Epidem

Prevalensi retinopati diabetik (DR) yang dilaporkan pada individu dengan diabetes bervariasi secara
substansial di antara penelitian dan bahkan di antara populasi kontemporer di negara yang sama, tetapi
mungkin sekitar 40%. Retinopati diabetik lebih umum pada diabetes tipe 1 daripada tipe 2 dan penyakit
yang mengancam penglihatan hingga 10%. Retinopati diabetik proliferatif (PDR) mempengaruhi 5-10%
dari populasi diabetes. Penderita diabetes tipe 1 memiliki risiko tertentu, dengan kejadian hingga 90%
setelah 30 tahun.

Faktor Risiko

1. Durasi Diabetes

Durasi diabetes adalah faktor risiko yang paling penting. Pada pasien yang didiagnosis diabetes sebelum
usia 30 tahun, kejadian DR setelah 10 tahun adalah 50% dan setelah 30 tahun 90%. DR jarang
berkembang dalam 5 tahun setelah onset diabetes atau sebelum pubertas, tetapi sekitar 5% penderita
diabetes tipe 2 mengalami DR saat datang. Durasi adalah prediktor yang lebih kuat untuk penyakit
proliferatif daripada makulopati.

2. Kontrol diabetes yang buruk.

Kontrol glukosa darah yang ketat, terutama jika dilakukan lebih awal, dapat mencegah atau
menunda perkembangan atau perkembangan DR. Namun, peningkatan kontrol yang tiba-tiba dapat
dikaitkan dengan perkembangan retinopati dalam jangka pendek. Pasien diabetes tipe 1 tampaknya
memperoleh manfaat lebih besar dari kontrol yang baik daripada tipe 2. Peningkatan HbA1c
dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit proliferatif, dengan menurunkan HbA1c sebesar 1%,
komplikasi mikrovaskular dapat dikurangi sepertiganya.

3. Usia onset diabetes juga bertindak sebagai faktor risiko. Risiko retinopati pada anak dengan
onset diabetes pada usia 2 tahun dapat diabaikan selama 10 tahun pertama. Setelah onset
pubertas, usia onset bukan merupakan faktor risiko.
4. Jenis kelamin.Insiden lebih banyak pada wanita daripada pria (4:3).
5. Kehamilan dapat mempercepat perubahan retinopati diabetik.
6. Hipertensi, bila dikaitkan, juga dapat menonjolkan perubahan retinopati diabetik.
7. Faktor risiko lain termasuk merokok, obesitas, anemia, dan hiperlipidemia.