Anda di halaman 1dari 18

UNDANG-UNDANG

KESEHATAN
DAN
UNDANG-UNDANG PRAKTIK
KEDOKTERAN
dr. Winda Trijayanthi Utama, SH., MKK
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
2020
NORMA
DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
ATURAN
PENERAPAN
KEILMUAN
KEDOKTERAN

DISIPLIN ATURAN
HUKUM
KEDOKTERAN
ATURAN
PENERAPAN
ETIKA ETIKA HUKUM
KEDOKTERAN
(KODEKI)
CAKUPAN
HUKUM

Putih Hitam

“Konteks”
Norma Norma Deduksi dari
Kebolehan Pelarangan Teori Etika &
Nilai Kaidah
Dasar
Setiap Dr berpraktik harus memiliki SIP Bioetika
Yang tdk praktik = tak perlu punya SIP
Yg cuma mengganti?, yg sesekali?, Yg darurat?
ETIKA DISIPLIN HUKUM
KEDOKTERAN KEDOKTERAN KEDOKTERAN
1. NORMA MORAL 1. NORMA DISIPLIN 1. NORMA HUKUM
- MASALAH ~ STD PROFESI
MORAL (KOMPETENSI,
YAN, PRLKU)
2. PELANGGARAN →
2. PELANGGARAN: LANGGAR 2. PELANGGARAN
DILEMA NORMA STANDAR NORMA HUKUM
INTERNAL PROFESI (BENAR – SALAH)
(BAIK - BURUK) (BENAR - SALAH)
3. DAMPAK 3. KUALITAS 3. PENYELESAIAN
- KUALITAS PROFESI KONFLIK/
MORAL (LAYANAN, KEDAMAIAN
- KEHORMATAN PERILAKU)
PROFESI - KEHORMATAN 4. PERATURAN HK
4. LINGKUP PROFESI TTG YAN
- PERILAKU ETIK 4. KOMPETENSI KEDOKTERAN
YANMEDIK
ETIKA DISIPLIN HUKUM
KEDOKTERAN KEDOKTERAN KEDOKTERAN
5. BENTUK: KODE 5. ATURAN DISIPLIN 5. UU, PP, PERMEN,
ETIK PROFESI KEDOKTERAN KEPPRES DLL
6. DISUSUN: ORG. 6. KOMPILASI OLEH 6. NEGARA (DPR +
PROFESI KKI PEMERINTAH)
7. SANKSI 7. SANKSI
- MORAL/HT 7. SANKSI - PID: DENDA/
NURANI ~ TEGURAN - PENJARA
- NASEHAT/ REEDUKASI - PDT:
TEGURAN ~ CABUT STR /SIP GANTI RUGI
- PENGUCILAN - ADMINISTRASI:
PENCABUTAN
8.PENGADILAN:
8. YANG MEMERIKSA 8. MKDKI: -NEGERI
- MKEK - DOKTER -TUN
- MKEKG - DOKTER GIGI ANGGOTA: HAKIM
- ANGG PROFESI - SARJANA HUKUM
DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK
KEDOKTERAN, HARUS DILAKUKAN SESUAI
DENGAN:

◦STANDAR PELAYANAN,
◦STANDAR PROFESI DAN
◦STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Undang-Undang Kesehatan
(Undang-Undang No. 36 tahun 2009)

◦Disahkan 13 Oktober 2009


◦Terdiri dari 22 bab dan 205 pasal
Undang-Undang Praktik Kedokteran
(Undang-Undang No. 29 tahun 2004)
◦Disahkan 6 Oktober 2004
◦Terdiri dari 12 bab dan 88 pasal
Sarana pelayanan kesehatan pasal 1.(9)
adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan
kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik
kedokteran dan kedokteran gigi.
Profesi kedokteran, pasal 1.(11) atau
kedokteran gigi adalah suatu pekerjaan kedokter-an
atau kedokteran gigi yang dilaksanakan berdasarkan:
~ suatu
keilmuan,
~ kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan
berjenjang, dan

~ kode etik yang bersifat melayani masyarakat


Wewenang dokter, Pasal 35
ayat (1pasien;
a. mewawancarai )
b. memeriksa fisik dan mental pasien;
c. menentukan pemeriksaan penunjang;
d. menegakkan diagnosis;
e. menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;

f. melakukan tindakan kedokteran dan kedokteran gigi;

g. menulis resep dan alat kesehatan


h. menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi;

i. menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan; dan


j. meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang
praktik didaerah terpencil yang tidak ada apotek
HAK DOKTER
PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN, BAB VII
Paragraf 6, pasal 50
Hak dan Kewajiban Dokter atau Dokter gigi.

Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik


kedokteran mempunyai hak:
a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional;
b. memberikan pelayanan medis menurut standar
prosedur operasional;
c. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari
pasien atau keluarganya; dan
KEWAJIBAN
DOKTER
Pasal 51,Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran mempunyai kewajiban:
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan pasien
b. merujuk pasien kedokter atau dokter gigi yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia
d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya, dan
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran atau kedokteran gigi
Penyelenggaraan Praktik Kedokteran,
HAK PASIEN,
Pasal 52
Pasien dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran
mempunyai hak:
a. mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan
medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat ( 3 );
b. meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.
c. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
medis;
d. menolak tindakan medis; dan
e. mendapat isi rekam medis.
Rahasia Medis Milik pasien
◦Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran.
◦Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan
kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak
hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien
sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
Rekam Medis

◦Wajib dibuat oleh dokter dan dokter gigi dalam


menjalankan praktik kedokteran
Informed Consent 

◦Wajib dilakukan pada setiap tindakan medis


Sengketa Medis
◦Pasien berhak menuntut ganti rugi
◦Lex spesialis
◦Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
◦Adakah pelanggaran disiplin?
◦Sanksi disiplin
◦Penyidikan Polisi dan Pengadilan
◦Adakah pelanggaran hukum?
◦Sanksi hukum
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai