Anda di halaman 1dari 12

BST: 7 LANGKAH

DIAGNOSIS
Disusun oleh:
Yola Noveraz Nasa 12100120510
Fatimah Putri Nur Wijayanti
M. Sayyid Hidayatullah
Penyakit Akibat Kerja
1. Penyakit akibat kerja (occupational disease:
Penyakit yang mempunyai penyebab spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada
umumnya terdiri atas satu agen penyebab yang sudah diakui.
2. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (work-related disease) adalah penyakit yang
mempunyai beberapa agen penyebab, dan faktor pekerjaan memegang peranan penting
bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit.
3. Penyakit yang diperberat oleh pekerjaan atau penyakit yang mengenai populasi pekerja
(disease affecting working populations) adalah penyakit yang terjadi pada populasi pekerja
tanpa agen penyebab di tempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi lingkungan
pekerjaan yang buruk bagi kesehatan.
4. Penyakit bukan penyakit akibat kerja pada umumnya termasuk penyakit umum yang ada
pada masyarakat umum dan pajanan yang ada di tempat kerja tidak menyebabkan penyakit
akibat kerja.
Kriteria penyakit akibat kerja
a. Terdapat hubungan antara pajanan yang spesifik dan penyakit
b. Terdapat fakta bahwa frekuensi kejadian penyakit pada populasi
pekerja lebih tinggi daripada di masyarakat
c. Penyakit dapat dicegah dengan tindakan preventif
Cara diagnosis penyakit akibat kerja
• Terdapat 2 pendekatan dalam mendiagnosis PAK
a. Pendekatan epidemiologis (komunitas) – upaya kesehatan masyarakat
Untuk mengidentifikasi hubungan kausal antara pajanan dan penyakit
maka perlu melihat:
- Kekuatan asosiasinya
- Konsistensi
- Spesifisitas
- Hubungan waktu
- Hubungan dosis
b. Pendekatan klinis – upaya kesehatan perorangan (UKP)
Untuk mendiagnosis penyakit akbat kerja (PAK) perlu mengatahui 7 (tujuh)
langkah diagnosis PAK
1) Diagnosis klinis
2) Pajanan yang dialami
3) Hubungan pajanan dengan penyakit
4) Pajanan yang dialami cukup besar
5) Peranan faktor individu
6) Faktor lain di luar pekerjaan
7) Menentukan PAK atau bukan PAK
1. Menegakkan diagnosis klinis
Diagnosis klinis harus ditegakkan terlebih dahulu dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang
ataupun pemeriksaan khusus

Pada pasien:
2. Menentukan pajanan yang dialami pekerja
di tempat kerja
• Informasi semua pajanan yang dialami dan pernah dialami oleh pekerja harus didapatkan untuk memastikan penyakit disebabkan oleh satu
atau lebih pajanan
• Informasi tersebut dapat dilakukan anamnesis okupasi yang lengkap, meliputi:
- Catat semua pekerjaan dan pajanan yang pernah dialami (awal kerja-sekarang)
- Lama kerja dari tiap-tiap pekerjaan
- Bahan yang digunakan
- Hasil produksi
- Cara kerja
- Proses kerja
Pada pasien:
3. Menentukan hubungan pajanan dengan
diagnosis klinis
Pajanan yang teridentifikasi berdasar atas evidence based dihubungkan dengan penyakit yang dialami, meliputi;
- Waktu timbul gejala yang dirasakan setelah terpajan
- Gejala penyakit sering timbul di tempat kerja dan berkurang saat libur atau cuti kerja

Pada pasien:
4. Menentukan besar pajanan yang dialami
Penilaian kecukupan pajanan (dosis pajanan) dapat menimbulkan gejala penyakit dilakukan dengan cara:
- Kuantitatif melalui pengamatan cara kerja, proses kerja dan lingkungan kerja dengan memperhitungkan lama kerja serta pemakaian APD yang benar
- Kualitatif melalui data pengukuran lingkungan kerja yang dilakukan secara periodik dan data monitoring biologis pekerja

Pada pasien:
5. Menentukan peranan faktor individu
• Faktor individu yang berpengaruh terhadap timbulnya gejala penyakit,
misalnya jenis kelamin, usia, kebiasaan, riwayat penyakit keluarga,
riwayat atopi, dan penyakit penyerta

Pada pasien:
6. Menentukan faktor lain di luar pekerjaan
Informasi kegiatan pekerja yang dilakukan di luar tempat kerja, seperti
hobi, pekerjaan sampingan dan pekerjaan rumah yang berhubungan
dengan gejala penyakit

Pada pasien:
7. Menentukan diagnosis PAK atau bukan
PAK
• Berdasar atas 6 (enam) langkah sebelumnya, dibuat kesimpulan PAK
atau bukan PAK

Pada pasien:

Anda mungkin juga menyukai