Disusun Oleh
Defi Fitriyani
2006421030
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang
yang telah memberikan saya kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu.
Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, saya tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Teori Perseptual” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Dasar Dasar Komunikasi. Saya berharap makalah tentang
Teori Perseptual dapat bermanfaat untuk semua orang yang membacanya.
Saya menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan
dan kekurangan. Saya terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat
lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan
maupun konten, saya memohon maaf.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Defi Fitriyani
i
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan
1. Latar Belakang..............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
3. Tujuan...........................................................................................................................1
Bab II : Pembahasan
Teori Perseptual
1. Definisi Teori................................................................................................................2
2. Jenis Jenis Teori Perseptual..........................................................................................4
3. Proses Presepsi……......................................................................................................6
4. Faktor yang mengakibatkan terjadinya persepsi ..........................................................7
5. Kaitan dengan Teori Sensual dan Hubungannya dengan Komunikasi Visual.
…………………………………………………………………………………….12
6. Contoh Teori Persepsi dalam kehidupan sehari hari..................................................13
Bab III : Penutup
1. Kesimpulan.................................................................................................................15
2. Saran...........................................................................................................................15
Daftar Pustaka.........................................................................................................................iii
ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sebelum memahami apa itu Teori Perseptual, kita harus memahami terlebih
dahulu yaitu tentang pengenalan pola. Pola ? Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat
banyak barang sesutu yang memiliki beragam macam bentuk pola. Kita dapat
menyimpulkan pola tersebut sesuai dengan pengalaman yang telah kita dapatkan. Setiap
hari kita menggunakan pikiran kita untuk melakukan kegiatan yang disebut dengan proses
sensasi, persepsi, dan memori. Sebagaimana sensasi dan persepsi telah dibahas di materi
sebelumnya. Proses itulah yang disebut sebagai pengenalan pola.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab II
Pembahasan
1. Teori Perseptual
A. Definisi Teori
Dalam psikologi kognitif, kita mengacu pada dunia fisik (eksternal) sekaligus
dunia mental (internal). Penghubung realitas eksternal dengan dunia mental berpusat di
sistem sensorik. Sensasi (sensation) mengacu pada pendeteksian dini terhadap energi dari
dunia fisik. Sedangkan persepsi melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam
penginterpretasian terhadap informasi sensorik. Pada dasarnya, sensasi mengacu pada
pendeteksian dini terhadap stimuli; persepsi mengacu pada interpretasi hal - hal yang kita
indera.
yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah aktivitas
Ada dua teori utama yang dipelajari tentang cara manusia memahami dunia.
Sebuah teori, persepsi konstruktif (constructive perception), menyatakan bahwa
manusia “mengkonstruksi” persepsi dengan secara aktif memilih stimuli dan
menggabungkan sensasi dengan memori.
Dapat dikatakan bahwa persepsi itu baik yang positif ataupun yang negatif akan
selalu mempengaruhi diri seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Dan munculnya
suatu persepsi positif ataupun persepsi negatif semua itu tergantung pada bagaimana
cara individu menggambarkan segala pengetahuannya tentang suatu obyek yang
dipersepsi
b. Persepsi Langsung
Kedua teori tersebut menjelaskan persepsi dengan baik, namun berfokus pada
tahap-tahap proses yang berbeda. Pandangan persepsi langsung adalah penting bagi
pemahaman kita terhadap persepsi karena dua alasan : teori tersebut menekankan
pentingnya stimuli sensorik, mengindikasikan bahwa pemrosesan stimuli berlangsung
secara sederhana dan langsung, dan bahwa kognisi dan persepsi adalah fenomena yang
alamiah dan ekologis suatu pandangan yang selaras dengan perspektif kognitif evolu
sioner. Meskipun persepsi langsung membantu kita memahami beberapa persepsi awal
terhadap kesan - kesan sensorik, teori persepsi konstruktif berguna dalam pemahaman
kita tentang bagaimana kesan-kesan sensorik dipahami oleh otak.
5
3. Proses Presepsi
Menurut Sobur (2003) dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen
utama Seleksi, yaitu penyampaian oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas
dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. Setelah diterima, rangsangan atau data diseleksi.
Proses perhatian selektif terjadi karena dengan mempunyai keterlibatan yang tinggi
terhadap suatu produk, berarti konsumen telah secara aktif mencari informasi mengenai
produk itu dari berbagai sumber. Dengan demikian, perhatian selektif hanya terjadi
pada produk-produk yang dibeli berdasarkan keterlibatan yang tinggi. Jika dihubungkan
dengan teori pembelajaran, perhatian selektif ini identik dengan active learning.
a. Organisasi perseptual
Organisasi perseptual (perceptual organization) berarti konsumen
mengelompokkan informasi dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh
untuk memahami secara lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu. Prinsip dasar dari
organisasi perseptual penyatuan adalah bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai
suatu yang dikelompokkan secara menyeluruh. Prinsip-prinsip penting dalam integrasi
persepsi adalah penutupan (closure), pengelompokan (grouping), dan konteks (context).
1) Penutupan
7
Prinsip penutupan paling cocok dipakai untuk merek produk yang cukup dikenal
oleh para konsumen. Prinsip ini digunakan untuk memancing konsumen untuk mengisi
huruf yang kosong sehingga menjadi suatu nama merek yang utuh, misalnya tampilan
iklan yang nama mereknya tidak ditulis lengkap (iklan J&B, ditulis ingle ells).
2) Pengelompokan
(a) Proses penyebutan angka nomor telepon Anda secara terpisah-
pisah agar mudah diingat disebut pengelompokan. Tiga prinsip
pengelompokan untuk menggolongkan stimulus atau objek
adalah Kedekatan (proixmity);
Proximity
Similarity
Continuity
8
Gambar 2.2 prinsip-prinsip organisasi pengelompokan
perceptual (diadaptasi dari Simonson dan
Drolet, 2004)
Pada Gambar 2.2 terlihat bahwa orang akan cenderung mengelompokkan
lingkaran-lingkaran kecil sebagai suatu kolom daripada suatu baris. Dengan kata lain,
lingkaran-lingkaran kecil itu akan dikatakan oleh orang yang melihat sebagai lingkaran
kecil yang membentuk kolom.
3) Konteks (context)
Stimuli yang diterima oleh konsumen cenderung dihubungkan dengan konteks
atau situasi yang melingkupi konsumen. Oleh karena itu, latar dari iklan akan
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk.
b. Interpretasi perseptual
Proses terakhir dari persepsi adalah pemberian interpretasi atas stimuli
yang diterima konsumen. Intepretasi ini didasarkan pada pengalaman penggunaan pada
masa lalu, yang tersimpan dalam memori jangka panjang konsumen.
- Penglihatan
- Suara
- Bau Indra
perhatian interprestasi
- Rasa Penerima
PERSEPSI Tanggapan
Stimuli/ stimulus adalah setiap bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat
mempengaruhi tangapan individu. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan
berbeda-beda. Oleh karena itu, persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang dibentuk
oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, satu hal
yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi secara substansial bisa
sangat berbeda dengan realitas. Gambar 2.1 menjelaskan bagaimana stimuli ditangkap
melalui indra (sensasi), kemudian diproses oleh penerima stimulus (persepsi).
Walgito mengungkapkan bahwa stimulus merupakan salah satu factor yang berperan
dalam persepsi, diantaranya :
1) Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor. Stimulus
dapat datang dari luar individu yang mempresepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam
diri individu yang berkaitan langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai
reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.
2) Alat indra, syaraf dan susunan syaraf
Ini merupakan syaraf fisiologis dimana alat indra atau reseptor sebagai alat untuk
menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima reseptor kepusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai
pusat kesadaran.sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
3) Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian,
yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan
persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu
10
yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Perhatian ini merupakan syaraf
psikologis dalam mengadakan persepsi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi dipengaruhi oleh
factor rangsangan yang datang dari objek maupun peristiwa dan factor individu yang
bersangkutan dengan karakteristiknya. Oleh karena itu, dapat diasumsi dari persepsi
bahwa individu akan menyimpulkan pendapat dan kesan berupa senang atau tidak
senangnya, baik atau buruk dan adanya kesiapan untuk menerima ataupun menolak
rangsangan yang diterimanya.
11
5. Kaitan dengan Teori Sensual dan Hubungannya dengan Komunikasi
Visual
Teori Sensual berkaitan dengan Teori Perseptual yang dimana mereka memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk berkomunikasi dengan baik.
Komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal
lain dalam petunjuk, arah, posisi, skala yang berfungsi sebagai sarana informasi dan
instruksi. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat,
pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan
dipresentasikan secara logis dan konsisten.
12
6. Contoh Teori Persepsi dalam kehidupan sehari hari
1. Ketakutan
Perasaan takut dapat menjadi salah satu contoh dari bentuk persepsi. Kita bisa
mengambil contoh misalnya seseorang melihat pisau tajam yang diarahkan kepadanya.
Dari proses melihat tersebut, ia kemudian akan berproses dalam diri sendiri untuk
mengambil sebuah kesimpulan terhadap situasi yang sedang dihadapinya. Seseorang
tersebut mungkin akan menganggap bahwa pisau tersebut sebagai ancaman sehingga
timbul rasa takut.
2. Rasa sayang
Penjelasan ini bisa digambarkan ketika seseorang melihat orang lain yang ia sukai
atau sayangi. Sebagai contoh, seorang ibu kepada anaknya. Seorang ibu ketika melihat
dan menggendong anaknya akan memiliki persepsi tersendiri yang merupakan sebuah
bentuk kasih sayang dari ibu kepada anaknya. Persepsi-persepsi ini akan muncul
sebagai bentuk dukungan dan juga perasaan cinta kepada orang lain.
3. Kepanikan
Sama halnya dengan contoh sebelumnya, kepanikan bisa timbul karena sensasi
melihat suatu situasi tertentu. Hanya saja, kepanikan juga mungkin bisa terjadi ketika
seseorang mendengar suatu berita yang membuat posisinya menjadi terancam. Rasa
panik ini merupakan hasil persepsi terhadap sensasi atau stimulus yang diterimanya.
4. Kekhawatiran
Rasa khawatir adalah bentuk rasa takut pada objek yang tidak jelas, tidak nyata
atau sulit untuk digambarkan secara konkret. Sensasi yang diterima seseorang juga
biasanya muncul setelah seseorang melihat sesuatu yang membuatnya terancam pula.
Situasi ini membuat persepsinya menjadi muncul dalam bentuk kekhawatiran.
5. Rendah Diri
Rasa rendah diri bisa saja timbul ketika seseorang mendengar dan melihat suatu
pesan yang dikomunikasikan kepadanya sebagai bentuk yang merendahkan dirinya. Ini
13
akan menjadi sebuah persepsi dalam pemikirannya sehingga menyudutkannya untuk
berada dalam posisi yang memang kurang nyaman. Rendah diri berhubungan dengan
konsep diri dalam psikologi.
6. Rasa Bangga
Contoh lain selain dari rasa rendah diri adalah rasa bangga. Ini merupakan contoh
persepsi dalam psikologi komunikasi yang bisa saja muncul karena sensasi mendengar
dan sentuhan sosial dari lingkungan sekitarnya. Seseorang bisa memiliki rasa bangga
karena prestasinya diakui oleh orang lain. Ini biasanya ia dengar dari pernyataan orang
lain, sehingga stimulus tersebut kemudian menjadi persepsi dalam dirinya sebagai rasa
bangga.
7. Perasaan Negatif
Berkebalikan dengan rasa bangga, seseorang yang sering terpapar dengan berita-
berita yang sifatnya kurang baik mengenai dirinya akan memiliki perasaan negatif. Ini
terjadi terutama ketika seseorang tidak memiliki pengalaman lain dalam dirinya yang
bisa melawan perasaan negatif tersebut. (Baca juga: Manajemen konflik dalam
psikologi komunikasi)
8. Pengenalan
Persepsi ini bisa dengan mudah kita lihat ketika seseorang mampu mengenali
wajah orang lain. Ketika ia melihat, ia akan memproses informasi tersebut melalui
persepsi. Katakanlah ketika ekspresi wajah seseorang itu cemberut, maka ia bisa
memiliki persepsi bahwa orang yang ia ajak komunikasi sedang tidak kooperatif.
9. Sentuhan
10. Rasa
Contoh dari persepsi ini mudah saja, yakni ketika kita sedang makan. Kita akan
14
merasakan langsung bagaimana rasa dari makanan yang kita makan. Ketika rasanya
enak, maka secara otomatis kita akan memiliki persepsi bahwa makanan tersebut
memang aman dan enak.
15
Bab III
Penutup
1. Kesimpulan
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang
didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Persepsi merupakan suatu proses
yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah aktivitas
merasakan atau penyebab keadaan emosi yang mengembirakan. Sensasi dapat
didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat dari indra penerima kita terhadap
stimuli dasar seperti cahaa, warna dan suara. Dengan adanya itu semua maka akan
timbul persepsi. Pengertian dari persepsi adalah proses bagaimana stimuli - stimuli itu
diseleksi, diorganisasikan dan diinterprestasikan.
2. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan.
Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber
yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas.
16
Daftar Pusaka
http://etheses.uin-malang.ac.id/1660/6/11410100_Bab_2.pdf
https://psikologikognitifduinmaliki.wordpress.com/2016/09/28/teori-teori-perseptual/
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/4118/3/BAB%202.pdf
https://dosenpsikologi.com/contoh-persepsi-dalam-psikologi-komunikasi
iii