org/10.1186/s12913-019-4256-1
ruangan PICU merupakan ruangan khusus dan steril, perawat kurang percaya diri dan tidak