Anda di halaman 1dari 33

MENEGAKKAN DIAGNOSIS OKUPASI

ATAU PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

oleh:
dr. Tony Hidayat, SpOk
PENDAHULUAN

Salah satu fungsi ‘dokter perusahaan’ adalah


mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Perlu tahu bahaya potensial yang ada di tempat
kerja
Prinsip : pelayanan komprehensif (promotif,
preventif, early diagnosis & prompt treatment,
disability limitation and rehabilitation)
Kriteria menegakkan
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Adanya hubungan antara pajanan yang
spesifik dengan penyakit
Adanya fakta frekwensi kejadian penyakit
pada populasi pekerja lebih tinggi daripada
pada populasi umum
Penyakit dapat dicegah dengan melakukan
tindakan preventif di tempat kerja
Regulasi terkait Penyakit Akibat Kerja ....

UU no 3 tahun 1992 :


sakit = setiap gangguan kesehatan yg perlu
pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan
Pasal 1 Kep Presiden RI no 22 tahun 1993 :
Penyakit yg timbul karena hub kerja atau Penyakit yg
disebabkan oleh pekerjaan / lingkungan kerja
Pasal 2 Kep Presiden RI no 22 th 1993 :
Setiap tenaga kerja yg menderita Penyakit yg timbul
karena hub kerja berhak mendapat jaminan kecelakaan
kerja baik masih dlm hub kerja ataupun hub kerja telah
berakhir
ILO th 1992 membagi hubungan antara pekerjaan dengan penyakit :

 Penyakit Akibat Kerja (PAK) = memiliki hub spesifik dan kuat


dg pekerjaan, umumnya pekerjaan sbg penyebab utama

 Penyakit yg berhubungan dengan pekerjaan (PAHK) =


penyakit timbul krn berbagai sebab dan lingkungan kerja
memegang peranan bersama-sama faktor lain
Kedua peny ini istilahnya : Occupational diseases

 Penyakit yg mengenai populasi pekerja = penyakit yg tidak


menunjukkan hubungan sebab akibat dg pekerjaan tapi dpt
diperberat oleh pajanan di tempat kerja (penyakit diperberat
oleh pajanan di tempat kerja)
PENYAKIT AKIBAT KERJA
(Kepmenaker No. 333/1989)

- ditemukan/didiagnosa saat pemeriksaan kesehatan berkala


- Oleh : 1.pemeriksaan klinis
2. pemeriksaan kondisi lingkungan kerja

Penyakit yang disebabkan oleh :


- pekerjaan - proses kerja
- alat kerja - lingkungan kerja
- bahan kerja
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja (PERMENAKERTRANS No 01/1981)
sbb:
- Pneumokoniosis
- Bronkopulmoner
- Asma kerja
- Alveolitis Alergis
- Penyakit oleh Be
- Penyakit oleh Cd
- Penyakit oleh P
- Penyakit oleh Cr
- Penyakit oleh Mg
(PERMENAKERTRANS No 01/1981) –
- Penyakit oleh Pb
- Penyakit oleh As
- Penyakit oleh Hg
- Penyakit oleh carbon disulfida
- Penyakit oleh derivat halogen beracun
- Penyakit oleh benzena & homolog racun
- Penyakit oleh nitrogen & amino benzena
- Penyakit oleh kebisingan, vibrasi, radiasi
TUJUAN DAN MANFAAT DIAGNOSIS ‘PAK’

 Ingat : aspek medis, aspek komunitas, aspek legal

 Tujuan :
1. sbg dasar terapi
2. membatasi kecacatan dan mencegah
kematian
3. melindungi pekerja lain
4. memenuhi hak pekerja
TUJUAN DAN MANFAAT DIAGNOSIS PAK .....

D/ PAK  berkontribusi thd :


1. Pengendalian pajanan
2. Identifikasi pajanan baru secara dini
3. Asuhan medis dan upaya rehab. pekerja yg sakit
dan/atau cedera
4. Pencegahan terulang/makin berat kejadian peny./kec
5. Perlindungan pekerja lain
6. Pemenuhan hak kompensasi pekerja
7. Identifikasi ada hub baru pajanan vs penyakit
Penyebab Penyakit Akibat Kerja
1. Gol. Fisik
- Suara : tuli
- Radiasi : Rontgen - penyakit darah. Kelainan kulit
infra merah - katarak
ultraviolet - conjungtivitis fotoelectrica
- Suhu Panas - Heat stroke, heat cramps
- Suhu Dingin - Frostbite
- Tekanan udara tinggi - caisson disease
- Cahaya : silau, asthenopia, myopia

2. Golongan Kimia
- debu : Silikosis, pneumoconosis, asbestosis
- uap : metal fume fever, dermatitis
- gas : H2S, CO
- larutan : Dermatitis
- awan/kabut : insektisida, racun jamur
3. Golongan Biologis
- anthrax
- brucella (kulit), dll

4. Golongan Faal ergonomi


- konstruksi mesin / tata letak / tata ruang
- sikap badan,dll

5. Golongan mental psikologis


- monotoni kerja
- hubungan kerja (stress psikis), organisasi, dll
Identifikasi Penyakit Akibat Kerja

1. Pendekatan Epidemiologis (Komunitas):


Untuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan dan
penyakit :
Kekuatan asosiasi
Konsistensi
Spesifisitas
Hubungan waktu
Hubungan dosis
Identifikasi Penyakit Akibat Kerja.....

2. Pendekatan Klinis (Individu):


Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja ada 7 langkah:
Diagnosis klinis
Pajanan yang dialami
Hubungan pajanan dengan penyakit
Pajanan yang dialami cukup besar
Peranan faktor individu
Faktor lain di luar pekerjaan
Diagnosis PAK atau bukan PAK
TUJUH LANGKAH DIAGNOSIS
PENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Tentukan diagnosis klinis


2. Tentukan pajanan yang dialami
3. Apa pajanan dapat menyebabkan penyakit tsb ?
4. Apa jumlah pajanan cukup besar?
5. Apa ada faktor-faktor individu yang berpengaruh ?
6. Cari kemungkinan lain di luar pekerjaan
7. Penyakit akibat kerja , atau penyakit bukan akibat
kerja: a. penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan atau Penyakit Akibat Kerja
b. penyakit yang diperberat oleh pekerjaan
1. DIAGNOSIS KLINIS berdasarkan :
1. klinis
2. Laboratorium & pemeriksaan penunjang
3. bila perlu lakukan rujukan informasi ke
spesialis lain
2. PAJANAN YG DIALAMI
 Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya
 Beberapa pajanan  1 penyakit atau sebaliknya
 Lakukan anamnesis :
* deskripsi pekerjaan sec. kronologis
* periode waktu kerja masing-masing
* apa yg diproduksi
* bahan yg digunakan
* cara bekerja
 lebih bernilai bila ditunjang data objektif
3. APA ADA HUB. PAJANAN DG PENYAKIT
 Lakukan identifikasi pajanan
 Evidence based : pajanan-penyakit
 Bila tdk ada : pengalaman  penelitian awal
4. JUMLAH PAJANAN CUKUP ?
 Perlu tahu patofisiologi penyakit dan bukti
epidemiologis
 Dapat dg metode kualitatif  cara kerja, proses kerja,
bagaimana lingk. Kerja
 Penting pengamatan
 Masa kerja
 Pakai alat pelindung yg sesuai/ tepat ?
5. FAKTOR INDIVIDU YG BERPERAN
 Berapa besar berperan?
 Riwayat atopi/ alergi
 Riwayat penyakit dalam keluarga
 Higiene perorangan
6. FAKTOR LAIN DI LUAR PEKERJAAN
 Pajanan lain yg dapat menyebabkan penyakit  bukan
faktor pekerjaan
 Seperti merokok, pajanan di rumah, hobi dll
7. MENENTUKAN DIAGNOSIS PAK
 Kaji semua langkah-langkah
 Bukti + referensi  PAK ??
 Ada hub sebab akibat pajanan – penyakit dan faktor
pekerjaan... faktor yg dianggap paling bermakna thd
terjadinya penyakit
 D/ PAK
LANGKAH-LANGKAH MEDIS

1. Anamnesis
Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Deskrispsikan keluhan dengan
perjalanan penyakit

b Riwayat Penyakit Dahulu


c. Riwayat Pekerjaan :
- Faktor di tempat kerja
- Riwayat penyakit dan gejala
- Riwayat pekerjaan dari dulu sampai saat
ini (jenis kerja, waktu, lama, hasil
produksi, bahan yang dipakai, dll)
Anamnesis Pekerjaan
 Deskripsi semua pekerjaan secara Kronologis
 Lamanya bekerja per hari dan masa kerja
 Apa yang di produksi
 Bahan apa yang digunakan
 Jumlah pajanan (kuantitatif)
 “ APD” yang digunakan
 Hubungan gejala dengan waktu kerja
 Pengaruh terhadap pekerjaan lain
 Menurut pekerja apa keluhan ada hubungan dengan

pekerjaan
Langkah-langkah Medis ....

2. Pemeriksaan Klinis
3. Pemeriksaan Lab (darah, urin, feses)
4. Pemeriksaan Rontgen untuk paru-paru
5. Pemeriksaan tempat kerja*
- Faktor penyebab
- hasil pengukuran
6. Diagnosis kerja
Diagnosis diferensial
7. Diagnosis Okupasi
- ada hub diagnosis kerja dengan pekerjaan / proses kerja
/ ling.kerja?
PENATALAKSANAAN PAK:

a. TERAPI MEDIKAMENTOSA:
 terhadap casual (bila mungkin)
 Pada umumnya PAK/PAHK irreversibel, sehingga terapi
seringkali hanya secara simptomatis saja
contoh : silicosis (irreversibel) – terapi hanya mengatasi sesak
napas , sakit dada
 Prinsip : lebih baik cegah PAK/PAHK

b. TERAPI OKUPASI:
 pindah ke bagian yang tidak terpajan
 lakukan cara kerja yang sesuai dg kemampuan fisik
PRINSIP PENCEGAHAN

I. PENCEGAHAN AWAL (PRIMER)


- Penyuluhan - perilaku K3 yang baik
- Olahraga

II. PENCEGAHAN SETEMPAT (sekunder)


- Pengendalian melalui undang-undang
- pengendalian melalui administrasi/organisasi
- pengendalian secara teknis (subtitusi, ventilasi,
isolasi, ventilasi, alat pelindung diri)

III. PENCEGAHAN DINI (tersier)


- Pemeriksaan kesehatan berkala

IV. PENATALAKSANAAN KASUS cepat dan tepat

V. UPAYA REHABILITASI
Pengelolaan Penyakit Akibat Kerja
Deteksi dini PAK
Pemeriksaan kes awal
Pemeriksaan kes berkala
Pemeriksaan kesehatan khusus

Pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif

Penilaian potensial hazard di tempat kerja


Pengendalian lingkungan kerja
Surveilans PAK
CONTOH KASUS
Tuan TH, 41 tahun, datang dengan keluhan sesak
dan batuk-batuk sejak 3 minggu yang lalu.
Rasa sesak dirasakan menghilang bila pagi hari,
tetapi akan dirasakan lagi terutama pada sore hari.
Dalam keluarga dikatakan bahwa semua saudara
kandungnya tak ada yang menderita sesak.Ia
mengaku juga tak pernah merokok dan tidak
pernah alergi apapun.
Ia bekerja di bagian painting pada sebuah
perusahaan sepatu sejak 3 tahun yg lalu. Cat yang
digunakan mengandung metil isosianat , ada juga
yang harus diencerkan dengan larutan aseton dan
senyawa toluen.
Kasus (lanjutan ...)
Tuan TH mengatakan ia sering
menggunakan cat, selama 40 jam kerja
seminggu, mungkin sekitar 18 jam waktu
yang dihabiskan untuk melakukan
painting.
Selama bekerja Ia tak pernah
menggunakan masker, tapi kadang-
kadang bila dirasakan cat sangat
mengganggu ia menggunakan sapu
tangan untuk menutup hidungnya.
Tempat kerja tuan TH adalah sebuah
bangunan tertutup berukuran 200 X 520
m2.
PERTANYAAN utk 7 LANGKAH
1. Apa Diagnosis klinisnya ? DD/ ??
2. Pajanan apa yang ada di tempat kerja ?
3. Apakah pajanan tsb di atas dapat menimbulkan penyakit atau
simptom ?
4. Apa jumlah pajanan tsb cukup besar sehingga menyebabkan
penyakit atau simptom tsb?
===============================================
1. D/ klinis : susp. Asma
DD/ : pharingitis, influenza
5. Pajanan di tempat kerja : metil isosianat, aseton, toluen
6. Metil isosianat  asma ??
aseton  asma ???
4. Jumlah pajanan : besar
Pertanyaan lanjutan...
5. Apa Faktor individu berperanan pada
penyakit ini ?
6. Apa ada faktor lain di luar pekerjaan yang dapat
menimbulkan penyakit ini ?
7. Apakah ini Penyakit akibat kerja atau bukan penyakit
akibat kerja ?
============================================
5. Ada faktor lain ? : riw keluarga asma ?
6. Kemungkinan lain : merokok ?  no
7. D/ okupasi : asma kerja e.c ?
KESIMPULAN

Diagnosis okupasi penting bagi dokter perusahaan &


dokter yg bekerja di perusahaan atau yang
menangani pekerja

Diagnosis okupasi penting sebagai dasar terapi dan


penatalaksanaan selanjutnya utk pekerja dan
lingkungan kerja

Diagnosis okupasi sebagai dasar memenuhi hak


pekerja , a.l : klaim ke BPJS Naker

Ada 7 langkah untuk menentukan D/ PAK  sering


disebut sbg Langkah Diagnosis Okupasi

Anda mungkin juga menyukai