Anda di halaman 1dari 17

PENEGAKAN 7 LANGKAH DIAGNOSIS OKUPASI DAN PENATALAKSANAANYA

Penyakit karena pekerjaan, termasuk kecelakaan kerja


Peraturan : KEPRES no. 22 tahun 1993
Interaksi antara manusia dan lingkungan yg tdk trkontrol
Intinya dia dtg berulang2

Interaksi antara manusia dan lingkungan yg trkontrol


Diadakan pengendalian thd
penyebab penyakitnya
penyakit akibat kerja itu penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi
kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah
diakui
kalau yg akibat hubungankerja itu penyakitnya yang mempunyai beberapa agen
penyebab, dimana faktor pada pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko
lainnya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks

1. Diagnosis klinis : anam – pemfis – penunjang klo perlu


2. Pajanan yg dialami pekerja : ini to hrus lengkap semua anamnesisterkait
pekerjaannya (kronologisnya danpajanan yg dialami, periode waktunya, apa produk
yg pekerjaannya hasilkan, bahan2 kerja yg dia gunakan, bagaimana caranya dia
kerja, proses pekerjaannya, ad and riwayat kecelakaan kerja, sama APD yg dia pake)
Bisa ditunjang pke MSDS
3. Hubungan antara pajanan dgn diagnosis klinis  misalnya to apakah ini
pekerjan timbul di tempat kerja saja atau hilangki pas cuti, terus diliat lg hasil
peemeriksaannya pas pra kerja dan secara berkala
4. Besarnya pajanan : secara kualitatif (ini diliat bemana prosesnya dia bekerja,
apakah dia pkeji APD pas kerja, diobservasi), secara kuantitatif (berdasarkan data
lingkungan kerja dan monitoring biologis)
5. Faktor individu yg berperan : jenis kelamin, usia, kebiasaan, riwayat penyakit2 di
keluarga, alergi, penyakit penyerta)
6. Pajanan di luar tempat kerja : cari tau apa hobinya, apa pekerjaannya di rmh,
pekerjaan sampingannya
7. Diagnosis akhir (PAK) : kesimpulannya apakah dia PAK atau non PAK

Tatalaksana
 Medis : diagnosis klinis, rawat jalan, rawat inap, terapi (edukasi, exercise, konseling,
psikoterapi, nutrisi)
 Okupasi : tetapkan kelayakan kerja, program return to work, penentuan kecacatam
 Komunitas pekerja : pencegahan, penemuan dini
Kelayakan kerja : nilai risknya, kapasitas dan toleransi pekerja  apakah dia bisa kembali
ke pekerjan itu lg
Return to work : spy ini pekerja yg lg cedera bisaki kerja lg scr produktif, aman dan
berkelanjutan
Penentuan kecacatan : apakah ini PAK nya bisa timbulkan disabilitas apakah ada akibat
anatomi atau fngsional  hrus dinilai kecaratannya pasien (presentasinya)
REKAM MEDIS

 Medical record
 Catatan2 medik dan dokumen medic (identitas, pemeriksaan, dan pengobatan
pasien)
 IDI : rekaman dalam bentuk tulisan atau gamabaran aktivitas pelayanan untuk
pasien
 Bukan hanya status pasien tapi msk jg kartu indeks, buku regist, formulir hasil
pemeriksaan medis, asuransi kesehatan, salinan, sertif kematian (intinya
semua ctt yg berhubungan dengan pasien)
 Cermin praktik kedokteran yg baik klo ada rekam mediknya (spy ada pertanggung
jawaban dari apa yg dilakukan ke pasien)
 Dokumen2 itu hak dari pasien (tapi ctt hasil pemeriksaann hrus dimasukkan di RM)
 Manfaat
1. Jamin kelengkapan administrasi pasien
2. Memudahkan perencaaan dan penilaian pelayanan medis
3. Melindungi kepentingan hukum berbagai pihak
4. Membantu memperlancar administrasi keuangan pasien
5. Sumber data penelitian
6. Bahan rujukan pendidikan dan pelatihan
7. Kelengkapan dokumentasi
8. Memperlancar hbungan antar petugas kesehatan
 Isi rekammedis milik pasien
 Berkas rekam medis punyanya RS atau institusi kesehatan
 Kerahasiaan diatur oleh UU No, 29thn 2004 pasal 47 (2)
 Kepemilikan : berkasnya milik RS, nd dpt disebarluaskan tanpa persetujuan dri
pasien. buat surat pernyataan untuk menjamin kerahasiaannya
 Macam2 RM : RM konvensional (yg pke kertas), RM manual dan komputerisasi (yg
pke elektronik bestie)
 Tata cara penulisannya : nd boleh diganti/hapus, klo salah menulis coret sj 1 garis
dan diparaf, jgn dihapus
 Jenis RM (Permenkes RI No.269/Menkes/PER/III/2008)
PENYAKIT KERJA AKIBAT PAJANAN KIMIA DAN FISIKA

 Higene industry : kesehatan lingkungan kerja


 Pajanan yg dialami erat kaitannya dengan higene industry
 Dalam interaksi antara manusia dan lingkungan yg terkontrol, higene industry ada pada
tahap recognition and evaluation of problems
 Higene industry :pengenalan, penilaian dan pengendalian lingkungan kerja untuk
menghindari faktor2 yg dpt menyebabkan masalah kesehatan lingkungan kerja
 Nilai ambang batas faktor fisika : Kepmen Naker No. Kep-51/Men/1999
 Nilai ambang batas faktor kimia di udaa : SE Menaker No. SE-01/MW/1997
 Standar international : OSHA, NIOSH, ACGIH
 3 konsp dasar higene industry : pengenalan, penilaian, dan pengendalian
 Pengenalan lingkungan
Tau faktor2 bahaya lingkunga scr kualitatif (kimia, fisika, biologi, ergonomic, psiko
social)  ini to kek dicentang2 sj ada atau tidak
 Penilaian lingkungan (evaluation)
Tau faktor bahaya scr kuantitatif, mis mengukur bising, ambil sampel udara (hasil
pengukurannya dibandingkan dgn nilai ambang batas)
Dasar untuk mengkorelasikan kasus penyakit/kecelakaan kerja (mis. Bising tempat
kerjanya >85db bru dia dtg dengan keluhan tuli2  maka ada korelasinya)
 Pengendalian lingkungan
Ini digunakan kalau hasil pengukurannya lebih dari nilai ambang batas
Untuk meminimalkan resiko faktor lingkungan
Diterapkan scr hirarki dan terdapat urutan prioritas
Prinsip pengendalian : engineering control (scr teknik)  scr administrasi  pke
APD

 Faktor fisika
Kebisingan, getaran, suhu ekstrim, radiasi, pencahyaan, tekanan udara
1. Suara
Frekuensi (Hz)
Intensitas/kekuatan suaranya (Db)
Jenisnya : continue (terus menerus bunyinya kek genset), inermitten (kek
gurinda), impulsive (kek hentakan  bunyi meriam, mesin potong)
Pengaruhnya : ganggu kenyamanan (biasa kdg stress karyawan) , ggn kesehatan
(NIHL  tuli menetap)
Ambang batas bising Indo : 85 dB, USA : 90 dB
Untuk evaluasi : namanya sound level meter
Dosis yg diterima pekerja itu namanya noise dosimeter (biasa ditaro di baju)
Diagnosis : riwayat kerja jgn lupa ditanyakan, untuk periksa ketuliannya pke :
audiometri
Kelainan2 : auditorial (tuli to nassami), dan non auditorial (biasa kdg karyawan
kek mual2 )
NIHL (permanen), TTS (sementara tulinya (?))
Pemeriksaan pendengaran : penurunan pendengaran bilateral, simetris (nilai
ketuliannya sama), klo yg unilateral itu biasanya sopir truk, atau masinis kereta api
Audiometri : dlm ruang kedap suara, atau yg nd >40 dB. Sblm dilakukan nd boleh
dipaparkan kebisingan selama 8-12 jam spy nd salah diagnosis tuli sementara
NIHL itu turun di 4000 Hz
Proteksi : ear plug, ear muffs
Penilaian audiometri : 1 thn sekali, tapi kalau yg lingkungannya >100dB it 2 kali
setahaun

2. Vibrasi/getaran
Resonansi pada alat2 tubuh  mekanis (kek traktor, bor jalanan, gergaji)
Dia bisa sebabkan ggn kenyamanan, menimbulkan kelelahan, di tangan itu Raynoud
disease (kek tangannya warna putihki)

3. Radiasi
Mengion : 5 jenis  alpha, beta, gamma, sinar x dan neutron
Non mengion

 Faktor Kimia
Perhatian lebih khusus  krn makin bertambah
Lihat bahan mentahnya, hasil produksi, hasil sampingan (debu2)
Material safety data sheet (MSDS)  memuat nama2 bahan kimia, bahayanya bagi
komunitas, lingkungan dan manusia, langkah2 pertolongan awal klo kena  berbahsa
local spy pegawainya bisa baca semua
Jenisnya : debu (padat), fumes, kek asap2 tukang las (uap cair), asap, kabut, gas, vapor
(uap)
Cara msk dlm tubuh : inhalasai, kulit, dan sal cerna
Toxicology industry : bahan kimia beracun yg dihasilkan sama perusahaan
Pengaruh bahan kimia : iritasi, racun organ, bisa kasi asfiksia, bisa jg jadi encetus,
bersifat narkotik dan anastetik (kek lem2), fibrogenik, mutagens, ada jg yg hanya
mengganggu
Bahaya bahan kimia : bisa jadi bahan peledak, korosif (yg buat berkarat besi dan
rusak jar tubuh), mudah terbakar, racun bagi organ

1. Debu
Organic, metal dan mineral
Bisa ggu kesehatan (pneumoconiosis  asbestosis (klo debu asbes), silicosis
(debu silicon), bisa jg buat keganasan paru
Ukurannya ada yg 5-10 mikron, 3-5 mikron, 1-3 mikron, 0.1-1 mikron (paling kecil
biasa dia bergerak terus)
Pengendalian debu  pake kain2 basah jgn disapu intinya pke yg basah2
sahabat, pke ventilasi, pke apd (masker, face shield)

2. Iritasi
Primer dan seknder, ada jg yg reversible/ireversile
3. Asfiksia
N2, CO2, He, CH4  dia kasi turun skli o2 darah
Klo yg chemical  dia berinteraksi dgn sel singga susah uptake O2

4. Arsen
Pabrik elektronik tau pabrik2 cat kayu, pabrik cat
Bisa bkin polineuropati sensoris danmotoris, jarang SSP
5. Timah
Pabrik pastik, baterai
Bisa bkin acute ensephalophaty
6. Merkuri
Pabrik klor alkali, tambal gigi, cat, desinfektan
Tremor tanda khas keracunan merkuri
7. Pelarut organic
Pelarut tinta, cat  ensepalopaty
KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN, INFORMED CONSENT, DAN
KONSELING

 Komunikasi praktek kedokteran


Doctor centered dan illness centered
Doctor centered : dr yg aktif tanya  penegakan diagnosisnya cepat, penyakit baru
susah didptkan
Illness centered : berdasarkan apa yg dirasakan pasien (pasien yg pro aktif) 
diambil poin2 pentiing dri cerita pasien  biasa infonya kurang sahabat, tapi dri sisi
pasien dia puas akan keluhannya, penyakit bru bisa ditemukan
Yg mana yg bagus  tergantung kondisi (klo mau cpt2 pke doctor centered, nnti bisa
dikombinasi di akhir2)
Tujuan dan manfaat
1. Terciptanya tujuan kedua belah pihak
2. Bantu pengembangan rencana perawatan pasien
3. Mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dr
4. Meningkatkan kepuasan pasien dlm penerimaan pelayanan medis
6 level empati (0-5)
Level 3 : dr hargai pendapat pasien
Level 5 : paling bagus  bisa berbagi perasaan dan pengalaman dengan pasien
Langkah komunukasi  SAJI : salam, ajak bicara, jelaskan, ingatkan
Dokter hrus nilai suasana hati lawan bicara, perhatikan sikap2 non verbal kek raut
wajah, gerak2nya,mimiknya
Perhatikan jg matanya  spy ditau klo bohongki
Tetap tenang biar amarahnya pasien melonjak
Sesi komunikasi  pengumpulan informasi (anamnesis), penyampaian informasi
(jelaskan ke pasien apa2 sj yg kita dpt)
Penggalian informasi : alasan dan detail penyakit smpe riwayat2nya
Penyampaian informasi : tujuan pemfis atau penunjang, kondisi pasien saat ini
(kemungkinan diagnosisinya),tindakan2 yg akan dilakukan, hasil dan interpretasi
pemeriksaan yg sdh dilakukan, apa diagnosis tegaknya, pilihan2 tindakan untuk terapi
(include kelebihan kekurangannya), prognosisnya, kasi jg dukungan
Yang diberi informasi : Pasien (klo kondisinya stabil), keluarganya atau org yg
ditunjuk pasien, keluarganya atau wali yg bertanggung jwawab
Berapa banyak / sejauh mana : pasien  sesuai yg dia kehendaki atau yg dr merasa
perlu untuk disampaikan, keluarga  sebanyak yg dikehendaki
Menyampaikan informasi harus segera mungkin atau jika situasinya memungkinkan
Infonya hrus disampaikan secara lgsg

 Konseling
Proses pemberian pemahaman kepada pasien
Komunikasinya tatap muka/langsung  untuk memperoleh pengertian yg lebih baik
mengenai diirinya
Karakteristik : tatap muka lgsg, percakapan untuk membatu penderita, pengambilan
keputusan dilakukan sendiri
Yg hrus diperhatikan : sarana, suasana yg kondusif, pelaksana konseling (minat
besar untuk menolong org, bersedia jadi pendengar yg baik, menunjukkan empati dan
menumbuhkan kepercayaan, peka thd situasi, punya daya pengamat yg tajam)
Tata caranya mirip dgn komunikasi dr pasien : klo sdh ada keputsan yg terpilih
dijelaskan lg ke pasiennya, klo mau dirujuk dijelaskan jg

 Informed consent
Peranannya besar untuk persetujuan tindakan medic
Perstujuannya bisa lisan dan tulisan
Spy pasien paham dan mengerti ttg tindakan medic yg akan dialami atau diberikan
kepadanya
Sumber informasi ; dokter dan timnya (termasuk koas koas imut)
Informasi yg diberikan : tujuan, prosedur, resiko, alternatif tindakan, prognosis
21 tahun atau lebih sdh bisa ttd sendiri
Tulisan  klo tindakan medis itu beresiko kehilangan nyawa atau anggota tubuh (mis
operasi, inj kontras)
Masalah : pasien bisa takut (klo infonya berlebihan skli), biasa pasien nd mampu bayar
tindakan yg dipilih, basa jg krn masalah keputusan
PENYAKIT KERJA AKIBAT FAKTOR ERGONOMI DAN BIOLOGI

 Faktor Ergonomi
Aturan kerja  cara kerja, hubugan antara alat kerja dan manusia, faktor2 lingkungan
kerja
Mis kursi  tingginya hrus sama tinggi dgn lutut
Bekerja  8 jam sehari
Faktor2 terkait : fisiologi kerja, antropometri, biomekanik, hand tools, penanganan
material scr manual, desain tempat kerja
Fisiologi kerja  keterbatasan tiap manusia, misalketerbatasan maksimal angkat
beban berapa kg
Antropometri : ukuran tubuh (like TB, BB) , meja : hrus sama tinggi dgn siku
Biomekanik : mekanisme kerja otot
Desain tempat krja : meja tempat kerja apa2 sj barang yg ditaroh, tempat pensil di
mana di taroh (alat2 kerja yg mudah dijangkau)
Desain workplace : kebutuhan minimal ruangan (luas tempat kerja)
Klo diabaikan ergonomic  kelelahan, bisa jg kecelakaan, LBP klo cara angkat
salah

Monitor computer hrus sejajar dgn mata


Tempat duduk supir bisa di custom
Faktor yg mengganggu kesehatan : berulang2, postur tubuh yg nd bagus (kek
janggal, tbh kek berputar, terlalu bungkuk ke depan, penggunaan muse yg nd
segaris)
Panas dan getaran jg mempengaruhi
Sikap tubuh yg baik : tidak bungkuk, nd jongkok, nd memutar tubuh,
Beban kerja : jgn terlalu berat
Pekerja berulang : bisa jadi CTS

 Faktor biologi
Virus, jamur dan bakteri
KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA

Keselamatan kerja  keselamatan berkaotandgn alat kerja, bahan, dan proses


pengolahan
Kecelakaan kerja  kejadian nd terduga dan tdk diharapkan
Kecelakaan  karena mangemen yg kurang baik, kondisi nd aman, faktor manusia (dia
lakukan hal2 nd aman)
Case 1 : mau ke tmpt kerjadri rumah tapi antar dlu anak ke sekolah dan nd lalui jalan
ke tmpt kerja  bukan kecelakaan kerja
Case 2 : misal kita accounting, terus kitamau perbaiki listrik  terus dikontak listrik
nd ditanggung kecelakaan kerja sama bpjs
Dominos effect  sebab akibat kecelakaan
Near miss  hampir kecelakaan
Akibat lgsg  tuli, pneumoconiosis, dermatosis, conjungtivitis
Saat bekerja  jatuh, tertimpa benda, terkena arus listrik
Unsur penyebab kecelakaan (5M)  Manusia, manajemen, material, mesin,
medan
Unsafe human act : biasanya nd memperhatikaan peraturan
Kerugian : biaya lgsg, biaya nd lgsg (upah jam kerjayg hilang untuk pegawai yg nd
kecelakaan, lembur untuk temannnya yg gantikanki,biaya pengawasan dan administrasi
Pencegahan kecelakaan akibat kerja
1. Desain bangunan hrus baik
2. Atur letak dan ruangan tempat kerja
3. Hrus cukup ventilasi
4. Peredam suara
5. Hrus ada pintu darurat
6. Perbaikan alat2kerja
7. Hrus bagus pengaturan jam kerja dan istirahat
1 sj yg kecelakaan, yg lain nd dpt bonus
PATIENT SAFETY

Indonesia bru ada keselamatan pasien RS pas thn 2005


 Kesalahan medis : kesalahan dlm proses layanan medis  mengakibatkan cedera
pada pasien (krn melakukan tindakan/commission, atau nd melakukan
tindakan/omission
 Kejadian yg tidak diharapkan : krn suatu kejadian yg nd diharapkan dan
mengakibatkan cedera
 Kejadian nyaris bercedera : akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil suatu tindakan yg seharusnya diambil, yg dpt mencederai pasien tp
tidak cedera
7 langkah menuju keselamatan pasien

Standar keselamatan pasien : hak pasien, mendidik pasien dan keluarganya tentang
kewajiban dan tanggung jawab pasien dlm mendapatka asuhan pasien
Rumah sakit heus menjamin terselanggaranya pelayanan berkesinambungan, rs
meningkatkan kinerja dan meningkatkan keselamatan pasien, peran kepemimoinan,
mendidik staf, meningkatkan komunikasi

1.

Anda mungkin juga menyukai