Anda di halaman 1dari 41

TRAUMA

MUSCULOSKELE
TAL
Perceptor : Vini Nilasari dr., Sp.Rad
Presentan :

Bagian Ilmu Radiologi


Program Pendidikan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran UNISBA
RSUD AL IHSAN
2020
Fungsi :
o Support
Sebagai kerangka struktur tubuh, menyokong jaringan lunak dan tempat
menempelnya tendon

o Proteksi

ANATOMI Melindungi organ penting seperi cranial bones melindungi otak, ribs
melindungi jantung dan paru

FISIOLOGI o Membantu pergerakan

TULANG Sebagian besar otot skelet menempel pada tulang->kontraksi->menarik


tulang->pergerakan

o Mineral hemostasis (storage & release)


Jaringan tulang menyimpan 99% kalsium
Tulang merupakan organ yang terdiri dari
beberapa jaringan : osseous tissue, o Produksi sel darah
cartilage, dense connective tissue, Red bone marrow->hematopoiesis
epithelium, adipose tissue, nervous tisse.
o Penyimpanan trigyceride
Yellow bone marrow terutama terdiri dari sel adipose-> menyimpan
triglycerides
KLASIFIKASI BENTUK TULANG
 
• Tulang pipih biasanya berfungsi sebagai pelindung
Tulang diklasifikasikan menurut bentuknya
(misalnya, pipih
:
tulang tengkorak melindungi otak).
• Tulang panjang berbentuk tubular
• Tulang tidak beraturan memiliki berbagai bentuk selain
(mis., Humerus di lengan).
panjang,
pendek, atau datar
• Tulang pendek berbentuk kuboid dan
(mis., tulang wajah).
hanya ditemukan di tarsus
(pergelangan kaki) dan karpus (pergelangan
• Tulang sesamoid
tangan).
(misalnya, patela atau penutup lutut)
DEFINISI
FRAKTUR
Gangguan pada kontinuitas tulang, tulang rawan (sendi)
dan lempeng epifisis.
EPIDEMIOLOG
I
o Sering terjadi pada semua usia.

o Lokasi dan tampilan fraktur tergantung pada


mekanisme injury, usia pasien, faktor predisposisi.

o Mekanisme tersering dari fraktur pada orang


dewasa berhubungan dengan olahraga, pekerjaan
dan kecelakaan kendaraan.

o Lebih sering terjadi pada laki-laki sebelum usia 50,


setelah usia 50 lebih seing terjadi pada wanita
karena osteoporosis
ETIOLOGI
Dapat disebabkan oleh direct atau indirect force (yang
ditransmisikan dari tempat berbeda, jauh dari
fraktur sebenarnya.

o Direct force : blow, crush injury, gunshot injury,


sharp object laceration

o Indirect force : compression, tension, shear,


rotatiom, bending forces
FASE PENYEMBUHAN TULANG
Gejala yang muncul berbeda-beda tergantung pada area
dimana letak tulang yang patah.

Tanda-tanda yang umum:


o nyeri terus menerus
MANIFESTASI o deformitas
KLINIS o fungsiolesa pada area fraktur

o Krepitasi

o Pembengkakan

o perubahan warna lokal.


o Pemeriksaan radiologi secara klinis bila diduga
fraktur maka harus dibuat 2 foto tulang yang
bersangkutan.

Pemeriksaan o Sebaiknya dibuat foto antero-posterior dan lateral.

Radiologi o Bila kedua proyeksi ini tidak dapat dibuat karena


keadaan klinis pasien yang tidak memadai, maka
dibuat 2 proyeksi yang tegak lurus satu sama lain.
Area anatomis
terjadinya
fraktur dan saran
pengambilan posisi
DESKRIPSI FRAKTUR

Deskripsi fraktur yang baik harus menyebutkan lokasi, ekstensi, konfigurasi, hubungan antar fragmen, hubungan
antara fraktur dan dunia luar dan ada tidaknya komplikasi, sesuai urutan :

1. Lokasi : diafisis metafisis, epifisis, intraarticular, fraktur-dislokasi (selain fraktur juga terdapat dislokasi pada
sendi bersangkutan)
2. Nama tulang beserta posisi (kiri atau kanan) jika terjadi pada tulang ekstrimitas
3. Ekstensi : komplet atau inkomplet
4. Konfigurasi : transversal, oblik, spiral, kominutif
5. Hubungan fragmen fraktur yang satu dengan lainnya : sesuai nomenklatur displacement : translasi? Angilasi?
6. Hubungan anatara fraktur dengan dunia luar : fraktur terbuka atau tertutup
7. Komplikasi : local atau sistemik, diakibatkan oleh cidera atau iatrogenik
DESKRIPSI FRAKTUR

1.Lokasi
: diafisis, metafisis, epifisis, intraarticular, fraktur-dislokasi
(selain fraktur juga terdapat dislokasi pada sendi bersangkutan)

• Amatilah apakah terlihat garis patahan (fracture line).


• Jika terlihat garis patahan (fracture line) tentukan bagian tulang
dimana terdapat fracture line.
• Tulang panjang biasanya dibagi atas tiga bagian: yaitu apakah
pada 1/3 proksimal, 1/3 medial, atau 1/3 distal.
Gambar 8. Fraktur 1/3 Proksimal (a), 1/3 tengah (b).
1/3 distal (c)
2. Nama tulang beserta posisi
(kiri atau kanan) jika terjadi pada
tulang ekstrimitas
3. Ekstensi
komplet atau inkomplet?

Fraktur innkomplit :
Bila garis patahan (fracture line) tidak melalui
seluruh penampang tulang, contoh :

○ Greenstick fracture : garis patahan


mengenai ssalah satu korteks tulang
dengan angulasi korteks lainnya.

○ Hairline fracture : garis patahan


tampak halus seperti rambut.

GREEN STICK HAIRLINE


Fraktur komplit :
○ Bila garis patahan melalui seluruh penampang tulang atau
melalui kedua sisi korteks tulang, seperti yang terlihat
pada foto.
4. Konfigurasi
Bentuk garis patahan :
o transversal,
o oblik,
o spiral,

Jumlah garis patahan : Comminuted


o Fraktur kominutif (garis patah > satu dan
saling berhubungan)
o Fraktur Segmental (garis patah > satu tetapi
tidak saling berhubungan)
o Fraktur Multipel (garis patah > satu, terjadi
pada tulang yang berlainan)

segmental Segmental, multiple


5. Hubungan fragmen fraktur yang satu dengan lainnya

a. Displaced (bergeser) :
Terjadi pergeseran fragmen tulang terhadap fragmen tulang
lainnya
Tipenya :

Angulasi

b. Undisplaced (tidak bergeser)


● Hubungan anatara fraktur dengan dunia luar : fraktur terbuka atau tertutup
● Komplikasi : local atau sistemik, diakibatkan oleh cidera atau iatrogenik
Gambaran Radiologi dan Tipe Fraktur
 Fraktur transversal
Fraktur yang garis patahnya
tegak lurus terhadap sumbu
panjang tulang.
 Fraktur spiral atau oblik
Fraktur yang garis patahnya
membentuk sudut terhadap
tulang. Fraktur ini cenderung
tidak stabil dan sulit untuk
diperbaiki.
 Fraktur kominutif
Serpihan-serpihan atau
terputusnya keutuhan jaringan
dengan lebih dari dua fragmen
tulang.
 Fraktur avulsi
Memisahkan suatu fragmen
tulang pada tempat insersi
tendon ataupun ligamen.
 Fraktur epifisis dengan
separasi
Biasanya terjadi pada anak-anak.
Pada fraktur ini ada kemungkinan
fusi epifisis tulang terjadi lebih
awal (premature) sehingga tulang
tersebut menjadi lebih pendek.
● Fraktur kompresi pada vertebra
Terjadi ketika dua tulang menumbuk (akibat
tubrukan) tulang ketiga yang berada di
antaranya, seperti satu vertebra dengan dua
vertebra lainnya.
● Fraktur impresi : pada tengkorak
Fraktur dengan penekanan ke rongga dalam
otak yang diakibatkan oleh adanya kontak
bentur pada kepala.
FRAKTUR PADA TANGAN

● Fraktur Bennet
Fraktur ini disebabkan oleh
abduksi ibu jari yang
dipaksakan dan tampak sebagai
fraktur oblik yang mengenai
permukaan artikulasi proksimal
pada tulang metakarpal I.
● Fraktur Colles
Fraktur ini akibat terjatuh
dengan tangan terentang.
Fraktur radius terjadi dikorpus
distal, dengan angulasi ke
posterior, dislokasi ke posterior
dan deviasi fragmen distal ke
radial.
● Fraktur Smith
Fraktur radius bagian
distal dengan angulasi
atau dislokasi fragmen
distal ke voler.
FRAKTUR PADA LENGAN BAWAH

● Fraktur Galeazzi
Fraktur ini merupakan fraktur
sepertiga distal radius dengan
dislokasi sendi radioulna distal.
● Fraktur Monteggia
Fraktur ini terdiri dari fraktur
ulna proksimal dengan angulasi
anterior yang disertai dengan
dislokasi anterior kaput radius.
● Fraktur Suprakondiler humerus
Fraktur ini merupakan jenis fraktur
siku yang paling sering terjadi pada
anak-anak berusia 3-10 tahun.
Fragmen distal bergeser ke
posterior.
● Fraktur olecranon
● Fraktur caput radii
FRAKTUR PADA BAHU DAN
LENGAN ATAS

● Fraktur Klavicula
Lokasi paling sering di 2/4
medial, sedangkan ¼ medial
dan ¼ lateral lebih jarang.
● Fraktur kolum humeri
Untuk menentukan kedudukan
fraktur dapat dibuat foto AP dan
foto lateral melalui toraks.
FRAKTUR PELVIS
FRAKTUR PADA FEMORIS

● Fraktur kollum femoris


● Fraktur Intertrochanterika
TATALAKSANA
● Prinsip pertama adalah untuk mempertimbangkan apakah intervensi yang
diperlukan; banyak patah tulang memerlukan pengobatan yang bersifat
simtomatik.
● Manajemen intervensi dari cedera tulang memiliki dua komponen: reduksi dan
stabilisasi.
● Metode untuk menstabilkan fraktur :
 Casting dan splinting
 Traksi
 Open reduction and internal fixation
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai