Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 3

MATA KULIAH: KOMUNIKASI BISNIS


Kelompok 6
Anggota: Marsya Aenul_195254015 - Mulyadi_195254020 - Muthia Valerina_195254021

 ARTIKEL 1
18 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal atau disebut juga dengan komunikasi antar personal atau 
komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi dua arah antar pihak untuk saling bertukar
gagasan ataupun pemikiran, perasaan, emosi, serta informasi lainnya dan dapat dilakukan
dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Komunikasi interpersonal tidak hanya tentang apa
yang dikatakan dan apa yang diterima namun juga tentang bagaimana hal itu dikatakan,
bagaimana bahasa tubuh yang digunakan, dan apa ekspresi wajah yang diberikan agar
menciptakan komunikasi yang efektif.
Menurut beberapa ahli yang mengemukakan Teori Komunikasi
Interpersonal mengatakan bahwa Sistem Komunikasi Interpersonal bersifat factual dan juga
akan memberikan pandangan terhadap latar belakang pendidikan, budaya,kemampuan,
karakter serta pandangan lainnya untuk mencapai efektifitas.
Keberhasilan komunikasi ini juga ditentuka oleh beberapa faktor pendukung yang
dikelompokkan kedalam 2 bagian, yaitu berpusat pada persona atau daya tarik lawan bicara
serta situasi saat komunikasi berlangsung.
A. FAKTOR PERSONA
Faktor persona yang ditimbulkan oleh diri sendiri terbagi kedalam 2 jenis kategori, yakni
faktor biologis dan psikologis.
a. Faktor Biologis: Faktor biologis yaitu faktor didalam diri manusia yang memberikan
efek atau pengaruh terhadap kepribadiannya. Faktor biologis juga akan
mempengaruhi perasaan seseorang pada saat berkomunikasi. Hal ini menunjukkan
bahwa kondisi biologis seseorang contohnya seperti konsentrasi, kesehatan, pola
pikir, perasaan sangat berpengaruh demi terciptanya efektifitas komunikasi
interpersonal.
b. Faktor Psikologis: Faktor psikologis merupakan faktor yang mencakup ilmu
pengetahuan, sikap, keinginan dan kemauan serta perilaku seseorang. Faktor
psikologis dapat dibagi berdasarkan beberapa kriteria berikut:
1. Kognitif merupakan keyakinan seseorang tentang sesuatu yang Ia pikirkan dan Ia
yakini. Dimana psikologi kognitif mempelajari proses perhatian, penggunaan
bahasa, daya ingat, persepsi, pemecahan masalah, kreativitas, dan juga pola pikir.
Contohnya adalah memperhatikan ketika seseorang berbicara diharapkan
mendapatkan pemahaman yang penuh akan sebuah konsep yang disampaikan
untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang dimiliki.
2. Afektif merupakan sikap, watak, perilaku, perasaan, minat, emosi, dan nilai –
nilai yang dimiliki seseorang. Misalnya proses komunikasi yang dilakukan oleh
motivator di televisi bisa disebut sebagai suatu proses komunikasi afektif. Contoh
yang lain adalah berita, iklan, dan juga nasehat.
3. Konatif merupakan sebuah pikiran atau perasaan untuk ingin mengetahui sesuatu
yang dibicarakan. Misalnya menyatakan cinta kepada lawan jenis dan juga
tindakan melawan sesuai dengan sikap yang dimiliki
B. FAKTOR SITUASI
Faktor situasi ini juga dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
a. Faktor Ekologis
Faktor ekologis merupakan sebuah faktor kondisi atau iklim cuaca pada sebuah
tempat, dimana kondisi atau iklim cuaca tempat berkomunikasi juga akan
mempengaruhi kelancaran komunikasi. Contohnya suara riuh orang-orang atau
kebisingan dari suara air laut ataupun angin, suara hujan atau petir, suara pesawat
terbang lewat, dan lain-lain.
b. Faktor Rancangan
Faktor ini menentukan sebuah perasaan yang terjadi, karena semakin baik tempat atau
ruangan yang digunakan sebagai tempat berkomunikasi maka perasaaan juga akan
merasa nyaman dan bahagia. Contohnya ketika disuatu tempat yang aman dan
nyaman serta minimnya kebisingan, membuat komunikasi terjadi secara efektif dan
nyaman karena makna pesannya tersampaikan tanpa ada gangguan.
c. Faktor Temporal
Faktor temporal memiliki arti yang sama dengan waktu. Artinya waktu pelaksanaan
komunikasi juga mempengaruhi suasana perasaan kita. Contohnya ketika seseorang
lebih memilih berkomunikasi di pagi hari karena disaat itu suasana hatinya sedang
baik dan pemikirannya pun masih segar serta konsentrasi.
d. Perilaku
Perilaku atau tingkah laku dari diri sendiri maupun dari lawan bicara juga akan
mempengaruhi kelangsungan komunikasi. Contohnya ketika lawan bicara kita tidak
memiliki kepribadian yang baik, maka kitapun akan merasa kurang nyaman saat
berkomunikasi dengannya.
e. Teknologi
Teknologi atau alat – alat yang digunakan sebagai media berjalannya komunikasi.
Ketika berlangsung komunikasi menggunakan media teknologi, tentunya harus
dipersiapkan dengan baik. Contohnya berkomunikasi via daring, jika koneksi internet
kurang baik, maka akan menciptakan komunikasi yang tidak efektif.
f. Faktor Sosial
Faktor sosial merupakan sebuah faktor yang mencakup karakter sosial antar pihak
yang berkomunikasi, apa perannya serta bagaimana persepsi lingkungannya.
Contohnya adalah budaya Sunda, dimana masyarakatnya cenderung ramah, sopan,
dan juga terbuka.
C. FAKTOR UTAMA
Berikut ini beberapa faktor ataupun Cara Berkomunikasi dengan Baik demi menciptakan
efektifitas komunikasi interpersonal.
1. Melaksanakan hasil komunikasi
Komunikasi tentunya akan menghasilkan beberapa kesepakatan yang disetujui
bersama. Oleh karena itu, untuk mencapai sebuah komunikasi yang efektif, hasil dari
komunikasi tersebut haruslah dilaksanakan atau ditindaklanjuti.  Selain komunikasi
akan efektif, kedua pihak yang berkomunikasi akan mendapatkan keuntungan yang
sama. Contohnya adalah komunikasi pada saat menjual dan membeli sebuah barang
atau jasa.
2. Meningkatkan hubungan
Komunikasi interpersonal juga harus mampu untuk menciptakan dan meningkatkan
hubungan yang positif terhadap teman atau sahabat, keluarga, atau teman bisnis.
Tujuannya adalah untuk mempermudah setiap pihak melakukan komunikasi. Selain
itu hubungan yang terjalin dengan baik juga akan menciptakan citra atau gambaran
yang baik dimata publik. Contohnya yaitu tetap menjalin silaturahmi terhadap teman
ataupun rekan bisnis.
a. Saling menghormati
Komunikasi interpersonal juga akan efektif bila kedua pihak yang
berkomunikasi saling menghormati dan saling menghargai setiap informasi
yang disampaikan. Sikap saling menghormati tentunya akan menguntungkan
kedua pihak karena komunikasi akan berjalan tanpa adanya hambatan-
hambatan komunikasi. Contohnya adalah berbicara dengan sopan kepada
lawan bicara yang berusia lebih tua.
b. Empati
Empati yang dimiliki seseorang pada saat berkomunikasi akan membuat
dirinya mampu memahami situasi dan kondisi dari lawan bicara.  Ketika
komunikasi yang dilakukan mampu untuk memahami dan mendengarkan apa
yang diucapkan oleh orang lain, maka akan terjalin sebuah rasa kepercayaan
yang sangat dibutuhkan untuk menjalin sinergitas atau kerjasama. Empati juga
akan meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan informasi kepada
orang lain, karena kita akan terlebih dahulu mempelajari perasaan orang lain
sebelum mengatakan sesuatu. Contohnya memberikan perhatian pada saat
lawan bicara mendapatkan musibah.
c. Menyampaikan informasi yang gampang didengar
Menyampaikan informasi yang gampang didengar atau juga disebut sebagai
informasi yang audible juga sangat berguna untuk menciptakan komunikasi
yang memiliki efektifitas. Ketika informasi atau pesan yang disampaikan
mudah didengar dan dipahami oleh lawan bicara, maka informasi tersebut
tidak perlu diulang-ulang penyampaiannya sehingga terjadi sebuah
komunikasi yang efektif dan berjalan sesuai rencana.
d. Menjadi pendengar yang baik
Sebuah komunikasi yang berjalan tentunya akan terjadi sebuah pertukaran
informasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjadi seorang pendengar
yang baik sewaktu lawan bicara sedang memberikan informasi atau pesan
kepada kita. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa kita juga
menghargai lawan bicara.
e. Keterbukaan informasi
Informasi atau pesan yang akan disampaikan pada sebuah komunikasi
interpersonal haruslah memiliki sifat keterbukaan serta transparansi yang baik.
Ketika sebuah informasi ada yang ditutup-tutupi, maka komunikasi akan
penuh dengan multi tafsir atau multi-interpretasi. Selain itu, informasi yang
tidak terbuka juga akan menimbulkan ketidakpercayaan antarpihak yang
terlibat komunikasi.
f. Rendah hati
Sikap rendah diri yang ditunjukkan sewaktu melakukan komunikasi, akan
membangun sebuah ikatan yang baik dengan orang lain karena sikap rendah
hati akan menunjukkan bahwa kita menghormati lawan bicara kita. Sikap
rendah hati akan membangun sebuah komunikasi yang sangat efektif.
g. Sikap mendukung
Komunikasi interpersonal yang efektik juga dipengaruhi oleh sikap untuk
saling mendukung diatara kedua pihak yang terlibat. Sikap untuk saling
mendukung ini akan memberikan komitmen, sebagai langkah awal untuk
menindaklanjuti hasil dari komunikasi yang dilaksanakan.
h. Pikiran positif
Pikiran yang positif akan sangat mempengaruhi sikap kita sebelum atau disaat
melakukan sebuah komunikasi. Ketika kita memiliki pikiran yang
positif, tidak menaruh curiga terhadap keinginan seseorang, serta memberikan
keyakinan kepada diri kita sendiri bahwa informasi yang diberikan oleh lawan
bicara merupakan hal yang penting akan berdampak pada terjalinnya
komunikasi dengan baik dan efektif. Tapi, ketika kita terlebih dahulu
berpikiran negatif kepada lawan bicara, maka semua informasi yang Dia
katakan tidak akan menjadi berarti bagi kita sehingga komunikasi akan
menjadi sia-sia.
i. Kesetaraan
Kesetaraan merupakan sebuah sikap atau pemikiran yang mengakui bahwa
kedua pihak saling berkepentingan, saling bernilai dan berharga serta saling
membutuhkan satu sama lain. Ketika kita menganggap bahwa kita setara
dengan lawan bicara, maka kita akan menyadari setiap perbedaan yang ada
dengan baik serta selalu memiliki pikiran yang positif.
j. Kredibilitas
Kredibilitas yang kita miliki akan memberikan dampak yang sangat positif
bagi penglihatan lawan bicara. Lawan bicara akan melihat bahwa setiap
informasi yang kita sampaikan memiliki akan memberi pengaruh terhadap
dirinya. Selain itu, kredibilitas juga akan membuat lawan bicara semakin
yakin dengan setiap saran, usulan atau kritikan yang kita berikan.
k. Daya tarik intelektual
Daya tarik intelektual yang kita miliki akan mempengaruhi simpati lawan
bicara kita sewaktu berkomunikasi. Kemampuan kita dalam berbicara,
kecerdasan dan keahlian yang kita miliki juga akan membuat kita semakin
mampu untuk menganalisa sebuah masalah yang terjadi pada kondisi apapun.
l. Integritas
Integritas kita dalam bersikap dan berperilaku akan menunjukkan sebuah
kesesuaian antara ucapan dan tindakan serta perilaku kita. Integritas yang baik
juga akan membuat kita lebih dipercaya dan lebih disegani oleh setiap lawan
bicara.
m. Kepekaan sosial
Kepekaan sosial yang kita miliki akan membuat kita mampu untuk memahami
segala permasalahan ataupun segala sesuatu yang sedang terjadi pada setiap
situasi yang ada disekitar kita. Kepekaan sosial juga akan memberikan respon
yang positif dari setiap lawan bicara kita.
n. Kematangan mengontrol diri
Kemampuan untuk mengontrol diri dan emosi yang kita miliki akan membuat
komunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Hal ini terjadi karena kita
mampu untuk mengontrol diri kita meskipun lawan bicara sedang menjelek-
jelekkan atau menghina kita. Akibatnya adalah lawan bicara yang menjelek-
jelekkan atau menghina kita akan sadar dan merasa bersalah sehingga
komunikasi akan kembali menyenangkan. Tapi ketika kita tidak mampu untuk
mengontrol diri pada saat lawan bicara menjelek-jelekkan atau menghina kita,
maka akan timbul perkelahian dan perdebatan yang menjurus terjadinya
kegiatan fisik sehingga komunikasi tidak akan efektif.
o. Ramah, supel tapi tetap tegas
Ketika berkomunikasi interpersonal kita harus mampu untuk selalu bersikap
ramah, supel dan sopan kepada setiap lawan bicara kita. Meskipun begitu,
ketegasan dalam mengambil sebuah keputusan dan menentukan informasi apa
yang harus dibahas tidaklah boleh hilang.
p. Memahami lawan bicara
Mampu untuk memahami kondisi perasaan dan psikologis lawan bicara akan
memberikan kita sebuah pandangan ataupun pemikiran untuk dapat
menentukan kata atau informasi apa yang akan kita sampaikan. Contohnya
ketika kondisi perasaan atau psikologis lawan bicara sedang sedih, maka
berikanlah sebuah informasi yang dapat meningkatkan kebahagiaannya dan
bukan menambah kesedihannya.
 ARTIKEL 2
BAGAIMANA MENJADI PEMBICARA PROFESIONAL: TIPS
MEMULAI
Berbicara di depan audiens yang ditargetkan dari rekan kerja dan pelanggan potensial
adalah salah satu taktik paling kuat dalam menciptakan dan membangun otoritas Kita,
membangun merek Kita, dan mengamankan tempat Kita di pasar. Tetapi sesukses apa pun
dalam bisnis Kita, kecuali Kita berada di sirkuit pembicara A-list, Kita tidak dapat duduk
santai dan menunggu perencana acara menelepon dan menawarkan Kita tempat di acara
mereka berikutnya. Memesan pertunangan berbicara di depan audiens yang tepat
membutuhkan kerja keras.
Banyak para pembicara yang menanyakan tentang kenapa ia tidak berbicara lebih
lama. Faktor utamanya adalah kebanyakan orang tidak dipasarkan dengan baik sebagai
pembicara. Oleh karena itu Adam Witty menjelaskan 3 tips untuk menjadi pembicara
profesional.
1. MENYIAPKAN SITUS WEB PRIBADI
Berikut adalah tiga aset utama yang harus Kita miliki di situs Kita:
- KIT SPEAKER. Ini adalah beberapa lampiran PDF yang bisa di unduhh oleh orang
lain yang bersisi informasi lanjut tentang kita sebagai pembicara. Ini juga bersisi
tentang profil singkat kita, serta foto-foto ketika kita menjadi pembicara. di dalam Kit
Speaker juga terdapat kutipan-kutipan dari para peserta mengenai kita. Jika kita
memiliki media apa pun, maka perlihatkanlah, tunjukkan pada mereka bahwa Kita
hebat!
- REEL PEMBICARA PROMOSI. Ini merupakan bagian video sorortan mengenai
kita sebagai pembicara yang menghibur dan bijaksana. Video ini berdurasi sekitar 2 –
4 menit dan memperlihatkan beberapa sorotan ketika kita sedang berpidato di
mimbar. Anggap saja sebagai reel "Best Of".
- VIDEO MENTAH 10 HINGGA 20 MENIT YANG BELUM DIEDIT DARI
KITA DI ATAS PANGGUNG SAAT MEMBERIKAN PIDATO UTAMA. Ini
semakin sering diminta oleh perencana acara. Apakah kita terlibat? Informan?
Berhubungan? Bagaimana tanggapan audiens? Perencana acara ingin melihat itu.
2. MEMESAN PERTUNJUKAN BERBICARA PERTAMA KITA
Bagaimana kitamewujudkannya? Dimana kita berbicara? Berapa biaya yang dikeluarkan?
Tidak ada jawabannya. Mulailah berbicara secara gratis. Ini memungkinkan Kita untuk
mendapatkan pengalaman dan mengembangkan aset visual yang baru saja kita
diskusikan: video dan gambar. Setelah Kita menetapkan otoritas, Kita dapat mulai
mengenakan biaya berbicara secara perlahan. Jika Kita melihat keterlibatan pembicara
pertama Kita bukan sebagai penghasil pendapatan, tetapi sebagai investasi di masa depan
Kita — kesempatan untuk mengumpulkan aset yang diperlukan untuk memiliki alat
penjualan speaker yang layak dan mengesankan — maka "di mana" dalam persamaan
tersebut menjadi lebih luas. Berikut beberapa ide:
- Universitas — Hubungi dekan departemen yang sesuai di universitas setempat
dan tawarkan untuk menjadi dosen tamu. Sebagai pengganti pembayaran,
tanyakan apakah sekolah dapat merekam video presentasi tersebut. Universitas
biasanya diperlengkapi untuk melakukan hal-hal seperti itu.
- Kamar dagang dan Klub Putar — Sebagian besar kamar dan Klub Rotary
menyelenggarakan acara rutin untuk anggotanya, seperti makan siang bulanan,
sarapan kuartalan, atau program jaringan lainnya. Mereka selalu mencari
pembicara yang menarik.
- Bisnis lokal — Dekati departemen SDM dari beberapa perusahaan lokal yang
lebih besar dan tawarkan untuk berbagi pengetahuan Kita dengan karyawan
mereka. Mungkin bisa menjadi tas coklat, sesi makan siang.
- Perpustakaan dan pusat komunitas — Jika Kita dapat berbagi informasi
tentang topik yang relevan dengan anggotanya, Kita akan diterima sebagai
pembicara.
- Acara jaringan — Apakah ada organisasi seperti 1 Juta Piala, program
pendidikan dan keterlibatan kewirausahaan, di komunitas Kita? Jika tidak,
mungkin ada yang serupa.
- Klien Kita — Jangan lupa untuk langsung membuka sumbernya. Tanyakan
kepada klien Kita kelompok mana yang mereka ikuti dan apakah mereka
menerima pembicara dari luar.
- Pembicara lain — Jangkau profesional lain yang telah berbicara di acara industri
yang sesuai. Mereka dapat memberi tahu Kita ke mana harus mencari dan
menghubungkan Kita dengan koneksi yang akan berguna.
3. BERPIKIR SEBELUM KITA BERBICARA
Berikut tips mengenai berpikir sebelum kita berbicara:
- Lakukan penelitian — Sebelum Kita mendekati organisasi untuk berbicara,
pastikan apa yang Kita tawarkan secara khusus relevan dengan organisasi dan
anggotanya.
- Waspadai pengaturan waktu — Jika Kita berada dalam industri di mana
keahlian Kita sangat tepat waktu, koordinasikan dan fokuskan penjangkauan Kita
di sekitar kalender tersebut. Misalnya, pengacara dan akuntan pajak akan menjadi
perhatian khusus seputar waktu pajak. Perencana keuangan akan relevan di awal
tahun baru, ketika anggaran perusahaan dan pribadi sedang dirancang. Profesional
kesehatan dan kebugaran? Manfaatkan perasaan "tahun baru, Kita baru" di awal
tahun.
- Tunjukkan paket lengkap — Banyak tempat yang akan Kita jangkau bukan
untuk mencari keuntungan dengan staf dan sumber daya yang terbatas. Semakin
lengkap dan matang presentasi Kita saat menawarkannya, Kita akan semakin
menarik. Jika Kita menyajikan paket yang menarik di atas piring perak,
sekelompok orang tidak dapat mengatakan tidak. Opsi lain: Pertimbangkan untuk
bekerja sama dengan dua atau tiga rekan Kita untuk membuat panel di bidang
khusus Kita.
- Bedakan diri Kita — Ya, saya tahu Kita spesial dan Kita tahu Kita spesial, tetapi
bagi penyelenggara acara, Kita adalah email lain di kotak masuk mereka. Fokus
pada apa yang dapat Kita tawarkan yang membedakan Kita dari semua
profesional lain yang bersaing untuk mendapatkan slot berbicara yang sama.
- Rekam setiap kesempatan berbicara, betapapun kecilnya — Jika Kita tidak
dapat menggunakannya untuk reel Kita, Kita dapat belajar dan mempelajari cara
menyempurnakan presentasi Kita.
Ralph Waldo Emerson berkata, "Pidato adalah kekuatan: ucapan adalah untuk membujuk,
untuk mengubah, untuk memaksa." Tanpa ragu, berbicara adalah cara paling efektif bagi
orang-orang untuk melihat betapa hebatnya Kita dan bagi Kita untuk mengembangkan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai