Malam itu aku mengalami kecelakaan sepeda motor, dan dibawa oleh beberapa orang
yang melihat kejadian tersebut, di antara mereka tak ada seorangpun yang aku kenal. Mereka
membawaku ke rumah sakit yang tak jauh dari tempat kejadian. Sesampainya di rumah sakit,
mereka meletakkan tubuhku di atas sebuah tempat tidur pasien. Ada tiga orang perawat yang
membawaku menuju ke sebuah ruangan. “kaki kananmu patah, maka kami akan melakukan
operasi. Keluargmu sedang dalam perjalanan kesini” ujar salah seorang diantara mereka.
Akupun masuk kedalam ruangan operasi, rasanya begitu dingin, dan hening. Ada
banyak alat-alat operasi yang diletakkan tepat disamping tempat aku berbaring. Tiba-tiba,
”Kleeeek!” suara pintu terbuka. Seseorang masuk dengan berpakaian serba hijau dan
mengenakan masker, “itu dokternya sudah datang” kata salah seorang perawat. Para perawat
yang mengantarku tadi langsung meninggalkan ruangan. Mereka meninggalkanku bersama
dokter yang akan mengoperasi kakiku. Dokter itu menatap tajam ke arahku, sambil
memasang sarung tangan. Terlihat olehku tangannya yang besar dan penuh bekas luka. “ada
yang tidak beres! Tidak ada seorangpun disini selain kami” pikirku dalam hati. Dokter itu
berjalan menghampiriku dan berdiri tepat di sampingku, lalu ia berbisik di telingaku.
“Kamu tidak akan lolos dariku, bersiaplah karena kamu yang berikutnya.”