Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PENGANTAR PSIKOLOGI

“PERSEPSI’

Dosen Pengampuh :

Dra. Hj. Sitti Trinurmi, M.Pd.I

NIP : 1958070115112001

Di Susun Oleh :

MARLINA

NIM : 50400120019

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


Kata Pengantar

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai Tugas dari mata kuliah Pengantar Psikologi dengan judul “Persepsi “.
Penulisan Makalah ini guna megetahui secara dalam apa definisi persepsi dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Gowa, 19 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 4

A. Definisi Persepsi ......................................................................................................... 4


B. Teori Persepsi ............................................................................................................. 7
C. Jenis jenis Persepsi...................................................................................................... 12
D. Ciri ciri Persepsi.......................................................................................................... 13
E. Macam macam Persepsi.............................................................................................. 15
F. Faktor Mempengaruhi Persepsi .................................................................................. 15
G. Proses Terjadinya Persepsi ......................................................................................... 17
H. Contoh Persepsi dalam kehidupan Sehari hari ........................................................... 19

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................20

A. Kesimpulan ................................................................................................................20
B. Saran ..........................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk
individual. Sebagai makhluk sosial, manusia harus melakukan interaksi dengan
sesamanya dan lingkungan disekitrnya untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan
sebagai makhluk individu, antara manusia yang satu dengan yang lain pastilah
sedikit banyak terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut beragam, mulai dari
perbedaan fisik, kepribadian, tingkah laku, watak dan sebagainya. Dalam
melihat suatu objek yang sama sekalipun, individu memiliki penilaiannya
masing-masing. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi
obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap,
tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya.

Persepsi merupakan proses aktif memilah, menata dan menafsirkan


orang, obyek, kejadian, situasi dan aktivitas (Wood, 1997: 47). Manusia
memilah hanya hal ihwal tertentu dalam hidup mereka, lalu menata dan
menafsirkannya secara selektif. Persepsi membentuk bagaimana manusia
memahami orang lain dan dunianya sekaligus berbagai pilihan yang diambil
dalam hidup mereka. Contohnya, bila seseorang beranggapan (perceive) orang
lain sebagai bermusuhan atau menentangnya, maka ia bisa berinteraksi secara
defensif atau meminimalkan komunikasi. Dengan sendirinya, persepsi
memotivasi seseorang untuk bersikap dan bertindak dalam sebagian besar
aktivitas hidupnya.

1
Persepsi merupakan sebuah proses yang hampir bersifat otomatik, dan
ia bekerja dengan cara yang hampir serupa pada masing-masing individu, tetapi
sekalipun demikian secara tipikal menghasilkan persepsi-persepsi yang
berbeda-beda. Karena itulah persepsi menjadi begitu penting dalam penafsiran
individu terhadap keadaan atau kondisi disekelilingnya.

Persepsi atau pandangan adalah sebuah proses saat individu mengatur


dan menginterpretasikan kesan-kesan guna memberikan arti bagi lingkungan
masyarakat. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi masyarakat
tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri. Menurut Brehm dan
Kassin (1989), persepsi sosial adalah penilaian-penilaian yang terjadi dalam
upaya manusia memahami orang lain. Tentu saja sangat penting, namun bukan
tugas yang mudah bagi setiap orang. Oleh karena itu, kami mencoba untuk
menyajikan bahasan menarik mengenai persepsi dalam pandangan atau konteks
psikologi sosial.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi persepsi secara Bahasa dan istilah?
2. Bagaimana teori persepsi?
3. Apa jenis-jenis persepsi?
4. Bagaimana ciri-ciri persepsi?
5. Apa macam-macam persepsi?
6. Apa yang mempengaruhi persepsi?
7. Bagaimana proses terjadinya persepsi?
8. Apa saja contoh persepsi dalam dunia sehari hari?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi persepsi secara Bahasa dan istilah?

2
2. Menjelaskan teori persepsi
3. Menjelaskan jenis-jenis persepsi
4. Menjelaskan ciri-ciri persepsi
5. Memaparkan macam-macam persepsi
6. Menjelaskan hal hal yang mempengaruhi persepsi
7. Mengetahui proses terjadinya persepsi
8. Menjelaskan contoh dan implementasi persepsi dalam kehidupan sehari-
hari
9. Menjelaskan kaitan persepsi dengan Psikologi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi persepsi
Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan
menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan
gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal
dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari
organ pengindra.Seperti misalnya penglihatan yang merupakan cahaya yang
mengenai retina pada mata, pencium yang memakai media molekul bau
(aroma), dan pendengaran yang melibatkan gelombang suara. Persepsi
bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran,
ingatan, harapan, dan perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi kompleks
sistem saraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.Persepsi
adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yakni suatu proses yang
diterima individu melalui alat reseptor yakni alat indera. Proses penginderaan
ini tidak terlepas dari proses persepsi. Alat indera merupakan penghubung
antara individu dengan dunia eksternal.

Sedangkan secara umum Persepsi [perception] merupakan konsep


yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling
penting. Persepsi, menurut Rakhmat Jalaludin (1998: 51), adalah pengalaman
tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Menurut Ruch (1967: 300),
persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk- petunjuk inderawi (sensory) dan
pengalaman masa lampau yang relevan diorgani- sasikan untuk memberikan
kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi
tertentu.

4
Persepsi merupakan proses yang didahului dengan pengideraan yaitu
yaitu diterimanya stimulus melaui alat indera, disebut juga proses sensoris.
Stimulus yang diinderakan kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan
oleh pusat syaraf individu, sehingga individu dapat menyadari, mengerti apa
yang diienderakan itu, dan proses ini disebut presepsi. Davidoff
(1981) mengatakan bahwa stimulus itu akan menjadi sesuatu yang berarti
setelah diorganisasikan atau diinterpretasikan. Moskowitz dan Orgel (1969)
menyebutkan bahwa persepsi merupakan proses yang integrated atau terpadu
dalam dii individu terhadap stimulus yang diterimanya. Jadi, persepsi
merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang
diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merukan pross yang
integrated dalam diri individu.

Persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka


apa yang ada didalam individu ikut aktif dalam persepsi. Berdasarkan hal
tersebut, maka persepsi dapat dikemukakan karena perasaan, kemampuan
berpikir, pengalaman – pengalaman individu tidak sama, maka dalam persepsi
suatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu yang satu
dengan individu lain

Persepsi Menurut Para Ahli

Para ahli banyak mengungkapkan pendapat mengenai persepsi


secara definitif yang berbeda satu sama lain, untuk lebih jelas simak ulasan
berikut ini:

• Menurut Robbins, S.P. (2003:88)


Mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu
sebagai proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan

5
menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna pada
lingkungan mereka.

• Menurut Triato Dan Titik Triwulan, T. (2006:53)


Persepsi ialah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan
menggunakan panca indera. Kesan yang diterima individu sangat
tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui
proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal
dari dalam diri individu.

• Menurut Kotler (2004:193)


Yang menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses dimana
seseorang dapat memilih, mengatur dan mengartikan informasi menjadi
suatu gambar yang sangat berarti di dunia.

• Menurut Kreitner Dan Kinicki (2005:208)


Persepsi ialah proses kognitif yang memungkinkan kita dapat
menafsirkan dan memahami lingkungan sekitar kita.

• Menurut Khairani (2012:62)


Persepsi merupakan suatu proses yang didahului stimulus yang diterima
oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Terdapat 2 faktor yang
mempengaruhi persepsi yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

• Menurut Leavie persepsi


(perception)dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara
seseorang melihat sesuatu sedangkan dalam arti luas ialah pandangan
atau penglihatan, yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu(Sobur, 2009 ).

6
• Menurut Atkinson, persepsi
adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus
dalam lingkungan (Sobur,2009 ).

• Menurut Yusuf, 2007. Persepsi


adalah persepsi sebagai proses seseorang menjadi sadar akan segala
sesuatu dalam lingkungannya melalui indra-indra yang dimilikinya

• Menurut Widayatun, 2009. Persepsi atau tanggapan


adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan
menunjukkan bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan,
memberi, serta meraba (Kerja indra) disekitar kita

• Menurut Sunaryo, 2004. Persepsi


merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh
penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera,
kemudian individu ada perhatian dan diteruskan ke otak, selanjutnya
individu menyadari tentang adanya sesuatu. ,elalui persepsi individu
menyadari dan dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada
disekitarnya maupun tentang hal-hal yang ada dalam diri individu yang
bersangkutan

B. TEORI PERSEPSI
1. Persepsi sebagai Persepsi langsung
Teori kognitif dari persepsi memiliki asumsi adanya kekurangan dari
stimulus yang didapat. Dengan demikian, maka dipercaya bahwa
rangsangan semata tidak cukup untuk menyediakan deskripsi dan gambaran
yang unik dari dunia. Sebelum rangsangan ini dapat diintepretasikan,

7
rangsangan harus diperkaya terlebih dahulu dan ini merupakan peranan dari
model mental.
James Gibson mengemukakan teori perceptual ecology yang menolak
perlunya stimulus untuk diperkaya terlebih dahulu. Sebagai gantinya,
Gibson menyelidiki informasi apa yang sebenarnya diberikan kepada
system persepsi.
Teori Gibson sendiri mengasumsikan adanya keberadaan yang stabil,
tidak terikat dan stimulus informasi yang permanen dalam pandangan optik.
Selanjutnya adalah anggapan bahwa sistem visual dapat mengeksplorasi
dan mendeteksi informasi ini. Dalam teori ini, dapat dilihat bahwa
rangsangan yang diteria merupakan informasi dan bukan suatu sensasi.

Paradigma yang dibuat oleh Gibson membuat ia dan para ahli


psikologi yang bekerja dengan paradigma ini membuat rincian detail
mengenai cara bagaimana dunia dapat dibagi secara lebih spesifik dan
mengeksplorasi organisme melalui proyeksi informasi tentang dunia dalam
bentuk energi. Spesifikasi merupakan pemetaan satu banding satu dari
berbagai aspek dalam dunia ke dalam beragam persepsi. Dengan pemetaan
yang demikian maka proses pemerkayaan terhadap rangsangan tidak lagi
diperlukan dan persepsi merupakan pandangan yang langsung.

2. Persepsi dalam tindakan


Sebuah pengertian ekologikal dari persepsi didapatkan dari karya awal
Gibson yaitu persepsi dalam bertindak yang memandang persepsi sebagai
suatu keharusan atau tindakan yang hidup. Dengan demikian tanpa persepsi,
tindakan akan menjadi tidak terarah dan tidak memiliki suatu tujuan.
Tindakan yang hidup membutuhkan dua hal yaitu persepsi dan gerakan.
Persepsi dan gerakan dapat dianggap sebagai dua sisi mata uang logam di
mana uang logam tersebut sedang mendapatkan tindakan.

8
Asumsi-asumsi yang terbentuk dari hasil karya Gibson merupakan
suatu entitas tunggal yang ia sebut sebagai “invariants” yang telah ada di
dunia nyata dan bahwa hal yang dilakukan dalam proses pembentukan
persepsi hanyalah diarahkan pada mereka.

Pandangan lainnya yang disebut konstruktifisme yang juga dianut


oleh filsuf seperti Ernest von Glasersfeld menganggap bahwa proses
penyesuaian secara terus menerus dari persepsi dan tindakan terhadap
rangsangan eksternal adalah persis seperti apa yang membentuk entitas
tersebut. Oleh sebab itu jauh dari tidak bervariasi.

Glasersfeld menganggap bahwa “invariants” sebagai target yang


dituju dan kebutuhan secara pragmatis untuk membolehkan suatu ukuran
awal daripengertian haruslah diadakan sebelum adanya pembaharuan dari
suatu pernyataan yang dituju untuk dicapai. “Invariants” ini tidak perlu dan
bukan merupakan suatu hal yang mewakili dari keadaan yang nyata.

Glassersfeld menjabarkan bahwa sangatlah tidak mungkin hal-hal


yang diinginkan atau ditakuti oleh organisme akan berubah seiring dengan
perubahan waktu. Teori pembangunan social ini oleh karenanya
menekankan pada evolusi dan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan.

Teori matematis yang berdasarkan pada pandangan ini telah


diterapkan dan diselidiki dalam banyak bentuk terhadap pergerakan yang
terkontrol dan sudah digambarkan dalam banyak spesies dari organisme-
organisme dengan menggunakan teori General Tau. Menurut teori ini, tau
dari informasi atau informasi waktu ke tujuan meruapakan sebuah hal yang
menjadi landasan dari persep dalam persepsi.

3. Psikologi Evolusi dan Persepsi

9
Banyak dari para filsuf seperti Jerry Fodor menulis bahwa tujuan dari
persepsi sebenarnya adalah ilmu pengetahuan. Para psikolog yang
memegang prinsip ini meyakini bahwa tujuan utama dari persepsi adalah
untuk menjadi panduan dari tindakan.
Contohnya adalah, menurut para psikolog ini kedalaman suatu persepsi
tampaknya telah berubah menjadi tidak hanya membantu kita untuk
mengetahui jarak dari satu objek ke objek lainnya tepati juga untuk
membantu kita bergerak di dalam ruangan.
Para psikolog evolusi mengatakan segala jenis mahkluk dari
kepiting sampai manusia menggunakan pengelihatan untuk menghindari
tumbukan. Hal ini menyarankan bahwa pandangan pada dasarnya adalah
merupakan panduan dari tindakan dan bukan hanya menyediakan
pengetahuan.
Membangun dan memelihara organ pengindra menggunkan banyak
energy dari metabolisme. Hal ini menyebabkan organ pengindra hanya
dapat berkembang pada saat kesehatan suatu individu dalam kondisi yang
baik dan fit. Lebih dari separuh bagian dari otak dipergunakan untuk
melakukan pemrosesan dari informasi indrawi dan otak sendiri
menggunakan sekitar seperempat bagian dari sumber daya metabolis tubuh.
Oleh sebab itu, pengindraan haruslah memberikan keuntungan yang
luar biasa bagi kesehatan. Persepsi secara akuratnya menerminkan dunia
dan mahkluk hidup akan mendapatkan informasi yang akurat dan berguna
melalui pengindraan mereka.Para ilmuwan yang mempelajari persepsi dan
sensasi telah lama mengerti tentang adaptasi dari indra manusia. Kedalaman
persepsi terdiri dari pemrosesan lebih dari setengah petunjuk yang berasal
dari pengelihatan, masing-masing dengan berdasarkan pada hal yang biasa
terdapat dalam dunia fisik sendiri.
Penglihatan berevolusi menjadi tanggap terhadap energi
elektromagnetik gelombang pendek yang banyak terdapat di sekitar dan

10
tidak dapat menembus objek. Gelombang suara menghasilkan informasi
yang berguna mengenai sumbernya dan jarak terhadap objek dengan hewan
yang lebih besar menghasilkan dan mendengarkan suara dengan frekuensi
yang lebih rendah dan hewan yang lebih kecil membuat dan mendengarkan
frekuensi yang lebih tinggi. Rasa dan bau sendiri merupakan tanggapan
terhadap zat kimia dalam lingkungnan yang memiliki pengaruh yang besar
terhadap kesehatan dan kemampuan adaptasi dalam evolusi.
Indra perasa sentuhan merupakan indra yang sebetulnya terdiri dari
banyak macam, misalnya tekananm panas, dingin dan rasa sakit. Rasa sakit
memang tidak menyenangkan, namun rasa sakit sendiri sebetulnya bersifat
adaptif. Artinya indra perangsang manusia secara perlahan-lahan akan
menjadi berkurang atau bertambah sensitivitasnya terhadap sebuah
rangsangan. Misalnya adalah salah satu mata kita akan menjadi lebih
sensitive atau kurang sensitive terhadap cahaya yang redup atau cahaya
yang terang.

Kemampuan organ pengindraan antar dua spesies yang berbeda dan


berada dalam satu lokasi sering kali berevolusi bersamaan, seperti sensor
pendengaran pada kelelawar dan sensor pendengaran pada ngengat yang
berevolusi untuk menanggapi suara yang dibuat oleh kelelawar.

Para psikolog evolusi mengklaim bahwa persepsi meunjukkan


prinsip dari modularitas di mana mekanisme khusus menangani tugas dan
fungsi tertentu dari persepsi. Misalnya, pada individu tertentu yang
mengalami kerusakan pada bagian tertentu dari otak menderita dari
ketidakmampuan untuk mengenali wajah atau prospagnosia. Psikologi
evolusi mengambil kesimpulan bahwa ini mengindikasikan adanya modul
pengenal wajah dalam otak.

11
C. JENIS-JENIS PERSEPSI
1. Persepsi melalui indera penglihatan.
Alat indera merupakan alat individu dalam mengadakan persepsi, salah
satunya dengan penglihatan, yaitu dengan mata. Reseptor yang sebenarnya
terletak pada didalam retina terletak adanya basiles ( rods ) dan cones, yang
masing – masing mempunyai fungsi sendiri. Basiles atau rods berfungsi
untuk membedakan terang gelapnya benda yang dilihat, sedangkan cones
berfungsi membedakan warna yang dilihatnya. Warna sangat menarik
dalam psikologi, karena ada tes warna yang dapat menghubungkan soal
warna dan keadaan psikologis seseorang.

2. Persepsi melalui indera pendengaran.


Telinga merupakan salah satu alat bagi untuk mengetahui keadaan
disekitar manusia. Telinga terbagi atas beberapa bagian., yaitu telinga
bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Telinga luar
berfungsi menerima stimulus dari luar, telinga tengah merupakan bagian
yang meneruskan stimulus yang diterima dari telinga bagian luar atu
berfungsi sebagai tranformer, sedangkan telinga bagian dalam merupakan
reseptor sensitive yang merupakan saraf – saraf penerima. Stimulus
berwujud bunyi merupakan getaran udara atau getaran medium lain.
Sebagai respons dari stimulus itu orang dapat mendengarnya.

3. Persepsi melalui indera pencium.


Orang dapat mencium bau melalui hidung. Sel – sel penerima atau
reseptor bau terletak dalam hidung sebelah dalam. Stimulusnya berwujud
benda – benda yang bersifat gas yang dapat menguap, dan mengenai alat –
alat penerima yang ada di hidung, kemudian diteruskan saraf sensoris ke
otak, sebagai respon dari stimulus itu orang dapat mencium bau.

12
4. Persepsi melalui indera pengecap.

Indera pengecap terletak di lidah, stimulusnya berupa benda cair. Zat cair
itu mengenai ujung sel penerima yang terdapat di lidah yang kemudian
dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga orang dapat menyadari
atau mempersepsi tentang apa yang dicecap itu. Ada 4 macam rasa adalah
pahit, manis, asam, asin. Yang masing – masing dirasakan oleh daerah
penerima rasa di lidah.

5. Persepsi melalui kulit


Melalui kulit dapat merasakan rasa sakit, rabaan, tekanan , dan
temperature. Pada bagian – bagian tertentu saja dapat merasakan stimulus
ini, sedangkan bebrapa bagian tidak. Rasa – rasa tersebut merupakan rasa
kulit yang primer, sedangkan disamping itu masih ada variasi yang
bermacam – macam.

D. CIRI - CIRI PERSEPSI


Agar dihasilkan suatu pengindraan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu
dalam persepsi, ciri-ciri tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Modalitas: rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas
tiap-tiap indra, yaitu sifat sensoris dasar dan masing-masing indra (cahaya
untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi
pendengaran; sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya).
2. Dimensi ruang: persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat
mengatakan atas bawah, tinggi rendah, luas sempit, latar depan latar
belakang, dan lain-lain.
3. Dimensi waktu: persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat lambat,
tua muda, dan lain-lain.

13
4. Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu: objek-objek atau gejala-
gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan
konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang
menyatu.
5. Dunia penuh arti: persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung
melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai
makna bagi kita, yang ada hubungannya dalam diri kita.

Dari beberapa ciri-ciri persepsi di atas, kita dapat melihat bahwa alat-alat
indra manusia sangat berpengaruh dalam proses pembentukan sebuah persepsi.
Alat-alat indra yang dimiliki manusia menyebabkan manusia mampu berpikir,
merasakan, dan memiliki persepsi tertentu mengenai dirinya dan dunia
disekitarnya. Persepsi di mulai dengan adanya stimulus atau rangsangan dari
luar alat indra kita. Dari stimulus tersebut alat indra kita kemudian
memprosesnya sehingga kita dapat menentukan atau menafsirkan informasi
dari apa yang terjadi

Pada hakekatnya sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen,


dimana komponen-komponen tersebut ada tiga yaitu:

1. Komponen Kognitif
Komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang
dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian
akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek sikap tersebut.
2. Komponen Afektif
Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya
evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem
nilai yang dimilikinya.
3. Komponen Konatif

14
Merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan
dengan objek sikapnya.Apabila individu memiliki sikap yang positif
terhadap suatu objek ia akan siap membantu, memperhatikan, berbuat
sesuatu yang menguntungkan objek itu. Sebaliknya bila ia memiliki sikap
yang negatif terhadap suatu objek, maka ia akan mengecam, mencela,
menyerang dan bahkan membinasakan objek itu

E. MACAM MACAM PERSEPSI


1. External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan
yang datang dari luar diri individu.
2. Self-perception,yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang
berasal dari dalam individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah
dirinya sendiri ( Sunaryo, 2004 ).

F. FAKTOR MEMPENGARUHI PERSESPSI

Persepsi individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus


yang diterimanya., sehingga stimulus tersenut mempunyai arti bagi individu
tersebut. Jadi stimulus merupakan factor yang berperan dalam persepsi. Ada
beberapa factor yang berperan dalam persepsi. Yaitu :

1. Objek yang dipersepsi.


Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus terbesar datang dari luar individu, namun ada juga yang datang
dari dalam iindividu. Yang langsung mengenai saraf penerima sebagai
reseptor.

15
2. Alat indera, saraf dan pusat susunan saraf.
Saraf sensoris harus ada unutk melanjutkan stimulus yang diterima alat
indera ke otak dan dilanjutkan saraf motoris yang menghasilkan respon.

3. Perhatian.
Untuk menyadari dan mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian,
yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka
atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada
sesuatu atau sekumpulan objek.

Disamping itu ada faktor lain yang dapat mempengaruhi proses persepsi
antara lain:

1) Faktor Internal

Individu sebagai faktor internal saling berinteraksi dalam individu


mengadakan persepsi. Mengenai keadaan individu yang dapat
mempengaruhi hasil persepsi datang dari dua sumber yaitu berhubungan
dengan segi kejasmanian dan segi psikologis.

Bila sistem fisiologis terganggu, hal tersebut akan berpengaruh


dalam persepsi seseorang. Sedangkan segi psikologis yaitu antara lain
mengenai pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir, kerangka acuan dan
motivasi akan berpengaruh pada seseorang dalam mengadakan persepsi.

2) Faktor Eksternal

Adapun untuk faktor eksternal diantaranya yaitu:

1. Stimulus
Agar stiimulus dapat dipersepsi, maka stimulus harus cukup kuat.

16
Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh dalam persepsi. Stimulus
yang kurang jelas akan berpengaruh dalam ketepatan persepsi. Bila
stimulus berwujud benda bukan manusia, maka ketepatan persepsi lebih
terletak pada individu yang mengadakan persepsi, karena benda yang
dipersepsi tersebut tidak ada usaha untuk mempengaruhi yang
mempersepsi.

2. Lingkungan Atau Situasi


Lingkungan atau situasi khususnya yang melatarbelakangi stimulus
juga akan berpengaruh dalam persepsi bila obyek persepsi ialah
manusia. Obyek dan lingkungan yang melatarbelakangi obyek
merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan. Obyek yang sama dengan
situasi sosial yang berbeda dapat menghasilkan persepsi yang berbeda.

G. PROSES TERJADINYA PERSEPSI


Pembentukan persepsi dalam psikologi diawali dengan suatu objek di dunia
nyata yang disebut sebagai stimulus distal atau objek distal. Objek ini lalu
merangsang organ-organ pengindraan tubuh manusia melalui cahaya, suara dan
proses fisik lainnya.
Kemudian, organ pengindraan akan mengubah rangsangan yang diteima
tersebut menjadi aktivitas syaraf melalui suatu proses yang dikenal dengan
transduksi. Pola aktivitas syaraf yang demikian ini dikenal dengan proximal
stimulus.Sinyal-sinyal syaraf lalu dikirimkan ke otak di mana mereka lalu akan
diproses. Hasil dari proses tersebut yang lalu dikenal sebagai persep.
Contohnya adalah sebuah sepatu. Sepatu sebagai suatu objek adalah
rangsangan distal. Pada saat cahaya dari sepatu memasuki mata manusia dan
merangsang retina, ini adalah proximal stimulus. Gambar dari sepatu yang
diterima oleh otak manusia adalah persep.

17
Contoh lainnya adalah bunyi telepon berdering. Bunyi dering dari telepon
sendiri adalah rangsangan distal, Suara ini lalumenstimulasi indra pendengaran
manusia dan membentuk proximal stimulus. Lalu, intepretasi dari otak terhadap
bunyi dering tersebut adakah persep. Sensasi rangsangan yang berbeda-beda
seperti rasa hangat, suara dan rasa dikenal juga sebagai model-model sensorik.

Proses Pembentukan Opini

Terdapat beberapa proses pembentukan opini terkait persepsi dalam


psikologi, diantaranya:

• Jerome Bruner, manusia melalui 3 proses dalam pembentukan opini, yaitu:

1. Pada saat manusia menemukan objek yang belum dikenal, otak akan
seara terbuka menerima petunjuk-petunjuk informatif dan memepelajari
objek tersebut.

2. Kemudian manusia akan mencoba mengumpulkan lebih banyak


informasi tentang objek tersebut. Secara gradual dalam proses ini akan
ditemukan lebih banyak petunjuk yang sudah pernah ditemukan
sebelunya yang membantu otak manusia untuk memasukkan objek
tersebut dalam kategori tertentu.

3. Pada tahap ini, otak mulai menyaring petunjuk yang masuk dan menjadi
selektif terhadap petunjuk-petunjuk tersebut. Otak manusia mulai
mencari petunjuk yang mengkonfirmasi kebenaran dari kategorisasi
objek tersebut. Di sini otak akan secara aktif mengindahkan dan bahkan
mengubah petunjuk yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
persepsi awal. Pada akhirnya persepsi membentuk gambaran yang
konsisten akan sobjek yang ada.

18
• Alan Saks dan Gary Johns
Menurut Alan Saks dan Gary Johns, ada 3 komponen dari persepsi.
Komponen-komponen tersebut yaitu:
1. Perceiver, yaitu individu yang membentuk persepsi terhadap suatu objek.
Ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi persepsi dari individu ini yaitu
motivasi, pengalaman dan kondisi emosional.
2. Target, merupakan objek dari persepsi yang dibentuk oleh individu.
3. Situasi juga merupakan suatu komponen yang sangat mempengaruhi
persepsi karena dengan situasi yang berbeda, persepsi terhadap target yang
sama dari perceiver yang sama mungkin akan sangat berbeda.

H. CONTOH PERSEPSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI


1. Kasus Pertama
Ketika seseorang dihadapkan dengan sutau gambar dan diminta untuk
menjelaskan apa arti gambar tersebut. Maka masing-masing individu akan
menjawab dan menjelaskan gambar tersebut sesuai dengan apa yang dilihat
oleh orang tersebut. Dan masing-masing orang akan menjawab dengan
interpretasi yang berbeda meskipun maksudnya adalah sama. Tetapi itulah
yang dikatakan persepsi.
2. Kasus Kedua
Ketika ada 10 orang mendengar suatu suara dan diminta untuk mengulang
kembali suara tersebut. Maka indera yang bekerja adalah indera
pendengaran yang dilanjutkan ke otak, maka otak akan menyaring
informasi apa yang ditangkap oleh indera pendengaran kemudian setelah
stimulus tersebut diterima maka informasi tersebut dapat diucapkan oleh
masing-masing individu dan hasilnya pun dapat berbeda-beda sesuai
dengan persepsi mereka.

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Persepsi secara umum adalah tindakan menyusun, mengenali, dan
menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan
pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal
dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia
dari organ pengindra.
Teori persepsi terbagi atas tiga yaitu persepsi sebagai persepsi langsung,
persepsi dalam tindakan dan yang terakhir teori psikologi evolusi dan
persepsi.
Persepsi meliputi External perception, yaitu persepsi yang terjadi
karena adanya rangsangan yang datang dari luar diri individu sedangkan
Self-perception,yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang
berasal dari dalam individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah
dirinya sendiri.
manusia melalui 3 proses dalam pembentukan opini, yaitu Pada saat
manusia menemukan objek yang belum dikenal, otak akan seara terbuka
menerima petunjuk-petunjuk informatif dan memepelajari objek tersebut.
Kemudian manusia akan mencoba mengumpulkan lebih banyak informasi
tentang objek tersebut. Secara gradual dalam proses ini akan ditemukan
lebih banyak petunjuk yang sudah pernah ditemukan sebelunya yang
membantu otak manusia untuk memasukkan objek tersebut dalam kategori
tertentu. Pada tahap ini, otak mulai menyaring petunjuk yang masuk dan
menjadi selektif terhadap petunjuk-petunjuk tersebut. Otak manusia mulai
mencari petunjuk yang mengkonfirmasi kebenaran dari kategorisasi objek
tersebut

20
B. SARAN

Melalui makalah ini, maka pembaca dapat mengerti dan memahami


pentingnya pengetahuan persepsi Psikologi dalam di dalam kehidupan
sehari-hari. Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta
berguna bagi para pembaca.

21
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, samhis. 11 Mei 2021. Pengertian Persepsi, Jenis serta Faktor dan Proses

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-persepsi/ di akses pada


tanggal 19 Juni 2021 Pukul 20:13.

Pratama, Resky. 23 Januari 2019. Contoh Kata Pengantar yang Baik dan Benar

https://bocahkampus.com/contoh-kata-pengantar di akses pada tanggal


19 Juni 2021 Pukul 20:30.

Mbaafaw. 14 November 2016. contoh makalah psikologi sosial tentang


persepsi dan pengukurannya

https://mbaafaw.wordpress.com/2016/12/14/67/ di akses pada tanggal


19 Juni 2021 Pukul 20:56.

Wikipedia. The free Encyclopedia. 21 Februari 2021. Persepsi

https://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi di akses pada tanggal 19 Juni 2021


Pukul 20:56.

Riadi, muchlisin. 08 Mei 2020. Persepsi (Pengertian, Proses, Jenis dan Faktor
yang Mempengaruhi)

https://www.kajianpustaka.com/2020/05/persepsi-pengertian-proses-
jenis-dan-faktor-yang-mempengaruhi.html di akses pada tanggal 19
Juni 2021 Pukul 21:30

Psikologi, Dosen. Persepsi dalam Psikologi – Teori – Bentuk – Proses


https://dosenpsikologi.com/persepsi-dalam-psikologi di akses
pada tanggal 19 Juni 2021 Pukul 22:10.

22
23

Anda mungkin juga menyukai