Anda di halaman 1dari 46

ETIKA PROFESI

EHK, 04 Oktober 2021


ETIK DISIPLIN HUKUM

2
KODE ETIK KEDOKTERAN
Seperangkat aturan etika khusus sebagai konsen
sus semua anggota asosiasi profesi, yang memua
t amar & larangan yang wajib ditaati dan dilaksa
nakan oleh semua anggota asosiasi dalam menja
lankan fungsi dan kegiatan profesionalnya.

3 bagian utama
1. Kewajiban Umum
2. Kewajiban terhadap pasien
3. Kewajiban terhadap diri sendiri dann sejawat
dokter

3
KEWAJIBAN UMUM KEWAJIBAN THD PASIEN KEWAJIBAN THD DIRI SENDIRI
& TS

menjunjung tinggi, mengh ..wajib merujuk jika tidak setiap dokter harus mem
ayati dan mengamalkan su mampu, atas persetujuan elihara kesehatannya sup
mpah dokter (pasal 1) pasien(pasal 14) aya dapat bekerja denga
n baik (pasal 20)
Seorang dokter wajib selal setiap dokter wajib mera
u melakukan pengambilan hasiakan segala sesuatu setiap dokter harus sena
keputusan profesional seca yang diketahuinya tentan ntiasa mengikuti perkem
ra independen, dan memp g seorang pasien , bahka bangan ilmu pengetahua
ertahankan perilaku profesi n juga setelah pasien itu n dan teknologi kedokte
onal dalam ukuran yang te meninggal dunia (pasal 1 ran/kesehatan (psl 21)
rtinggi. (pasal 2) 6)
setiap dokter memperlak
dalam melakukan pekerjaa setiap dokter wajib mela ukan teman sejawat nya
nnya seorang dokter tidak kukan pertolongan darur sebagaimana ia sendiri i
boleh dipengaruhi oleh ses at sbg suatu tugas perik ngin diperlakukan (pasal
uatu yang mengakibatkan emanusiaan, kecuali bila 18)
hilangnya kebebasan & ke ia yakin ada orang lain b
mandirian profesi (pasal 3) ersedia dan mampu me
mberikannya (pasal 17)
seorang dokter hanya mem
beri surat keterangan dan
pendapat yang telah diperi
ksa sendiri kebenarannya (
pasal7)

4
Pengawasan & Pembinaan Etik Kedokteran
Institusi Pelayanan Organisasi Profesi

Komite Etik Majelis Etik

Sanksi :
➢Ringan
➢Sedang
➢Berat
5
Disiplin Kedokteran
Kepatuhan menerapkan
aturan/ketentuan penerapan
keilmuan dalam pelaksanaan
praktik kedokteran.

Sangat berkaitan erat dengan


STANDAR

6
STANDAR PROFESI
UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Pasal 24
Ayat 1 “Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan
kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar
prosedur operasional.
Ayat 3 “Ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar
prosedur operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri

UU No.24 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


Pasal 51 , Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajiban :
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
serta kebutuhan medis pasien; `1

7
Standar Pendidikan Dokter

Disiplin Standar Kompetensi


Berlaku Nasional
Kedokteran
Standar Pelayanan Profesi

INVESTIGASI Standar Prosedur Operasional


8
Berlaku Lokal
STANDAR PELAYANAN

Standar
Standar Standar
Sarana P
SDM Tindakan
rasara

Kredensialing Kredensialing - Rangkaian tindakan


- Sertifikat Kompetensi - Syarat tempat kedokteran (anamnesis,
- STR - Syarat alat kesehatan PF,PP,Dx,Tx)
- Rekomendasi Ijin Praktik - Syarat obat-obat - Rekam Medik & Inform
dari OP - Syarat unit penunjang Consent
- SIP (farmasi, lab,dll) - Rujukan

9
Penegakan Displin Kedokteran
Majelis Kehormatan &
Disiplin Kedokteran
(MKDKI)

Delik Aduan

Sangsi Disiplin (Pasal 69 ayat 3, UUPK):


1. Pemberian peringatan tertulis
2. Rekomendasi pencabutan STR atau SIP
3. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokter
an

10
Dokter adalah bagian dari komunitas
(publik) sehingga berlaku kepadanya
HUKUM PUBLIK

HUKUM PUBLIK
1. Pidana
2. Perdata

11
Sanksi Pidana dalam UU No.29 Th 2004 Ttg
Praktik Kedokteran Leg Spesialis

• Pasal 75 → Praktik tanpa STR


• Pasal 76 → praktik tanpa SIP
• Pasal 77 → menggunakan gelar seolah-olah dr/drg yang me
miliki STR
• Pasal 79 → tidak memasang papan praktik, tidak membuat
rekam medik, tidak sesuai standar profesi (rasional,merujuk
,dll)
• Pasal 80 → mempekerjakan dr/drg tanpa STR & SIP

Berdasarkan Putusan MK Nomor 4/PUU -V/2007, sanksi Pidana Kurungan dihapus,


namun Pidana Denda tetap ada.
12
Sanksi Pidana dalam UU No.36 Th 2009
Ttg Kesehatan Leg Spesialis

• Pasal 190 → mempekerjakan Nakes tanpa ijin


• Pasal 191 → menggunakan obat/alat tradisional menyebabkan kecacatan
/kematian
• Pasal 192 → memperjualbelikan organ
• Pasal 193 → bedah plastik
• Pasal 194 → aborsi
• Pasal 195 → memperjualbelikan darah
• Pasal 196 → menjual obat/alkes yang belum memenuhi standar
• Pasal 197 → menjual obat/alkes tanpa ijin

13
KUH Pidana Leg Generalis

• Pasal 242 KUHP tentang Sumpah Palsu dan Keterangan Palsu


• Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan
• Pasal 359 KUHP yaitu karena kesalahannya menyebabkan orang mati
• Pasal 360 KUHP yaitu karena kesalahannya menyebabkan orang luka
berat
• Pasal 361 KUHP yaitu karena kesalahannya dalam melakukan suatu j
abatan atau pekerjaannya hingga menyebabkan mati atau luka berat
akan dihukum lebih berat
• Pasal 322 KUHP tentang Pelanggaran Rahasia Kedokteran
• Pasal-pasal tentang abortus provocatus (pasal 346, 347, 348 KUHP)
• Pasal 344 KUHP tentang Euthanasia.
14
KUH Perdata
Leg Gener
alis

• Wan Prestasi, jika hubungan yuridis dokter-pasien adalah perjanjian membawa


hasil (resultaatverbintenis) dengan memakai pasal 1239 KUH Perdata,
• Perbuatan melawan hukum, jika hubungan yuridis dokter-pasien adalah perjan
jian memasang tekad (inspanningsverbintenissen) atau perjanjian teraupetik de
ngan memakai pasal 1365 KUH Perdata,
• Melalaikan pekerjaan sebagai penanggungjawab. Artinya, dokter bertanggung
jawab atas kesalahan yang dibuat bawahannya (perawat, paramedis) yg secara
langsung diawasinya dalam melaksanakan perintah atau petunjuk dokter.
Bawahan dokter tsb merupakan perpanjangan tangan dokter (verlengende arm
van de geneesher) dalam melakukan tindakan medik. Pasal yang digunakan ada
lah pasal 1367 ayat (3) KUH Perdata.

15
KONTRAK TERAPEUTIK

Perjanjian hukum dalam tindakan kedokteran


BUKAN pada HASIL (resultatverbintenissen)
tapi pada UPAYA (inspanningsverbintenissen)

16
ETIK

DISIPLIN HUKUM

Pelanggaran Etik, Disiplin, dan Hukum saling bersinggungan.

Pelanggaran Etik & Disiplin tidak serta merta membuka kemungkinan adanya pelanggaran Hukum,
Namun pelanggaran Hukum dapat membuka kemungkinan adanya pelanggaran Etik & Disiplin.

Norma Etik seharusnya menjadi norma tertinggi yang dipatuhi oleh dokter.

17
PROFESIONALISME

EHK, 04 Oktober 2021


DEFINISI

Jika profesi diartikan sebagai pekerjaan dan isme sebagai pandangan hidup,
maka:

“Profesionalisme dapat diartikan sebagai pandangan untuk selalu berfikir, ber


pendirian, bersikap dan bekerja sungguh-sungguh, kerja keras, bekerja sepe
nuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan penuh dedikasi demi keberha
silan pekerjaannya.”
Sebagai seorang profesional, tenaga kesehatan mempunyai komitmen
untuk memelihara kesehatan individu dan masyarakat melalui kompe
tensi, praktik yang otonom dan beretika, mematuhi peraturan, dan
standar personal yang tinggi.
CIRI-CIRI PROFESI

1. Mempunyai kompetensi yang khusus


2. Melalui proses kredensial
3. Aktifitasnya diatur oleh etika
4. Pola perilaku mereka diikat oleh sekumpulan nilai, misalnya:
jujur, dapat dipercaya, mengutamakan kepentingan pasien, ko
mitmen terhadap pelayanan yang terbaik, komitmen untuk be
lajar seumur hidup.
NILAI-NILAI ISLAM YANG MENDASARI
PROFESIONALISME
Landasan bagi pengembangan profesionalisme dapat dil
ihat pada akhlak Nabi SAW. :

1. Sifat kejujuran (Shiddiq)


2. Sifat tanggung jawab (Amanah)

3. Sifat Komunikatif (Tabligh)

4. Sifat cerdas (Fathanah)


5. Bersikap dan berfikir positif

6. Suka Silaturrahim
7. Disiplin waktu dan janji
8. Bertindak efektif & efisien
Profesionalisme Mahasiswa Kedokteran?
Etika
di kelas – di kampus - di luar kampus
● Manusia adalah makhluk sosial yang berarti manusia tidak bisa hidup tan
pa bantuan orang lain.
● Seseorang pastinya akan berinteraksi kepada orang lain untuk bisa saling
mengenal, saling membantu satu sama lain dan lain-lain.
● Di dalam kehidupan sehari-hari kita pasti berinteraksi dengan orang lain,
dan 1 hal yang harus kita ingat adalah jika kita ingin berinteraksi kita haru
s punya sebuah etika.
● Etika adalah adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik, dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Di dalam kelas
● Sebelum masuk kelas kita harus mengetok pintu terlebih dahulu dan mengu
capkan salam, karena salam adalah do’a untuk kita dan yang menjawab sa
lam.
● Jika keadaan kita ketika masuk kelas itu terlambat hendaknya kita meminta
ma’af kepada dosen yang ada kalau kita telat, dan memberikan alasan kena
pa terlambat.
● Berpakaian yang rapi dan sopan. Jika di dalam kelas, kita harus memakai baju
berkerah, memakai celana panjang dan memakai sepatu.
● Memperhatikan dan menhargai dosen yang sedang menjelaskan materi.
● Jika kita mau bertanya atau mengutarakan pendapat atau jawaban hendak
nya kita mengangkat tangan terlebih dahulu sebelum bertanya.
● Kita hendaknya diam dan memperhatikan ketika dosen menjelaskan materi, TIDAK
berbicara sendiri dengan teman kita.
● Jika kita ingin keluar kelas kita meminta ijin terlebih dahulu kepada dosen.
● Bertutur kata yang sopan, baik dan benar dengan dosen.
● Duduk ditempat duduk yang disediakan dan duduk yang baik.
● Jika pelajaran sudah selesai hendaknya kita mengucapkan terima kasih kepada
dosen yang sudah memberikan ilmu kepada kita.
Di dalam kampus
● Tersenyum dan mengucap salam saat bertegur sapa dengan teman, de
ngan dosen, karyawan yang ada dikampus.
● Menghargai teman yang sedang berbicara dan saat mengeluarkan penda
pat.
● Tidak berbicara, tertawa yang terlampau keras karena suara kita bisa
mengganggu orang lain yang ada di sekitar kita.
● Dalam hal yang berhubungan dengan kendaraan kita, hendaknya kita me
naruh atau memarkir kendaraan kita di tempat yang sudah disediakan.
● Ketika berada di kantin, ketika kita makan hendaknya tidak berbicara den
gan teman kita karena itu selain etika adalah bisa-bisa kita tersedak mak
anan yang kia makan, selain itu kita tidak boleh makan dengan bersuara.
● Ketika kita makan maupun minum kita harus duduk yang sopan, di tem
pat yang layak dan disediakan untuk makan.
● Menjaga kebersihan lingkungan kampus.
Di luar kampus
● Bertutur kata yang baik kepada semua orang, sopan berbicara kepada orang
yang lebih tua.
● Pakaian resmi mahasiswa menggunakan jas almamater, menjaga kebersihan
dan kerapian pakaiannya.
● Menjaga tinggi nama dan nilai-nilai luhur UNUSA.
PERUBAHAN PROFESIONALISME
● Bentuk sosial atau masyarakat
● Perkembangan teknologi
● Pelayanan kesehatan makin kompleks
● Bergeser dari traditional inward-looking, reactive culture menjadi outward-
looking, proactive culture
● Bergeser dari profession-centred to patient-centred culture
● Tidak jelasnya batas-batas profesi → profesionalisme menjadi interprofesio
nalisme
● Fokus pada evidence-informed practice
● Meningkatnya kebutuhan terhadap akuntabilitas dan transparansi
● Internasionalisasi
PELAYANAN KESEHATAN
PERAN DOKTER
ANCAMAN BAGI PROFESI

Bila mereka tidak dapat melaksanakan


kewajiban mereka kepada masyarakat
https://www.ipsos.com/sites/default/files/ct/news/documents/2019-09/global-trust-in-professions-trust-worthiness-index-2019.pdf
SEKIAN

ِ ‫ َﻋﻤﻠَُﻜﻢ ورُﺳﻮﻟُﻪُ واﻟْﻤْﺆِﻣﻨُﻮَن ۖ وَﺳ َُﱰﱡدوَن إِ َ ٰﱃ َﻋﺎِﱂ اﻟْﻐَْﻴ‬2‫وﻗُِﻞ اْﻋﻤﻠُﻮا ﻓَﺴَﲑى اﱠ‬
‫ﺐ َوا‬ َ ُ َ ََ ْ َ ُ َ َ َ َ
‫ﻟﱠﺸَﻬﺎَدِة ﻓَـﻴُـﻨَـﺒِّﺌُُﻜْﻢ ِﲟَﺎ ُﻛْﻨـﺘُْﻢ ﺗَـْﻌَﻤﻠُﻮَن‬
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang m
ukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Y
ang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan. (Al-Taubah: 105)

Anda mungkin juga menyukai