Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TEORI PERSEPTUAL

MATA KULIAH DASAR DASAR KOMUNIKASI

Disusun Oleh
Defi Fitriyani
2006421030

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


JURUSAN TEKNIK GRAFIKA DAN PENERBITAN
MATA KULIAH DASAR DASAR KOMUNIKASI
KELAS DESAIN GRAFIS 1A
2020
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang
yang telah memberikan saya kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu.
Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, saya tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Teori Perseptual” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Dasar Dasar Komunikasi. Saya berharap makalah tentang
Teori Perseptual dapat bermanfaat untuk semua orang yang membacanya.

Saya menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan
dan kekurangan. Saya terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat
lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan
maupun konten, saya memohon maaf.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Tangerang, 28 November 2020

Defi Fitriyani

i
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan
1. Latar Belakang..............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
3. Tujuan...........................................................................................................................1
Bab II : Pembahasan
Teori Perseptual
1. Definisi Teori................................................................................................................2
2. Jenis Jenis Teori Perseptual..........................................................................................4
3. Proses Presepsi……......................................................................................................6
4. Faktor yang mengakibatkan terjadinya persepsi ..........................................................7
5. Kaitan dengan Teori Sensual dan Hubungannya dengan Komunikasi Visual.
…………………………………………………………………………………….12
6. Contoh Teori Persepsi dalam kehidupan sehari hari..................................................13
Bab III : Penutup
1. Kesimpulan.................................................................................................................15
2. Saran...........................................................................................................................15

Daftar Pustaka.........................................................................................................................iii

ii
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sebelum memahami apa itu Teori Perseptual, kita harus memahami terlebih
dahulu yaitu tentang pengenalan pola. Pola ? Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat
banyak barang sesutu yang memiliki beragam macam bentuk pola. Kita dapat
menyimpulkan pola tersebut sesuai dengan pengalaman yang telah kita dapatkan. Setiap
hari kita menggunakan pikiran kita untuk melakukan kegiatan yang disebut dengan proses
sensasi, persepsi, dan memori. Sebagaimana sensasi dan persepsi telah dibahas di materi
sebelumnya. Proses itulah yang disebut sebagai pengenalan pola.

Pengenalan pola dan kemampuan mengenali objek adalah sebuah kemampuan


kognitif yang pada umumnya dilaksanakan dengan mulus, cepat, dan tanpa banyak usaha.
Dalam pengenalan objek bisa dilakukan kurang dari sedetik. Akan tetapi prosesnya rumit.
Kita dapat mengenali dan mengevaluasi objek dengan cepat dan akurat, begitu juga
dengan objek yang baru kita ketahui. Demikian pula penjelasan tentang Teori Persepsual.

B. Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan Teori Perseptual?


 Apa saja jenis – jenis pada Teori Perseptual?
 Bagaimana Proses Presepsi?
 Faktor apa saja yang dapat menimbulkan terjadinya sebuah persepsi?

C. Tujuan

Untuk lebih memahami tentang Teori Perseptual


1

Bab II

Pembahasan

1. Teori Perseptual

A. Definisi Teori

Dalam psikologi kognitif, kita mengacu pada dunia fisik (eksternal) sekaligus
dunia mental (internal). Penghubung realitas eksternal dengan dunia mental berpusat di
sistem sensorik. Sensasi (sensation) mengacu pada pendeteksian dini terhadap energi dari
dunia fisik. Sedangkan persepsi melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam
penginterpretasian terhadap informasi sensorik. Pada dasarnya, sensasi mengacu pada
pendeteksian dini terhadap stimuli; persepsi mengacu pada interpretasi hal - hal yang kita
indera.

Menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah: a) proses mengetahui atau


mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, b) kesadaran dari proses -
proses organis, c) titchener/ satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti
yang berasal dari pengalaman di masa lalu, c) variabel yang menghalangi atau ikut
campur tangan, berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan pembedaan diantara
perangsang-perangsang, d) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau
keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu).

Fieldman (1999) menyatakan “Perception a constructive process by which we


go beyond the stimuli that are presented to us and attempt to construct a meaningful
situation.” Persepsi menurut Fieldman merupakan sebuah proses konstruktif dimana
kita menerima stimulus dan berusaha untuk memahami situasi yang bermakna.
Sedangkan Morgan (1987) menyatakan “Perception refers to the way the work, sound,
feel, tastes, or smell. In other works, perception can be defined as whatever is
experienced by a person” yaitu persepsi mengacu pada cara kerja, suara, rasa, selera,
atau bau. Dengan kata lain, persepsi dapat didefinisikan apa pun yang dialami oleh
seseorang.
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang
didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Persepsi merupakan suatu proses

yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah aktivitas

merasakan atau penyebab keadaan emosi yang mengembirakan. Sensasi dapat


didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat dari indra penerima kita terhadap
stimuli dasar seperti cahaa, warna dan suara. Dengan adanya itu semua maka akan
timbul persepsi. Pengertian dari persepsi adalah proses bagaimana stimuli - stimuli itu
diseleksi, diorganisasikan dan diinterprestasikan.

B. Teori – Teori Perseptual


Setiap harinya kita terus-menerus dihujani informasi tentang karakteristik fisik
dunia kita, melalui kelima indera kita. Terdapat sedemikian banyak informasi sehingga
kita memerlukan penyimpanan sensorik sementara dan penyaring sensorik yang rumit
untuk membantu kita menentukan jenis dan jumlah informasi yang dikirimkan ke otak
kita. Para psikolog tekah mengembangkan teori persepsi yang membantu memahami
bagaimana proses sebuah sensasi diproses menjadi persepsi sebuah pola atau sebuah
objek.

Ada dua teori utama yang dipelajari tentang cara manusia memahami dunia.
Sebuah teori, persepsi konstruktif (constructive perception), menyatakan bahwa
manusia “mengkonstruksi” persepsi dengan secara aktif memilih stimuli dan
menggabungkan sensasi dengan memori.

Teori lainnya, persepsi langsung (direct perception), menyatakan bahwa


persepsi terbentuk dari perolehan informasi secara langsung dari lingkungan.

Menurut Irwanto, setelah individu melakukan interaksi dengan obyek-obyek


yang dipersepsikan maka hasil persepsi dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a. Persepsi positif. Persepsi yang menggambarkan segala pengetahuan (tahu tidaknya


atau kenal tidaknya) dan tanggapan yang diteruskan dengan upaya pemanfaatannya.

b. Persepsi negatif. Persepsi yang menggambarkan segala pengetahuan (tahu tidaknya


atau kenal tidaknya) dan tanggapan yang tidak selaras dengan obyek yang dipersepsi.

Dapat dikatakan bahwa persepsi itu baik yang positif ataupun yang negatif akan
selalu mempengaruhi diri seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Dan munculnya
suatu persepsi positif ataupun persepsi negatif semua itu tergantung pada bagaimana
cara individu menggambarkan segala pengetahuannya tentang suatu obyek yang
dipersepsi

2. Jenis – Jenis Teori Persepsual


a. Persepsi Konstruktif

Teori persepsi konstruktif disusun berdasarkan anggapan bahwa selama


persepsi, kita membentuk dan menguji hipotesis - hipotesis yang berhubungan dengan
persepsi berdasarkan apa yang kita indera dan apa yang kita ketahui. Dengan demikian,
persepsi adalah sebuah efek kombinasi dari informasi yang diterima sistem sensorik dan
pengalaman dan pengetahuan yang kita pelajari tentang dunia, yang kita dapatkan dari
pengalaman.

b. Persepsi Langsung

Teori persepsi langsung menyatakan bahwa informasi dalam stimuli adalah


elemen penting dalam persepsi dan bahwa pembelajaran dan kognisi tidaklah penting
dalam persepsi karena lingkungan telah mengandung cukup informasi yang dapat
digunakan untuk interpretasi. James Gibson dan James Cutting menyatakan bahwa
persepsi langsung mengasumsikan bahwa keanekaragaman lapisan-lapisan optik sama
kayanya dengan keanekaragaman dalam dunia ini. Para psikolologis yang berorientasi
ekologis mendukung pernyataan ini menyatakan bahwa stimulus itu sendiri telah
memiliki informasi yang cukup untuk menghasilkan persepsi yang tepat dan tidak
memerlukan adanya representasi internal.

Masing-masing teori tentang persepsi tersebut memiliki pendukungnya sendiri -


sendiri, dalam jumlah besar dan dengan antusiasme yang tinggi. Di permukaan, kedua
teori tersebut tampaknya menampilkan dalil - dalil yang saling bertentangan dan tidak
mungkin diperdamaikan. Meski demikian, pada level analisis yang lain, kedua teori
tersebut dapat dipandang saling melengkapi (komplementer) alih-alih saling
bertentangan (kontradiktif). Pandangan konstruktif tentang persepsi tampaknya masuk
akal karena saat kita memahami kata - kata tersebut karena kita memiliki pengetahuan
semantik tentang makna kata-kata tersebut.

Kedua teori tersebut menjelaskan persepsi dengan baik, namun berfokus pada
tahap-tahap proses yang berbeda. Pandangan persepsi langsung adalah penting bagi
pemahaman kita terhadap persepsi karena dua alasan : teori tersebut menekankan
pentingnya stimuli sensorik, mengindikasikan bahwa pemrosesan stimuli berlangsung
secara sederhana dan langsung, dan bahwa kognisi dan persepsi adalah fenomena yang
alamiah dan ekologis suatu pandangan yang selaras dengan perspektif kognitif evolu

sioner. Meskipun persepsi langsung membantu kita memahami beberapa persepsi awal
terhadap kesan - kesan sensorik, teori persepsi konstruktif berguna dalam pemahaman
kita tentang bagaimana kesan-kesan sensorik dipahami oleh otak.
5

3. Proses Presepsi
Menurut Sobur (2003) dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen
utama Seleksi, yaitu penyampaian oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas
dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. Setelah diterima, rangsangan atau data diseleksi.

a. Seleksi, yaitu penyampaian oleh indera terhadap rangsangan dari luar,


intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. Setelah diterima,
rangsangan atau data diseleksi.
b. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mem
punyai arti bagi seseorang. Interpretasi dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi,
kepribadian, dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada
kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi yang
diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang komplek menjadi
sederhana.
c. Pembulatan, yaitu penarikan kesimpulan dan tanggapan terhadap infor-
masi yang diterima. Persepsi yang diterjemahkan dalam bentuk tingkah
laku sebagai reaksi yaitu bertindak sehubungan dengan apa yang telah
diserap yang terdiri dari reaksi tersembunyi sebagai pendapat/sikap dan
reaksi terbuka sebagai tindakan yang nyata sehubungan dengan tindakan
yang tersembunyi (pembentukan kesan).
6

4. Faktor yang mengakibatkan terjadinya persepsi


Persepsi merupakan proses yang terdiri dari seleksi, organisasi dan interpretasi
terhadap stimulus. Proses persepsi terdiri dari :
a. Seleksi perseptual
Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus
berdasarkan pada set psikologis (psychological set) yang dimiliki. Set psikologis adalah
berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi,
terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari konsumen. Oleh karena itu, dua
proses yang termasuk dalam definisi seleksi adalah :
1) Perhatian (attention)
Perhatian yang dilakukan oleh konsumen dapat terjadi secara sengaja atau tidak
sengaja. Perhatian yang dilakukan secara sengaja disebut juga sebagai Voluntary
attention yaitu terjadi ketika konsumen secara aktif mencari informasi yang mempunyai
relevansi pribadi.
Sedangkan perhatian tidak sengaja (Inventory attention) terjadi ketika konsumen
dipaparkan sesuatu yang menarik, mengejutkan, menantang dan sesuatu yang tidak
diperkirakan, yang tidak ada relevansinya dengan tujuan atau kepentingan konsumen.
2) Persepsi selektif (selective perception).
Persepsi selektif terjadi ketika konsumen melakukan Voluntary attention. Ketika
konsumen mempunyai keterlibatan yang tinggi terhadap suatu produk, maka pada saat
itu konsumen bisa disebut melakukan proses perhatian selektif (selective perception).

Proses perhatian selektif terjadi karena dengan mempunyai keterlibatan yang tinggi
terhadap suatu produk, berarti konsumen telah secara aktif mencari informasi mengenai
produk itu dari berbagai sumber. Dengan demikian, perhatian selektif hanya terjadi
pada produk-produk yang dibeli berdasarkan keterlibatan yang tinggi. Jika dihubungkan
dengan teori pembelajaran, perhatian selektif ini identik dengan active learning.
a. Organisasi perseptual
Organisasi perseptual (perceptual organization) berarti konsumen
mengelompokkan informasi dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh
untuk memahami secara lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu. Prinsip dasar dari
organisasi perseptual penyatuan adalah bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai
suatu yang dikelompokkan secara menyeluruh. Prinsip-prinsip penting dalam integrasi
persepsi adalah penutupan (closure), pengelompokan (grouping), dan konteks (context).
1) Penutupan
7
Prinsip penutupan paling cocok dipakai untuk merek produk yang cukup dikenal
oleh para konsumen. Prinsip ini digunakan untuk memancing konsumen untuk mengisi
huruf yang kosong sehingga menjadi suatu nama merek yang utuh, misalnya tampilan
iklan yang nama mereknya tidak ditulis lengkap (iklan J&B, ditulis ingle ells).
2) Pengelompokan
(a) Proses penyebutan angka nomor telepon Anda secara terpisah-
pisah agar mudah diingat disebut pengelompokan. Tiga prinsip
pengelompokan untuk menggolongkan stimulus atau objek
adalah Kedekatan (proixmity);

(b) Kesamaan (similarity);

(c) Kesinambungan (continuity).

Proximity

Similarity

Continuity
8
Gambar 2.2 prinsip-prinsip organisasi pengelompokan
perceptual (diadaptasi dari Simonson dan
Drolet, 2004)
Pada Gambar 2.2 terlihat bahwa orang akan cenderung mengelompokkan
lingkaran-lingkaran kecil sebagai suatu kolom daripada suatu baris. Dengan kata lain,
lingkaran-lingkaran kecil itu akan dikatakan oleh orang yang melihat sebagai lingkaran
kecil yang membentuk kolom.

Konsumen juga akan mengelompokkan produk berdasarkan kesamaan


(similarity). Delapan bujur sangkar dan empat lingkaran dalam gambar akan
dikelompokkan kedalam tiga set karena masing-masing mempunyai kesamaan. Set
pertama adalah empat bujur sangkar, set kedua empat lingkaran, dan set ketiga empat
bujur sangkar.
Konsumen juga akan mengelompokkan stimuli ke dalam bentuk yang
berkesinambungan dan tidak terpotong-potong. Lingkaran-lingkaran kecil dalam gambar
menunjukkan prinsip kontinuitas. Konsumen akan melihat lingkaran-lingkaran kecil itu
membentuk sebuah arah anak panah daripada sebagai dua baris atau tujuh kolom.
Prinsip kontinuitas ini mengisyaratkan bahawa pesan dalam iklan seharusnya
berkesinambungan mulai dari identifikasi merek sampai pada manfaat yang bisa
diperoleh oleh konsumen seandainya konsumen membeli produk yang diiklankan.

3) Konteks (context)
Stimuli yang diterima oleh konsumen cenderung dihubungkan dengan konteks
atau situasi yang melingkupi konsumen. Oleh karena itu, latar dari iklan akan
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk.
b. Interpretasi perseptual
Proses terakhir dari persepsi adalah pemberian interpretasi atas stimuli
yang diterima konsumen. Intepretasi ini didasarkan pada pengalaman penggunaan pada
masa lalu, yang tersimpan dalam memori jangka panjang konsumen.

Persepsi kita dibentuk oleh tiga pasang pengaruh :


a. Karakteristik dari stimuli
b. Hubungan stimuli dengan sekelilingnya
c. Kondisi-kondisi didalam diri kita sendiri

STIMULI Sensasi pemberi arti

- Penglihatan
- Suara
- Bau Indra
perhatian interprestasi
- Rasa Penerima

PERSEPSI Tanggapan

Gambar 2.1 proses perceptual (diadaptasi dari Solomon, 2002)

Stimuli/ stimulus adalah setiap bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat
mempengaruhi tangapan individu. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan
berbeda-beda. Oleh karena itu, persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang dibentuk
oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, satu hal
yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi secara substansial bisa
sangat berbeda dengan realitas. Gambar 2.1 menjelaskan bagaimana stimuli ditangkap
melalui indra (sensasi), kemudian diproses oleh penerima stimulus (persepsi).
Walgito mengungkapkan bahwa stimulus merupakan salah satu factor yang berperan
dalam persepsi, diantaranya :
1) Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor. Stimulus
dapat datang dari luar individu yang mempresepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam
diri individu yang berkaitan langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai
reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.
2) Alat indra, syaraf dan susunan syaraf
Ini merupakan syaraf fisiologis dimana alat indra atau reseptor sebagai alat untuk
menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima reseptor kepusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai
pusat kesadaran.sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
3) Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian,
yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan
persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu
10
yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Perhatian ini merupakan syaraf
psikologis dalam mengadakan persepsi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi dipengaruhi oleh
factor rangsangan yang datang dari objek maupun peristiwa dan factor individu yang
bersangkutan dengan karakteristiknya. Oleh karena itu, dapat diasumsi dari persepsi
bahwa individu akan menyimpulkan pendapat dan kesan berupa senang atau tidak
senangnya, baik atau buruk dan adanya kesiapan untuk menerima ataupun menolak
rangsangan yang diterimanya.
11
5. Kaitan dengan Teori Sensual dan Hubungannya dengan Komunikasi
Visual
Teori Sensual berkaitan dengan Teori Perseptual yang dimana mereka memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk berkomunikasi dengan baik.

Komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal
lain dalam petunjuk, arah, posisi, skala yang berfungsi sebagai sarana informasi dan
instruksi. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat,
pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan
dipresentasikan secara logis dan konsisten.

12
6. Contoh Teori Persepsi dalam kehidupan sehari hari

1. Ketakutan

Perasaan takut dapat menjadi salah satu contoh dari bentuk persepsi. Kita bisa
mengambil contoh misalnya seseorang melihat pisau tajam yang diarahkan kepadanya.
Dari proses melihat tersebut, ia kemudian akan berproses dalam diri sendiri untuk
mengambil sebuah kesimpulan terhadap situasi yang sedang dihadapinya. Seseorang
tersebut mungkin akan menganggap bahwa pisau tersebut sebagai ancaman sehingga
timbul rasa takut.

2. Rasa sayang

Penjelasan ini bisa digambarkan ketika seseorang melihat orang lain yang ia sukai
atau sayangi. Sebagai contoh, seorang ibu kepada anaknya. Seorang ibu ketika melihat
dan menggendong anaknya akan memiliki persepsi tersendiri yang merupakan sebuah
bentuk kasih sayang dari ibu kepada anaknya. Persepsi-persepsi ini akan muncul
sebagai bentuk dukungan dan juga perasaan cinta kepada orang lain.

3. Kepanikan

Sama halnya dengan contoh sebelumnya, kepanikan bisa timbul karena sensasi
melihat suatu situasi tertentu. Hanya saja, kepanikan juga mungkin bisa terjadi ketika
seseorang mendengar suatu berita yang membuat posisinya menjadi terancam. Rasa
panik ini merupakan hasil persepsi terhadap sensasi atau stimulus yang diterimanya.

4. Kekhawatiran

Rasa khawatir adalah bentuk rasa takut pada objek yang tidak jelas, tidak nyata
atau sulit untuk digambarkan secara konkret. Sensasi yang diterima seseorang juga
biasanya muncul setelah seseorang melihat sesuatu yang membuatnya terancam pula.
Situasi ini membuat persepsinya menjadi muncul dalam bentuk kekhawatiran.

5. Rendah Diri

Rasa rendah diri bisa saja timbul ketika seseorang mendengar dan melihat suatu
pesan yang dikomunikasikan kepadanya sebagai bentuk yang merendahkan dirinya. Ini

13
akan menjadi sebuah persepsi dalam pemikirannya sehingga menyudutkannya untuk
berada dalam posisi yang memang kurang nyaman. Rendah diri berhubungan dengan
konsep diri dalam psikologi.

6. Rasa Bangga

Contoh lain selain dari rasa rendah diri adalah rasa bangga. Ini merupakan contoh
persepsi dalam psikologi komunikasi yang bisa saja muncul karena sensasi mendengar
dan sentuhan sosial dari lingkungan sekitarnya. Seseorang bisa memiliki rasa bangga
karena prestasinya diakui oleh orang lain. Ini biasanya ia dengar dari pernyataan orang
lain, sehingga stimulus tersebut kemudian menjadi persepsi dalam dirinya sebagai rasa
bangga.

7. Perasaan Negatif

Berkebalikan dengan rasa bangga, seseorang yang sering terpapar dengan berita-
berita yang sifatnya kurang baik mengenai dirinya akan memiliki perasaan negatif. Ini
terjadi terutama ketika seseorang tidak memiliki pengalaman lain dalam dirinya yang
bisa melawan perasaan negatif tersebut. (Baca juga: Manajemen konflik dalam
psikologi komunikasi)

8. Pengenalan

Persepsi ini bisa dengan mudah kita lihat ketika seseorang mampu mengenali
wajah orang lain. Ketika ia melihat, ia akan memproses informasi tersebut melalui
persepsi. Katakanlah ketika ekspresi wajah seseorang itu cemberut, maka ia bisa
memiliki persepsi bahwa orang yang ia ajak komunikasi sedang tidak kooperatif.

9. Sentuhan

Sentuhan juga bisa menjadi sebuah persepsi. Ketika seseorang mendapatkan


sentuhan secara langsung dari orang lain pada saat ia sedang mengalami masalah, ia
bisa mempersepsikannya sebagai bentuk dukungan. Demikian pula saat ia disentuh
dengan kasar, ia bisa merasa dalam keadaan terancam.

10. Rasa

Contoh dari persepsi ini mudah saja, yakni ketika kita sedang makan. Kita akan

14
merasakan langsung bagaimana rasa dari makanan yang kita makan. Ketika rasanya
enak, maka secara otomatis kita akan memiliki persepsi bahwa makanan tersebut
memang aman dan enak.

15
Bab III

Penutup

1. Kesimpulan

Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang
didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Persepsi merupakan suatu proses
yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah aktivitas
merasakan atau penyebab keadaan emosi yang mengembirakan. Sensasi dapat
didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat dari indra penerima kita terhadap
stimuli dasar seperti cahaa, warna dan suara. Dengan adanya itu semua maka akan
timbul persepsi. Pengertian dari persepsi adalah proses bagaimana stimuli - stimuli itu
diseleksi, diorganisasikan dan diinterprestasikan.

2. Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan.

Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber
yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas.

16
Daftar Pusaka

http://etheses.uin-malang.ac.id/1660/6/11410100_Bab_2.pdf

https://psikologikognitifduinmaliki.wordpress.com/2016/09/28/teori-teori-perseptual/

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/4118/3/BAB%202.pdf

https://dosenpsikologi.com/contoh-persepsi-dalam-psikologi-komunikasi

iii

Anda mungkin juga menyukai