Anda di halaman 1dari 15

“Model Hubungan Dengan Media”

Alwi
Devia Nurwindasari
Fina Iftinan
Isabella Fransiska Finalia
Selvia Cahyani
Pemahaman Tentang Model
• Model dalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam gambaran
yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat persentase yang
bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas
dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari
kehidupan sebenarnya (Simamarta, 1983: ix - xii).

• Hubungan adalah interaksi yang berusaha dibangun anrara dua


pihak dengan harapan ada kerja sama di antara dua pihak tersebut
sehingga tercipta saling pengertian dan saling menguntungkan.
Pentingnya Memahami Model
Hubungan Public Relation
Menurut (Darmastuti, 2012:129):
• Seorang Public Relations akan mengetahui fakta yang terjadi di lapangan
bahwa akan ada banyak kemungkinan hubungan yang terjadi antara Public
Relations dengan stakeholdernya dan juga media massa.
• Pengertian pemahaman tentang model ini dapat menjadi dasar pemikiran
bagi seorang praktisi Public Relations dalam mencari strategi yang tepat
ketika menghadapi kondisi hubungan yang tidak baik atau kondisi yang
tidak diharapkan
• Seorang praktisi Public Relations akan lebih mudah untuk memilih model
hubungan yang tepat untuk organisasi dengan institusinya.
Model Hubungan Public Relations
James E. Grunig dan Todd Hunt dalam Grunig (1992:285) ada 4 model
1. Press Agentry
Model pertama ini didasarkan pada kerja agen pers dan publisitas yang
melakukan aktivitasnya dari pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-
20 (Butterick, 2012:30).
• Model ini memiliki fungsi/tujuan propaganda, para praktisi menyebarkan
keyakinan tentang keteribatan organisasi
• Komunikasi untuk menginformasikan bergerak satu arah, kebenaran tidak
sepenuhnya penting

Contoh nya : menggunakan iklan dan mendesain berbagai cara agar iklan
tersebut menarik perhatian konsumen.
2. Public Information
Hal yang membedakan dengan press agentry ialah dalam model ini
didasarkan pada kejujuran berkomunikasi (Butterick, 2012:32).
• Model ini bertujuan menyebarkan informasi kepada publik
• Komunikasi nya satu arah
• Informasi yang di sebarkan bukan untuk promosi atau iklan
• Model ini secara umum dipraktikkan pada government nonprofit,
associations, business

Contohnya: Pemberitahuan dari Pemerintah kepada public untuk


menginformasikan mengenai hari libur nasional melalui press
conference
3. Two-way Asymmetric
Menurut Lattimore (2004:59), model ini menerapkan metode riset ilmu
sosial untuk meningkatkan efektivitas untuk mempengaruhi dan
meyakinkan orang lain (persuasi) dari pesan yang disampaikan oleh
organisasi.
• Public relations menggunakan cara survei terlebih dahulu & wawancara
untuk mengatur perancangan program public relations.
• Bentuk komunikasi nya dua arah (publik memberikan feedback )
• Berupaya membujuk publik, agar mau kerja sama, bersikap dan berpikir
sesuai dengan harapan organisasi

Contohnya: Ketika pengantian minyak tanah ke gas yang dicanangkan


pemerintah, di dalam program ini pemerintah melakukan komunikasi dua
arah dan tidak menutup diri atas pertanyaan masyarakat dan juga
komplainnya terhadap masalah bagaimana penggunaan kompor gas yang
memang sebagian besar masyarakat masih sangat asing dalam
menggunakan kompor gas.
4. Two-way Symmetric
Menurut Butterick (2012:33) model ini merupakan model yang telah masuk
dalam sejarah perkembangan model komunikasi di era modern. Karakter
utama dari model ini ialah perusahaan ditantang untuk melakukan dialog
langsung dengan pemangku kepentingan tidak hanya membujuk tetapi juga
mendengarkan mempelajari, dan memahaminya sebagai proses komunikasi.
• Model ini bertujuan untuk membentuk keadaan yang saling memahami
(mutual understanding)
• Komunikasi berlangsung dua arah dengan efek yang seimbang (balanced effect)

Contohnya: Lifeboy, di managemen Lifeboy melakukan komunikasi dua arah


dengan masyarakat, instansi tidak menutup diri atas pertanyaan masyarakat
atas semua hal tentang Lifeboy. Mereka melakukan riset bukan hanya untuk
kepentingan perusahaan dalam meningkatkan jumlah pembelian masyarakat
terhadap produk, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat dengan
mengadakan program cuci tangan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat Indonesia.
Model Hubungan Public Relations
dengan Media Massa
Strategi yang digambarkan dalam bentuk model (Darmastuti, 2012:163)

1. Model hubungan antara public relations dengan institusi media

Model ini disebut Model Imbalanced Komentalisme Relationship ". Komentalisme

“ artinya kondisi yang memungkinkan antara dua makhluk hidup yang hidup

bersama,tanpa saling merugikan antara satu dengan yang lain.“Imbalaced“

menunjukkan efek yang diberikan di antara keduanya tidak seimbang. Hubungan

dibangun dalam kondisi formal dan saling menguntungkan.

Contoh PR memasang iklan di media, media memuat berita dari PR. Hubungan ini

berada dalam konteks bisnis. Ketidakseimbangan terjadi: institusi media

mengharapkan PR yang aktif menyuplai berita dan berpartisipasi dalam memasang

iklan, sedangkan media tidak mempunyai konsekuensi timbal balik dalam

hubungan ini.
2. Model hubungan antara seorang public relations dengan pekerja
media (termasuk wartawan)

Model ini bisa disebut dengan Model Harmonious Mutualisme Relationship, yaitu
sebagai model gabungan antaramodel two – way symmetric dan public information.
“Harmonious” diambil dari kata harmony yang artinya keselarasan hubungan antara
public relations dengan pekerja media(wartawan). Sedangkan kata “Mutualisme”
menunjukan Public Relations dengan wartawan mempunyai hubungan yang saling
menguntungkan.
• Model hubungan yang informal
• Hubungan dalam konteks simbiosis mutualisme di mana terjadi proses saling
memercayai dan saling membantu antara Public Relation dan Wartawan
• Model ini dapat disebut sebagai hubungan persahabatan dan tidak ada jarak antara
pekerja media, termasuk w€
artawan dengan PR

Contoh nya: Ketika PR ingin mengadakan conference press PR hanya


menginformasikan menggunakan media sosial seperti What’s APP
3. Reciprocity Model

merupakan 'A situation in which two people, countries, etc. prvuide the same help or
advantages to each other" (A.S. Hornby, 2005 : 1262). Definisi ini menunjukkan bahwa
hubungan yang terjalin dalam pengertian reciprocity adalah hubungan yang saling
menguntungkan antara satu pihak dengan pihak lain dalam nuansa altruism. Altuism
dapat diartikan sebagai semangat untuk saling membantu dan mementingkan kepentingan
pihak/orang lain – secara suka rela.

• Model hubungan ini lebih menggabarkan PR dengan media massa (institusi media dan
Pekerja Media)

• Antara satu dengan yang lain saling memotivasi sehingga memperkuat hubungan.
• Kekeluargaan menjadi suatu penekanan dan para anggotanya memiliki kesadaran untuk
mengoreksi kesalahan mereka sendiri.

Contohnya: Ketika dalam satu instusi media terjadi kesalahpahaman antara public
Relation dengan Wartawan dan kedua nya menyadari bhawa itu hanya kesalahpahaman
dan segera mengoreksi kesalahan mmasing-masing.
Contoh Kasus Hubungan antara
Public Relations Dengan Media Massa
Pemberitaan

• Ratusan wartawan Sulawesi Utara bergabung menggelar aksi


damai. Itu dilakukan setelah kejadian teror di Surabaya, Jawa
Timur (Jatim)
• Wartawan menginginkan RUU Terorisme segera disahkan
Pemerintah
• Humas Polda Sulawesi Utara memberikan respon baik
sekaligus mendapatkan pemberitaan yang menunjang citra
yang positif.
Pemberitaan Tentang RUU Terorisme
Kesimpulan
• Dengan pemberitaan tersebut menghasilkan hubungan yang baik antara
Wartawan Sulawesi Utara dan Humas Polda Sulut, Kombes Pol Ibrahim
Tompo.
• Humas memudahkan tugas nya dalam rangka membentuk opini publik
melalui para media yang melakukan aksi di pusat Kota Manado tepatnya
kompleks Zero point.
• Wartawan dan Humas mengklaim hubungan keduanya sebagai partner,
rekan, dan sekaligus mitra kerja terdekat, di mana kedua belah pihak saling
memberikan manfaat dan saling menguntungkan dalam tugas profesi nya
masing-masing.
Terimakasih Atas
Perhatian Nya

Anda mungkin juga menyukai