RIWAYAT HIDUP

DAENG MOHAMMAD FAQIH

PENDIDIKAN:
• S1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
• S2 MEGISTER HUKUM UNIVERSITAS HASANUDIN MAKASSAR
• S1 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JAKARTA

ORGANISASI:
• KETUA TERPILIH PB IDI
• BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT INDONESIA (BPRS) TH. 2014-2017
• TIM KENDALI MUTU KENDALI BIAYA PUSAT (TKMKB)
• KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA (KIDI) TH. 2012-2017
 ANTISIPASI MASALAH
ETIKOMEDIKOLEGAL DALAM
PRAKTEK KEDOKTERAN
DAENG MOHAMMAD FAQIH
 PERAN STAKE HOLDER
• PERAN DOKTER
• PERAN ORGANISASI PROFESI (IDI)
• PERAN SUPRA STRUKTUR
 PERAN DOKTER (1)
HUBUNGAN DOKTER-PASIEN YG BAIK
• HUBUNGAN PATERNALISTIK, HUBUNGAN DIMANA DOKTER
SANGAT MENENTUKAN APA YANG AKAN DILAKUKAN
TERHADAP PASIEN DAN MENGABAIKAN HAK PASIEN UNTUK
TURUT MENENTUKAN KEPUTUSAN
• HUBUNGAN KONTRAKTUAL/HUBUNGAN HUKUM,
HUBUNGAN YANG MENITIK-BERATKAN PADA HAK OTONOMI
PASIEN ATAS KONTRAK TERAPEUTIK YG DILAKUKAN
BERDASARKAN UPAYA YG DILAKUKAN (INSPANNINGS
VERBINTENNIS)
• HUBUNGAN FIDUCIARY, HUBUNGAN ATAS DASAR NIAT BAIK
DAN KEPERCAYAAN YANG MENITIK-BERATKAN NILAI-NILAI
KEUTAMAAN (VIRTUE ETHICS)
 Transaksi Terapeutik
(Bahder Johan Nasution )
Transaksi Terapeutik adalah perjanjian antar dokter
dengan pasien, berupa hubungan hukum yang
melahirkan hak dan kewajiban bagi kedua belah
pihak. Berbeda dengan transaksi yang ada dalam
masyarakat, transaksi terapeutik memiliki
kekhususan yaitu objek yang diperjanjikan adalah
berupa upaya atau terapi untuk penyembuhan
pasien. Jadi menurut hukum, objek perjanjian dalam
transaksi terapeutik bukan kesembuhan pasien,
melainkan mencari upaya yang tepat untuk
kesembuhan pasien.
PRINSIP MORAL PROFESI KEDOKTERAN

4 PRINSIP MORAL UTAMA :

1. PRINSIP BENEFICIENCE, PRINSIP MORAL YG
MENGUTAMAKAN TINDAKAN YG DITUJUKAN UNTUK
KEBAIKAN PASIEN
2. PRINSIP NON MALEFICENCE, PRINSIP MORAL YG
MELARANG TINDAKAN YG MEMPERBURUK KEADAAN
PASIEN. DIKENAL JUGA DG PRINSIP PRIMUM NON NOCERE
ATAU ABOVE ALL DO NO HARM
3. PRINSIP JUSTICE, PRINSIP MORAL YG MEMENTINGKAN
FAIRNESS DAN KEADILAN
4. PRINSIP OTONOMI, PRINSIP MORAL YG MENGHORMATI
HAK-HAK PASIEN, TERUTAMA THE RIGHTS TO GET
INFORMATION DAN THE RIGHTS TO SELF DETERMINATION
 Prinsip pelayanan
(masalah pokok)
• Tenaga medis mempunyai tanggungjawab
profesional dan etik untuk menolong pasien
dalam keadaan apapun semaksimal mungkin
sesuai keahliannya.
• Tenaga medis dalam menolong pasien memiliki
kewajiban mengikuti prosedur dan standar ,
berdasar kepentingan medis pasien dan
mengutamakan patient safety.
• Perkembangan keadaan pasien yg ditolong bisa
sembuh total tanpa cacat, sembuh dg cacat,
tidak sembuh lebih parah dan meninggal
 PERAN DOKTER (2)
PAHAMI DAN HINDARI
(Perbuatan bertentangan dg hukum)

• Melanggar hak orang lain (HAK PASIEN)

• Melanggar kewajibannya sendiri
• Melanggar peraturan perundang-
undangan/hukum positif (administratif,
perdata, pidana)
• Melanggar ketertiban dan kesusilaan
 HAK PASIEN
• HAK YG MELEKAT PADA DIRINYA SBG
MANUSIA (harta, fisik, nyawa, kehormatan,
kehendak/kebebasan)
• HAK YG DISEBUTKAN DALAM HUKUM
POSITIF
• HAK SEBAGAI KONSEKUENSI DARI
KEWAJIBAN DOKTER KPD PASIEN
 Hak pasien (uupk)
• Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik
kedokteran, mempunyai hak:

a. mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang

tindakan medis;
b. meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
c. mendapatkan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan medis;
d. menolak tindakan medis; dan e. mendapatkan
isi rekam medis.
 KEWAJIBAN DOKTER
• KEWAJIBAN MENTAATI NORMA PROFESI
– KEWAJIBAN DIRI SENDIRI
• NORMA ETIKA (kode etik dan sumpah dokter)
• STANDAR KOMPETENSI, SOP, CP, DLL
– KEWAJIBAN DLM HUKUM POSITIF
• NORMA DISIPLIN (perkonsil )
• NORMA HUKUM (peraturan perundang-undangan)
– KEWAJIBAN MEMENUHI HAK PASIEN
 KEWAJIBAN UMUM
DAN KEPADA PASIEN
• BERTINDAK PROFESIONAL DAN INDEPENDEN
• JUJUR DALAM MENERAPKAN ILMU DAN KEAHLIANNYA
• MEMBERIKAN KETERANGAN HANYA PADA HAL YG
DIPERIKSANYA SENDIRI
• MELINDUNGI HIDUP INSANI DAN MENGHORMATI
MARTABAT KEMANUSIAAN
• MENOLONG KASUS GAWAT DARURAT ATAS
KEMANUSIAAN
• MERUJUK PASIEN KEPADA AHLINYA
• MERAHASIAKAN SEGALA HAL TTG PASIENNYA
 KEWAJIBAN DOKTER
PASAL 51 UUPK
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai
keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan;
c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien,
bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;
d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,
kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu
melakukannya; dan
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan
ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.
 PERAN DOKTER (3)
PAHAMI DAN HINDARI
(KEADAAN YG TIDAK DIINGINKAN)
• KARENA FAKTOR PERJALANAN
PENYAKITNYA
• KARENA RESIKO MEDIS
• KARENA KELALAIAN (culpa)
• KARENA KESENGAJAAN (dolos)
 PENYEBAB SERINGNYA KTD
• IGNORANCE TERHADAP NILAI DAN NORMA
– KURANG MEMAHAMI (KONSEP) NILAI DAN NORMA
KEPROFESIAN (Etik, SOP, CP)
– PENOLAKAN (SECARA TIDAK SADAR) TERHADAP NILAI DAN
NORMA (KURANG PERHATIAN/KURANG PEDULI/EGP)
• PENOLAKAN SECARA SADAR/NYATA
– RESISTEN
– HIPOKRIT
• TERKIKISNYA RASA KOMITMEN DAN KONSISTENSI
– KOMPETISI YANG TINGGI
– REORIENTASI PELAYANAN KESEHATAN
– TUNTUTAN MENEGEMEN FASKES
– KEKOSONGAN PERATURAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
 IGNORANCE MEMICU KELALAIAN
• Kesalahan terhadap standar (etik, SOP, CP)
– Kurang pengetahuan
– Kekurang pahaman
– Kurang keterampilan
• Kurang perhatian, kurang peduli/kurang acuh
sebagaimana semestinya/sepatutnya
• Ketidak hati-hatian karena kurang menduga/kurang
menginsyafi akibat yg akan terjadi
• Lupa/alpa
• Kecerobohan (recklesness)
 Kelalaian perdata
• Melakukan kelalaian sehingga
mengakibatkan kerugian (Pasal 1366 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata); "Setiap
orang bertanggungjawab tidak saja untuk
kerugian yang disebabkan karena
perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang
disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-
hatinya”.
 KELALAIAN PIDANA
• Pasal 359 KUHP:
Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan
orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun

• Pasal 360 KUHP:

Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan
orang lain mendapat luka-Iuka berat, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama
satu tahun.
Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan
orang lain luka-Iuka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau
halangan . menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama
waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama enam
bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.
 Cara menentukan kelalaian (1)
• 4D
– Adanya kewajiban (duty)
– Adanya penyimpangan dari kewajiban (derelection
of duty)
– Adanya kerugian (damage)
– Adanya kaitan langsung antara penyimpangan
kewajiban dg kerugian (direct causal relationship)
 Cara menentukan kelalaian (2)
4 unsur kelalaian
• Perbuatan tersebut bertentangan dengan
hukum
• Akibat dari perbuatan tsb bisa dibayangkan
• Akibat dari perbuatan tsb sebenarnya bisa
dihindari
• Perbuatan tsb dapat dipersalahkan kepada nya
krn sebenarnya pelaku mestinya dapat
membayangkan dan dapat menghindarinya
 PERAN ORGANISASI PROFESI
• ORGANISASI PROFESI
– PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
– P2KB TERSTRUKTUR TERKAIT ETIK DAN KOMPETENSI
– SENIOR SEBAGAI ROLE MODEL
– PENEGAKAN SANKSI ETIK
– PENDAMPINGAN KASUS (PERKUAT BHP2A)
– PROGRAM PROTEKSI DOKTER
(TERSEDIANYA GANTI RUGI/DENDA/KOMPENSASI/UANG
KERAHIMAN)
 PERAN SUPRA STRUKTUR
• FAKULTAS KEDOKTERAN
– REKRUITMEN DAN SELEKSI YG KETAT
– MATA PELAJARAN NILAI/NORMA KEPROFESIAN
– DOSEN DAN PIMPINAN FK SBG ROLE MODEL
• PEMERINTAH DI BIDANG KESEHATAN
– MENCIPTAKAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN YG
TDK MARKET ORIENTED
– MENCIPTAKAN SISTEM DISTRIBUSI DOKTER DAN
FASKES YG ADIL DAN MERATA
– PENETAPAN SISTEM REWARD DOKTER YG BAIK DAN
RASIONAL
 CARA ADOPSI NILAI LUHUR
• NORMATIF
– ADA NORMA BAIK TERTULIS MAUPUN TAK TERTULIS
– KODE ETIK DAN SUMPAH DOKTER SERTA NORMA
PROFESI YG LAIN
• DESKRIPTIF
– MENGAMATI, MENILAI DAN MENGGAMBARKAN
KEBIASAAN DAN PERBUATAN YANG DIANGGAP BAIK
– ROLE MODEL
• META VALUE
– MEMAHAMI TUJUAN DAN MANFAAT
– ANALISA MENDALAM, PENYADARAN DAN
PENGINSYAFAN