Anda di halaman 1dari 17

Herd immunity untuk

mengendalikan wabah
Covid-19:
Antara harapan dan
kenyataan
Iwan Ariawan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia

Seminar Ilmiah Konggres Nasional VIII PDGMI, 20 Desember 2020


Kurva epidemi Covid-19 di Indonesia

Wabah gelombang pertama belum berakhir & puncak belum tercapai

Data source: https://covid19.go.id


Herd immunity
• Imunitas populasi yang terbentuk akibat sebagian besar
populasi memiliki kekebalan terhadap virus/bakteri tertentu
sehingga penyebaran penyakit akibat virus/bakteri tersebut
terkendali.
• Dapat tercapai melalui:
• Alami, membiarkan sebagian besar populasi terinfeksi sehingga
mereka memiliki kekebalan alami terhadap virus/bakteri.
• Vaksinasi sehingga sebagian besar populasi memiliki kekebalan
buatan terhadap virus/bakteri
• Contoh: vaksinasi cacar, campak, polio.
Herd immunity dan penyebaran penyakit
Dengan herd
Tidak kebal, tidak
tertular immunity Tidak kebal, tidak
tertular

• Herd immunity: kekebalan


terhadap penyakit infeksi
yang diperoleh (tidak
Kebal langsung) karena sebagian
Kasus Covid- Kebal
19
besar populasinya kebal.
• Besarnya proporsi penduduk
Tidak kebal, tidak
tertular
Tanpa herd immunity yang kebal untuk mencapai
herd immunity bergantung
pada angka reproduksinya.
Mati

Kasus Tertular Kebal


Covid-19
Natural Herd Immunity
• Masyarakat dibiarkan terinfeksi virus/bakteri sehingga sebagian
besar terinfeksi dan memiliki kekebalan terhadap virus/bakteri.
• Diusulkan untuk digunakan di Amerika Serikat melalui “The
Great Barrington Declaration” dan dilakukan di Swedia untuk
mengatasi wabah Covid-19.
• Jika dilakukan untuk Covid-19 berisiko rumah sakit tidak dapat
menampung kasus berat dan tingkat kematian akan meningkat.
• Pendekatan yang tidak beretika karena membiarkan orang
yang berisiko untuk meninggal demi ekonomi.
Vaccination Induced Herd Immunity
• Sudah sering dilakukan dan terbukti: cacar (variola), campak,
polio.
• Vaksinasi akan melindungi individu untuk tertular dan
mengendalikan penyebaran penyakit infeksi di populasi.
• Perlu cakupan vaksinasi yang besar untuk tercapai herd
immunity:
• Tergantung dari kecepatan penyebaran penyakit, diukur dalam bentu
angka reproduksi efektif (R )
• Pada awal awal = R0
• Pada waktu t = Rt
• Wabah akan mulai terkendali jika Rt=1.
• Tujuan vaksinasi untuk mencapai Rt<1, sehingga wabah akan
Rt sebagai ukuran terkendalinya wabah
Setiap kasus menularkan ke rata-rata lebih dari satu orang.
Rt > 1 Jumlah kasus bertambah secara eskponensial. Wabah belum
terkendali.

Setiap kasus menularkan ke rata-rata satu orang. Jumlah


Rt = 1 kasus tetap. Wabah mulai terkendali.

Setiap kasus menularkan ke rata-rata kurang dari satu orang.


Rt < 1 Jumlah kasus berkurang. Wabah terkendali.
Rt

0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
1.4
1.6
1.8
2.0
2.2
2.4
2.6
2.8
3.0
3.2
3.4
3.6
3.8

Rt =1
Mar 6
Mar 11
Mar 16
Mar 21
Mar 26
Mar 31
Apr 5
Apr 10
Apr 15
Apr 20
Apr 25
Indonesia,

Apr 30
May 5
May 10
May 15
May 20
May 25
May 30
Jun 4
Jun 9
Jun 14
Jun 19
Jun 24
Jun 29
Jul 4
Jul 9
Jul 14
Jul 19
Jul 24
Wabah belum terkendali

Jul 29
Aug 3
Aug 8
Aug 13
Aug 18
Aug 23
Aug 28
1 Maret – 8 Desember 2020

Sep 2
Sep 7
Sep 12
Sep 17
Sep 22
Sep 27
Oct 2
Oct 7
Oct 12
Oct 17
Oct 22
Oct 27
Angka reproduksi efektif Covid-19 di

Nov 1
Angka reproduksi efektif belum pernah di bawah 1

Nov 6
Nov 11
Nov 16
Nov 21
Nov 26
Dec 1
Dec 6
1.070

Tim FKMUI
Gambaran Rt Indonesia
Pola penularan Covid-19 di Indonesia pada aw al epidemi dan aw al pelonggaran pembat asan sosial

Awal wabah,
Aw al Epidemi, R0~2
R0=2,00 Saat ini, R =1.07
Aw al pelonggaran pembat asant sosial, Rt =1,1

Ket erangan
Sepuluh kasus menularkan ke 20 orang dalam masa inf eksiusnya. Sepuluh kasus menularkan ke 11 or ang dalam masa inf eksiusnya.
Sumber
Ter t ular
Tidak t er t ular
Vaksinasi Covid-19 dan herd immnuity
Cakupan vaksinasi untuk herd immunity (%)

90
• Cakupan vaksinasi yang diperlukan
untuk mencapai herd immunity:
80 • Rt=R0(1-(efektivitas*cakupan)).
• Wabah terkendali jika Rt<1.
70
• Pada efektivitas vaksin 80-90%,
60 diperlukan cakupan bvakisnasi 60-65%
untuk mencapai herd immunity:
50 • + 170 juta orang harus divaksinasi x 2
dosis.
40
• Membutuhkan waktu lama.
30 • Vaksin bukan solusi cepat.
20 • Vaksin adalah solusi jangka panjang
yang harus dilakukan bersama
10 pelaksanaan protokol kesehatan dan
0
tes-lacak-isolasi
100 90 80 70 60 • Efektivitas < Efikasi < Seroconversion
Efektivitas vaksin(%)
Seroconversion, efikasi, efektivitas

Seroconversion rate: proporsi orang yang diberikan vaksin yang


menghasilkan antibodi

Efikasi: proporsi pengurangan risiko terjadinya infeksi pada


kelompok yang diberikan vaksin dibandingkan kelompok
pembanding pada kondisi uji klinik

Efektivitas: proporsi pengurangan risiko terjadinya infeksi


pada kelompok yang diberikan vaksin dibandingkan
kelompok pembanding pada program vaksinasi di populasi
Pengembangan Vaksin Covid-19, 12 Desember
2020

Sumber: https://www.nytimes.com/interactive/2020/science/coronavirus-vaccine-tracker.html
Determinan keberhasila
program vaksinasi
Determinan penerimaan vaksin oleh
masyarakat

Summary WHO SAGE conclusions and recommendations on Vaccine Hesitancy. 2015.


https://www.who.int/immunization/programmes_systems/summary_of_sage_vaccinehesitancy_2pager.pdf?ua=1.
https://news.harvard.edu/gazette/story/2020/12/anthony-fauci-offers-a-timeline-for-ending-covid-19-pandemic/
Kesimpulan
• Herd immunity merupakan salah satu cara untuk
mengendalikan wabah penyakit infeksi dan dapat dicapai
dengan vaksinasi.
• Perlu cakupan vaksinasi yang besar, sekitar 170 juta orang kali
2 dosis untuk mencapai herd immunity Covid-19 di Indonesia
(asumsi efektivitas vaksin 80-90%).
• Diperlukan waktu yang lama untuk mencapai cakupan tersebut
sehingga vaksinasi bukan merupakan solusi jangka pendek.
• Penerapan protokol Kesehatan dan tes-lacak-isolasi yang
benar dengan cakupan besar HARUS tetap dilakukan bersama
program vaksinasi untuk mengendalikan wabah Covdi-19.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai