PEMBAHASAN
1. Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan
mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh
komunikan. Bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas . Kapan kita
menggunakan kata ini, anu, itu, dan sejenisnya. Maka, akan menyebabkan
ketidakjelasan terkait dengan pesan yang disampaikan. Hal ini akan menyebabkan
munculnya salah tafsir, salah persepsi, dan sebagainya.
2. Ketepatan
Bahasa dan informasi yang disampaikan harus benar - benar akurat dan tepat.
Bahasa yang digunakan harus sesuai dan informasi yang disampaikan harus
benar. Artinya sesuai dengan apa yang sesungguhnya ingin disampaikan. Bisa
saja informasi yang ingin kita sampaikan belum tentu kebenarannya, tetapi apa
yang kita sampaikan benar-benar apa yang memang kita ketahui dan tidak dibuat-
buat apalagi berbohong demi mendapatkan pujian tersendiri. Inilah yang
dimaksud akurat dalam arti ini.
3. Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan
informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana
komunikasi itu terjadi.
4. Alur
Keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat penting dalam menjalin
komunikasi yang efektif. Sewaktu kita meminjam uang misalnya, kita cenderung
mengajukan kesulitan-kesulitan kita sebelum kita menyampaikan maksud kita
untuk meminjam uang. Mungkin begitu juga pada saat kita pertama kali
menyampaikan perasaan jatuh cinta pada seseorang. Alur berkomunikasi harus
diperhatikan benar agar lawan bicara tidak merasa kebingungan dalam proses
penerimaan pesan dan tidak beranggapan bahwa anda adalah komunikator yang
bertele-tele.
5. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan
dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan
dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa
verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.
Contohnya bersalaman dengan satu tangan untuk orang sunda mungkin
terkesan kurang sopan, tetapi untuk etnis lain mungkin suatu hal yang biasa
2. Pengaruh
Memang dalam proses komunikasi adanya efek dan feedback juga menjadi
penentu keberhasilan dari penyampaian pesan yang berlangsung, namun keduanya
memberikan pengaruh yang berbeda.
Dalam efek sendiri memberikan pengaruh terhadap komunikan atau penerima
pesan, pengaruh tersebut bisa berubah perubahan pengetahuan, tata kelakuan atau
tingkah laku, dan lain sebagainya sesuai dengan pesan yang disampaikan. Jadi bisa
dikatakan bahwa efek dalam komunikasi lebih berpengaruh terhadap komunikan atau
penerima pesan.
Sedangkan feedback akan memberikan manfaat atau pengaruh terhadap
pemberi pesan atau komunikator, pengaruh atau manfaat tersebut bisa berupa
informasi dan juga saran dari komunikan setelah pesan tersampaikan. Jadi di dalam
feedback, pengaruh lebih mengarah kepada pemberi pesan atau komunikator.
3. Jenis
Perbedaan efek dan feedback dalam komunikasi selanjutnya dapat dilihat dari
jenis efek dan feedback dalam komunikasi itu sendiri. Dimana keduanya memiliki
beberapa macam jenis didalamnya, diantaranya seperti:
a. Jenis efek dalam komunikasi sendiri juga berhubungan dengan proses komunikasi
dalam diri manusia, diantaranya adalah :
1) Efek Kognitif
Jenis efek dalam komunikasi yang pertama adalah efek kognitif, dimana jenis
ini mengarah pada penambahan pengetahuan bagi komunikan atau penerima
pesan. Artinya bahwa proses komunikasi yang berlangsung dapat
menimbulkan pengaruh atau efek bagi penerima pesan berupa perubahan
persepsi atau pendapat setelah pesan tersampaikan oleh komunikator. Hal ini
juga hampir sama dengan teori kognitif dalam komunikasi visual didalam ilmu
komuniasi yang berhubungan dengan pengetahuan.
2) Efek Afektif
Adapula jenis efek afektif dalam efek komunikasi, dimana efek afektif ini
memberikan pengaruh kepada tingkat perasaan penerima pesan. Perasaan yang
ditimbulkan bisa berupa perasaan positif maupun negatif terhadap pesan yang
tersampaikan oleh komunikator terhadap komunikan.
3) Efek Konatif
Jenis efek dalam komunikasi yang terakhir adalah efek konatif, dimana efek
ini memberikan efek atau pengaruh terhadap pola tingkah laku dari penerima
pesan. Setelah pesan disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan,
maka setelah timbul efek kognitif dan efek afektif maka komunikan akan
menentukan sikapnya terhadap pesan yang ditimbulkan. Perubahan sikap yang
terjadi bisa berupa perubahan secara fisik maupun non-fisik, dan bisa juga
bersifat positif maupun negatif.
b. Berbeda dengan efek dalam komunikasi, feedback secara umum hanya akan
menimbulkan dua jenis saja dalam proses komunikasi yang berlangsung. Kedua
jenis feedback tersebut diantaranya adalah:
1) Feedback Positif
Jenis yang pertama adalah feedback positif, dimana artinya bahwa penerima
pesan memberikan respon atau tanggapan baik terhadap pesan yang
disampaikan. Hal ini tentunya akan berpengaruh juga bagi komunikator yang
menerima tanggapan baik tersebut, seperti dapat mendorong komunikator
untuk lebih maju dan lebih baik lagi.
2) Feedback Negatif
Berbeda dengan feedback positif, feedback negatif justru dapat menyebabkan
menurunnya semangat maupun mematahkan kreativitas komunikator. Hal ini
disebabkan karena feedback negatif berarti bahwa penerima pesan
memberikan tanggapan atau respon yang tidak baik atau bahkan tidak suka
terhadap pesan yang disampaikan. Oleh sebab itu, komunikan juga harus
berhati-hati saat memberikan feedback dalam proses komunikasi.