Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek-aspek Untuk Mencapai Tujuan Komunikasi yang Efektif


Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama
memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing
orang menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang
berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan. Menurut Jalaluddin
dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai
dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap,
meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu
tindakan.
Stephen Covey menekankan konsep kesalingtergantungan (interdependency) untuk
menjelaskan hubungan antarmanusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi
bukan sekadar pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita
dan bagaimana kita menyampaikan pesankepada penerima pesan. Jika kata-kata atau pun
tulisan kita dibangun dari teknik hubungan manusia yang dangkal (etika kepribadian),
bukan dari diri kita yang paling dalam (etika karakter), maka orang lain akan melihat
atau membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter
yang kokoh yang dibangun dari pondasi integritas pribadi yang kuat.
Menurut Stephen Covey, justru komunikasi merupakan ketrampilan yang paling
penting dalam hidup kita. Kita menghabiskan sebagian besar jam di saat kita sadar dan
bangun untuk berkomunikasi. Sama halnya dengan pernafasan, komunikasi kita anggap
sebagai hal yang otomatis terjadi begitu saja,sehingga kita tidak memiliki kesadaran
untuk melakukannya dengan efektif. Kita tidak pernah dengan secara khusus
mempelajari bagaimana menulisdengan efektif, bagaimana membaca dengan cepat dan 
efektif, bagaimana berbicara secara efektif,apalagibagaimana menjadi pendengar yang
baik . Bahkan untuk yang terakhir, yaitu ketrampilan untuk mendengar tidak pernah
diajarkan atau kita pelajari dalam proses pembelajaran yang kita lakukan baik di sekolah
formal maupun pendidikan informal lainnya. Bahkan menurut Covey, hanya sedikit
orang yang pernah mengikuti pelatihan mendengar. Dan sebagian besar pelatihan
tersebut adalah teknik Etika Kepribadian, yang terpotong dari dasar karakter dan dasar
hubungan yang mutlak vital bagi pemahaman kita terhadap keberadaan orang lain.
Syarat utama agar komunikasi ituefektif adalah kredibilitas. Keterampilan komunikasi
antar perorangan adalah kemampuan untuk terus menerusmembangun kredibilitas dan
dapat dipercayanya segala apa yang kita komunikasikan. Untuk membangun kredibilitas
harus ada isi pesan yang jelas, suara/intonasi dalam menyampaikan pesan dan wahana
bagaimana orang itu menyampaikan pesan. Jadi semakin seseorang tidak konsekuen
dengan ketiga hal tersebut, maka akan menentukan kredibilitas sesorang, semakin tidak
konsekuen akan menjadi semakin “tidak dipercaya”.

Ada lima aspek dalam komunikasi yang efektif, antara lain:

1. Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan
mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh
komunikan. Bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas . Kapan kita
menggunakan kata ini, anu, itu, dan sejenisnya. Maka, akan menyebabkan
ketidakjelasan terkait dengan pesan yang disampaikan. Hal ini akan menyebabkan
munculnya salah tafsir, salah persepsi, dan sebagainya.
2. Ketepatan
Bahasa dan informasi yang disampaikan harus benar - benar akurat dan tepat.
Bahasa yang digunakan harus sesuai dan informasi yang disampaikan harus
benar. Artinya sesuai dengan apa yang sesungguhnya ingin disampaikan. Bisa
saja informasi yang ingin kita sampaikan belum tentu kebenarannya, tetapi apa
yang kita sampaikan benar-benar apa yang memang kita ketahui dan tidak dibuat-
buat apalagi berbohong demi mendapatkan pujian tersendiri. Inilah yang
dimaksud akurat dalam arti ini.
3. Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan
informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana
komunikasi itu terjadi.
4. Alur
Keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat penting dalam menjalin
komunikasi yang efektif. Sewaktu kita meminjam uang misalnya, kita cenderung
mengajukan kesulitan-kesulitan kita sebelum kita menyampaikan maksud kita
untuk meminjam uang. Mungkin begitu juga pada saat kita pertama kali
menyampaikan perasaan jatuh cinta pada seseorang. Alur berkomunikasi harus
diperhatikan benar agar lawan bicara tidak merasa kebingungan dalam proses
penerimaan pesan dan tidak beranggapan bahwa anda adalah komunikator yang
bertele-tele.
5. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan
dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan
dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa
verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.
Contohnya bersalaman dengan satu tangan untuk orang sunda mungkin
terkesan kurang sopan, tetapi untuk etnis lain mungkin suatu hal yang biasa

B. Perbedaan Efek dan Feedback dalam Komunikasi


Perbedaan efek dan feedback dapat dilihat dari :
1. Pengertian
Perbedaan yang pertama dapat dilihat dari pengertian antara efek dan feedback
itu sendiri. Efek dalam komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pada
komunikan setelah pesan disampaikan oleh komunikator, atau secara, atau secara
mudahnya dapat dipahami sebagai suatu pengaruh yang ditimbulkan sehingga adanya
perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan juga dilakukan oleh komunikan
atau penerima pesan setelah mendapat pesan yang disampaikan.
Berbeda dengan efek, feedbak dalam komunikasi justru dipahami sebagai
suatu jawaban atau umpan balik yang dikemukakan atau disampaikan oleh komunikan
terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator pada proses komunikasi yang
berlangsung. Secara mudahnya feedback dalam komunikasi dapat dipahami sebagai
tanggapan akan suatu pesan yang disampaikan.

2. Pengaruh
Memang dalam proses komunikasi adanya efek dan feedback juga menjadi
penentu keberhasilan dari penyampaian pesan yang berlangsung, namun keduanya
memberikan pengaruh yang berbeda.
Dalam efek sendiri memberikan pengaruh terhadap komunikan atau penerima
pesan, pengaruh tersebut bisa berubah perubahan pengetahuan, tata kelakuan atau
tingkah laku, dan lain sebagainya sesuai dengan pesan yang disampaikan. Jadi bisa
dikatakan bahwa efek dalam komunikasi lebih berpengaruh terhadap komunikan atau
penerima pesan.
Sedangkan feedback akan memberikan manfaat atau pengaruh terhadap
pemberi pesan atau komunikator, pengaruh atau manfaat tersebut bisa berupa
informasi dan juga saran dari komunikan setelah pesan tersampaikan. Jadi di dalam
feedback, pengaruh lebih mengarah kepada pemberi pesan atau komunikator.

3. Jenis
Perbedaan efek dan feedback dalam komunikasi selanjutnya dapat dilihat dari
jenis efek dan feedback dalam komunikasi itu sendiri. Dimana keduanya memiliki
beberapa macam jenis didalamnya, diantaranya seperti:
a. Jenis efek dalam komunikasi sendiri juga berhubungan dengan proses komunikasi
dalam diri manusia, diantaranya adalah :
1) Efek Kognitif
Jenis efek dalam komunikasi yang pertama adalah efek kognitif, dimana jenis
ini mengarah pada penambahan pengetahuan bagi komunikan atau penerima
pesan. Artinya bahwa proses komunikasi yang berlangsung dapat
menimbulkan pengaruh atau efek bagi penerima pesan berupa perubahan
persepsi atau pendapat setelah pesan tersampaikan oleh komunikator. Hal ini
juga hampir sama dengan teori kognitif dalam komunikasi visual didalam ilmu
komuniasi yang berhubungan dengan pengetahuan.
2) Efek Afektif
Adapula jenis efek afektif dalam efek komunikasi, dimana efek afektif ini
memberikan pengaruh kepada tingkat perasaan penerima pesan. Perasaan yang
ditimbulkan bisa berupa perasaan positif maupun negatif terhadap pesan yang
tersampaikan oleh komunikator terhadap komunikan.
3) Efek Konatif
Jenis efek dalam komunikasi yang terakhir adalah efek konatif, dimana efek
ini memberikan efek atau pengaruh terhadap pola tingkah laku dari penerima
pesan. Setelah pesan disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan,
maka setelah timbul efek kognitif dan efek afektif maka komunikan akan
menentukan sikapnya terhadap pesan yang ditimbulkan. Perubahan sikap yang
terjadi bisa berupa perubahan secara fisik maupun non-fisik, dan bisa juga
bersifat positif maupun negatif.
b. Berbeda dengan efek dalam komunikasi, feedback secara umum hanya akan
menimbulkan dua jenis saja dalam proses komunikasi yang berlangsung. Kedua
jenis feedback tersebut diantaranya adalah:
1) Feedback Positif
Jenis yang pertama adalah feedback positif, dimana artinya bahwa penerima
pesan memberikan respon atau tanggapan baik terhadap pesan yang
disampaikan. Hal ini tentunya akan berpengaruh juga bagi komunikator yang
menerima tanggapan baik tersebut, seperti dapat mendorong komunikator
untuk lebih maju dan lebih baik lagi.
2) Feedback Negatif
Berbeda dengan feedback positif, feedback negatif justru dapat menyebabkan
menurunnya semangat maupun mematahkan kreativitas komunikator. Hal ini
disebabkan karena feedback negatif berarti bahwa penerima pesan
memberikan tanggapan atau respon yang tidak baik atau bahkan tidak suka
terhadap pesan yang disampaikan. Oleh sebab itu, komunikan juga harus
berhati-hati saat memberikan feedback dalam proses komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai