Anda di halaman 1dari 3

INTERPRETASI RO FRAKTUR & DISLOKASI

1. Assalamualaikum Wr.Wb.  Cuci tangan (awalan)


2. Assalamualaikum bapak/ibu  Bismillah  Perkenalan diri
3. Tanya nama pasien  Inform consent
4. Anamnesa identitas pasien (Saya data terlebih dahulu ya bu/pak untuk identitasnya.
Namanya …, usia, aktivitas (pekerja/bagaimana  bekerja di mana? Sebagai apa?),
status pernikahan, alamat rumah.

KETERANGAN:
 “Displacement disertai angulasi/rotasi/change of bone length
(pemendekan/shortening tulang), dll.”
 Interpretasi foto tulang normal:
a. A: alignment baik
b. B (bone): trabekulasi tulang normal (kepadatan tulang)  lihat yang tidak ada
fraktur. Normal: Homogen, Abnormal: korotik (garis garis kasar pada medula
c. C (cartilage): celah dan permukaan sendi baik
d. S (soft tissue): normal  Ada/tidak cedera jaringan lunak (soft tissue
swelling/bengkak, defek/funus apertum/cuil/robekan di soft tissue  area
lusen)?
e. (+/-) fraktur
 Cara membaca/menulis hasil foto Ro:
“Tampak fraktur oblique dengan shortening pada 1/3 distal os femur dextra, callus
(-). Trabekulasi tulang di luar lesi normal. Celah dan permukaan sendi normal. Tak
tampak soft tissue swelling.
Lokasi metafisi/diafisis (???)
Kesimpulan, fraktur oblique dengan shortening pada 1/3 distal os femur dextra,
callus (-).”
 Tipe menurut garis fraktur:
a. Fraktur transversal  lurus longitudinal
b. Fraktur linear  lurus vertical. Mengikuti panjang axis tulang, tidak ada
displacement dan tidak perlu intervensi. Biasanya pada tulang tengkorak/calvaria
c. Fraktur comminuted  fraktur pada > 2 fragment tulang
d. Fraktur oblique  miring “Terdapat fraktur oblique pada metafisis 1/3 prox os.
Fibula dengan pemendekan tulang  arah tulang yang fraktur terdisplacemnet
ke arah lateral dan ke atas”
e. Fraktur spiral  tulangnya muter. Seolah-olah ada 2 garis fraktur.
 Displacement:
a. Angulasi  Sebutkan arah tulang distal ke medial/lateral, berapa sudut yang
terbentuk. Angulasi medial: varus; angulasi lateral: valgus
b. Rotasi: internal/eksternal. Sering di humerus/femur/tulang panjang lain
? HARUS terlihat dan dilihat posisi anteroposterior dan lateral
c. Change of bone length (shortening)  pemendekan tulang. Biasanya pada
fraktur oblique.
d. Loss of alignment  potongan di kedua sisi tidak lagi berada di tempatnya. Loss
of Alignment: diskontinitas korteks. Alignment  tulang harus satu garis
 Tipe khusus:
a. Fraktur patologik:  terjadi pada tulang yg Ab, shg dengan trauma yg ringan
saja bisa menyebabkan fraktur. Sering pada pasien osteoporosis, infeksi,
inherited bone disorder, tumor primer/metastasis (PERHATIKAN!).
b. Fraktur avulsi: lepasnya fragmen tulang dari lokasi insersi ligament/tendon.
c. Fraktur incomplete pada anak:
 Bowing: tulang melengkung-lengkung/bengkok TANPA ada fraktur, bersifat
sistemik. Sering pada tulang panjang (ulna, radius).
 Buckling of the cortex: penonjolan pada korteks
 Greenstick: sebagian fraktur, sebagian menekuk. Tidak ada garis fraktur
 Penyembuhan tulang:
a. Penyembuhan yang baik: callus
 Penyembuhan fraktur primer:
 Penyembuhan fraktur sekunder:
 Fase inflamasi
 Fase pembentukan kalus (soft & hard callus)
 Fase remodeling
b. Penyembuhan yang tidak baik: Komplikasi
 Malunion (terbentuk, tetapi tidak satu garis/mencong)  menyatu pada
posisi/alignmentnya yang abnormal  deformitas. Sering pada tulang-tulang
kecil.
 Non union (tidak terbentuk penyembuhan sama sekali)
 Osteomyelitis akut: inflamasi pada tulang karena mikroorganisme
hematoggen (Staphylococcus aureus)  soft tissue dan otot bengkak,
destruksi tulang/osteolysis, endosteal scalloping, densitas tulang turun,
hilang struktur trabekula  tulang bolong-bolong
 Osteomyelitis kronik: KHAS  Sklerosis (radioopak), periosteal tebal
(involucrum), skuestrum (area opak di tengah area lusen), kloaka (lubang),
sinus/fistula (lubang/jalur dari tulang ke permukaan kulit, biasanya keluar
pus)
 Dislokasi:  bisa disertai fraktur atau tanpa fraktur
 Tulang bergeser/lepas dari sendi/posisi yang semestinya (kepala sendi keluar
dari mangkok sendi).
 Dapat terjadi di sendi manapun (sendi bahu, sendi jari, sendi siku, sendi
lutut, sendi panggul)
 Fraktur dislokasi: fraktur pada ujung tulang dan sendi + dislokasi sendi.
Misal, fraktur di caput humerus + dislokasi sendi bahu.
 Fraktur displaced: tulang yang patah bergeser dan ujung-ujung patahan
tulang menjadi tidak sejajar.
 Subluksasi: sebagian saja kepala sendi yang keluar
 Posterior, anterior, lateral, medial, divergent (tulang satu ke medial,
tulang yang lain ke lateral)
? Shoulder Dislocation Anterior dislocation: ke inf, ke med., ke depan;
Post. dislocation: ke atas, ke belakang  LIHAT HUMERUSNYA!
 Lain-lain:
a. Montegia Fraktur-Dislokasi: fraktur ulna proksimal + dislokasi sendi
radioulnar & radiocapitellar proksimal
b. Fraktur Galeazzi: dislokasi distal + fraktur radius
c. Fraktur smith: fraktur radius distal YG DILIHAT FRAGMENT KE FOLAR
(DEPAN) (SEPERTI SENDOK GARPU. KALAU KE DORSAL
(BELAKANG): Fraktur colles
Terima kasih & Jaza

Anda mungkin juga menyukai