Anda di halaman 1dari 38

Keperawatan Kesehatan Kerja

(Occupational Health Nursing)


Defenisi

• Menurut AAOHN (1999, dalam Stanhope &


Lancaster, 2015) OHN diartikan spesialis
praktik yang difokuskan pada promosi,
pencegahan dan restorasi kesehatan dalam
konteks keamanan dan lingkungan kerja yang
sehat.
Defenisi
• Praktek spesialistik yang berfokus pada upaya
promosi ,pencegahan dan pemulihan kesehatan
dalam konteks lingkungan kerja yang sehat dan
aman, mencakup upaya pencegahan dari
dampak kesehatan yang merugikan dan berasal
dari bahaya/hazard pekerjaan dan lingkungan
kerja (AAOHN, 2012 dalam Nies & Mc Ewen,
2019)
Defenisi lainnya
• Keperawatan kesehatan kerja merupakan
integrasi berbagai disiplin ilmu mencakup
keperawatan, medik, kesehatan
kerja,epidemiologi,ekonomi,bisnis;sosial
perilaku, kesehatan lingkungan, etik dan hukum
(Nies dan Mc Ewen, 2019)
Akibat kecelakaan /Gangguan kesehatan kerja :

Terhadap proses industri :

Proses produksi berhenti

Target tidak tercapai

Pengiriman terlambat

Complain customer
Terhadap proses karyawan :

Luka/Sakit istirahat target kerja tidak tercapai

Cacat fungsi kemampuan berkurang produktivitas


turun

Cacat tetap produktivitas berhenti

Meninggal keluarga terlantar


Ruang lingkup OHN
• Broad
• Assesment pekerja dan lingkungan kerja
• Survailance
• Primary care
• Case management
• Counseling
• Health promotion/protection
• Administrasi
• Management
• Research
• Legal/ethical monitoring
• Orientasi Komuniti
Peran Perawat OHN
Menurut AAOHN 1997 ada 10 peran perawat OHN yaitu :
1. Clinician
2. Case manager
3. Coordinator
4. Manager
5. Nurse practitioner
6. Corporate director
7. Health promotion
8. Educator
9. Consultant
10. Researcher
Standards of Occupational and
Environmental Health Nursing Practice
Standar 1 : Assesment
Standar2 : Diagnosis
Standar 3 : Outcome identification
Standar 4 : Planning
Standar 5 : Implementation
Standar 6 : Evaluation
Standar 7 : Resource Management
Standar 8 : Professional development
Standar 9 : Collaboration
Standar 10 : Research
Standar 11 : Ethics
Aplikasi Model Epidemiologi dalam OHN

Host (semua
orang yang
terpapar : pekerja,
keluarga

Agent :
Hazard s tempat Enviromnet :
kerja : semua factor
Biological intrenal yang
mempengaruhi
Chemical interaksi host-
Ergonomic agent : physical
Physical dan social
1. Host
Roger (2003, dalam Stanhope & Lancaster, 2005)
menyatakan faktor host meliputi :
Umur
Jenis kelamin
Status kesehatan
Etnis
Gaya hidup
Pengalaman kerja
Kurangnya pengetahuan dan tidak familiar dengan
pekerjaan baru
2. Agent
a. Biologis dan infeksi : bakteri, virus, fungi,parasit.
b. Kimia : medikasi, gas, aerosol, cairan, zat-zat
tosik yang dapat merusak sistem tubuh.
c. Lingkungan : Faktor yang dapat menyebabkan
atau berpotensi untuk terjadi kecelakaan, injuri,
strain, atau ketidknyamanan
d. Fisik : radiasi, elektrik, suhu yang ekstrim
e. Psikososial : faktor yang dapat menimbulkan
terjadi stres, ketegangan emosional, masalah
interpersonal
3. Environment
• Lingkungan fisik : kondisi geologis, struktur
atmosfir, pencahayaan, temperatur, toxin atau
gas dari dalam atau dari luar yang dapat
menimbulkan polusi lingkungan
• Lingkungan sosial : kebijakan ekonomi dan
politik yang mempengaruhi terhadap status soial
dan kesehatan
Gangguan kesehatan berdasarkan jenis
agent/pekerjaan
Kategori kerja Paparan Penyakit yang dapat
terjadi
Semua pekerja Stres lingkungan kerja Hipertensi, gangguan
mood, penyakit
kardiovaskular
Pekerja pertanian Peptisida, agen infeksi, Keracunan peptisida,
gas gangguan paru, kanker
kulit
Anestetik Gas anetstesi Efek reproduksi, kanker

Pekerja automobil Aasbes, plastik,solven Asbestosis, dermatitis

Diperusahaan farmasi Hormon,nitrogliserin,dll Efek pada reproduksi

Pekerja di RS Agent infeksi,zat Infeksi, alegi latek, injuri


pembersih, radiasi
Penyakit yang timbul akibat hubungan kerja :

Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan


parut (silikosis antrakosilikosis, asbestosis) dan
silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan faktor utama
penyebab cacat atau kematian.
Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang
disebabkan oleh debu logam keras.
Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang
disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi
dan zat perangsanc yang dikenal yang berada dalam proses
pekerjaan.
Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai
akibat penghirupan debu organik
Penyakit yang disebabkan oleh berilium, kadmium, fosfor, krom,
mangan, arsen, raksa, timbal, f luor, atau persenyawaannya
yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulf ida.
Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari
persenyawaan hidrokarbon alifatik atu aromatik yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam
nitrat lainnya.
Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
Penvakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia
atau keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida,
hidrogen sulfida, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng,
braso dan nikel.
Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-
kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau
syaraf tepi).
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang
bertekanan lebih.
Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi
yang mengion
Penyakit kulit (dermatoses) yang disebabkan oleh penyebab f isik,
kimiawi atau biologik.
Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ten, pic,
bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk
atau residu dari zat tersebut.
Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit
yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko
kontaminasi khusus.
Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas
radiasi atau kelembaban udara tinggi.
Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
Proses Keperawatan Pada OHN
1. Pengkajian
a. Pengkajian pada pekerja
1). Pekerjaan saat ini meliputi : apa pekerjaan, sudah
berapa lama berkerja, tugas yang dilakukan ditempat
kerja, produk yang dihasilkan dalam pekerjaan, terpapar
dengan apa di tempat kerja, apa keluhan yang dirasakan
yang dikaitkan dengan pekerjaan, apakah pernah
mengalami sakit atau injuri akibat pekerjaan saat ini?
2). Pekerjaan yang lalu
jelaskan pekerjaan sebelumnya, masalah atau gangguan
kesehatan yang dialami, paparan zat.
3). Paparan zat lain : apakah ada hobi atau kegiatan lain
yang menyebabkan terpapar dengan zat tertentu/agent
tertentu, kondisi lingkungan rumah yang terpapar
dengan zat /agent tertentu
b.Pengkajian pada tempat kerja

1. Kondisi umum
2. Tanda-tanda keamanan
3. Lingkungan fisik
4. Data kesehatan pekerja
5. Kesehatan kerja dan penyedian layanan
keamanan
Lingkungan Kerja yg Sehat

• Penerangan tempat bekerja.


• Ventilasi udara yang cukup.
• Penataan dan disain tempat kerja yang baik.
• Pengaturan suhu udara ruangan memenuhi standar.
• Kamar mandi, tempat pemb tinja memenuhi syarat.
• Sumber air bersih yg memenuhi syarat.
• Pembuangan air limbah/ mempunyai alat untuk memproses
limbah yg dibuang.
• Tempat pemb sampah khusus untuk bahan berbahaya.
• Kantin pekerja yg memenuhi syarat.
• Menyediakan ruang istirahat khusus& tempat ibadah.
• Menyediakan ruang ganti pakaian.
• Memiliki ruang isolasi bahan berbahaya/ mesin yg hiruk pikuk.
Dx keperawatan
• Resiko injuri
• Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
• Resiko ketidakefektifan pola nafas
• dll
3. Intervensi
Fokus intervensi dalam OHN:
1. Prevensi primer
Meliputi edukasi keaman tempat kerja, edukasi
terhadap gaya hidup pekerja, penggunaan alat
pelindung diri (APD), upaya rekreasi, olahraga
bersama, penghentian merokok, management
stres, menciptakan lingkungan kerja yang sehat
; penyedian makanan rendah lemak dikantin
kerja, kelas aerobik di tempat kerja, dsb
2. Prevensi sekunder
Meliputi kegiatan screening : pendengaran,
penglihatan, pemeriksaan TD, kolesterol,
melakukan penilaian resiko kesehatan (Heaalth
Risk Apraisal/HRA)

3. Prevensi tertisier
• Penempatan tenaga cacat scr selektif
• Terapi kerja dirumah sakit
• Menyediakan tempat kerja yang dilindungi
Tugas Perawatan Kesehatan di Perusahaan

a) Pengawasan thd lingkungan pekerja


b) Memelihara fasilitas kes perusahaan
c) Membantu pekerja dlm pemeriksaan dokter
d) Membantu dlm penilaian kes pekerja
e) Merencanakan & melaks knjungan & pwtan di rumah pd
pekerja dan keluarganya yg mempunyai masalah
f) Berpartisipasi dlm pendidikan Hyperkes thd pekerja
g) Turut ambil bagian dlm usaha keselamatan kerja
h) HE megenai KB thd pekerja/ keluarganya
i) Membantu usaha penyelidikan kesehatan kerja
j) Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan hiperkes.
Upaya Kesehatan Kerja Melalui
Puskesmas

Definisi
Upaya kesehatan kerja adalah upaya kegiatan
pokok puskesmas yang ditujukan terutama pada
masyarakat pekerja informal di wilayah kerja
puskesmas dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang
berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan
kerja.
SASARAN DI PUSKESMAS
Sasaran pembinaan upaya kesehatan kerja oleh
puskesmas ditujukan kepada:
• Kelompok tani
• Kelompok nelayan
• Kelompok industri kecil/pengrajin
Tujuan

Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan tenaga kerja untuk
menolong dirinya sendiri shg terjadi
peningkatan status kesehatan yang akhirnya
meningkatkan produktivitas kerja
Tujuan khusus
• meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja
dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja.
• meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga
kerja informal dan keluarganya yang belum
terjangkau.
• meningkatkan keselamatan kerja dengan
mencegah penggunaan bahan-bahan yang
membahayakan lingkungan kerja dan
masyarakat serta menerapkan prinsip
ergonomik.
Sasaran
• tenaga kerja yang mempunyai dampak besar
dalam menunjang pertumbuhan ekonomi.
• tenaga kerja yang memperoleh yankes yang
memadai.
• diutamakan pada sektor informal yang
merupakan separuh dari angkatan kerja.
Strategi
• dikembangkan secara terpadu dan menyeluruh
dalam pola yankes puskesmas bagi pekerja dan
keluarganya.
• dilakukan melalui pelayanan paripurna, yang
menekan pada pelayanan kesehatan kerja,
keselamatan kerja, kesehatan keselamatan kerja.
• dilakukan melalui peran serta aktif masyarakat
pekerja melalui pendekatan PKMD.
Penyelenggaraan UKK di Puskesmas
• Penyuluhan kesehatan
• Pelayanan kesehatan
▫ Yankes tenaga kerja yang berkunjung ke puskesmas
▫ Kartu berobat diberi kode tersendiri
▫ Pemeriksaan kes diarahkan kepada penyakit yang ada
hubungannya dengan pekerjaan
▫ Penderita penyakit akibat kerja dilakukan tindak
lanjut untuk diberikan penyuluhan kesehatan dan cara
pencegahan penyakit
▫ Bila tidak dapat diatasi di rujuk ke rumah sakit
▫ Laporan melalui RR (pelaporan dan pencatatan)
terpadu
• Pembinaan dan latihan kader dengan tujuan ;
▫ Dikenalnya masalah kes umum dan masalah
kesehatan kerja oleh tenaga kerja
▫ Terpeliharanya kelancaran pelaksanaan kegiatan
upaya kes kerja oleh tenaga kader
▫ Meningkatnya hasil kegiatan upaya kes kerja
melalui peran serta masyarakat
Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas
1. Identifikasi masalah
a. Pemeriksaan kesehatan
▫ Pemeriksaan awal
▫ Pemeriksaan berkala
▫ Perhatian khusus pada organ tubuh yang mungkin
terkena penyakit akibat kerja
b. Pemeriksaan kasus
Adalah pemeriksaan terhadap penderita yang datang
berobat ke puskesma s atau yang dirujuk oleh kader
kesehatan.
c. Peninjauan tempat kerja
Untuk menentukan bahaya akibat kerja dan masalah
yang dihadapi di tempat kerja( fisik, kimia, biologis,
fisiologi).
2. Kegiatan pencegahan (preventive)
a. Penyuluhan kesehatan/latihan
▫ Bahaya penyakit akibat kerja
▫ Latihan tata kerja yang benar
▫ Cara menghindar bahaya akibat kerja (bahaya
bahan kimia dan zat-zat lainnya).
b. Kegiatan ergonomik
Kegiatan yang bertujuan untuk mencapai
kesesuaian antara alat kerja dengan pekerjaan
agar tidak terjadi stress fisik akibat kerja.
c. Kegiatan monitoring
Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja yang
dilakukan oleh anggota kelompok kerja yang dilatih
untuk mendeteksi pencemaran zat kimia, pestisida, dll.
d. Perbaikan mesin / alat kerja
Ditujukan pada industri kecil dan pada
pemaparan/pencemaran karena bahan-bahan
produksi.
e. Pemakaian alat pelindung
Yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan bahaya
yang dihadapi serta dilakukan untuk mencegah
penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
3. Kegiatan pengobatan
a. Pendekatan system orga tubuh (pengobatan
yang ditujukan pada organ tubuh yang
terkena) misalnya alat pendengaran, paru-
paru, kulit dan sebagainya.
b. Pendekatan jenis pernapasan (exposure)
▫ Dengan cara menetapkan jenis pernapasan yang
dialami pekerja serta kemungkinan akibat
patologinya
▫ Pengobatan secara spesifik ditujukan untuk
mengatasi bahaya akibat kerja.
4. kegiatan pemulihan
• Bertujuan untuk memulihkan fungsi alat tubuh yang
cidera akibat penyakit dan kecelakaan kerja
• Mengidentifikasi kasus yang membutuhkan pemulihan
dan merujuknya ke RS atau pusat rehabilitasi.
5. kegiatan rujukan
• Rujukan medik( kasus yang tidak ditanggulangi oleh
puskesmas untuk pengobatan lebih lanjut).
• Rujukan kesehatan ditujukan terhadap pencemaran
lingkungan( ke Balai Teknis Kesehatan Lingkungan
(BTKL), Pusat Laboratorium Kesehatan Departemen
Kesehatan, Balai Hiperkes Depnaker.
•Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai