“PRESEPSI”
Disusun oleh:
Dhia (1631123516500
Syahdat (1631123516500
Dosen:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Psikologi
Komunikasi mengenai Sistem Komunikasi Intrapersonal “Presepsi”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu
stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera
merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan
stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan
sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan
atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari
individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran,
perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam proses
persepsi.
B. RUMUSAN MASALAH
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain :
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut
Untuk mengetahui arti presepsi menurut beberapa ahli
Untuk mengetahui apa saja faktor –faktor presepsi
Untuk mengetahui pengaruh apa saja dari faktor-faktor presepsi interpersonal
BAB II
4
PEMBAHASAN
6
B. FAKTOR-FAKTOR PRESEPSI
Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David Krench
dan Richard S. Crutchfield (1977: 235) menyebutnya faktor fungsional dan faktor
struktural.
1. Faktor-Faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi
Perhatian (attention)
Dofivat menyebut tiga prinsip dalam menggerakkan massa (die Grundgesetze der
Masssenfuhgung):
8
I. Die Geistige Vereinfachung: tema-tema yang disampaikan harus disajikan dengan
bahasa yang sederhan dan jelas.
II. Die hammernde Weiderhoulung: gagasan yang sama diulang-ulangberkali-kali dengan
cara penyajian yang mungkin beraneka ragam. Dofivat mengutip Al dous Huxley dalam
brave New World bahwa kebenaran adalah kebohongan diaklikan dengan 62.000.
III. Die gefuhlmassige stigerung: Penggunaan emosi secara intensif. Emosi itu antara lain
kebencian, rasa belas kasihan, perasaan bersalah, keinginan menonjol (Dofivat, 1968:
114-164).
Faktor-faktor biologis
Faktor-faktor sosiopsikologis
Motif sosiogenis, sikap, kebiasaan, dan kemauan, mempengaruhi apa yang kita
perhatikan.
9
Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya
seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan
jawaban sesuai dengan dirinya.
Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan
bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk
dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat
bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada
gilirannya membentuk persepsi.
Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak,
akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang
sedikit.
Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan
latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu
yang lain akan banyak menarik perhatian.
Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna
lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali
dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa
mempengaruhi persepsi.
10
Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap
obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan
obyek yang diam.
C. Presepsi Interpersonal
"Pertama, pada persepsi objek, stimuli ditangkap oleh alat indera kita melalui
benda-benda fisik; gelombang, cahaya, gelombang suara, temperature, dan
sebagainya; pada persepsi interpersonal, stumuli mungkin sampai kepada kita
melalui lambang-lambang verbal atau grafis yang disampaikan fihak ketiga.
Kedua, bila kita menanggapi objek, kita hanya menanggapi sifat-sifat luar obyek itu;
kita tidak meneliti sifat-sifat batiniyah obyek itu. Pada persepsi interpersonal kita
mencoba memahami apa yang tampak pada alat indera kita.
Ketiga, ketika kita mempersepsi objek, objek tidak bereaksi kepada kita; kita pun
tidak memberikan reaksi emosional padanya. Dalam persepsi interpersonal, faktor-
faktor personal anda, dan karakteristik orang yang ditanggapi serta hubungan anda
dengan orang tersebut, menyebabkan persepsi interpersonal sampai cenderung
untuk keliru.
11
1. Pengaruh Faktor-faktor Situasional pada Persepsi Interpersonal
a. Deskripsi Verbal
Bahasa adalah anugrah Tuhan, bahasa telah menuntun kita untuk lebih tepat
mempersepsi. Karena Bahasa adalah kesepakatan. Bahasa memiliki arti dan makna,
kita dapat membaca makalah ini dan memahaminya karena kita telah mengerti, dan
memahami makna dari bahasa bahasa Tulisan ini. Kita tidak bisa mengartikan kataAku
lapar sebagai aku telah makan. Itulah mengapa Deskripsi Verbal berada pada faktor
situasional pertama dalam mempersepsi orang lain.
b. Petunjuk Prokesemik/Proxemiks
"Postur dan jarak tubuh, menurut Hall, adalah reaksi yang tidak disengaja ketika ada
fluktuasi pada kerja panca indera, seperti perubahan yang tidak kasat mata pada suara
dan nada bicara seseorang. Jarak sosial antar manusia dapat dipercaya berhubungan
dengan jarak fisik, yang terdiri dari jarak intim dan jarak personal, kemudian dibagi lagi
sebagai berikut:
12
Petunjuk proksemik adalah studi tentang penggunaan jarak dalam menyampaikan pesan.
Petunjuk kinesik ialah ungkapan yang mencerminkan persepsi khusus tentang orang lain dari
gerakan tubuhnya.
Petunjuk kinesik adalah persepsi yang didasarkan kepada gerakan orang lain
yang ditunjukkan kepada kita. Beberapa penelitian membuktikan bahwa persepsi yang
cermat tentang sifat-sifat dari pengamatan petunjuk kinesik. Begitu pentingnya petunjuk
kinesik, sehingga apabila petunjuk-petunjuk lalin (seperti ucapan) bertentangan dengan
petunjuk kinesik, orang mempercayai yang terakhir. Mengapa? Karena petunjuk kinesik
adalah yang paling sukar untuk dikendalikan secara sadar oleh orang yang menjadi
stimuli (selanjutnya disebut persona stimuli-orang yang dipersepsi;lawan dari persona
penanggap) (Jalaludin Rahmat, 2005)
d. Petunjuk Wajah
e. Petunjuk Paralingustik
Misalnya ketika seseorang anak mengatakan pada Ayahnya Aku ingin pergi kerumah
teman malam ini dengan terbatah batah. Itu menunjukkan kegugupan, dan bisa saja
13
ayahnya justru berpersepsi anaknya telah berusaha membohonginya. Dan Suara keras
Ayahnya mengatakan Hey, kamu bohong ya ? itu menunjukkan kemarahan ayah.
Namun suatu kesalahan sering sekali terjadi bila komunikasi berlangsung dari etnik
berbeda atau yang berlatar belakang berbeda. Misalnya contoh Anak dan Ayah tadi.
Bagaimana bila ternyata mereka berasal dari etnik Batak dan anaknya
memang gagap? Penafsiran pun akan berbeda bila kita yang berasal dari etnik lain dan
tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada anak dan ayah tersebut.
f. Petunjuk Artifaktual
Pada bagian ini kita justru tidak membahas tentang proses persepsi itu sendiri
malainkan faktor-faktor personal yang mempengaruhi kecermatan persepsi. Faktor
faktor personal seperti Pengalaman, Motivasi dan Kepribadian.
a. Pengalaman
Pengalaman tidak selalu lewat proses belajar formal. Pengalaman kita bertambah juga
melalui rangkaian peristiwa yang pernah kita hadapi.(Jalaludin Rahmat,2005:89)
Penglaman sangat mempengaruhi kecermatan persepsi, terkadang pengalaman sangat
membantu tapi pengalaman pula kerap kali yang membuat kita terbelenggu dalam
14
mempersepsi. Contoh seorang ibu lebih berpengalaman mempersepsi anaknya
ketimbang seorang bapak. Karena seorang ibu lah yang lebih mengenal/pengalaman
mendidik anaknya. Ketika anaknya berbohong pun sang ibu akan segera tahu hanya
dengan memperhatikan bahasa non-verbal anak tersebut.
b. Motivasi
Motivasi lebih menstimulus kita untuk melakukan respon, misalnya ketika kita lelah kita
akan lebih memilih untuk beristirahat. Motivasi yang sering mempengaruhi persepsi
interpersonal adalah kebutuhan untuk mempercayai "dunia yang adil" artinya kita
mempercayai dunia ini telah diatur secara adil (Jalaludin Rahmat ,2005:90)
c. Kepribadian
Dalam psikoanalisis dikenal proyeksi, sebagai salah satu cara pertahanan ego.
Proyeksi adalah mengeksternalisasikan pengalaman subjektif secara tidak sadar. Orang
melempar perasaan bersalahnya pada orang lain. Maling teriak maling adalah contoh
tipikal dari proyeksi. Pada persepsi interpersonal, orang mengenakan pada orang lain
sifat-sifat yang ada pada dirinya, yang tidak disenanginya. Sudah jelas, orang yang
banyak melakukan proyeksi akan tidak cermat menanggapi persona stimuli, bahkan
mengaburkan gambaran sebenarnya. Sebaliknya, orang yang menerima dirinya apa
adanya, orang yang tidak dibebani perasaan bersalah, cenderung menafsirkan orang
lain lebih cermat. Begitu pula orang yang tenang, mudah bergaul dan ramah cenderung
memberikan penilaian posoitif pada orang lain. Ini disebut leniency effect (Basson dan
Maslow dalam Jalaludin Rahmat, 2005:91)
15
BAB III
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi
17