Anda di halaman 1dari 10

Nama kelompok 2

Family Center Care

 Arleta doko
 Beatrice Ndajong
 Fifi Tameon
 Patris R. Kase
 Milda Manu
 Destri I.Pasole
 Paulin F. Pada
 Ruslan J. Mola
 Putri L Dali
 Mikael N. Nunes
Abstrak
Family centered care merupakan hal terpenting dalam hospitalisasi anak yang mengharuskan anak

untuk tinggal dan dirawat di Rumah Sakitt dan harus menjalani perawatan sampai pemulangannya

kembali kerumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan konsep

family centered care dari tenaga kesehatan ke keluarga di ruang melati di RSUD SOE, NTT.

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang

digunakan yaitu teknik wawancara mendalam (in-depth interview). Analisa data yang digunakan

dimulai dari tahap reduksi data dengan mengumpulkan data yang kemudian diberi kode dan dibuat

kata kunci. Kemudian dibuat matrix kejenuhan dari kata kunci sehingga didapatkan data jenuh

selanjutnya dikategorikan untuk dianalisa menjadi subtema dan menghasilkan sebuah tema. Hasil

yang didapatkan tiga tema yaitu perawat melibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan dasar

anak hanya secara lisan, bahasa dan inisiatif keluarga menjadi faktor kendala penerapan FCC.

penerapan FCC bermanfaat pada kepuasan klien dan efisiensi asuhan keperawatan.
Keluarga dianggap sebagai mitra dalam perawatan anak. Konsep
Family centered care merupakan filosofi dalam keperawatan anak yang
mengakui peran keluarga sebagai bagian yang penting selama anak
sakit (Hokenberry. 2011). Peran orang tua atau keluarga mitra bagi
perawat yaitu sebaga untuk untuk menentukan pemenuhan kebutuhan
anak andk dalam bentuk asuhan keperawatan anak. yang berpusat pada
keluarga (Purmailani. 2014). Family centered care meyakini adanya
dukungan individu, menghormati, mendorong dan meningkatkan
kekuatan dan kompetensi keluarga.
Familly centered care merupakan hal terpenting dalam hospitalisasi
anak yang didasarkan pada kolaborasi antara anak, dan profesional
lainnya dalam perawatan klinis yang berdasarkan pada perencanaan,
pemberian dan evaluasi pelayanan kesehatan (American pediatric,
2012). Familly Academy of centered care digambarkan sebagai sebuah
pendekatan kemitraan untuk pembuatan keputusan perawatan
kesehatan. Sebagai falsafah perawatan, family centered care telah
diakui oleh banyak tenaga medis dan sistem perawatan kesehatan
(Institute of Medicine, 2012
Manfaat konsep family centered care menurut penelitian dari
academy of pediatric (2003) antara lain membangun kerjasama
antara perawat dan orangtua untuk meningkatkan kesehatan dan
setiap anak pengambilan keputusan klinis, membuat dan
mengembangkan tindak lanjut berkolaborasi rencana dengan
meningkatkan pemahaman kekuatan yang dimiliki tentang
keluarga, penggunaan sumber-sumber pelayanan kesehatan dan
waktu tenaga kesehatan dan waktu tenaga profesional lebih efisien
dan efektif, persaingan pemasaran masaran pelayanan kesehatan
yang kompetitif, meningkatkan kepuasan profesional, dan
mempertinggi kepuasan anak dan keluarga atas pelayanan
kesehatan yang diterima. Penerapan konsep Family centered care
dalam pemberian asuhan keperawatan anak dapat memberikan
kepuasan bagi rumah sakit dan tenaga kesehatan (perawat) dan
juga memberikan manfaat bagi keluarga (American Academy of
Pediatrie, 2 2012).
Manfaat
Penelitian ini juga bermanfaat bagi Rumah Sakit, perawat
dan peneliti.
yaitu demi peningkatan penerapan konsep family centered
care pada saat memberikan pelayanan kepada anak dan
keluarga. Sebagai informasi bagi tenaga kesehatan tentang
konsep family centered cinc agar dapat mengurangi efek
care hospitalisasi pada anak. dengan melibatkan peran
keluarga, dan menambah pengalaman bagi peneliti agar
mampu menangani masalah keperawatan anak di rumah
sakit serta memperluas pengetahuan peneliti tentang
konsep family centered care.
Hasil dan Pembahasan
A. Perawat melibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
dasar anak hanya secara lisan

Dalam penerapan FCC di RSUD de perawat tidak ikut secara


langsung mempraktikkan kepada pasien perawat hanya
menyampaikan secara lisan tetapi tindakan keperawatan kepada
keluarga pasien dan keluarga yang mempraktikkan kepada pasien
seperti memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
mengambil keputusan sebelum pemberian asuhan keperawatan
terapi bermain. Selain itu, perawat menyampaikan kepada
keluarga cara pemberian obat yang benar dan cara bagaimana
memandikan anak selama menjalani proses perawatan yang
dilakukan oleh keluarga.
B. Bahasa dan inisitif keluarga menjadi faktor
kendala penerapan FCC

Dalam penerapan FCC perawat mengalami kendala yaitu


dalam berkomonikasi lansung dengan pasien dimana
terdapat beberapa pasien yang di rawat di RSUD Soe
yang masih menggunakan bahasa daerahnya antara
perawqt dan keluarganya yang menyebabkan
informasi mengenai FC tidak tersampaikan dengan
baik hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh FB Prayogo tahun 2017 dimana bahasa daerah
menjadi salah satu hambatan berkomonikasi dalam
proses keperawatan.(Nurhaeni, dkk, 2011).
C. Penerapan FCC bermanfaat pada kepuasan
klien dan efisiensi asuhan keperawatan

Dalam penerapan FCC memiliki kepuasan


tersendiri bagi anak dan keluarga karena pelayanan
kesehatan yang diberikan sehingga perawat dapat
berkolaborasi dengan keluarga dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada anak.
Dapat membantu perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada anak sehingga
meningkatkan kepuasan klien di Rumah Sakit.
Kesimpulan dan Saran
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik seuah
kesimpulan bahwa pemahaman perawat mengenai
FCC sudah cukup baik dimana perawat
mengetahui bahwa selama proses asuhan
keperawatan selalu meliatkan keluarga dan
penerapan FCC yang dilakukan perawat di RSUD
Soe melibatkan keluarga dalam proses asuhan
keperawatan dalam khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasar yang disampaikansecara lisan
kepada anggot keluarga. Selain itu bahawa dan
inisiatif keluarga menjadi faktor dan kendala
dalam penerapan FCC.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai