Anda di halaman 1dari 17

KOMUNIKASI EFEKTIF

 Komunikasi efektif dipandang sebagai hal


yang penting dan kompleks (Mingay, 2005: 2;
dan Soller, Lesgold, Linton dan Goodman,
1999: 1-8).
 Penting karena ragam dinamika kehidupan
(bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya
menghadirkan situasi kritis yang perlu
penanganan secara tepat, munculnya
kecenderungan untuk tergantung pada teknologi
komunikasi, serta beragam kepentingan yang
ikut muncul.
 Komunikasi Efektif (KE) = Komunikator /
Komunikan = 1
 Angka 1 mencerminkan bahwa yang ingin
disampaikan komunikator, sama dengan yang
diterima komunikan. Namun, kenyataannya,
tidak selalu bernilai 1.
 Bila lebih dari 1, bisa juga kurang dari 1. Hal
inilah yang disebut dengan noise yang
disebabkan mereka yang terlibat dalam proses
komunikasi memiliki latar belakang yang
berbeda.
PROSES KOMUNIKASI
 Ketidakutuhan informasi yang diterima oleh
komunikan disebabkan karena beberapa
aspek berikut :

1. Komunikasi bisa terjadi bila terdapat


pertukaran pengalaman yang sama antara
pihak-pihak yang terlibat dalam proses
komunikasi (sharing similiar experience).
2. Jika daerah tumpang tindih (the field of
experience) menyebar menutupi lingkaran A
atau B dan menuju terbentuknya satu
lingkaran yang sama, maka semakin besar
terjadi proses komunikasi yang sempurna
dan sama.
3. Namun, jika daerah tumpang tindih semakin
mengecil maka komunikasi yang terjadi
sangat terbatas, bahkan besar
kemungkinannya gagal dalam menciptakan
suatu proses komunikasi yang efektif.

Contohnya saja dengan masyarakat yang sulit


untuk dievakuasi ketika terjadi bencana. Hal
ini umumnya disebabkan perbedaan latar
belakang dan kebiasaan antara masyarakat
dan pemerintah.
Syarat – syarat komunikasi efektif :
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan
2. Menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti.
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah
perhatian .
4. Pesan dapat menguntungkan .
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu
penghargaan atau reward di pihak komunikan.
 CIRI – CIRI KOMUNIKASI EFEKTIF
1. menyediakan informasi yang praktis
2. memberikan fakta
3. mengklarifikasi dan menyingkat beberapa
informasi
4. tanggung jawab secara jelas
5. membujuk dan menyelidiki kaitan
rekomendasi
HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF
1: Respect
adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi
sasaran pesan yang kita sampaikan.

 Rasa hormat dan saling menghargai.


 Manusia ingin dihargai dan dianggap penting.
 Jika meengkritik atau memarahi seseorang, lakukan
dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan
seseorang.
 Membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang
akan meningkatkan efektifitas kinerja baik sebagai
individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
2: Empathy Hukum
adalah kemampuan untuk menempatkan diri
pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh
orang lain.

 Salah satu prasyarat utama dalam memiliki


sikap empati adalah kemampuan untuk
mendengarkan atau mengerti terlebih dulu
sebelum didengarkan atau dimengerti oleh
orang lain.
3: Audible Hukum
adalah dpt didengarkan atau dimengerti dg baik.
 Pesan harus disampaikan melalui media atau delivery

channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik


oleh penerima pesan.
 Kemampuan untuk menggunakan berbagai media

maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual


yang akan membantu kita agar pesan yang kita
sampaikan dapat diterima dengan baik.
 Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa

pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat


diterima oleh penerima pesan.
 4: Clarity Hukum
adalah kejelasan dari pesan itu sendiri
sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang
berlainan.

Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara,


hal ini merupakan hukum yang paling utama
dalam menyiapkan korespondensi tingkat
tinggi.
5: Humble
adalah sikap rendah hati.
 merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama

untuk membangun rasa menghargai orang lain,


biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita
miliki.

 sikap menghargai, mau mendengar


dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang
rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela
memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian
diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Yoseph De Vito mengemukakan karakteristik EKI :

1. Perspektif humanistik, meliputi sifat-sifat :


 Keterbukaan ( openess )

 Perilaku suportif ( supportiveness )

 Perilaku positif ( positiveness )

 Empati ( empathy )

 Kesamaan ( equality )
2. Perspektif pragmatis meliputi :
 Bersikap yakin ( confidence )

 Kebersamaan ( immediacy )
 Manajemen interaksi ( interaction

management
 Perilaku ekspresif ( expressiveness )

 Orientasi pada orang lain ( other orientation )


TERIMA KASIH......

Anda mungkin juga menyukai